Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
11. Sahabat tapi Mesra

11. INT & EXT – RUANG KULIAH & MOBIL ANGGARA, SIANG. 

 

Cast: 

Lusiana, Anggara, Ester.  

 

Ruang kuliah sepi, hanya ada Lusi dan Ester, duduk bersebelahan. 

Lusi terlihat lesu, kedua tangannya bertumpu di meja, menyangga dagu. Ester menyentuh pelipis Lusi dengan punggung tangannya. 

 

Ester

Lus, beneran loh! Badan kamu anget. Begadang lagi, ya?


Lusi

(Pelan)

Kayanya ketularan Bokap. Dua hari ini gue tidur bertigaan sama Bokap-Nyokap. 


Ester

Ya sudah, telepon aja, Angga! Minta dia cepat ke sini!


Lusi menggeleng. Terdengar suara dari arah pintu. Lusi dan Ester menoleh. 

Anggara melangkah masuk, menghampiri Lusi, dan langsung duduk di sebelahnya. 


Anggara

Kenapa lesu, Neng?


Ester

Meriang dia, Kak. 


Anggara mengulurkan tangan ke dahi Lusi dan langsung mendapat tepisan dari Lusi. 

Ester berdiri, menyentuh tangan Lusi. 


Ester

Say, duluan, ya! Abang gue udah di depan.


Anggara

Dijemput Nathan, Est?


Ester mengangguk. 


Anggara

Titip salam!


Ester mengacungkan jempol tangan kanan, kemudian berlalu. 

Anggara menarik tangan Lusi.  


Anggara

Ayo, pulang! Supir pribadi siap bertugas!

  

Lusi tersenyum lesu, lalu berdiri. Tangan Anggara merangkul bahu Lusi. 

Lusi menghindar.


Lusi

Mana ada Pak Supir rangkul-rangkul?


Anggara

Supir ganteng yang ini ‘kan merangkap calon mantu Pak Feri!


Lusi tersenyum, kemudian bersama Anggara meninggalkan ruangan.


JUMP CUT TO


Sedan yang dikemudikan Anggara meluncur di jalan yang tidak terlalu ramai. Lusi duduk tenang di samping Anggara. 


Anggara

Kenapa maksa kuliah kalau enggak enak badan?


Lusi

Takut ada kuis. 


Anggara

Kan bisa susulan. 


Lusi

Enggak enak kuis sendirian.  


Anggara

Enggak ketiduran lagi tadi di kelas?


Lusi menoleh dan menatap galak.


Lusi

Tahu dari siapa?


Anggara

Sejagad Fikom tahu kalau mahasiswi bernama Lusiana tidur di kelas Pak Binsar. 

 

Lusi

Ya ampuuun .... Malu-maluin!

 

Lusi menutup wajah dengan kedua tangan. Anggara tertawa dan mengusap pundak Lusi lembut.


Anggara

Tenang, Pak Binsar dosen paling asyik! 
Enggak marah 'kan dia?


Lusi

Enggak sih, cuma ngeledek. 
Pantesan, ya dia dikasih gelar dosen favorit alumnus. 


Anggara

 Favorit gue juga!


Lusi

Dan gue mempermalukan diri di depan dosen favorit! Ya ampun!


Anggara

Enggak apa-apalah! Orang ngantuk 'kan butuh tidur.


Lusi

Bukan cuma itu, Angga! 
Gue enggak bisa jawab waktu ditanya apa cita-cita gue. 
Terus, makalah gue juga ditolak di depan kelas. Kata Pak Binsar, gue kurang merenung, enggak serius! 


Anggara melirik Lusi dengan jenaka.


Anggara

Yaaah ..., enggak mungkinlah bisa merenung sambil mimpi. Harus pilih salah satu! 


Lusi melirik tajam, Anggara tertawa.


Lusi

Iiih sebel, malah ngeledek!
Sedih, tahu! Berkali-kali bikin salah di depan semua penghuni kelas. 
Duh, mana nanti ketemu lagi ‘kan sama Pak Binsar di Semester 3? 
Pasti nama gue sudah tercemar di catatan dia.  

 


Lusi memegang kepala dengan dua tangan. Anggara tersenyum lembut, lalu mengusap pundak Lusi sekilas.


Anggara

Wajar, namanya juga masih belajar. 
Kampus itu, tempat kita boleh bikin salah. 


Lusi

Bahkan di depan dosen?


Anggara

Terutama di depan dosen! Yang penting, jadi pelajaran, dan jadi pintar.
Sama Pak Binsar, jangan ragu minta saran! Dia senang diskusi. 


Lusi hanya diam. Anggara mencengkeram lembut kepala Lusi dan memutarnya sedikit ke kanan. Lusi menyingkirkan tangan Anggara. 


Anggara

Oooh, gue kira tidur lagi.


Lusi tertawa, lalu menonjok pelan lengan Anggara. 

Anggara menatap sekilas. 


Anggara

(Lembut)

Jangan sakit, ya Sayang! 



CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar