Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Opera Cinta Lusiana
Suka
Favorit
Bagikan
29. Boleh Cemburu

29. EXT – SELASAR PARKIRAN KAMPUS, SIANG. 

 

Cast: 

Lusiana, Anggara, Nathan, sepasang mahasiswa.


Lusi berjalan bersama Anggara di selasar menuju lapangan parkir. Dari arah berlawanan, sepasang mahasiswa dan mahasiswi berjalan sambil bergurau. Setelah keduanya melewati Anggara, di belakang mereka, terlihat Nathan berjalan sendirian dengan kepala sedikit menunduk.  


Anggara

Halo, Bro Nathan!


Nathan terkejut dan berhenti melangkah. Matanya bertemu dengan mata Lusi yang juga terlihat terkejut. 


Anggara

(Ramah)

Tumben, petinggi BEM turun gunung. 


Nathan tersenyum pada Anggara, kemudian melihat pada Lusi yang langsung menunduk. Anggara melirik Lusi, lalu kembali melihat ke Nathan. 


Anggara

Sudah kenal Lusi? 


Nathan

Sudah!  Lusi pernah ke rumah. 


Nathan terus menatap Lusi yang masih menunduk. Anggara terlihat bingung.


Anggara

Mau jemput Ester, Bro?


Nathan tersentak, lalu menggeleng.


Nathan

OK, lanjut aja, Ga! Kasihan Lusi gelisah.


Lusi mengusap punggung Lusi sekilas.


Anggara

Iya nih, dia pengen cepat-cepat sampai rumah.
Sampai besok di rapat, Bro!


Anggara mendorong punggung Lusi lembut, mengajaknya berjalan.

Lusi melempar pandang pada Nathan yang menatap lekat. Begitu Lusi dan Anggara melangkah menuju area parkir, Nathan pergi ke arah ia datang.

Tiba-tiba, Lusi berhenti melangkah, dan menyentuh lengan Anggara.


Lusi 

Angga, sebentar, ya!


Anggara baru membuka mulut, Lusi langsung berlari menghampiri Nathan.


Lusi

Abang!


Nathan menoleh, Lusi berdiri dekat di hadapan.


Lusi

Anggara sahabatku. 


Nathan

Hape kamu mati, Lusi. Dua kali aku datang ke rumah.
Kamu enggak bisa ditelpon. Kamu juga enggak ngasih kabar. 


Lusi

Maafin aku, Abang. 
Aku ..., aku lagi ada masalah.


Nathan

Masalah Angga?


Lusi menggeleng. Nathan mengalihkan pandangan ke lapangan parkir. Anggara masih berdiri, memandang terpaku. Nathan kembali melihat pada Lusi.  


Nathan

Kalau kamu mau aku ngejauh, kamu tinggal bilang, Lusi!


Lusi

Kenapa Abang ngomong begitu?


Nathan

Aku enggak mau merusak hubungan kamu sama Anggara. Dia temanku.


Lusi mendekat dua langkah dan menatap Nathan lekat. Kemudian, Lusi menyelipkan jari-jarinya di antara jemari Nathan.


Lusi

Abang boleh cemburu. Tapi, harus tetap sayang sama aku.


Nathan tersenyum, menatap Lusi lembut.


Nathan

Selamat ulang tahun, Sayang. 


Lusi mengangguk, mempererat genggamannya sedetik, lalu setengah berlari menghampiri Anggara.



CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar