FADE OUT
FADE IN
101.INT.TOKO BUKU-SIANG HARI.
Jefri dan Rini sudah sampai di toko buku Florest setelah berlari dari pengejaran ketiga cowok.
Rini
Kelihatannya mereka sudah tidak mengejar lagi.
Jefri
Tidak mungkin mereka mengejar kita. Kita sudah terlalu jauh untuk berlari dan sekarang sudah berada di pusat keramaian. Apakah kamu takut?
(Melihat Rini.)
Rini
Iya , aku sedikit takut. Ternyata orang jahat itu benar adanya.
Jefri
Sudah tidak perlu takut lagi. Sekarang aku berada di sampingmu.
Rini
Iya dirimu juga termasuk monster jahat yang tiba-tiba menjadi penyelamat. Setidaknya aku harus mengucapkan terimakasih dengan semua yang kamu lakukan terhadapku hari ini.
Jefri
Selalu saja seperti itu. Kalau begitu, ayo masuk.
(Menarik tangan Rini masuk ke dalam toko buku Florest.)
Rini
Banyak sekali buku bacaannya. Aku mau lihat di rak buku novel.
(Melepaskan pegangan Jefri menoleh kearah kanan meninggalkan Jefri.)
Jefri
Terserah kamu pilih buku apa? Setidaknya dirimu senang itu sudah cukup bagiku.
Rini
Aneh benar dirimu. Bukannya kamu senang kalau aku menderita dan baru kali ini aku mendengar kamu berkata seperti itu terhadapku.
(Menoleh kepada Jefri.)
Jefri
Memang ada yang salah dengan apa yang aku katakan? Kurasa tidak. Tapi kalau menurutmu aku aneh berarti ada yang salah dengan pikiranmu.
(Memegang atas kepala Rini mengacak-acak rambut Rini dan pergi melangkahkan kaki di rak komik.)
Rini
Hay…selalu saja bikin kesal.
(Berteriak dan mengarahkan tinju jarak jauh kepada Jefri yang berjalan meninggalkan Rini sekarang berada di arah kiri.)
Jefri
Sudah belum mencari novelnya. Sudah satu jam aku berada di toko buku ini dan kamu masih sibuk mencari belum menemukan.
(Berbisik berada di belakang Rini.)
Rini
Kamu bikin kaget saja. Ya sudah aku ambil ini. Ayo pergi ke kasir.
(Menoleh kepada Jefri dan melangkahkan kaki menuju kasir.)
Kasir
Total semuanya tiga ratus dua puluh ribu rupiah.
(Menyerahkan nota kepada Rini.)
Jefri
Ini kak. Bayar pakai ini.
(Menyerahkan ATM ketika Rini mengeluarkan dompet.)
Rini
Apa yang kamu lakukan? Aku mau bayar sendiri. Jangan kak pakai uang ini saja.
(Mengulurkan uang kepada kasir.)
Jefri
Sudah tidak usah. Kamu ngapain sih? Aku mengajakmu hari ini kesini dan sekarang aku yang membayar novelnya. Jadi jangan menolak pemberianku.
(Menggengam tangan Rini yang memegang uang dan kemudian menerima ATM dari kasir.)
Rini
Jujur semakin lama semakin aneh tingkah lakumu. Pasti ada maksud di balik perbuatan baikmu beberapa hari ini bukan.
(Mengambil buku yang diserahkan oleh kasir dan kemudian menghadap Jefri.)
Jefri
Masih saja kamu menganggapku kayak gitu.
(Menyentil dahi Rini dengan telunjuknya dan kemudian membalikan badan melangkahkan kaki keluar pintu toko buku Florest.)
Rini
Hay..
(Berteriak dan kemudian mengikuti Jefri di belakangnya.)
Jefri
Kita tunggu bisnya nanti juga turun kesini.
Rini
Tapi arah rumahmu dan rumahku berbeda.
Jefri
Aku antar kamu pulang dulu. Siluman sepertimu nyasar dan tidak sampai rumah. Bisa berbahaya nanti.
Rini
Sudah kuduga monster sepertimu pasti akan kembali jadi jahat.
CUT OUT:
102.BIS-SIANG HARI.
Rini dan Jefri kemudian menaiki bis. Saat itu Rini tertidur di pundak Jefri. Jefri kemudian menoleh kepada Rini. Tiba-tiba Rini bangun dan menatap Jefri yang menatapnya.
Rini
Maaf..maaf..rumahku kelihatanya sudah dekat.
(Menjauhkan kepalanya dan kemudian berdiri.)
CUT OUT:
103.DEPAN RUMAH-SIANG HARI.
Jefri dan Rini kemudian turun dari halte bis dan kemudian mereka berjalan kaki sampai pagar depan rumah Rini.
Rini
Lebih baik kamu pergi sekarang. Sebelum ayahku muncul dari rumah.
Jefri
Baiklah aku pergi.
(Membalikkan badan melangkahkan kaki.)
Rini
Tunggu
Jefri
Apa lagi?
(Menghentikan langkah dan menoleh kepada Rini.)
Rini
Terimakasih untuk hari ini.
Jefri tersenyum dan kemudian melangkahkan kaki pergi meninggalkan Rini.
CUT OUT:
104.DEPAN KELAS-PAGI HARI.
Esok hari terlihat Jefri sedang berada di depan kelas XII5. Tiba-tiba Ria berada di belakang Jefri.
Ria
Jefri apa yang sedang kamu lakukan disini? Apakah kamu mencariku?
Jefri
Iya aku mencarimu. Ayo pergi dari sini.
(Menarik tangan Ria.)
CUT OUT:
105.HALAMAN SEKOLAH-PAGI HARI.
Saat Jefri akan pergi bersama dengan Ria menuju lapangan belakang sekolah terlihat Rini sedang Ani berjalan agak jauh dari Jefri dan Ria yang berada di depan mereka. Rini melihat dari kejauhan saat Jefri menarik tangan Ria.
Ani
Bukankah itu Jefri. Ya ampun apakah mereka sudah berbaikan. Terus bagaimana denganmu?
Rini
Kenapa denganku? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Jefri. Sudah kita ke kelas saja. Jangan hiraukan urusan mereka berdua.
(Menarik tangan Ani menuju ke kelas.)
CUT OUT:
106.LAPANGAN BELAKANG SEKOLAH-PAGI HARI.
Di lapangan belakang sekolah yang sepi. Jefri kemudian melepaskan tangan Ria.
Jefri
Kenapa? Kenapa kamu melakukan itu?
Ria
Melakukan apa?
Jefri
Ketiga orang itu suruhanmu bukan? Kamu menyuruh mereka untuk menyakitimu di malam itu supaya aku tidak bisa bertemu dengan Rini. Kemarin ketiga orang itu juga yang kamu suruh untuk mencelakai Rini benarkan?
Ria
Ketiga orang siapa?
Jefri
Jangan pura-pura tidak tahu. Dirimu masih saja sama seperti dulu bermuka dua dan mengelabuiku dengan sikapmu itu.
Ria
Maksudmu tiga orang yang mencelakaiku kemarin malam? Aku benar-benar tidak kenal dengan ketiga orang itu. Kali ini percayalah denganku. Aku benar-benar tidak tahu dengan orang-orang itu. Lagipula kenapa aku harus menyuruh orang untuk mencelakai diriku sendiri.
Jefri
Aku tahu kamu pasti akan mengelaknya dengan semua perkataanmu. Tapi kali ini aku tidak akan mudah tertipu dengan semua ucapanmu. Jangan sekali-kali dirimu mencelakai Rini. Jika sampai itu terjadi aku benar-benar tidak memaafkanmu.
Ria
Kenapa? Kenapa harus Rini? Jefri disini ada aku yang sayang kamu. Aku janji tidak akan selingkuh lagi darimu. Aku benar-benar menyesal. Aku berharap kamu tidak dekat dengan cewek manapun. Lihatlah aku dan cerita kita di waktu lalu.
Jefri
Cerita kita sudah berakhir. Aku dan kamu juga sudah putus. Tidak ada lagi yang perlu dibahas dan dibicarakan mengenai hubungan kita. Jadi jangan pernah mencampuri kehidupanku dan orang-orang yang dekat denganku. Hari ini saat jam istirahat aku akan mengungkapkan perasaanku kepada Rini. Jadi mulai sekarang menjauhlah dariku dan Rini. Jangan menganggunya lagi. Mengerti.
(Melangkahkan kaki pergi meninggalkan Ria.)
Ria
Tidak Jefri kamu tidak boleh melakukan itu.
(Berteriak menatap Jefri yang meninggalkannya.)