FADE OUT
FADE IN
120.EXT.LAPANGAN-MALAM HARI.
Jefri dan Ria sudah sampai di area tenda. Jefri kemudian mendatangi tempat perkumpulan teman-teman sekelasnya yang disana sudah berkumpul Rini dan Andy bersama dengan teman-teman yang lain. Ria mengikuti langkah kaki Jefri di belakangnya.
Jefri
Sudah dimulai acaranya. Maaf terlambat.
(Berdiri memandangi teman-teman yang duduk melingkar di tengah-tengah ada api unggun.)
Ani
Oh ya, kita akan melakukan permainan Dare or Truth khusus hanya kelas kita. Kamu tidak boleh mengajak cewek itu.
(Memandang Jefri dan Ria.)
Jefri
Aku tidak mengajaknya.
(Menoleh kepada Ria.)
Ria
Baiklah kalau begitu. Aku pergi.
(Melangkahkan kaki menuju tendanya.)
Ani
Kalau begitu. Duduklah Jefri. Mari kita melakukan permainan ini setiap orang yang ditunjuk oleh pulpen yang aku putar ini akan mengambil kertas dari gelas ini yang bertuliskan Dare or Truth. Mari kita mulai.
(Sambil memutar pulpen.)
Setelah sekian putaran giliran Jefri yang terpilih oleh pulpen yang diputar Ani. Jefri kemudian mengambil kertas di gelas.
Jefri
Truth. Siapa orang yang kamu cintai disini?
(Membaca kertas.)
Ani
Siapa?
Jefri
Apa perlu menjawab pertanyaan konyol dari kertas ini.
(Menatap Ani.)
Ani
Tentu saja. Cepat jawab jadi siapa yang kamu cintai sekarang?.
Jefri
Aku mencintai diriku sendiri.
(Menatap Rini.)
Ani
Bagaimana bisa kamu menjawab seperti itu?
Jefri
Kita harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Jadi jawabannya adalah aku mencintai diriku sendiri.
(Menatap Ani.)
Ani
Kalau begitu ayo dilanjutkan saja permainan ini.
(Menoleh kepada Jefri sambil memutar pulpen.)
CUT OUT:
121.RUANG KAMAR-MALAM HARI.
Acara tur belajar pun usai esok hari. Malam hari Jefri sedang berada di rumah. Tiba-tiba handphonenya berdering.
Jefri
Ada apa kamu menelponku?
Doni
Datanglah ke tempat nongkrong biasanya. Kita harus memulai siaga malam ini. Seseorang mengirimkan pesan kalau akan melakukan penyerangan dari berbagai sisi di tempat nongkrong kita.
Jefri
Baiklah.
(Menutup handphone dan kemudian mengambil jaket.)
Tiba-tiba handphone Jefri berdering lagi.
Jefri
Sudah kubilang aku akan datang lima belas menit lagi di tempat nongkrong kita.Tunggu sebentar aku pastikan mereka tidak akan mengganggu kita lagi. Mari kita bertarung untuk mengalahkan mereka.
Rini
Bertarung apa maksudmu?
Jefri kemudian melihat handphonenya terlihat nama Rini disana.
Jefri
Ah maaf, kukira kamu tadi temanku. Ada perlu apa kamu telepon?
Rini
Aku hanya ingin mengajakmu keluar ke tempat toko buku Florest lagi besok tapi apakah dirimu baik-baik saja? Kenapa kamu mengatakan akan bertarung apa yang terjadi?
Jefri
Kamu tidak perlu khawatir semua akan baik-baik saja.
Rini
Apa terjadi sesuatu denganmu?
Jefri
Tidak ada. Aku tutup panggilan handphonenya. Nanti aku akan menghubungimu. Aku mau pergi dulu.
(Menutup panggilan handphone dan kemudian pergi dengan sepeda motornya yang berkecepatan tinggi menuju tempat nongkrong.)
CUT OUT:
122.KAMAR TIDUR-MALAM HARI.
Rini terdiam di kasurnya. Rini mencoba menghubungi nomer Jefri tapi sudah tidak aktif. Rini kemudian melihat kontak Ria di grup sekolah dan kemudian menghubunginya.
Rini
Maafkan aku mengganggumu. Bolehkah aku tanya sesuatu
Ria
Apa yang ingin kamu tanyakan kepadaku?
Rini
Bolehkah aku tahu kemana Jefri biasanya pergi?
Ria
Kenapa kamu tanya kepadaku?
Rini
Ini benar-benar penting. Tolong beritahu padaku kemana biasanya dia pergi dan apakah kamu tahu jadwal Jefri hari ini di luar jam sekolah?
Ria
Ya dia biasanya berada di tempat nongkrong anak motor. Aku sudah tidak mengikuti grup motor jadi jangan tanyakan itu kepadaku.
Rini
Bolehkah aku mengetahui dimana tempat nongkrongnya?
Ria
Aku tidak tahu. Jangan tanyakan itu kepadaku.
Rini
Jika kamu tidak tahu. Bisakah kamu memberitahukanku teman yang bersamanya saat ini.
Ria
Aku juga tidak tahu.
Rini
Kali ini beritahukanlah kepadaku. Ini urusan penting. Aku tahu kamu mengetahui segalanya tentang Jefri. Kemanapun Jefri pergi kamu pasti tahu karena kalian dulu pernah bersama. Aku minta maaf jika aku bersalah kepadamu. Aku hanya bilang tidak ada niatanku untuk merebut Jefri darimu. Kita memiliki hati dan perasaan yang tidak dapat dipaksa karena pada akhirnya yang bukan milik kita akan pergi meninggalkan kita dan yang akan menjadi milik kita akan datang kepada kita meskipun kita menghindarinya.
Ria
Kamu tidak perlu minta maaf. Aku tahu bahwa setiap hati dan perasaan akan datang kepada orang yang dicintainya. Mungkin sekarang Jefri tidak menjadi milikku. Baiklah, aku akan memberitahukanmu kemana Jefri biasanya berada. Di tempat nongkrong di jalan Amerta dekat dengan warung kecil dan lapangan olahraga. Tepat di depannya itu biasanya tempat anak-anak motor nongkrong. Aku tidak tahu ada acara apa hari ini mungkin aku akan mencari tahu.
Rini
Terimakasih sudah memberitahukanku. Aku senang bisa berkenalan denganmu, berjumpa denganmu dan aku berharap bisa berteman denganmu.
(Mematikan sambungan panggilan di handphonenya dan kemudian pergi menuju tempat yang dimaksud Ria dengan mengendap-endap hingga keluar pintu pagar rumah.)
CUT OUT:
123.TEMPAT NONGKRONG ANAK MOTOR-MALAM HARI.
Jefri sudah tiba di tempat nongkrong anak motor yang sedang berkumpul dan masih menaiki sepedanya masing-masing.
Jefri
Apakah mereka sudah datang?
Doni
Belum. Bisa jadi ini adalah pertarungan yang akan berbahaya jika gegabah dan musuh sudah memahami markas kita dan kemudian mereka membawa jumlah orang yang banyak dari anggota kita.
Jefri
Kamu tidak perlu takut. Pertarungan ini aku yang akan bertanggung jawab. Aku tidak ingin ada korban lagi di pihak kita karena kesalahanku.
Doni
Kematian Alex bukan kesalahanmu. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.
Tiba-tiba terdengar suara sepeda motor bergemuruh keras.
Jefri
Mereka sudah datang rupanya. Ayo kita menemui mereka. Kita selesaikan pertarungan ini.
(Melangkahkan kaki.)
Doni
Lihat mereka terlalu banyak dari jumlah anggota kita. Kita harus kabur.
(Berbisik kepada Jefri saat sudah berada di hadapan para anggota motor lain yang bergerombol dan memakai helm.)
Jefri
Jangan takut. Ketakutan hanya membuatmu lemah dan tidak dapat berfikir jernih. Aku akan mengalihkan perhatian mereka. Sebisa mungkin kamu atur anggota untuk keluar dari sini.
Doni
Maksudmu? Kamu mau bertarung sendirian melawan mereka.
(Berbisik menatap Jefri.)
Jefri
Untuk keluar dari sini. Pertarungan dimulai dengan memberikan umpan dan biarkan aku yang menjadi umpan mereka. Kali ini aku percayakan semua kepadamu.
Doni
Ini terlalu beresiko. Tidak bisakah mengambil rencana yang lain.
Jefri
Apakah dirimu punya rencana?
Doni
Tidak ada. Tapi kita bisa melawannya bersama-sama.
Jefri
Tidak. Kali ini biarkan aku yang bertarung melawan mereka nanti aku akan menyusulmu.
Doni
Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan menyusul kami.
Jefri
Tentu. Aku akan menepati janjiku.
Doni kemudian menaiki sepeda motornya dan melihat Jefri untuk memberikan aba-aba.