Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
10. Pesan Papih

10. INT. RUANG TV RUMAH LUSI, MALAM.

 

Cast: 

Pak Feriadi, Ibu Lini, Lusi. 

 

Di ruang keluarga yang minimalis dan nyaman, Lusi duduk berselonjor sambil bersandar di sofa empuk tiga dudukan, mengenakan piama. Televisi menayangkan video clip lagu bergenre Pop Jazz. Pada dinding di belakang TV terlihat foto keluarga berukuran besar yang diberi pigura putih, Lusi berpose ceria diapit ayah-ibunya. 

Beberapa saat kemudian, Pak Feriadi masuk ke ruang keluarga, masih mengenakan pakaian kerja. Bu Lini, memakai kimono warna lembut, mengikuti dari belakang. Pak Feriadi duduk di samping Lusi, Bu Lini di sofa terpisah.


Bu Lini

(Lembut)

Usi, kecilin volumenya, Sayang! 


Lusi mengambil remote dan mengecilkan volume TV. Wajah ayah-ibunya serius. Lusi menatap keduanya bergantian. 


Lusi

Kok Mamih-Papih serius banget? Ada apa?


Pak Feriadi

Papih kangen ngobrol sama kamu.  


Lusi bergeser mendekat ke ayahnya, kemudian memberi pelukan erat. 


Lusi

(Manja)

Usi yang kangen sama Papih! 
Papih sibuk terus sih, sampai kita enggak jadi lagi liburan. 


Pak Feriadi

Papih belum bisa, Usi. 

 

Lusi

Enggak usah jauh-jauh, Papih! Ke Garut aja, weekend. Kita nengok Aki. 


Pak Feriadi menarik napas panjang.


Bu Lini

(Serius)

Jangan sekarang, Usi! Waktunya enggak tepat.


Lusi

Ada apa sih, Mam? Kok, serius banget. Bikin takut ajah!


Bu Lini melempar pandang pada suaminya yang langsung mengangguk.


Bu Lini

Departemen Papih lagi bermasalah, Usi. 


Lusi

Masalah apa? Bukan Papih ‘kan yang kena masalah?


Ibu Lini menggigit bibir. Pak Feriadi mengalihkan pandangan ke meja, menatap pada setumpuk buku referensi kuliah milik Lusi. Salah satu buku terbuka lebar, di atasnya tergeletak sebuah pulpen dan penggaris kecil.  

Pak Feriadi menoleh pada Lusi.


Pak Feriadi

Usi, kamu ada tugas kuliah?


Lusi

Bukan tugas, Papih. Hukuman! 
Aku terlambat tiga kali, dosennya tegas. Jadi aku dikasih hukuman.


Pak Feriadi menggeleng pelan. 


Pak Feriadi

Belajar disiplin, Usi! Kamu sudah semester tiga!


Lusi

Tenang, Papih! Aku ‘kan sekarang udah bukan kaum rebahan lagi. 

 

Lusi memeluk lengan ayahnya erat. 


Lusi

Aku doain, masalah di kantor cepat beres. Biar kita bisa nengok Aki.
Kan Papih yang bilang, harus seimbang antara kerja dan keluarga.  


Pak Feriadi mengusap kepala Lusi.


Pak Feriadi

Kamu jaga sholat, Usi! Jangan bolong-bolong. Cuma itu yang bisa menolong kita.  


Lusi mengangguk. Pak Feriadi berdiri, kemudian membungkuk mencium kepala Lusi, lalu berjalan meninggalkan ruangan diikuti Bu Lini.



CUT TO 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar