Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
33. Kejujuran Sahabat Terbaik

33. EXT – TOILET FISIP, SORE. 

 

Cast: 

Lusiana, Ester, dua mahasiswi.

 

Di dalam toilet FISIP. Dari tiga bilik kloset, hanya pintu yang tengah yang tertutup, dua lainnya sedikit terbuka. 

Pintu toilet terbuka dari luar, Ester masuk, dan langsung berjalan ke wastafel paling kiri, lalu mencuci tangan. Pintu bilik tengah terbuka, dari pantulan di cermin, Ester melihat Lusi yang terkesiap. 

Lusi berjalan ke wastafel, mencuci tangan, dan mengeringkannya dengan tisu.


Lusi

Duluan, Est!


Lusi melangkah melewati Ester. Baru tiga langkah, Ester memanggil.


Ester 

Tunggu! Gue mau ngomong! 

 

Lusi memejamkan mata sedetik, baru kemudian membalikkan badan, dan menatap Ester.

 

Ester

Kenapa kamu enggak jujur, Lus? 
Memang bukan kewajiban buat cerita ke gue! Hak kamu untuk menyimpan rahasia.
Tapi, ngejawab bohong waktu gue tanya, itu nyakitin, Lus!

  

Ester menatap Lusi tajam. 

 

Ester

Enggak cuma sekali kamu bohong waktu ditanya. Gue kecewa! Benar-benar kecewa!

 

Lusi

Gue minta maaf, Est! Gue sama sekali enggak bermaksud begitu. Sungguh!
Waktu itu, gue cuma takut elo marah. Gue ..., gue enggak berpikir panjang.

 

Hening beberapa saat, Lusi menunduk, Ester menatap tajam.

 

Ester

Belakangan, elo berubah, Lus! Bang Nathan juga! 
Tiap malam, dia gelisah ngecek handphone. Kalau ditanya Mamak atau Bapak, dia menghindar, langsung masuk kamar. Padahal, Bang Nathan selalu terbuka sama keluarga tentang pacarnya, tentang apa pun!

  

Lusi menunduk, menggigit-gigit bibir.

 

Ester

Gue enggak tahu seserius apa kalian berdua. Tapi, gue mohon, Lus! Pikir baik-baik!
Apa benar ini yang kalian mau jalanin? Gue enggak mau kalian berdua salah langkah!
Yang kalian pilih itu, enggak mudah, Lus! Gue enggak mau kalian terluka!


Ester terdiam beberapa detik, menatap Lusi lekat.


Ester
Oh ya, gue harus cerita ini, karena gue sayang dan peduli.
Bang Nathan masih sering teleponan sama Kak Kristy, hampir tiap hari.
Seperti yang gue pernah bilang, mereka belum bisa move on. Kalau kalian memutuskan untuk terus, kamu harus minta Bang Nathan untuk jujur sama kamu!

 

Lusi memejamkan mata, setetes air mata jatuh ke pipinya.


Voice Over

(Bunyi pintu dibuka)


Dua orang mahasiswi masuk sambil tertawa-tawa. Ester melirik sekilas pada Lusi kemudian pergi ke luar. Lusi mengusap mata dan masuk kembali ke dalam bilik kloset.



CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar