39. INT – RUANG RAPAT BEM, SIANG.
Cast:
Lusiana, Ester, Anggara, Dirga, Femila, Tasya, Erik, Nessy, Reza, dan 8 orang anggota Hima Fikom.
Di ruang rapat. Semua peserta duduk di bangku masing-masing. Lusi duduk diapit Anggara dan Dirga. Wajah Lusi tanpa ekspresi. Reza berdiri di depan layar presentasi.
Reza
Saya dan Wakil Ketua telah membuat keputusan. Mohon diterima dengan baik dan hindarkan debat kusir berkepanjangan!
Posisi Bendahara 1 akan digantikan oleh Ester Sianturi, sedangkan Lusiana akan bergabung dengan sie Kesenian sesuai permintaan Femila sebagai Koord ....
Tasya
(Emosi)
No! Apa-apaan itu?
Gue enggak rela kita punya pengurus dari keluarga koruptor!
Dirga
Tapi kasus ini belum final, Tasya!
Kita enggak boleh mendahului hukum! Keputusan Ketua sudah tepat!
Tasya berdiri.
Tasya
Tepat gimana? Lusi enggak boleh ada di sini!
Tasya menunjuk pada Lusi dengan emosi.
Femila berdiri.
Femila
Enggak ada alasan buat ngeluarin Lusi dari organisasi! Reputasi dia bagus! Kerjanya juga bagus dalam tim!
Tasya
Bapaknya tahanan KPK, Femi! Elo pikirin dong citra Hima!
Femila
Kasusnya belum final, Tasya!
Lagipula, enggak seharusnya anak menanggung dosa orangtua!
Nessy
Kita enggak lagi bahas dosa, Femi! Ini masalah hukum!
Ester
Justru karena itu! Hukum belum memutuskan! Masa kita mau semena-mena di sini?
Apa Lusi punya catatan kriminal? Enggak ‘kan?
Reza mengetuk meja dengan penghapus papan tulis.
Reza
Semua tenang ! Semua duduk!
Femila dan Tasya kembali duduk. Hening beberapa saat.
Lusi
Izin bicara, Ketua!
Semua menoleh pada Lusi yang berdiri. Anggara menarik tangan Lusi untuk kembali duduk.
Lusi menyentuh lengan Anggara pelan, lalu melihat pada Reza.
Reza
Silakan, Lusi!
Lusi
Saya bisa mengerti kalau ada yang keberatan jika saya jadi pengurus inti.
Saya bisa saja menyampaikan fakta tentang ayah saya. Tapi, saya tidak melihat relevansinya dengan posisi saya di sini.
Tasya
(Sinis)
Poinnya apa? Ngomong jangan muter-muter!
Lusi tetap menatap Reza.
Lusi
Demi kelancaran pembentukan pengurus baru, saya akan menerima jika Ketua memutuskan untuk mengeluarkan saya dari organisasi.
Ester berdiri.
Ester
Kalau Lusi diminta keluar, saya mundur!
Buat apa saya berada dalam organisasi yang tidak menghargai hak anggotanya?
Femila berdiri.
Femila
Kalau kita menghukum dan mengebiri hak seorang anak karena kesalahan orangtuanya, bisa dibilang itu bentuk pelanggaran! Saya enggak mau terlibat! Saya juga mundur!
Dirga berdiri.
Dirga
Lusi keluar, saya keluar!
Ester, Femila, dan Dirga berdiri di tempat masing-masing, memandang pada Reza. Lusi duduk menunduk di bangkunya. Anggara mengusap punggung tangan Lusi sekilas.
CUT TO