FADE OUT
FADE IN
97.INT.RUANG KULIAH-SORE HARI.
Hari ini Dinda sedang melaksanakan sidang proposal. Di ruang kelas terdapat tiga dosen sebagai satu penguji dan dua pembimbing. Dinda sedang mempresentasikan proposal yang sudah dikerjakannya.
Dinda
Demikian yang bisa saya jelaskan untuk proposal saya. Jika ada kekurangan mohon dimaafkan. Terimakasih.
Dosen Tino
Penjelasan dan presentasi yang bagus Dinda. Bapak bangga denganmu. Ini salah satu mahasiswi saya yang paling rajin untuk konsul sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi lebih dulu daripada teman-temannya yang lain.
(Menoleh kepada dua dosen yang lain.)
Ibu penguji
Saya bisa lihat bagaimana penyusunan proposal yang sempurna dan tidak ada celah bagi saya untuk memberikan kritik dan saran. Berkat kerja kerja keras Dinda dan Bapak Tino selaku dosen pembimbing Dinda, proposal ini sangat sempurna bagi saya. Saya kira proposal ini cukup menarik dan saya menunggu hasil dari kelanjutan sidang hasil skripsi berikutnya. Untuk itu Dinda kamu dinyatakan lolos untuk sidang hari ini. Mulailah menyusun bab empat yang berisi hasil dan pembahasan kemudian bab lima yang berisi kritik dan saran serta kesimpulan.
(Memberikan tepuk tangan.)
Dosen Tino
Untuk itu sidang hari ini saya tutup. Terimakasih Dinda kerja luar biasa.
Dinda
Terimakasih banyak ibu penguji dan para dosen pembimbing atas bimbingannya selama ini.
Ketiga dosen kemudian keluar. Dinda kemudian membereskan buku dan laptopnya hingga kemudian seseorang menyodorkan bunga dan cokelat.
Reyhan
Selamat Dinda atas kelulusannya.
(Mengulurkan bunga dan cokelat.)
Dinda
Reyhan kamu tidak perlu repot-repot untuk membawakan bunga dan cokelat juga. Terimakasih ya atas ucapan, bunga dan cokelatnya.
(Tersenyum dan menerima bunga dan cokelat dari tangan Reyhan.)
Reyhan
Sama-sama Dinda. Biar aku yang bawakan tasmu.
(Memegang tas Dinda.)
Dinda
Tidak usah Reyhan. Biar aku saja yang bawa.
Reyhan
Tidak apa Dinda. Kamu bawa cokelat dan bunga dari aku saja. Biar aku yang membawa barang-barangmu.
(Memegang tas Dinda dan kemudian membawanya di tangan kanannya.)
Dinda
Terimakasih ya Reyhan. Kamu selalu ada buatku dan selalu membantuku selama diriku berkuliah di Universitas ini.
Reyhan
Iya, aku senang membantumu. Selesai ini kamu maau kemanakah?
Dinda
Aku dijemput ayah. Ayah pulang cepat hari ini. Kelihatannya ayah sudah didepan. Bentar lagi pintu keluar menuju ke depan biar aku saja yang membawa tasku.
(Mengambil tasnya dari tangan kanan Reyhan.)
Reyhan
Kukira kamu ada jam kosong hari ini. Aku mau mentraktirmu sebagai perayaan kelulusanmu di sidang proposal hari ini tetapi kalau ayahmu sudah menjemputmu kita bisa keluar lain kali saja.
(Tersenyum kepada Dinda.)
Dinda
Tentu saja, kita bisa keluar nanti kalau aku ada waktu kosong. Aku akan mengabarimu. Kalau begitu aku pergi dulu ya. Assalamualaikum.
(Membalikan badan melangkahkan kaki.)
Reyhan
Walaikumsalam. Dinda tunggu.
(Menghampiri Dinda.)
Dinda
Iya ada apa?
(Menoleh dan membalikan badan kearah Reyhan yang menghampiri Dinda.)
Reyhan
Kalau nanti kamu ada kesulitan selama penelitian kamu dapat menghubungiku nanti aku akan membantumu. Aku akan mengerjakan proposal skripsiku dengan rajin sepertimu sehingga aku bisa melakukan penelitian dan lulus bersamaan denganmu.
Dinda
Tentu saja aku akan menunggu kabar baik darimu. Aku selalu berharap bisa melakukan penelitian bersama dan juga lulus serta wisuda denganmu. Jika nanti kamu sidang proposal kabari aku. Aku akan datang seperti yang kamu lakukan hari ini terhadapku.
(Tersenyum kepada Reyhan.)
Reyhan
Iya Din, Tunggu aku.
Dinda
Iya aku akan menunggumu.
Reyhan
Tunggu aku juga untuk menjalin hubungan serius denganmu. Tunggu aku melamarmu. Aku akan melamarmu setelah lulus kuliah dan setelah aku mendapatkan pekerjaan pertamaku. Aku akan datang kepada ayahmu untuk melamarmu karena aku mencintaimu sejak awal bertemu. Hanya saja aku tidak ingin mengajakmu berpacaran aku ingin serius menjadi pendampingmu hidupmu kedepan dan selamanya. Jadi tunggu aku.
Dinda
Baiklah Reyhan..
Pak Rio
Dinda, ayo masuk ke mobil waktunya pulang.
(Berteriak.)
Dinda
Ayah, kenapa ayah turun dari mobil.
(Melangkahkan kaki menghampiri pak Rio dan meninggalkan Reyhan yang menatap Dinda.)
Pak Rio
Ayah menunggumu di luar tadi. Hanya saja karena kamu tidak segera muncul ayah masuk dan melihat dirimu dengan cowok kerajinan bunga dan cokelat itu. Apakah bunga dan cokelat yang kamu bawa dibuat lagi oleh cowok itu?
Dinda
Ayah..sudahlah jangan membahas bunga dan cokelat ini.
Reyhan
Selamat sore Om, senang berjumpa dengan Om lagi.
(Melangkahkan kaki dan kemudian mencium tangan Pak Rio.)
Pak Rio
Sore..Iya, saya tidak senang kamu dekat-dekat dengan putri saya. Putri saya harus segera pulang menyelesaikan skripsinya. Aku kira kamu pasti sudah lulus ujian sidang proposal hari ini Dinda.
(Menatap Reyhan kemudian melihat Dinda.)
Dinda
Iya ayah, Dinda lulus sidang proposal dan waktunya melanjutkan penelitian untuk menyusun bab skripsi berikutnya.
Pak Rio
Bagus, ayah sangat bangga terhadapmu Dinda. Kami pulang dulu.
(Melihat Dinda kemudian Menatap Reyhan.)
Dinda
Reyhan terimakasih untuk hari ini. Aku dan ayah pulang dulu yah. Assalamualaikum.
(Membalikkan badan dan melangkahkan kaki bersama pak Rio meninggalkan Reyhan.)
Reyhan
Walaikumsalam.
(Menatap Dinda dan Pak Rio yang meninggalkannya.)
CUT TO:
98.DEPAN RUMAH-SORE HARI.
Rini dan Jefri kemudian sampai di depan rumah Rini.
Rini
Kamu harus pulang cepat, ayahku kelihatannya mau datang. Ayah tadi bilang akan cepat pulang untuk merayakan keberhasilan kak Dinda sudah sidang proposal.
(Turun dari sepeda motor dan kemudian menyerahkaan helm yang dipakainya.)
Jefri
Kenapa aku tidak boleh ikut? Aku juga ingin merayakan keberhasilan kakakmu.
Rini
Tidak..Tidak boleh. Cepat pulang sana sebelum ayah datang.
(Mendorong lengan Jefri yang masih duduk di sepeda motornya.)
Jefri
Iya..iya aku akan pulang. Mumpung besok hari Minggu aku ingin mengajakmu pergi.
Rini
Kemana?
Jefri
Aku ingin mengajakmu ke toko buku dekat jalan florest jam sepuluh besok pagi. Ada buku novel edisi terbaru. Kamu suka baca buku novel bukan.
Rini
Bagaimana kamu bisa tahu aku suka baca buku novel? Tapi aku tidak mau,kamu pasti akan mengerjaiku lagi bukan.
Jefri
Tidak kali ini aku janji akan datang tepat waktu.
Rini
Awas saja ya kalau kamu mengerjaiku lagi seperti hari kemarin. Tidak ada ampun bagimu.
(Menggerakan tangan kananya mengepal dan memperlihatkan bogem kepada Jefri.)
Jefri
Kamu ingin memukulku dengan tanganmu, yang ada nanti kamu yang kesakitan Tubuhku ini kekar.
(Memperlihatkan otot-otot di lengannya.)
Rini
Udah sana cepat pergi dari sini. Kalau ayahku datang bisa barabe urusannya.
(Mendorong lengan Jefri lagi.)
Jefri
Iya..iya bawel. Jangan lupa besok jam sepuluh pagi di toko buku Florest.
Rini
Seharusnya aku yang bilang seperti itu kepadamu.
Jefri
Ya udah, aku pergi dulu. Jangan rindu.
Rini
Apaan sih? Udah sana pergi.
Jefri kemudian menghidupkan sepeda motornya dan memacunya dengan kencang hingga hilang dari pandangan Rini yang menatapnya dari kejauhan.