Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
44. Job Hunter

44. INT & EXT. RUANG RIAS PAGAR AYU & JALAN RAYA, SIANG.

 

Cast: 

Lusi, Zanti (sepupu Lusi, 20 tahun), empat orang pagar ayu. 

 

Di dalam ruang rias. Lusi duduk bersandar di kursi, memperhatikan Zanti yang sedang melepaskan hiasan kepala dan penjepit rambut dari sanggulnya. Dua orang pagar ayu lainnya melakukan hal yang sama di depan cermin. Dua lainnya asyik dengan ponsel masing-masing. Mereka semua mengenakan kebaya tradisional Sunda yang sama, lengkap dengan sanggul dan hiasan kepala.

Ruang rias terlihat berantakan, beberapa barang dan tas berserakan di lantai. Kotak-kotak makanan ringan yang sudah kosong dan gelas plastik minuman kemasan terlihat di beberapa tempat. 


Zanti

Duuh, banyak amat sih ini jepitan!
Aw, aaw!


Zanti meringis menahan sakit sambil menarik satu penjepit dari rambut dan meletakkannya di atas meja rias. Lusi memperhatikan sambil tersenyum.


Lusi

Dibantuin enggak mau! Repot sendiri 'kan?


Zanti melirik Lusi dari cermin.

Zanti

Teteh, enggak ganti baju?


Lusi

Malas! Di rumah aja! Biar bisa langsung keramas. 


Zanti

Aku juga maunya gitu.
Eh, si Ayang minta ditemenin ke dokter. 


Lusi

Tapi, kamu jadi nginep di rumah ‘kan, Zie?


Zanti

Jadi, dong, Teh! Aku ‘kan ke rumah Teteh dulu, ngedrop Teteh sama Wa'Lini baru ke dokter. 
Titip tasku, ya Teh!


Terdengar suara telepon berdering, Lusi meraih tas di atas meja, lalu mengeluarkan ponsel dari dalamnya. Nama Femila tertera di layar. Lusi menekan tombol jawab dan mendekatkan ponsel ke telinga.


Femila

Lus, elo di mana?  Dengerin, ya! 
Tante mendadak harus berangkat ke airport jam tiga. Interview lo, dimajuin ke jam dua. 


Lusi terkejut, melihat jam tangan, dan langsung berdiri.


Lusi

Hah! Jam dua?


Femila

Iya, jam dua!
Elo di mana?


Lusi

Kalibata.


Femila

Bisalah dua puluh menit ke Buncit. Pakai ojek! 
Tante gue udah nunggu. Berangkat sekarang, ya! Jangan telat!


Lusi

Tapi, Fem ....


Femila

(Memotong)

Enggak ada tapi-tapi! 
Ada kandidat lain, tapi dia reschedule minggu depan. Elo enggak punya saingan kalau hari ini. 
Berangkat sekarang, ya! Good luck, Lus!


Sambungan telepon terputus. Lusi melihat panik pada Zanti. 


Lusi 

Zie! aku harus pergi sekarang ke Buncit. Ada interview!
Bilang Mamih ya, anaknya jadi job hunter dulu! 


Lusi beranjak dari bangku, mengambil tas, kemudian melirik ke cermin sekilas. 


Lusi

Zie, titip tas!
Titip Mamih juga!


Zanti melihat bingung pada Lusi.


Zanti

Ganti baju dulu bisa kali, Teh!


Lusi

Enggak keburu! Cuma punya waktu 30 menit.


Zanti

Hah, 30 menit? Mana keburu?


Lusi melempar senyum, kemudian mengambil kantung plastik hitam, dan mengeluarkan kotak sepatu. Dengan gerakan cepat Lusi melepas selop dan menggantinya dengan sepatu kets putih.


JUMP CUT TO

 

Lusi duduk di belakang pengemudi ojek, masih mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul. Sepatu kets putih Lusi menyembul dari balik kain batiknya. 

Motor ojek melaju melewati jalan padat kendaraan. Tangan kiri Lusi berpegangan pada besi motor di belakang jok, tangan kanannya menahan helm di pangkuan.  


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar