Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
15. Masa lalu

FADE OUT

FADE IN

57.EXT.HALAMAN SEKOLAH-SORE HARI.

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, Rini yang segera keluar dari kelas kemudian diikuti oleh Andy hingga sampai di luar halaman sekolah .

Andy  

Rini tunggu, Hari ini ada acara tidak nanti malam.

(Berlari menghampiri Rini.)

Rini    

Maaf Andy aku tidak bisa, aku ada janji dengan Jefri jam tujuh malam ini. Aku pergi dulu ya.

(Menoleh kepada Andy dan kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Andy yang menatapnya.)

Terlihat Ria sedang berdiri di samping pohon dengan jarak yang dekat antara Andy dan Rini.

Ria     

Apa janji dengan Jefri? Tidak bisa..Ini tidak boleh terjadi. Bukannya sekarang anak klub motor ada acara. Pasti Jefri berada disana sekarang.

(Berbicara kepada diri sendiri sambil melihat kalender di handphonenya.)

CUT TO:

58.KAMAR-SORE HARI.

Rini yang sudah sampai di depan rumah kemudian segera menuju kamarnya. Rini kemudian melihat baju-baju yang berjejer di lemarinya dan memadukannya dengan celana dan rok.

Rini    

Pakai ini cocok tidak. Ah tidak cocok kelihatannya untuk nanti malam.

(Melempar baju putih dan celana biru.)

Rini kemudian mengambil baju lagi dan melihat dirinya di kaca dengan menempelkan baju kuning dan rok berwarna merah.

Rini    

Ah tidak norak banget.

Akhirnya setelah memadukan banyak baju Rini kembali mencari baju putih dan celana biru.

Rini    

Kukira ini yang pas.

Tiba-tiba Dinda muncul dari balik pintu kamar Rini.

Dinda

Ya ampun Rini, kamu itu ya pagar tidak digembok, pintu dibiarkan terbuka, belum ganti baju sudah pilih pilih baju. Kamu mau kemana?

Rini    

Nanti malam ada seseorang yang mengajak Rini keluar kak. Jadinya Rini pilih-pilih baju yang cocok. Tapi sudah ketemu kok. Setelah ini Rini akan menggembok pagar, menutup pintu dan ganti baju. Kakak tenang saja.            

Dinda 

Tidak usah. Kakak sudah melakukannya menggembok pagar dan mengunci pintu rumah.
Kamu nanti bertemu dengan siapa? Cowok?        

Rini   

Iya kak. Bertemu dengan teman cowok.

Dinda 

Oh jadi kamu nanti bertemu dengan cowok teman apa bukan nih?

Rini   

Teman kok.

Dinda 

Jangan-jangan adikku lagi jatuh cinta nih, sampai membuatmu terburu-buru seperti itu.                

Rini    

Apaan sih kak, udah sana.

(Mendorong Dinda keluar kamar dan mengunci pintu kamar.)

Dinda 

Iya udah, kakak nanti soalnya mau menemui dosen untuk konsul. Kamu sendirian di rumah jadi jangan lupa mengunci pintu dan pagar rumah karena ayah juga pulang telat nanti malam karena ada rapat. Satu hal lagi jangan sampai ketahuan ayah kalau kamu lagi kasmaran dan tidak fokus belajar meraih cita-cita.     

(Berteriak dari balik pintu kamar Rini yang terkunci.)

Rini    

Iya..iya kak kakak tidak perlu khawatir.

(Teriak sambil menata kembali baju ke dalam lemari.)

Rini kemudian merebahkan dirinya di atas kasur dan menatap langit kamar.

Rini    

Masak aku jatuh cinta dengan monster itu? Mana mungkin omongan kak Dinda benar? Ah sudahlah tidak usah dipikirkan?

CUT TO:

59.RESTORAN-MALAM HARI.

Menjelang jam tujuh malam, Rini selesai berdandan dan kemudian keluar rumah mengunci serta menutup pintu dan pagar rumah. Rini kemudian melambaikan tangan untuk mencegat taxi yang lewat dan kemudian dia sudah berada di restoran yang ditulis dikertas tadi oleh Jefri. Rini kemudian duduk.

Pegawai Restoran

Mau pesan apa kak?

 (Membawa catatan kecil dan memberikan daftar menu yang diterima Rini.)

Rini    

Sebentar ya kak, saya nunggu teman saya. Saya pesannya nanti kalau teman saya datang.

Pegawai Restoran

Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu dan daftar menunya saya taruh di meja dulu.

Rini    

Terima kasih.

CUT TO:

60.TEMPAT NONGKRONG ANAK MOTOR-MALAM HARI.

Di tempat tongkrongan anak motor terlihat Jefri dan teman-temannya berada disana berkumpul. Saat ini Jefri sedang berbincang dengan Doni teman klub sepeda motor sedang teman-teman motor yang lain sedang mempersiapkan acara.

Doni   

Tidak menyangka, klub kita sudah dua tahun dan hari ini kita kumpul-kumpul disini merayakannya dari tadi siang. Kamu mau lanjut sampai malam tidak.

Jefri    

Kelihatannya nanti aku harus pergi dulu baru kembali lagi kesini. Tidak apa-apa bukan.

Doni   

Ya tidak apa-apa sih, tapi kamu sebagai ketua klub motor ini jangan lama-lama pergi.

Jefri    

Iya palingan, aku pergi dua jam. Bentar lagi berangkat.

Doni   

Eh, bukannya itu Ria. Kalian sebenarnya sudah putus apa balikan lagi. Katamu kamu sudah putus apa kalian pacaran lagi. Ria sepertinya sedang mencarimu tuh.

(Menunjuk Ria yang sedang menoleh ke kanan dan kekiri melihat anak motor.)

Jefri menoleh dan kemudian menghampiri Ria. Jefri menarik tangan Ria pergi dari tempat anak-anak klub motor berjalan jauh dari lokasi tempat nongkrong anak motor.

Jefri    

Kamu ngapain kesini? Aku sudah bilang kepadamu jangan pernah datang di kelasku, rumahku ataupun tempat aku nongkrong. Kita sudah berakhir dan aku tidak akan mengajakmu kemanapun diriku berada. Jadi jangan pernah muncul dihadapanku lagi.

(Menghempaskan dan melepaskan tangan Ria.)

Ria     

Tidak bisa Jefri, aku ingin sekali hadir. Tentu saja aku mau merayakan hari ulang tahun klub motor ini dan ingin berjumpa denganmu.

(Memegang tangan Jefri.)

Jefri    

Dirimu tidak perlu seharusnya kesini. Kamu sudah tidak berhak kesini lagi.

(Menghempas tangan Ria.)

Ria     

Kenapa? Kenapa aku tidak boleh datang kesini padahal dirimu selalu mengajakku kalau klub motor ini ada acara seperti anniversary maupun touring. Dulu kita selalu bersama-sama, kenapa sekarang dirimu banyak berubah dan tidak peduli denganku?

Jefri    

Tidak ada hal yang harus aku ucapkan maupun yang harus kita bahas. Sudah aku mau pergi. Kalau kamu mau disini terserah dirimu. Aku tidak peduli.

Jefri membalikkan badan dan melangkahkan kaki meninggalkan Ria.

Ria     

Tunggu jangan pergi. Tidakkah dirimu masih ingat dengan apa yang sudah kita lakukan selama dua tahun ini.

(Teriak sambil sesegukan dan mengeluarkan air mata.)

Jefri    

Kamu tidak perlu mengingat apa yang sudah kita lakukan selama dua tahun. Kepercayaanku, perasaan sukaku dan rasa sayangku kepadamu dulu begitu besar dan aku selalu setia terhadapmu tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Jadi jangan pernah kamu datang hanya untuk membawa air mata palsu dan mengharapkan diriku akan luluh karena aku sudah paham dengan sifat burukmu itu.

(Berhenti melangkahkan kaki menatap kearah depan tidak menoleh kepada Ria dan kedua tangannya menggegam.)

Ria     

Apakah kita tidak bisa seperti yang dulu?

Jefri    

Tidak.

(Melangkahkan kaki meninggalkan Ria.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar