Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
26. Rumah yang Terkunci

26. INT & EXT. RUMAH LUSI, SORE & MALAM.  

 

Cast: 

Lusi, Bu Lini, Pak Feriadi, lima orang petugas dari KPK dan kepolisian, Anggara, Nathan.  


Lusi tidur lelap dengan tubuh tertutup selimut hingga dada. Kamar diterangi oleh lampu temaram. Sepasang tangan gemetar, menyentuh tubuh Lusi. 

Bu Lini mengguncang tubuh Lusi dengan wajah panik.


Bu Lini

(Bergetar)

Usi! Usi!
Bangun, Usi!


Lusi terbangun. Matanya setengah terbuka, melihat pada ibunya. 


Bu Lini

(Ketakutan)

Usi, bangun! 
Papih ditangkap!


Lusi cepat-cepat duduk.


Lusi

Ditangkap gimana? 


Bu Lini tidak menjawab, berjalan ke luar kamar sambil menangis. 


Lusi

Mamih!
Papih kenapa?


Lusi melompat dari tempat tidur, keluar dari kamar, dan berlari mendahului ibunya ke ruang keluarga. 

Ruangan keluarga terang benderang. Pak Feriadi berdiri dengan wajah tegang mengenakan jaket coklat diapit oleh dua orang petugas kepolisian. 

Lusi berdiri kaku, menatap tegang pada ayahnya, tatapannya turun hingga ke tangan ayahnya yang diborgol.


Lusi

(Gemetar)

Papih?


Lusi dan Pak Feriadi saling menatap. Salah seorang petugas memberi kode ke arah pintu. Lusi tersadar, lalu memeluk ayahnya. 


Pak Feriadi

(Tegas)

Usi! Dengar Papih, Sayang!
Jaga Mamih!


Pak Feriadi dibawa keluar rumah oleh rombongan petugas. Bu Lini mengikuti rombongan hingga ke pintu sambil menangis dan memohon. 


Bu Lini

Pak, tolong, Pak!  Suami saya tidak bersalah! 
Tolong, Pak. Suami saya sedang sakit, Pak. 
Ya Allah!


Lusi menarik Bu Lini ke pelukan. Membimbingnya hingga ke pintu.  

Di depan pintu, Lusi berdiri sambil mengusap-usap kepala ibunya, dan menatap kosong pada rombongan yang berjalan menuju mobil.


JUMP CUT TO 

(MONTAGE)


- Minggu sore, Nathan memarkir motornya di depan pagar rumah Lusi, lalu turun membawa kantung kertas bermotif bunga-bunga kecil. Ia menekan bel di tembok dekat pagar dan menunggu. Setelah beberapa saat, Nathan mengecek tuas pagar dan melihat pagar digembok. Nathan kembali ke motor dan pergi berlalu. 

- Minggu malam, Anggara datang, berdiri di depan pintu pagar rumah Lusi. Tangan kanannya membawa sebuah kotak kado berpita ungu cerah bermotif hati. Rumah Lusi gelap. Anggara melihat mengecek gembok di pintu pagar, lalu kembali ke mobilnya. 

- Senin malam, Anggara berdiri terpaku di depan pintu pagar rumah Lusi, menatap halaman dan teras yang gelap.

- Selasa sore, Nathan datang ke rumah Lusi, melihat pagar digembok. Nathan kembali ke motor, lalu pergi. 

- Rabu malam, Anggara datang. Halaman rumah Lusi gelap, tapi lampu teras menyala. Anggara mengecek gembok, lalu mencoba menelepon Lusi. Tidak ada jawaban. Anggara kembali ke mobil dan pergi berlalu. 


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar