Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
4. Pindah Bangku

FADE OUT

FADE IN

12.INT.RUANG KELAS-PAGI HARI.

Rini yang pergi menuju kelas bersama Andy kemudian menghampiri Ani yang berada sebangku dengan Andy.

Rini

Bolehkah aku duduk sebangku dengan Andy? Sedangkan kamu duduk bersama cowok tukang tidur itu.

(Melihat dan menunjuk Jefri yang sedang tertidur di bangku belakang.)

Ani  

Haduh….Aku minta maaf Rin, mataku minus dan aku kalau duduk dibelakang tulisan berubah menjadi semut bergerombol semua.

(Menatap Rini yang sedang berdiri sedangkan Ani masih dalam posisi duduk.)

Rini 

Ya udah gak papa

(Rini akan berjalan menuju bangku belakang dipojok dekat jendela.)

Andy

Tunggu Rin,,, Biar aku saja yang duduk disana. Kamu duduk dengan Ani saja.

(Memegang tangan Rini.)

Rini 

Hah seriusan makasih ya Andy.

(Berbalik badan menoleh serta menghampiri Andy dan menggenggam tangan Andy erat.)

Andy kemudian mengambil tasnya dan bersama Rini menuju bangku belakang dan kemudian Rini mengambil tasnya. Saat itu Jefri sedang terbangun dari posisi tidur duduknya.

Jefri

Mau kemana dirimu bawa-bawa tas, mau bolos?

(Terduduk sambil menatap Rini yang mengambil tasnya.)

Rini

Bukan urusanmu.

Rini kemudian pergi duduk ke bangku Andy dan kemudian Andy duduk di bangku Rini. Jefri kemudian menoleh kepada Andy dengan mata berkerut dan kemudian berdiri menghampiri Rini yang berada di bangku baris ketiga pojok.

Jefri

Kenapa kamu pindah bangku?

Rini

Memang kenapa? Bukan urusanmu juga.

Jefri

Ya urusanku lah kan kamu sebangku denganku tadi.

Rini

Karena dirimu bau.

Jefri

Mana mungkin,,, Aku pakai parfum bermerek dan mahal.

(Mencium lengan bajunya.)

Rini

Memang bau.

Jefri kemudian menarik tangan Rini keluar dari kelas saat Pak Boni sudah masuk ke dalam kelas.

Pak Boni

Mau kemana kalian Jefri…Rini.

(Kumisnya bergetar-getar.)

CUT TO

13.LORONG SEPI-SIANG HARI

Jefri dan Rini tidak menjawab pertanyaan pak Boni. Jefri kemudian menarik tangan Rini di lorong sepi di lantai dua.

Rini

Lepaskan.

(Menghempaskan tangannya hingga tangannya terlepas dari tarikan Jefri.)

Jefri kemudian terdiam menoleh dan memperhatikan Rini.

Rini

Kamu itu maunya apa sih? Aku sudah pindah bangku masih aja menyebalkan.Tanganku sakit kamu tarik-tarik. Kamu jadi cowok kenapa kasar banget.

Jefri

Apa menurutmu aku kasar?

(Jefri menghadapkan mukanya di hadapan Rini sangat dekat.)

Rini

Apaan sih?

(Mendorong Jefri dan Jefri mundur ke belakang.)

Jefri

Kenapa? kamu terkesima kalau aku menatapmu sedekat itu.

Rini

Huwek muntah rasanya lihat dirimu. Lihat matamu ada beleknya.

Jefri kemudian membersihkan matanya dari kotoran. Jefri kemudian menarik tangan Rini lagi menuruni tangga menuju lantai dasar.

Rini

Kamu itu sebenarnya mau ngapain? Mau ajak aku kemana? Sekarang sudah masuk jam pelajaran.

Jefri

Bawel…cerewet,,,tidak ramah…bintang satu untukmu.

Rini kemudian menginjak sepatu Jefri hingga Jefri kesakitan dan melepaskan tangannya dari tangan Rini.

Rini

Itu balasan karena sudah memberikanku julukan bawel, cerewet, tidak ramah.

Jefri

Kenyataannya memang gitu. Lihat dirimu marah-marah udah kayak siluman lagi kerasukan.

Rini yang akan menghampiri Jefri untuk memukul tiba-tiba akan terjatuh kebelakang dan kemudian dengan sigap Jefri menangkap Rini yang hampir terjatuh. Rini dan Jefri saling bertatap-tatapan dalam jarak dekat itu.

Kepala sekolah

Kalian sedang ngapain?

Jefri yang kaget kemudian melepaskan tangannya yang sedang memegang Rini dan kemudian Rini terjatuh terduduk.

Rini

Aduh sakit.

Kepala Sekolah kemudian membantu Rini berdiri sedang Jefri terdiam dalam posisi berdiri dan menatap kepala sekolah yang akan membantu Rini untuk berdiri.

Kepala sekolah

kamu tidak apa-apa

Rini

Tidak apa-apa Bu.

(Memegang pinggulnya sambil berdiri dan menatap Jefri yang menatapnya.)

Jefri

Tidak usah khawatir Bu. Dia jatuh berapa kali juga aman tidak apa-apa. Dia siluman Bu.

Rini

Hay maksudmu apa?

(Berjalan menghampiri Jefri.)

Kepala Sekolah

Sudah diam.

(Berteriak dengan kencang.)

Jefri dan Rini kemudian terdiam menatap kepala sekolah.

Kepala Sekolah

Kalian berdua kenapa masih disini saat sudah jam pelajaran masuk? Kalian bolos pelajaran.

 Rini

Bukan seperti itu Bu, tangan saya ditarik oleh cowok ini.

(Menunjuk Jefri yang berada di hadapannya.)

Jefri

Jadi gini Bu, dia mengajak saya untuk bolos pelajaran hari ini. Jadinya saya mengajaknya mencari jalan pintas biar tidak ketahuan. Sehingga saya menarik tangannya sampai disini.

Kepala Sekolah

Apa?

(Berteriak keras karena kaget.)

Rini

Tidak Bu. Itu tidak benar ini kesalahan.

Jefri

Tidak ada yang namanya kesalahan Bu. Dia mau menimpakan kesalahan kepada saya padahal dia juga ikut keluar bersama saya sekarang ibu bisa lihat kami berada disini akan bolos.

Rini tercengang dengan perkataan Jefri dan mulutnya mengangga tapi tidak mengucapkan sepatah katapun.

Kepala Sekolah

Ibu sangat menghargai kejujuranmu anak muda tapi sekarang kalian akan tetap mendapatkan hukuman karena ketidakdisplinan kalian berdua. Sekarang kalian berada di lapangan belakang bersihkan semua sampah dan  daun-daunnya.

(Berteriak keras dan tegas.)

Rini

Tapi bu saya tidak salah.

Jefri

Udah tutup mulutmu sebelum lalat masuk.

(Mendekati Rini dan berkata berbisik kepada Rini.)

Rini kemudian menatap balik Jefri terlihat kesal.

Jefri

Baiklah Bu, kami akan dengan senang hati membersihkan lapangan dengan sempurna sesuai dengan pesanan dan permintaan ibu yang cantik.

CUT TO:

14.LAPANGAN BELAKANG SEKOLAH-SIANG HARI.

Kepala Sekolah tersenyum tersipu dengan pujian Jefri. Jefri kemudian menarik tangan Rini untuk menuju lapangan belakang sekolah. Jefri dan Rini sudah tiba di lapangan belakang sekolah dan tersedia sapu ijuk di sudut ruangan gudang yang berada di depan halaman belakang sekolah. Jefri kemudian mengambil dua sapu ijuk dan menyerahkan satu kepada Rini

Rini

Dasar Penjilat.

(Menerima sapu ijuk dari Jefri.)

Jefri

Akhirnya hari ini dirimu dan diriku akan bersih-bersih lapangan belakang sekolah.

Rini

Bersihkan aja sendiri. Dirimu kan terbiasa dengan pekerjaan ini.

Jefri

Bagaimana dirimu bisa tahu aku sering bersih-bersih halaman belakang sekolah karena aku telat masuk pelajaran sekolah?

Rini

Yah aku sering melihatmu bersih-bersih disini jadi kamu saja yang membersihkannya sendiri.

Jefri

Namanya hukuman bersama… kamu juga harus ikut membersihkan. Biar kamu merasakan bagaimana diriku membersihkan halaman belakang sekolah di masa-masa hukuman karena aku telat masuk kelas. Lagian kenapa kau melihatku mendapatkan hukuman kamu mengawasiku suka dirimu denganku?

Jefri kemudian membalikan badan dan Rini melempar sapu ijuk mengenai punggung Jefri.

Jefri

Hay

(Berteriak.)

Rini

Karena ini kesalahanmu maka dirimu yang membersihkannya. Aku tidak bersalah dalam hal ini. Satu hal lagi aku tidak punya perasaan suka denganmu yang kasar.

Jefri

Yah kalau kamu tidak membersihkan lapangan belakang ini bersamaku, aku bakal mengadu ke kepala sekolah. Gitu saja repot.

Rini

Dasar cowok kasar, penjilat, suka ngadu.

Jefri kemudian menghampiri Rini dan sekarang mereka bertatapan dalam jarak yang sangat dekat.

Rini

Kamu mau ngapain menyingkir dariku?

(Mendorong Jefri.)

Jefri

Ternyata kamu ini takut kalau lama-lama menatap diriku jadi suka.

Rini

Jangan kegeeran.

(Mengambil sapu ijuk yang dilempar tadi dan kemudian mulai membersihkan lapangan belakang sekolah.)

 

         

 

 

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar