FADE OUT
FADE IN
34.INT.RUANG KELAS-PAGI HARI.
Di dalam kelas, ketika Pak Boni sedang menjelaskan pelajaran dan teman-teman sedang sibuk mendengarkan. Rini dan Jefri malah sedang ribut di belakang.
Rini
Dirimu membuatku dalam masalah sekarang.
(Menoleh kepada Jefri)
Jefri
Masalah apa?
(Menoleh kepada Rini.)
Rini
Dirimu seharusnya tahu. Kalian berdua pacaran tetapi kenapa kamu berlaku seperti
itu kepada pacarmu.
Jefri
Siapa yang bilang aku pacaran dengannya?
Rini
Tidak usah bohong. Aku dulu sering melihatmu selalu bersama dengan Ria.Kemanapun ada dia, kamu pasti mengikutinya seperti kerbau dan burung jalak.
Jefri
Jangan disamakan dengan hewan juga. Kenapa sampai kepikiran dengan kerbau dan burung jalak. Lagipula kenapa kamu selalu tahu dengan urusan-urusanku padahal kita tidak kenal dan berbeda kelas. Kamu mengikutiku, ngfans kamu sama aku.
Rini
Huwek, kepedean banget dirimu. Haduh, sudahlah lupakan itu soal aku tahu tentangmu. Kerbau dan buruk jalak hanya perumpamaan. Satu lagi, jangan melibatkanku dalam urusan percintaan kalian berdua dan membuatku dalam masalah dengan pacarmu.
Jefri
Sudah kubilang aku dan dia tidak pacaran. Kami sudah putus.
Rini
Kenapa bisa putus?
Jefri
Tidak apa-apa.
Rini
Ria pasti sadar dia sedang pacaran dengan monster. Wajar saja kalau dia minta putus.
Jefri
Daripada orang suka menguntit kegiatan orang lain dan bawel sepertimu.
(Menoleh ke meja dan membuka buku pelajarannya.)
Pak Boni
Apa ada yang ditanyakan? Jika ada, kalian acungkan tangan kalian.
Saat itu Rini menoleh kepada Jefri dan sedang mengarahkan peragaan tangan kanannya membentuk bogem ke arah Jefri. Saat itu pak Boni melihat Rini yang mengangkat tangan kanannya.
Pak Boni
Iya Rini, kamu mengacungkan tangan apakah ada yang ditanyakan berkaitan dengan materi pelajaran hari ini?
Rini kaget dan melihat kearah Pak Boni. Sekarang semua mata siswa di kelas XII 2 menatapnya termasuk Jefri yang berada di sebelahnya. Rini yang masih mengangkat tangannya itu kemudian melakukan peragaan.
Rini
Tidak ada pak, tadi saya hanya menggerakan tangan saya sebentar supaya tidak capek menulis bukan karena ingin bertanya.
(Menggerakan tangan kanannya naik turun.)
Jefri
Dasar aneh.
(Menoleh ke buku pelajarannya lagi.)
Pak Boni
Baiklah kalau begitu, karena tidak ada yang bertanya dan materi hari ini sudah saya sampaikan waktunya tinggal satu menit untuk istirahat. Mari kita beres-beres dan sudah terdengar bel akhirnya. Saya akhiri anak-anak. Jangan lupa belajar yang rajin untuk masa depan yang cerah seperti pagi hari ini.
Bel berbunyi pak Boni yang sudah membereskan barang-barang di mejanya kemudian pergi meninggalkan ruang kelas disusul dengan murid kelas XII 2. Rini kemudian berdiri dan akan pergi.
Jefri
Dirimu mau kemana?
Rini
Bukan urusanmu.
(Menoleh kepada Jefri yang menatapnya sambil duduk.)
Jefri
Urusanku lah, kita harus selalu bersama.
Rini
Apaan sih, ogah banget aku dekat-dekat dengan monster kayak dirimu.
Jefri
Aku juga tidak mau dekat-dekat dengan siluman sepertimu.
Rini
Oh, terus yang barusan kamu bilang kita harus selalu bersama itu apa?
Jefri
Lupakanlah, udah sana pergi.
(Berdiri sambil menatap Rini.)
Rini
Ya sudah aku pergi.
(Melangkahkan kaki dan meninggalkan ruang kelas.)
CUT TO:
35.LORONG KELAS-SIANG HARI.
Andy kemudian pergi keluar kelas setelah Rini keluar dan Jefri kembali duduk sambil melihat depan kelas. Hanya tinggal Jefri dan Ani sekarang yang berada di dalam kelas.
Andy
Rini tunggu.
Rini
Ada apa Andy?
(Menoleh kepada Andy.)
Andy
Maukah kamu pergi ke perpustakaan sekolah bersamaku? Aku mau menanyakan sesuatu terhadapmu.
Rini
Maaf ya Andy. Aku ada urusan. Nanti kalau sempat kita kesana saat jam pulang atau
jam istirahat siang nanti.
(Melangkahkan kaki pergi meninggalkan Andy yang melihatnya.)
CUT TO:
36.DEPAN KELAS-SIANG HARI.
Rini kemudian pergi ke ruang kelas XII 5 dan mencari Ria. Di ruang kelas XII 5 itu terlihat hanya ada tiga orang anak yang bergerombol. Saat Rini membalikan badan dia bertabrakan dengan Ria.
Ria
Aduh, kamu? Kenapa kamu kesini?
Rini
Sebenarnya, aku mau mengatakan sesuatu berkaitan dengan tadi pagi yang berada di kelas tadi.
Ria
Oke baik, tetapi singkirkan dulu sepatumu. Sepatumu menginjak sepatu baruku.
Rini kemudian menutup mulutnya yang menganga dan melihat sepatu baru Ria terkena lempung yang menempel dari sepatunya.
Rini
Ya ampun maafkan aku, sepatunya jadi kotor.
Ria
Ih, apa itu jijik banget.
Rini
Tadi sepatuku menginjak tanah yang masih basah karena hujan deras kemarin. Tenang, aku akan bersihkan dengan kain yang aku bawa di sakuku.
(Mengeluarkan kain di sakunya dan kemudian berjongkok membersihkan sepatu Ria. Ria dalam posisi berdiri dan melihat Rini membersihkan sepatunya.)
Jefri
Apa yang dirimu lakukan?
Rini yang berjongkok melihat Jefri berdiri dibelakangnya begitu juga dengan Ria yang melihat kearah Jefri. Jefri kemudian menarik tangan Rini berdiri hingga kain yang dipegang Rini terjatuh di depan sepatu Ria.
Rini
Kamu kenapa ada disini?
Jefri
Apa kamu tidak bisa membersihkan sepatumu sendiri?
(Mendekati Ria dan menatapnya sambil terus memegang tangan Rini.)
Ria
Bukan aku yang menyuruhnya. Dia yang melakukannya sendiri.
Jefri
Dirimu itu masih sama saja seperti dulu tidak bisa menghargai orang dan bermuka
dua seperti ular.
Ria
Kenapa? Apa salahku hingga kamu sebenci itu dengan diriku? Dirimu dulu sangat menyukaiku dan selalu bersamaku kenapa sekarang kita seperti ini? Apa karena dia?
(Berteriak sambil menunjuk Rini.)
Jefri
Turunkan jari telunjukmu dan jangan bersikap seperti itu kepada pacarku.
(Menurunkan jari telunjuk Ria yang menghadap Rini.)
Ria
Kenapa? Kenapa dirimu berubah?
Jefri
Pikirkan sendiri. Ayo pergi.
(Menarik tangan Rini yang geleng-geleng kepala kepada Ria.)
Rini
Kainku jatuh. Aku mau ambil dulu.
(Menoleh kebelakang menatap kain dan Ria yang masih berdiri.)
Jefri
Tidak usah kamu ambil, itu kotor. Aku akan membelikannya untukmu nanti.
Rini
Dirimu ini kenapa? Jangan menarikku dengan kasar.
Ria yang melihat Jefri dan Rini bergandengan tangan terlihat kesal dan kemudian menginjak kain yang dibawa Rini dengan sepatunya berkali-kali.
CUT TO:
37.TANGGA-SIANG HARI.
Di tangga menuju kearah kelas, Jefri melepas tangan Rini dan berbalik badan kearah Rini.
Jefri
Kenapa dirimu melakukan hal konyol seperti itu?
Rini
Hal konyol apa?
Jefri
Dirimu membersihkan sepatu orang lain dengan tanganmu. Coba lihat sepatumu berlepotan dengan lumpur.
Rini
Aku akan membersihkannya nanti. Kenapa kamu mengikutiku?
Jefri
Aku hanya khawatir dengan siluman yang tidak bisa berpikir cerdas sepertimu.
Rini
Apa sih, udah aku mau pergi.
Jefri menarik tangan Rini yang akan menuruni tangga lagi. Rini menoleh kepada Jefri.
Jefri
Aku ikut, kita harus selalu bersama.
Rini
Ucapan macam apa itu? Alay banget dirimu sebagai cowok. Aku mau ke kamar mandi cewek di lantai dasar.
Jefri
Baiklah, aku bakal tunggu dirimu disini.
Rini menatap Jefri dan kemudian menuruni tangga menuju kamar mandi cewek di lantai dasar sedang Jefri berdiri di tangga menunggu Rini.