Cuplikan Chapter ini
Beragam anomali pemikiran sahaya lebih tepatnya. Kuterlena sesaat, oleh semu dunia. Masa-masa sulit hamba, yang tak tentukan hidup ini secepatnya. Begitu indah bila membayangkan masa itu. Masa-masa ketika semua merasa bahagia hanya dengan tiap hari dapat menikmati secangkir kopi. Menjadikan hati penuh syukur, laksana bumi pada penciptanya. Yang ikhklas tuk di tempati tanpa meminta imbalan sepeserpun jua. “Terpisah dari peradapan kota tak harus ketinggalan jaman” ujarmu kala itu. Malam sepi t