Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
25. Sang Mantan

SC. 25. EXT. AREA BAZAAR BUKU FIB & STASIUN KERETA API, PAGI.  

 

Cast: 

Lusi, Ester, Rosa, Dirga, Iqmal, Kristy (Mahasiswi Filsafat, teman Nathan), Penjaga stan FIB 1, Penjaga stan FIB 2, beberapa mahasiswa pengunjung stan.


BEGIN MONTAGE

- Suasana di bazaar buku Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.  Di stan Filsafat, seorang mahasiswa sedang melihat-lihat buku, dua orang penjaga stan, mengenakan jaket kampus dan kalung panitia sedang berbincang dengan beberapa pengujung. Di dekat meja kasir Nathan sedang asyik mengobrol dengan Kristy. Keduanya memakai jaket kampus dan kalung panitia. 

- Lusi bersama Rosa, Dirga, Iqmal berjalan mengikuti Ester memasuki stan Filsafat. 

- Nathan dan Lusi beradu pandang. Lusi langsung berbelok arah, berjalan menuju rak buku. Yang lain menghampiri Nathan dan berkenalan dengan Kristy. Berkali-kali, Nathan mencuri pandang ke arah Lusi.   

- Lusi melihat-lihat buku di rak, mengambil sebuah novel berjudul The Orange Girl, lalu membuka-buka halamannya.  Nathan menghampiri Lusi dan menyapa. Lusi mendongak, menatap tajam pada Nathan. Tanpa berkata apa pun, Lusi meletakkan kembali novel ke rak, lalu meninggalkan area stan Filsafat. Dari tempat mereka berdiri, Ester dan Kristy memperhatikan Lusi dan Nathan. 


JUMP CUT TO

Lusi duduk termenung di selasar stasiun, menatap kosong ke rel. Nathan datang mendekat, lalu duduk di samping Lusi, dan menyodorkan kantung kertas berwarna coklat. 


Nathan

Sepertinya kamu suka ini. 


Lusi mengeluarkan isi kantung, sesaat terpaku menatap novel berjudul The Orange Girl di tangannya. 


Lusi

(Lirih)

Makasih.  


Nathan

Kenapa kamu pergi tadi?


Lusi

Aku enggak mau ganggu yang lagi asyik ngobrol berdua. 


Lusi melirik Nathan tajam.


Lusi

Kayanya dia suka sama Abang. 


Nathan

Namanya Kristy. 
Dia sudah sama yang lain sekarang. 


Lusi

Berarti benar kata Ester, Abang belum move on


Nathan menggeleng. 

Nathan

Dia sudah tunangan, Sayang. 


Lusi

(Ketus)

Jadi, kalau sudah punya tunangan, enggak apa-apa pegang-pegang cowok lain?


Nathan

Kamu marah?


Lusi

Kenapa aku harus marah? Yang dipegang aja, enggak keberatan! 
Lagipula, kita ‘kan cuma teman. 


Nathan

Kamu enggak boleh bilang kita cuma teman.
Kita lebih dari teman. 


Nathan menyentuh punggung Lusi.

Lusi menatap Nathan. 


Lusi

Abang mau pulang atau balik ke kampus? 


Nathan

Aku masih ada rapat, Sayang. 


Lusi

Sama Kristy?

 

Nathan

Sama yang lain juga. 


Lusi

Ya sudah, Abang pergi ajah!
Aku enggak peduli.


Kereta arah Jakarta datang dan berhenti di rel seberang. Nathan menarik telapak tangan Lusi ke dalam genggaman. 

Kereta berjalan lagi. Lusi dan Nathan bertatapan, masih saling bergenggaman tangan. 


Nathan

Kalau kamu marah, aku enggak ikut rapat. 


Lusi mengalihkan pandangan ke seberang rel. 

Di selasar seberang, Ester berdiri terpaku, melihat tajam pada Lusi dan Nathan. Dengan gerakan reflek, Lusi melepaskan tangan Nathan, lalu berjalan dengan cepat ke tepi selasar. Wajah Lusi panik menatap Ester yang menatap marah. 

Nathan menghampiri Lusi, menyentuh punggung Lusi. Ester membelalak marah, kemudian berlari pergi ke arah pintu keluar. 


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar