Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
2. Teman Satu Bangku

FADE OUT

FADE IN

6.INT. UKS-PAGI HARI

Mereka akhirnya tiba di UKS, Jefri kemudian mendudukan Rini di salah satu bed UKS dan kemudian Jefri mencari alat-alat P3K dan kemudian membawanya di hadapan Rini

Jefri

Sini aku obati lukamu.

Jefri kemudian mengompres kaki Rini yang terkilir dan kemudian mengobati lutut Rini yang keluar darah.

Rini

Sakit tau.

(Memukul lengan Jefri.)

Jefri kemudian terdiam tidak mengobati luka Rini dan menatap Rini.

Jefri

Kalau gitu obati saja lukamu sendiri.

Jefri menyerahkan betadine dan kasa kepada Rini kemudian membalikan badan melangkahkan kaki meninggalkannya.

Rini

Hay tunggu…

Jefri kemudian menoleh ke belakang dan menghentikan langkah kakinya.

Jefri

Apalagi?

Rini

Aku takut sendirian disini. Aku mau ke kelas saja. Antar aku ke kelas. Kakiku lagi
sakit jadi aku butuh bantuan.

Jefri

Kamu ini yah apa-apa takut. Ketinggian takut, sendiri takut. Penakut banget.

Jefri kemudian melangkahkan kaki menuju Rini dan kemudian mengambil kasa serta bertadine dari Rini dan akan mengobati lutut Rini lagi.

Rini

Mau ngapain?

Jefri

Obati lukamu lah.

Rini

Tidak usah.

Jefri

Kau mau keluar menuju kelas dengan darah mengucur di lututmu. Sudah diam saja aku
obati lukamu.

Jefri kemudian mengobati lutut Rini dan Rini menahan sakitnya tanpa bersuara.

Jefri

Akhirnya selesai juga kau memang merepotkanku hari ini.

(Membereskan alat-alat P3K dan kemudian menaruhnya kembali di tempat semula dan segera menemui Rini sambil memegang lengan Rini dan membuat Rini berdiri dari

posisi duduk.)

Rini

Kamu mau ngapain? Jangan macam-macam ya. Aku bisa teriak dan pukul kamu.

Jefri dan Rini saling bertatapan wajahnya dekat sekali. Jefri kemudian melepaskan lengannya dari Rini dan kemudian Rini terjatuh terduduk di kasur. Jefri kemudian melihat Rini yang tejatuh terduduk di kasur itu.

Rini

Haduh sakit…..kamu jadi cowok kasar sekali dengan cewek.

Jefri

Aku bingung denganmu. Aku itu mau membantumu malah pikiranmu aneh-aneh. Udah kamu jalan sendiri saja lihat papan pengumuman dan masuk ke kelasmu sendiri.

Rini

Ya udah. Bopong aku bersamamu menuju papan kelas dan antarkan aku ke ruang kelasku. Kakiku benar-benar sakit untuk berjalan.

CUT TO:

7.DEPAN PAPAN PENGUMUMAN-PAGI HARI

Jefri kemudian menghampiri Rini dan memegang lengannya dan kemudian membopongnya berdiri di sampingnya sampai menuju papan pengumuman sekolah. Mereka berduapun kemudian melihat papan pengumuman pembagian ruang kelas bagi siswa kelas XII.

Jefri

Kelasmu dimana ?

         (Melihat Rini.)

Rini

XII 2 

(Melihat papan pengumuman pembagian kelas XII.)

Jefri

Apaaa…gak salah lihat dirimu.

Rini

Tidak kok. Lihat ini ada disini

(Menunjuk nama dirinya yang berada di papan.)

Jefri

Jadi kita sekelas.

Rini

Apa?

(Melihat Jefri.)

Jefri 

Sial banget kalau aku sekelas denganmu yang penakut dan cerewet kayak anak kecil.Moga aja gak sebangku malas banget.

Rini

Kamu kira kau siapa? pangeran. Sapa juga yang mau sebangku sama dirimu. Aku juga tidak mau sekelas denganmu orang yang terkenal bandel dan suka bolos.Siapa yang tidak tahu dirimu.

       (Menatap Jefri.)

Jefri dan Rini saling bertatapan

Jefri

Ayok ke kelas

CUT TO:

8.RUANG KELAS-PAGI HARI

Jefri kemudian membopong Rini di sebelahnya dan mereka sudah sampai di kelas XII 2 yang berada di lantai dua . Terdengar suara ibu guru Tina yang sedang mengajar di kelas mereka.

Bu Tina

Jadi begitu ya anak-anak penjelasannya. Apakah ada yang ditanyakan lagi dari
pelajaran ini?

Di kelas hening tidak ada jawaban. Hingga kemudian Rini dan Jefri masuk ke ruangan kelas. Jefri masih dalam posisi memegang lengan Rini.

Rini     

Selamat pagi bu, maaf terlambat.

Bu Tina

Pagi….kenapa dirimu terlambat?

Rini    

Tadi saya habis terjatuh bu. Sekarang kaki saya terkilir dan saya tadi ke UKS sehingga telat untuk mengobati luka saya.

Bu Tina 

Kalau kamu kenapa telat ?

         (Menunjuk Jefri.)

Jefri    

Tadi saya mengobati dia bu. Jadi saya telat untuk masuk pelajaran ibu hari ini.

Bu Tina  

Apakah benar seperti itu Rini?

Rini     

Tidak bu. Dia memang telat.

Jefri    

Kamu juga telat.

         (Menatap Rini.)

Rini     

Aku telat karena kakiku sakit.

Jefri    

Aku sendiri mengobati kakimu.

Rini     

Itu bohong bu.

Bu Tina  

Sudah cukup

(Berteriak.)

Rini dan Jefri yang tadi saling bertatapan dan adu membantah kemudian terdiam mendengar perkataan ibu guru Tina yang menggelegar. Rini dan Jefri kemudian melihat ibu guru Tina.

Bu Tina

Kamu memang dari dulu anak yang suka membolos dan sering telat. Kamu sudah kelas tiga sebentar lagi lulus jangan membolos dan telat terus. Kau boleh duduk di tempat yang kosong.

(Menunjuk tempat duduk kosong yang berada di belakang dekat Jendela.)

Jefri kemudian membopong Rini dan akan menuju tempat duduk yang kosong di kelas.

Bu Tina  

Jefri kamu mau kemana?

Jefri    

Duduk bu, tadi ibu menyuruh duduk.

Bu Tina  

No…..Aku menyuruh duduk si Rini bukan dirimu Jefri.

Jefri   

Terus saya harus bagaimana bu sekarang?

Bu Tina  

kamu keluar dari kelas saya. Saya dari dulu tidak suka dengan murid yang suka telat.

Jefri kemudian melepaskan lengan Rini sambil menatap Rini dan Rini yang tersenyum mengejek menatap Jefri dan kemudian berjalan tertatih-tatih menuju bangku belakang.

Jefri  

Jadi saya beneran keluar ini Bu.

Bu Tina 

Iya keluar mau sampai kapan kamu berdiri disitu.

Jefri kemudian keluar dari kelas

Bu Tina  

Waktunya kita kembali ke pelajaran dan mengerjakan tugas yang berada di halaman 21.

Akhirnya jam istirahat berbunyi dan kemudian ibu guru Tina keluar dari kelas dan tak lama kemudiaan Jefri masuk ke kelas dan segera menuju bangku belakang yang duduk berdekatan dengan Rini.

Jefri

Senang ya kamu aku keluar kelas.

Rini

Iyalah senang. Lagian itu balasan dari aku karena kamu tadi buat aku jatuh dan kesakitan.

Jefri kemudian menggeser kursi Rini dan kursi Rini bergerak jauh darinya.

Jefri

Jauh-jauh kamu dari aku. Dasar penakut tukang bohong lagi.

Rini

Sapa juga yang mau dekat denganmu.

(Menggeser kursi berjauhan.)

Jefri kemudian mengeluarkan buku dan membersihkan meja di bangkunya dengan buku tersebut. Jefri membersihkan meja tersebut dengan mengarahakan ke Rini.

Rini

Hey debunya menuju ke aku ini.

(Menutup hidung dan menatap Jefri.)

Jefri

Memang urusanku sekarang. Kamu mau kena debu, jatuh atau jungkir balik sekalipun.
Aku gak peduli.

(Mengarahkan debu-debu dan arah buku dengan lebih kencang menuju Rini.)

Rini

Aku pergi.

(Berjalan tertatih-tatih keluar kelas.)

Jefri

Ya sudah pergi saja jangan balik kalau bisa.

Rini melihat Jefri dan kemudian kembali berjalan keluar kelas. 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar