Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
35. Kita Pulang**kwikcomma** Sayang

35. EXT – AREA KAMPUS (SELASAR, LOBI, AREA PARKIR, JALAN UTAMA), SORE. 

 

Cast:

Anggara, Lusi, Dirga.


BEGIN MONTAGE

- Anggara berlari di selasar, membuka pintu ruang kuliah. Ruangan kosong. 

- Anggara berlari menuruni tangga, lalu turun lagi. 

- Anggara mencari-cari Lusi di lobi, lalu berlari ke area parkir. 

End Montage


Anggara berdiri di lapangan parkir, menengok ke kiri-kanan. Dirga berjalan sendirian.


Anggara

Dirga!


Dirga berhenti berjalan dan menoleh. Anggara menghampiri.


Dirga

Hai, Ga!


Anggara

Lihat Lusi?


Dirga

Baru aja pulang, sepuluh menitan yang lalu. 
Mau naik kereta katanya. 


Anggara

Thanks!


Anggara baru bersiap melangkah, Dirga berkata. 


Dirga

Angga!


Anggara menoleh.

Dirga

Lusi tadi nangis, tapi dia enggak mau gue antar pulang. 
Kalau elo pake mobil, mungkin masih kekejar. 


Anggara mengangguk, dan langsung berlari meninggalkan Dirga. 


JUMP CUT TO


Jalan utama dalam kompleks kampus sepi. Lusi berjalan gontai di trotoar, berkali-kali mengusap air mata. Sebuah sedan melintas. 

Ponsel di tangan Lusi berdering. Lusi hanya menatap terpaku pada layar yang menampilkan nama Anggara. Lusi menekan tombol off pada ponsel, layar menjadi gelap.

Lusi berjalan lagi. Sebuah motor melintas, kemudian dari arah belakang, mobil Anggara mendekat, lalu berhenti sedikit melewati Lusi. 

Anggara keluar dari mobil.

Anggara

Usi!


Lusi terus berjalan. Anggara bergegas menghampir Lusi. 


Anggara 

Usi, ayo pulang!


Lusi tidak menoleh dan terus melangkah. Anggara mencengkeram pergelangan tangan Lusi. 


Lusi

Lepasin gue! 


Anggara

Enggak!
Dengar gue dulu!


Lusi menatap tajam.

Lusi

(Marah)

Lepasin tangan gue! 


Anggara melepaskan tangan Lusi dan menatap lekat. 


Anggara

Usi, please maafin gue! 
Enggak seharusnya gue marah.


Lusi

Marah ajah! Bebas!
Semua boleh marah! Elo, Ester! Siapa lagi? 
Bahkan mungkin Tuhan lagi marah sama gue, sama keluarga gue!


Anggara menatap Lusi sedih. 


Anggara

Usi, elo kenapa? 
Please, cerita sama gue!


Lusi

Enggak ada yang perlu diceritain!


Anggara

(Frustrasi)

Please, Sayang! 
Elo tahu, elo bisa jujur sama gue!


Lusi menatap Anggara tajam.

Lusi

OK! Gue akan jujur sama elo.
Gue mau minta satu hal!


Anggara

Elo boleh minta apa aja. 


Lusi

Elo enggak usah deketin gue lagi!


Anggara terdiam, perlahan wajahnya menegang.


Anggara

OK!
Kalau itu yang elo mau!


Anggara membalikkan badan lalu berjalan menjauhi Lusi.

Lusi mengejar Anggara dan menarik tangannya.


Anggara

(Emosi)

Mau apa lagi dari gue?


Air mata mengalir di pipi Lusi. Sejenak hening.

Anggara menghela napas panjang.


Anggara

Apa pun itu, gue siap.


Lusi menyeka air mata.

Lusi

Waktu gue bolos .... Waktu gue matiin handphone berhari-hari ....
Itu karena ....


Lusi terisak. Anggara mendekat, lalu merangkul bahu Lusi. 


Anggara

Elo kenapa, Usi?


Lusi

Papih dibawa KPK, Angga! Malam-malam!
Papih enggak salah! Gue yakin itu, Angga!


Lusi menutup wajah dengan kedua tangan, isaknya semakin keras. Anggara membelai rambut Lusi. 


Anggara

(Lembut)

Kita pulang, Sayang!


Anggara membimbing Lusi masuk ke mobil.


CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar