Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
20. Bukan Playboy Cap Kaleng

20. EXT. TERAS RUMAH LUSI, MALAM.    

 

Cast: 

Lusi, Anggara.


Malam gerimis, di teras rumah Lusi, Anggara duduk di bangku kayu jati panjang, mengenakan kaus putih berlogo sebuah merk produk sport terkenal.

Pintu rumah terbuka dari dalam, Lusi mengenakan baju terusan longgar berbahan kaos berwarna salem berjalan menghampiri Anggara. Rambut Lusi dikucir satu.


Lusi

(Datar)

Enggak bilang mau ke sini. 


Anggara menarik tangan Lusi untuk duduk. Lusi duduk tanpa melihat pada Anggara.


Anggara

Tadi siang kenapa ngabur? Elo marah sama gue? 


Lusi membuka mulut, Anggara langsung memotong.


Anggara

Jangan bilang enggak! Gue tahu elo marah. 


Lusi menatap Anggara datar.

Lusi

Sudah jadian sama Niken?


Anggara tersenyum simpul.  


Anggara

Elo cemburu?


Lusi

Enggak, gue enggak cemburu!


Anggara

Padahal gue senang kalau elo cemburu. 


Lusi memicingkan mata, menatap kesal pada Anggara.


Lusi

Kapan sih, elo enggak ngegombal, Angga?


Anggara

Loh, itu jujur, Sayang.


Lusi

Sayang itu ke satu cewek. Ke banyak cewek, itu namanya playboy
Elo harus berhenti mainin perasaan cewek, Angga!

 

Anggara menatap Lusi lekat. 


Angga

(Serius)

Elo mulai percaya omongan orang tentang gue?

  

Lusi menggigit bibir, kemudian menatap Anggara. 

    

Anggara

Jadi, elo juga berpikir, gue ini playboy cap kaleng? 


Lusi menggeleng.

 

Lusi

Enggak begitu, sih. Tapi omongan orang ‘kan enggak bisa distop kalau elo enggak membatasi diri.
Apa elo enggak kasihan, cewek-cewek yang elo deketin dituduh macam-macam?
Gue dibilang pelakor. Femi dibilang enggak bisa move on. Sekarang, Niken punya gelar baru, tukang tikung.  
Coba deh, Ga, lebih menahan diri!

  

Anggara mencondongkan tubuhnya ke Lusi.

 

Anggara

Gue enggak pernah janji apa pun, sama siapa pun.
Gue enggak pernah bilang love, enggak pernah ngajak jadian.

 

Lusi

Tapi, elo itu maniiisss bangeet, Angga! Ke banyak cewek. 

 

Anggara

Gue enggak punya alasan buat enggak baik sama mereka, Usi! 
Wait! Wait! Elo tadi bilang gue manis banget? 
Jadi akhirnya elo mengakui gue manis?

 

Lusi tertawa kecil.

Lusi

(Gemas)

Uuuuh, Angga! Nyebelin banget sih! 

 

Anggara

Nyebelin atau ngangenin? 

 

Anggara mengedipkan sebelah mata, tangannya menarik ikat rambut Lusi hingga melorot. Lusi melepaskan karet rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai. Anggara menatap sayang. 

 

Anggara

Usi, elo yakin enggak naksir gue? 

 

Lusi menatap Anggara dengan jenaka.


Lusi

Ehm, rasanya enggak! Semoga enggak.

 

Anggara

Tapi gue yakin, elo jodoh gue. 


  

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar