Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
16. Kehidupan yang Unik

SC. 16. EXT & INT – ESTER, SIANG. 

 

Cast: 

Lusiana, Ester, Nathan.


Lusi duduk di lantai di beranda rumah Ester yang ditata dengan konsep lesehan. Hanya ada satu bangku kayu panjang yang menempel ke dinding dan sebuah meja panjang berkaki pendek. Di meja, terlihat piring bekas santap siang. Laptop Lusi dan buku-buku kuliah milik Ester tergeletak di lantai. 


Lusi

Est, nanya boleh, ya? Penasaran gue.
Dulu memutuskan tinggal di sini apa karena Bokap kerja di TPU?

 

Ester

Iya dan tidak.
Sebetulnya, sudah lama Mamak pengen pindah ke Bogor, dapat info rumah ini. Bapak cari-carilah kenalan biar dapat harga lebih murah, eh malah dapet tawaran kerja di pemakaman.    


Lusi

Awal pindah, takut enggak? 

 

Ester

Enggak, Say. Sudah biasa.
Waktu di Jakarta, rumah gue malah benar-benar di dalam TPU. Kaya kantor Bokap tadi itu, di dalam begitu!

 

Lusi

Loh, kok bisa? Memang boleh bangun rumah di dalam TPU?

 

Ester

Bapak pengurus di situ, jadi dapat jatah rumah dinas. Rumahnya sudah ada di dalam area pemakaman.

 

Lusi

Wow, kereen! 

  

Ester

Di sana cantik, Say. Makamnya rata sama tanah, nisannya tersusun rapi, rumputnya juga bagus. Sama sekali enggak seram.
Dulu hampir tiap sore, gue sama abang gue jalan-jalan sambil iseng menghitung makam.   

 

Lusi

Sungguh, Est! Hidup lo benar-benar unik, menarik!


Ester

(Tertawa)

Bisa dibilang begitu!
Tapi kamu anak kota, Lus. Anak PNS pula! Pasti lebih nyamanlah hidup kamu.


Lusi

Bokap gue bukan pejabat tinggi, Est. Gaji kecil. 


Ester

Memangnya ukuran hidup nyaman itu cuma dari gaji? Enggak dong, Say!


Lusi

Aduuuh, gue lupa kalau lagi ngomong sama cewek berhati bidadari. 


Ester

(Tertawa)

Gombal! Kebanyakan main sama Kak Angga, kamu Lus!


Lusi tertawa sambil berdiri. 

 

Lusi

Est, numpang ke kamar mandi, ya. 


Ester

Masuk aja, Say! 


Lusi berjalan masuk ke rumah. 


JUMP CUT TO


Lusi keluar dari kamar mandi, lalu berjalan melewati ruang makan, terdengar bunyi sendok yang berbenturan dengan gelas. Lusi terkesiap. Nathan berdiri sambil mengaduk-aduk teh. Sedetik kemudian, Nathan mengangkat wajah, melihat Lusi yang terpaku. 


Nathan

Temannya Ester?


Lusi

(Gugup)

Iya.
Tadi ..., ehm, di makam ‘kan?


Nathan

(Tersenyum)

Dimakamkan? Aduh jangan, dong!


Lusi tertawa kecil. Nathan berjalan mendekati Lusi, kemudian mengulurkan tangan. 


Nathan

Saya bukan hantu. Saya Nathan, kakak Ester. 


Lusi tertawa kecil, lalu mengulurkan tangan. 


Lusi 

Saya, Ester. Eh! Lusi!


Nathan dan Lusi tertawa sambil masih saling berjabatan tangan. 

Suara pintu terbuka, Ester masuk. Lusi cepat-cepat melepaskan tangannya dari genggaman Nathan, lalu mundur dua langkah. Ester berjalan menghampiri Lusi.


Ester

Sudah kenalan, ya kalian?


Lusi mengangguk. 

Ester

Bang Nathan satu kampus sama kita, Say. Tapi, dia di Filsafat. Semester 7.
Abang baru pertama kali lihat Lusi, ya?


Ester melihat pada Nathan. 


Nathan

Dua kali. 


Ester

Oh ya? Ketemu di mana kalian?


Lusi dan Nathan menjawab serempak. 


Lusi

Di luar.


Nathan

Di makam.  


Nathan melempar pandang pada Lusi yang langsung menunduk sambil menahan senyum.  

 

 

CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar