FADE OUT
FADE IN
107.INT.KELAS-PAGI HARI.
Jefri sudah tiba di kelas. Saat itu pak Boni sedang mengajar di kelas saat Jefri masuk.
Pak Boni
Jefri jam berapa ini kenapa baru masuk kelas.
(Kumisnya bergetar-getar.)
Jefri
Jam tujuh lebih lima belas menit pak.
(Melihat jam tangan yang dipakainya.)
Pak Boni
Kenapa kamu telat.
Jefri
Saya ada urusan penting pak tadi sehingga saya telat masuk.
Pak Boni
Iya sudah duduklah ke tempat dudukmu. Jangan diulangi lagi.
Jefri
Baik pak.
(Melangkahkan kaki dan duduk di samping Rini.)
Rini
Urusan bersama Ria penting ya.
(Menulis tanpa memperhatikan Jefri.)
Jefri
Bagaimana kamu bisa tahu aku bersama Ria? Kamu mengikutiku lagi.
(Melihat Rini.)
Rini
Bagaimana bisa aku mengikutimu? Dari tadi aku duduk di kelas seperti yang kamu lihat sekarang.
(Melihat Jefri.)
Jefri
Terus bagaimana kamu bisa tahu aku bersama Ria? Apakah ini salah satu jurus siluman yang kamu kuasai? Bisa mengetahui orang melakukan apa saja?
Rini
Masih saja seperti itu. Mana ada? Aku tadi sebelum masuk kelas melihatmu bersama Ria berjalan bersama sambil bergandengan tangan. Kelihatannya kalian sudah baikan. Selamat ya. Apakah kalian bersama lagi? Ya ampun kenapa kemarin kamu mengajakku jalan kalau kalian bersama kembali?
Jefri
Mana ada? Aku dan Ria sudah tidak ada hubungan lagi.
Rini
Terus itu tadi apa?
Jefri
Susah ngomong denganmu. Kamu cemburu kalau aku dekat dengan Ria.
Rini
Mana ada? Kamu mau dekat dengan siapa saja itu bukan urusanku. Lagian aku ada janji dengan ayahku untuk belajar yang rajin, lulus dengan nilai sempurna dan kemudian kuliah dan bekerja.
Jefri
Yah baguslah kalau kamu seperti itu setidaknya kamu bermanfaat sedikit. Hay siluman.
Rini
Dasar monster.
(Memukul lengan Jefri dengan buku tulis.)
Bel istirahat berbunyi Ria kemudian segera keluar kelas menuju kelas Jefri. Saat itu di kelas Jefri, Rini bangkit dari kursi dan kemudian Jefri mencegahnya dengan memegang tangan Rini.
Jefri
Kamu mau kemana?
Rini
Entahlah. Memang kenapa?
Jefri
Kalau gitu ikut aku. Aku mau ngomong sesuatu denganmu.
Rini
Tidak ada yang perlu dibicarakan kalau kamu hanya pingin bertengkar denganku. Sudah lebih baik kamu menemui cewek yang penting bagimu itu. Aku pergi dulu ada urusan yang lebih penting sekarang daripada bertengkar tidak jelas denganmu.
(Menghempaskan tangan Jefri.)
Jefri
Kalau gitu temui aku nanti ya.
CUT OUT:
108.TANGGA-SIANG HARI.
Rini menoleh kepada Jefri dan kemudian meninggalkan kelas menuju perpustakaan.
Rini
Memang apa yang mau dia bicarakan? Pasti ujung-ujungnya tengkar melulu.Baiklah nanti kalau sudah dari perpustakaan aku akan menemuinya di balkon.
(Berbicara sendiri sambil menuruni tangga.)
CUT OUT:
109.KELAS-SIANG HARI.
Tak berapa lama Jefri juga pergi meninggalkan kelas menuju ke kantin. Tak lama kemudian Andy yang dari tadi duduk dan membaca buku sendirian di kelas tiba-tiba Ria menggebrak mejanya.
Ria
Kemana Jefri?
Andy
Tadi dia pergi dari ruang kelas saat bel berbunyi.
Ria
Bersama siapa?
Andy
Kukira tadi dia pergi sendiri setelah Rini keluar dari kelas.
Ria
Kenapa cewek itu tidak kamu cegah untuk pergi.
Andy
Mencegah untuk apa?
Ria
Jefri akan mengungkapkan perasaannya kepada cewek itu. Aku tidak bisa diam saja melihat Jefri bersama cewek lain. Tidak.. tidak ada yang boleh mendapatkan Jefri selain aku. Seharusnya kamu mencegahnya kamu juga tidak ingin cewek itu menjadi milik orang lain bukan. Kenapa kamu hanya diam saja disini dan membiarkannya terjadi?
(Melangkahkan kaki meninggalkan Andy.)
Andy
Apa? Jefri akan mengungkapkan perasaan kepada Rini. Jefri menyukai Rini.
(Berbicara sendiri dan mengenggam tangannya erat kemudian berdiri keluar kelas sambil berlari.)
CUT OUT:
110.KANTIN-SIANG HARI.
Jefri yang masih makan di kantin kemudian melihat Andy menghampirinya.
Jefri
Ada apa kamu mencariku?
Andy
Kemana Rini?
(Berdiri menatap Jefri.)
Jefri
Aku tidak tahu. Katanya dia ada urusan penting.
Andy
Apakah benar kamu mau mengatakaan perasaanmu kepadanya?
Jefri
Kenapa kalau aku mengungkapkan perasaanku kepadanya? Ada yang salah?
Andy
Tidak.
(Menggengam tangan erat.)
Jefri
Kalau begitu kamu boleh pergi sekarang jika tidak ada yang perlu dibicarakan. Apakah Ria yang memberitahu ini kepadamu? Sungguh cewek itu benar-benar bikin kepalaku pusing.
Andy
Jika dirimu masih belum tuntas dengan masa lalumu jangan membawa Rini dikehidupanmu yang baru.
Jefri
Kenapa? Ada yang salah.
(Berdiri menatap Andy dekat.)
Andy
Karena aku tidak suka. Aku benar-benar membenci perasaanmu kepadanya. Aku benci akan hal itu. Jadi jangan dekati Rini lagi. Dia tidak pantas denganmu.
Jefri
Terus siapa yang pantas dengan Rini? Dirimu.
(Menepuk pundak Andy.)
Andy
Singkirkan tanganmu dari diriku.
(Berteriak dan mencengkram kerah baju Jefri.)
Jefri
Kamu mengancamku sekarang. Kamu itu benar-benar tidak pantas dengan Rini. Rini hanya pantas denganku. Aku pastikan Rini akan menerimaku daripada dirimu.
Andy
Diam.
(Berteriak dan memukul Jefri.)
Jefri yang terjatuh di belakang kemudian berdiri dan memukul Andy dengan beberapa kali pukulan hingga terjatuh. Beberapa siswa dan siswi bergerombol di kantin melihat pertengkaran Andy dan Jefri.
CUT OUT:
111.BALKON-SIANG HARI.
Di balkon atap sekolah sekarang, Ria sedang mencari keberadaan Jefri dan Rini dekat dengan pagar pembatas.
Ria
Kemana mereka? Ini adalah atap sekolah yang paling tinggi bisa melihat pergerakan orang-orang. Bagaimana bisa aku kehilangan jejak Jefri dan cewek itu? Aku harus lebih dekat lagi biar bisa kelihatan.
(Melangkahkan kaki satu kaki akan naik pagar pembatas.)
Rini
Apa yang kamu lakukan? Ria berhenti jangan diteruskan.
(Teriak dibelakang Ria.)
Ria
Kamu? Meneruskan apa maksudmu?
(Menoleh kepada Rini.)
Rini
Aku tahu Jefri sangat berarti bagimu. Kamu tidak seharusnya melakukan ini karena perasaan sukamu terhadap Jefri. Kamu harus melihat keluargamu dan orang-orang terdekatmu seperti teman-temanmu yang masih menyayangimu. Coba pahami masih banyak orang yang sayang terhadapmu. Jadi mulailah untuk menyayangi dirimu sendiri.
Ria
Aku masih sayang dengan Jefri dan aku juga menyayangi diriku sendiri.
Rini
Kalau begitu berhentilah untuk melakukan tindakan bunuh diri. Itu tidak ada faedahnya. Masa depanmu masih panjang. Pikirkan baik-baik.
Ria
Apa? Bunuh diri. Kamu mengira aku akan bunuh diri.
Rini
Kamu mau loncat dari atap balkon sekolah ini bukan.
Ria
Loncat..
Rini
Tolong jangan diteruskan. Aku akan bantu kamu untuk dekat dengan Jefri dan aku pastikan itu kalian akan bersama.
Ria
Oh..jadi kamu mengira aku akan bunuh diri. Oh ya..,, aku memang akan bunuh diri tadi tapi aku urungkan sekarang karena kamu harus menepati janjimu untuk membuatku bersama lagi dengan Jefri dan satu lagi jangan dekat-dekat dengan Jefri menjauhlah darinya.
Rini
Kalau begitu raih tanganku sekarang.
(Menghampiri Ria dan mengulurkan tangan.)
Ria menerima uluran tangan Rini. Rini kemudian menggandeng tangan Ria untuk turun dari tangga balkon menuju ke kelas.