Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
26. Aku Akan Mengungkapkan Perasaanku

 

FADE OUT

FADE IN

101.INT.TOKO BUKU-SIANG HARI.

Jefri dan Rini sudah sampai di toko buku Florest setelah berlari dari pengejaran ketiga cowok.

Rini    

Kelihatannya mereka sudah tidak mengejar lagi.

Jefri    

Tidak mungkin mereka mengejar kita. Kita sudah terlalu jauh untuk berlari dan sekarang sudah berada di pusat keramaian. Apakah kamu takut?

(Melihat Rini.)

Rini   

Iya , aku sedikit takut. Ternyata orang jahat itu benar adanya.

Jefri    

Sudah tidak perlu takut lagi. Sekarang aku berada di sampingmu.

Rini    

Iya dirimu juga termasuk monster jahat yang tiba-tiba menjadi penyelamat. Setidaknya aku harus mengucapkan terimakasih dengan semua yang kamu lakukan terhadapku hari ini.

Jefri   

Selalu saja seperti itu. Kalau begitu, ayo masuk.

(Menarik tangan Rini masuk ke dalam toko buku Florest.)

Rini    

Banyak sekali buku bacaannya. Aku mau lihat di rak buku novel.

(Melepaskan pegangan Jefri menoleh kearah kanan meninggalkan Jefri.)

Jefri   

Terserah kamu pilih buku apa? Setidaknya dirimu senang itu sudah cukup bagiku.

Rini    

Aneh benar dirimu. Bukannya kamu senang kalau aku menderita dan baru kali ini aku mendengar kamu berkata seperti itu terhadapku.

(Menoleh kepada Jefri.)

Jefri   

Memang ada yang salah dengan apa yang aku katakan? Kurasa tidak. Tapi kalau menurutmu aku aneh berarti ada yang salah dengan pikiranmu.

(Memegang atas kepala Rini mengacak-acak rambut Rini dan pergi melangkahkan kaki di rak komik.)

Rini    

Hay…selalu saja bikin kesal.

(Berteriak dan mengarahkan tinju jarak jauh kepada Jefri yang berjalan meninggalkan Rini sekarang berada di arah kiri.)

Jefri    

Sudah belum mencari novelnya. Sudah satu jam aku berada di toko buku ini dan kamu masih sibuk mencari belum menemukan.

(Berbisik berada di belakang Rini.) 

Rini    

Kamu bikin kaget saja. Ya sudah aku ambil ini. Ayo pergi ke kasir.

(Menoleh kepada Jefri dan melangkahkan kaki menuju kasir.)

Kasir  

Total semuanya tiga ratus dua puluh ribu rupiah.

(Menyerahkan nota kepada Rini.)           

Jefri   

Ini kak. Bayar pakai ini.

(Menyerahkan ATM ketika Rini mengeluarkan dompet.)

Rini    

Apa yang kamu lakukan? Aku mau bayar sendiri. Jangan kak pakai uang ini saja. 

(Mengulurkan uang kepada kasir.)          

Jefri    

Sudah tidak usah. Kamu ngapain sih? Aku mengajakmu hari ini kesini dan sekarang aku yang membayar novelnya. Jadi jangan menolak pemberianku.             

(Menggengam tangan Rini yang memegang uang dan kemudian menerima ATM dari kasir.)

Rini    

Jujur semakin lama semakin aneh tingkah lakumu. Pasti ada maksud di balik perbuatan baikmu beberapa hari ini bukan.

(Mengambil buku yang diserahkan oleh kasir dan kemudian menghadap Jefri.)

Jefri    

Masih saja kamu menganggapku kayak gitu.

(Menyentil dahi Rini dengan telunjuknya dan kemudian membalikan badan melangkahkan kaki keluar pintu toko buku Florest.)

Rini   

Hay..

(Berteriak dan kemudian mengikuti Jefri di belakangnya.)

Jefri    

Kita tunggu bisnya nanti juga turun kesini.

Rini    

Tapi arah rumahmu dan rumahku berbeda.

Jefri  

Aku antar kamu pulang dulu. Siluman sepertimu nyasar dan tidak sampai rumah. Bisa berbahaya nanti.

Rini    

Sudah kuduga monster sepertimu pasti akan kembali jadi jahat.

CUT OUT:

102.BIS-SIANG HARI.

Rini dan Jefri kemudian menaiki bis. Saat itu Rini tertidur di pundak Jefri. Jefri kemudian menoleh kepada Rini. Tiba-tiba Rini bangun dan menatap Jefri yang menatapnya.

Rini    

Maaf..maaf..rumahku kelihatanya sudah dekat.

(Menjauhkan kepalanya dan kemudian berdiri.)

CUT OUT:

103.DEPAN RUMAH-SIANG HARI.

Jefri dan Rini kemudian turun dari halte bis dan kemudian mereka berjalan kaki sampai pagar depan rumah Rini.

Rini    

Lebih baik kamu pergi sekarang. Sebelum ayahku muncul dari rumah.

Jefri   

Baiklah aku pergi.

(Membalikkan badan melangkahkan kaki.)

Rini   

Tunggu

Jefri   

Apa lagi?

 (Menghentikan langkah dan menoleh kepada Rini.)

Rini    

Terimakasih untuk hari ini.

Jefri tersenyum dan kemudian melangkahkan kaki pergi meninggalkan Rini.

CUT OUT:

104.DEPAN KELAS-PAGI HARI.

Esok hari terlihat Jefri sedang berada di depan kelas XII5. Tiba-tiba Ria berada di belakang Jefri.

Ria     

Jefri apa yang sedang kamu lakukan disini? Apakah kamu mencariku?

Jefri    

Iya aku mencarimu. Ayo pergi dari sini.

(Menarik tangan Ria.)

CUT OUT:

105.HALAMAN SEKOLAH-PAGI HARI.

Saat Jefri akan pergi bersama dengan Ria menuju lapangan belakang sekolah terlihat Rini sedang Ani berjalan agak jauh dari Jefri dan Ria yang berada di depan mereka. Rini melihat dari kejauhan saat Jefri menarik tangan Ria.

Ani     

Bukankah itu Jefri. Ya ampun apakah mereka sudah berbaikan. Terus bagaimana denganmu?

Rini    

Kenapa denganku? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Jefri. Sudah kita ke kelas saja. Jangan hiraukan urusan mereka berdua.

(Menarik tangan Ani menuju ke kelas.)

CUT OUT:

106.LAPANGAN BELAKANG SEKOLAH-PAGI HARI.

Di lapangan belakang sekolah yang sepi. Jefri kemudian melepaskan tangan Ria.

Jefri    

Kenapa? Kenapa kamu melakukan itu?

Ria     

Melakukan apa?

Jefri    

Ketiga orang itu suruhanmu bukan? Kamu menyuruh mereka untuk menyakitimu di malam itu supaya aku tidak bisa bertemu dengan Rini. Kemarin ketiga orang itu juga yang kamu suruh untuk mencelakai Rini benarkan?

Ria     

Ketiga orang siapa?

Jefri    

Jangan pura-pura tidak tahu. Dirimu masih saja sama seperti dulu bermuka dua dan mengelabuiku dengan sikapmu itu.

Ria     

Maksudmu tiga orang yang mencelakaiku kemarin malam? Aku benar-benar tidak kenal dengan ketiga orang itu. Kali ini percayalah denganku. Aku benar-benar tidak tahu dengan orang-orang itu. Lagipula kenapa aku harus menyuruh orang untuk mencelakai diriku sendiri.

Jefri   

Aku tahu kamu pasti akan mengelaknya dengan semua perkataanmu. Tapi kali ini aku tidak akan mudah tertipu dengan semua ucapanmu. Jangan sekali-kali dirimu mencelakai Rini. Jika sampai itu terjadi aku benar-benar tidak memaafkanmu.

Ria     

Kenapa? Kenapa harus Rini? Jefri disini ada aku yang sayang kamu. Aku janji tidak akan selingkuh lagi darimu. Aku benar-benar menyesal. Aku berharap kamu tidak dekat dengan cewek manapun. Lihatlah aku dan cerita kita di waktu lalu.

Jefri  

Cerita kita sudah berakhir. Aku dan kamu juga sudah putus. Tidak ada lagi yang perlu dibahas dan dibicarakan mengenai hubungan kita. Jadi jangan pernah mencampuri kehidupanku dan orang-orang yang dekat denganku. Hari ini saat jam istirahat aku akan mengungkapkan perasaanku kepada Rini. Jadi mulai sekarang menjauhlah dariku dan Rini. Jangan menganggunya lagi. Mengerti.

(Melangkahkan kaki pergi meninggalkan Ria.)

Ria    

Tidak Jefri kamu tidak boleh melakukan itu.

(Berteriak menatap Jefri yang meninggalkannya.)

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar