Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
34. Dia Butuh Kamu

34. INT – KANTIN, SORE. 

 

Cast: 

Anggara, Femila. 

 

Di kantin, Femila menyantap gado-gado dengan perlahan ditemani Anggara.

Di depan Anggara terlihat botol minuman bersoda yang sudah kosong, sebuah gelas bening yang isinya tinggal setengah, dan ponsel miliknya. Anggara membuang napas keras. Femila tersenyum simpul. 

Tangan Anggara bertumpu di meja, menyangga dagu, wajahnya muram.


Femila

Patah hati enggak enak ‘kan? 


Anggara

Pahit! 
Gue kena karma. 


Femila tertawa kecil.

Femila

Kamu beneran suka sama dia?


Anggara

In love. 


Femila membalakkan mata.

Femila

Wooow! 


Anggara

Sorry! 


Femila

Kenapa sorry? Jangan ge-er, deh!


Anggara tersenyum tipis. Femila menyuap gado-gado ke mulutnya. 

Anggara menghela napas panjang. 


Femila

Aku bingung!
Kamu itu 'kan playboy, suka gombal sana-sini, nyebelin, sering enggak punya perasaan, suka PHP-in anak orang ....


Anggara

Gue nunggu ujungnya nih.


Femila tertawa. 


Femila

Iya, itu! Kamu dengan segala bakat gombal kamu, mundur cuma gara-gara Lusi dideketin sama senior. 


Anggara

Itu cowok baik banget. 


Femila

Terus kamu ngerasa kurang baik, begitu?


Anggara

Buat Lusi mungkin kurang.
Lusi itu ....


Telepon Anggara berdering, nama Clumsy Lusi muncul di layar. Anggara hanya melirik tanpa mengangkat. 

Telepon berdering lagi.  Anggara kembali hanya melirik.  Femila memiringkan kepala melihat ke layar ponsel, kemudian melihat pada Anggara. 


Femila

Katanya in love!  Kok dia telepon enggak diangkat? 


Ponsel Anggara berbunyi lagi, Anggara ragu sejenak, kemudian mengangkat ponsel dengan gerakan perlahan. Dering terputus. 

Anggara menekan nomor Lusi. Tidak ada jawaban. Dua kali percobaan, tetap tidak ada jawaban. Anggara mulai gelisah. 


Anggara

Usi enggak pernah nelepon berkali-kali begini. 


Femila

Berarti dia lagi butuh kamu. 
Ya sudah, cari dia! 


Anggara menatap Femila ragu. 

Femila

Kok malah bengong? 


Anggara beranjak dari bangku, lalu berlari meninggalkan kantin. 

 

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar