Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
14. Permintaan Maaf

FADE OUT

FADE IN

55.INT.KELAS-PAGI HARI.

Rini dan Andy kemudian sudah sampai di ruang kelas. Hanya mereka berdua yang berada di kelas. Andy kemudian mendudukan Rini di kursi belakang pojok.

Rini    

Terimakasih ya Andy, sudah mengobati lukaku.

Andy 

Iya sama-sama, oh ya aku akan membelikanmu air minum dulu di kantin.

(Pergi meninggalkan Rini keluar kelas.)

Tiba-tiba kemudian datanglah Jefri ke dalam kelas dan kemudian menghampiri Rini.

Jefri   

Bagaimana kakimu apakah sudah agak baik?

(Posisi berdiri.)

Rini    

Ini semua karena ulahmu.

Jefri  

Kamunya aja yang selalu jatuh di depanku. Kamu pingin aku gendong kayak kemarin ya.

Rini   

Jangan kepedean, aku aja sebenarnya ogah dekat dan duduk disampingmu.

Jefri   

Terus kenapa kamu mau duduk disampingku?

Rini    

Karena dirimu yang minta. Ingat batas.

(Teriak.)

Jefri  

Iya udah aku minta maaf. Ini buatmu. Sekalian aku juga mau kamu datang di tempat ini jam tujuh nanti.

(Meletakkan sesuatu yang terbungkus plastik hitam dan kertas kecil kemudian mengambil tas dan melangkahkan kaki pergi keluar kelas.)

CUT TO:

56.BALKON-PAGI HARI.

Rini kemudian membuka bungkusan plastik hitam tersebut dan terlihat dua sapu tangan. Rini kemudian membuka kertas kecil yang diberikan Jefri dan berisi nama restoran. Rini segera keluar dari kelas mencari Jefri dan kemudian mengingat balkon di lantai atas atap gedung. Ternyata Jefri sedang duduk sambil memperhatikan langit biru dan minum air putih didalam botol.

Rini    

Ternyata kamu disini.

(Posisi berdiri di belakang Jefri.)

Jefri   

Kamu, kenapa kamu mengikutiku lagi? Kamu pura-pura sakit ya kakimu. Untuk orang yang sakit kakinya, langkahmu cukup cepat mengejarku.

(Menoleh kepada Rini sambil menutup botol air putih dan memasukannya ke dalam tas.)

Rini kemudian melangkahkan kaki dan duduk di samping Jefri.

Rini    

Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk saputangan yang kau belikan untukku. Kenapa kamu membelikannya dua.

(Menatap Jefri.)

Jefri    

Iya, karena aku sudah berjanji untuk meganti saputanganmu yang kemarin.

(Menatap ke langit di arah depan.)

Rini    

Seharusnya kamu hanya membelikanku satu saja.

Jefri    

Kalau kamu tidak suka buang saja satunya. Gitu saja repot.

(Menatap Rini.)

Rini    

Masih saja menyebalkan padahal dirimu sedang meminta maaf.

Jefri    

Iya sudah maaf aku yang salah. Kamu selalu bikin aku kesal. Apa yang kulakukan selalu salah di matamu.

Rini    

Aku hanya tidak ingin pacar kamu itu cemburu terhadapku.

Jefri    

Dia bukan pacarku. Sudah kujelaskan bolak balik kepadamu aku dan dia sudah tidak ada hubungan lagi. Kami sudah putus.

Rini    

Oh jadi dia mantanmu. Kenapa kalian putus?

Jefri    

Ada hal yang tidak bisa aku ceritakan sekarang. Ada hal-hal yang tidak seharusnya dikatakan dan lebih baik diam saja jangan mencampuri urusan orang lain.

Rini    

Tapi kamu masih menyukai dia bukan?

Jefri    

Bagaimana kamu tahu aku masih menyukainya?

Rini    

Ternyata benar kamu masih menyukainya. Tetapi kenapa kamu malah menghindarinya Bukankah kamu suka dengan dirinya?

Jefri    

Iya aku memang masih sayang dan cinta dengan Ria tapi ceritanya panjang dan sekarang siluman ini lagi pingin tahu ceritanya ya? Jangan-jangan dirimu yang  cemburu kalau aku balik dengan mantanku.

Rini    

Mana ada? Yang ada kalau kita pacaran, kita itu hanya tengkar saja dan membuat aku jadi darah tinggi karena selalu tengkar denganmu?

Jefri    

Ya bagus lah kalau dirimu tengkar dengan diriku?

Rini    

Bagus apanya?

Jefri    

Katanya yang benci bisa nanti jadi jatuh cinta. Awas dirimu suka dengan diriku.

Rini   

Apaan sih? Tapi apakah dirimu tidak menyesal kalau kamu membenci orang yang masih kamu suka?

Jefri   

Iya menyesal tetapi terkadang kita harus memilih jalan yang tidak kita ingini.

Rini   

Katanya kalau kita tidak mengungkapkan apa yang kita rasa dan apa yang hati kita pendam dan ingin sampaikan yang ada nanti hanyalah penyesalan dan kesedihan.Kukira kamu lebih baik mengungkapkannya sebelum semuanya terlambat dan kamu akhirnya menyesali keputusanmu hari ini.

Jefri   

Terkadang dirimu yang bawel ini membuatku sadar.

(Berdiri.)

Rini    

Sadar kenapa?

(Posisi duduk dan menatap Jefri dengan mengadahkan kepalanya.)

Jefri    

Iya, aku menyadari bahwa kamu sebenarnya selalu memperhatikanku dan peduli denganku. Jadi tanyakan kepada dirimu sendiri apakah dirimu menyukai diriku sebelum semuanya terlambat dan dirimu menyesal.

Rini    

Apa?

Jefri    

Ya udah aku pergi dulu. Jangan lupa datang jam tujuh malam ini dan dandan yang cantik.

(Berjalan melangkahkan kaki sambil membawa tas.)

Rini    

Memang kamu mau kemana?

Jefri   

Boloslah.

(Berhenti melangkahkan kaki dan menoleh menatap Rini.)

Rini    

Ternyata sifat lamamu muncul juga akhirnya. Kukira kamu sudah sadar.

Jefri    

Mana mungkin aku jadi anak rajin? Aku ada keperluan. Sudah ah, aku pergi dulu.Jangan pedulikan diriku awas dirimu nanti jadi suka denganku kalau suka mengikutiku.

(Melangkahkan kaki dan meninggalkan Rini menuruni tangga.)

Rini menoleh kepada Jefri yang hilang menuruni tangga meninggalkannya pergi.

Rini    

Ah masak, aku suka dengan monster itu? Mana mungkin? Tidak…tidak boleh terjadi.

(Berbicara kepada diri sendiri.)

Bel masuk berbunyi dan kemudian Rini berdiri dan menuruni tangga kembali ke kelas. Ketika Rini sampai didepan kelas Andy sedang duduk di depan kelas menunggunya. Andy kemudian melihat Rini dan berdiri melangkahkan kaki menghampiri Rini.

Andy  

Aku tadi mencarimu di kelas tidak ada, di lapangan juga tidak ada begitu pula di perpustakaan tidak ada sehingga aku menunggumu disini. Ini minumlah jus jambu kesukaanmu.

(Menyerahkan gelas jus jambu kepada Rini.)

Rini   

Makasih ya Andy. Aku akan meminumnya nanti. Ayo kita masuk ke kelas sebelum guru datang.

Rini dan Andy kemudian berbarengan memasuki ruang kelas.

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar