Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
32. Ultimatum Rosa

32. INT – RUANG KULIAH, PAGI. 

 

Cast: 

Lusiana, Rosa, Dirga, Iqmal, Ester, tiga orang mahasiswa lain.


Ruang kuliah masih sepi. Dua orang mahasiswi duduk di bangku dekat dinding, satu orang lainnya duduk di bangku paling belakang. Lusi duduk di barisan tengah bersebelahan dengan Iqmal. Dirga dan Rosa berdiri di dekat mereka.


Rosa 

Lus, elo harus cari cara buat baikan!
Gue enggak mau gank kita pecah gara-gara elo berdua musuhan begini! 

 

Dirga

Elo coba aja lagi minta maaf, Lus!

 

Lusi

Apa kalian enggak lihat dia menghindar setiap kali lihat gue? 
Gue udah nyoba minta maaf, Ga! Berkali-kali! Dia nengok pun enggak!

 

Rosa

(Galak)

Gue enggak mau tahu! Pokoknya baikan!
Kalau minggu besok elo berdua masih marahan, gue ikat elo berdua di bangku pake tali tambang! Telepati, deh tuh berduaan!

  

Iqmal dan Dirga tertawa. Lusi menggigit-gigit bibir. 


 Lusi

Sorry, gue bikin kalian ikut susah. 


Dirga

Bukan begitu, Lus. 
Cuma enggak enak aja liat begini. 
Elo berdua juga pasti tersiksa ‘kan?


Lusi

Banget, Ga. 
Gue cari cara nanti buat minta maaf.


Iqmal

Mau bareng ke stasiun, Lus?


Lusi menggeleng. 


Lusi

Gue mau ke Perpus, Mal. Thanks!


Lusi menyentuh lengan Rosa.


Lusi

Ca! Gue duluan.


Rosa

Elo masih lesu, Lus. Jangan pulang kesorean!


Lusi mengangguk, lalu berjalan keluar.


JUMP CUT TO


Di perpustakaan, Lusi duduk sendiri, tekun membaca buku cetak, dan membuat catatan di buku tulis. Dua orang mahasiswi dan satu orang mahasiswi duduk berbagi meja, sambil terlihat berdiskusi. Laptop masing-masing terbuka di hadapan. Selama beberapa waktu, Lusi tekun tanpa menoleh ke kiri-kanan. 

Pintu terbuka, Ester masuk. Lusi mengangkat wajah, bertemu mata dengan Ester. 

Ester mengalihkan pandangan dan langsung berjalan lurus ke rak buku. Lusi kembali melihat ke buku dengan tatapan kosong. Beberapa menit kemudian, Lusi memasukkan buku ke dalam tas, lalu berjalan keluar tanpa menoleh. 


CUT TO

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar