FADE OUT
FADE IN
117.EXT.LAPANGAN-SORE HARI.
Bis yang mereka tumpangi sudah sampai di lokasi.
Bu Rika
Anak-anak dengarkan dulu apa yang ibu sampaikan waktunya kita membangun tenda hari sudah hampir gelap disini. Teman satu tenda adalah yang sudah ibu bagikan kemarin.
Rini kemudian membangun tenda dengan Ani dan Andy membangun tenda dengan Jefri.
Jefri
Pasang yang benar di pojok sana.
Andy
Tidak perlu kamu suruh aku sudah tahu berapa sudut yang diperlukan untuk membangun tenda diukur dari panjang tiang dan lebar tenda.
Jefri
Terserah.
Ketika tenda sudah selesai. Ria kemudian menghampiri Jefri dan memegang tangan kanan Jefri dari belakang.
Ria
Jefri ikut aku. Ayo kita berfoto bersama di taman itu.
Jefri
Tidak mau. Pergi kamu.
(Melepaskan tangan Ria.)
Ria
Kamu kok gitu sama aku.
(Memegang dagu Jefri.)
Jefri
Apaan sih?
(Melangkahkan kaki meninggalkan Ria dan menghampiri Rini yang sedang berjalan sendirian.)
Ria
Jefri, Tunggu.
(Mengikuti langkah kaki Jefri.)
Jefri
Ayo ikut aku. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.
(Menarik tangan Rini.)
Rini
Kamu kenapa sih? Lepaskan.
(Menghempaskan tangan Jefri dan melihat Ria di belakang Jefri.)
Ria
Rini.. bisa minta tolong fotokan kami memakai handphoneku.
(Menyerahkan handphone kepada Rini dan kemudian menggandeng tangan Jefri.)
Jefri
Kamu apa-apaan sih?
(Berbisik kepada Ria yang memegang tangannya.)
Ria
Sudah diam ayo pose yang mesra.
Rini kemudian mefoto Jefri dan Ria dengan adegan mesra dan sesekali wajah Jefri terlihat kesal.
Rini
Kukira aku sudah mefoto terlalu banyak. Aku mau pergi dulu.
(Mengulurkan tangan kepada Ria dan membalikkan badan di hadapannya ada Andy.)
Ria
Tunggu Rini, kamu harus mefoto kembali kami. Fotonya masih kurang.
Rini akan membalikkan badan menghadap Jefri dan Ria kembali tetapi Andy menarik tangan Rini hingga terjerembab di dada Andy.
Andy
Jangan membalikkan badan dan membuat dirimu sakit hati. Jangan meyakiti dirimu sendiri untuk membuat orang lain bahagia.
(Berbisik kepada Rini sambil memegang pundak Rini.)
Rini
Andy..aku …baik.
(Mata berkaca-kaca dan tergagap.)
Andy
Kalian berdua bersamalah. Biar aku yang bersama Rini.
(Menarik tangan Rini pergi melangkahkan kaki meninggalkan Jefri dan Ria.)
Ria
Oke baiklah. Kalian berdua cocok.
(Berteriak dan melambaikan tangan kepada Andy dan Rini.)
Jefri
Aku mau pergi. Lepaskan aku.
(Berusaha menghempaskan tangan Ria yang pegangannya kuat di lengannya.)
Ria
Tidak bisa. Sekarang kamu bersamaku dan kamu tidak boleh mengganggu mereka yang mungkin sedang kasmaran. Ayok.
(Memegang tangan Jefri dan menariknya.)
Jefri kemudian mengikuti Ria pergi.
CUT OUT:
118.HUTAN-SORE HARI.
Andy yang masih menggandeng tangan Rini sudah masuk di rimbunan pepohonan dan kemudian melepaskan tangan Rini sambil mendudukan Rini di tanah.
Andy
Kurasa kamu hanya butuh ketenangan. Alam selalu memberikan kedamaian di jiwa.
Rini
Maaf Andy. Maafkan aku selalu menyusahkanmu.
Andy
Tidak..aku tidak merasa terbebani ketika membantumu. Tidak bisakah kamu melihatku walau sejenak saja.
(Melihat Rini.)
Rini
Andy..aku sudah mengatakannya kepadamu. Aku tidak bisa menerimamu karena aku sudah berjanji pada ayah untuk..
Andy
Belajar dengan rajin, lulus dengan nilai sempurna dan meraih cita-cita. Tidak itu bukanlah alasanmu yang sesungguhnya. Kenapa kamu mengharapkan seseorang yang tidak mengharapkanmu sedangkan ada seseorang yang disini sedang menunggumu. Meskipun diriku menurutmu bukan rumah yang nyaman bagimu tapi setidaknya diriku selalu hadir sebagai sandaran bagimu.
Rini
Maafkan aku Andy..aku tidak bisa menerimamu.
Andy
Aku selalu berharap menjadi orang yang akan mendampingimu dan selalu ada di pikiranmu. Tapi ternyata itu adalah khayalan terbesarku yang tidak mungkin aku gapai. Meskipun begitu aku akan selalu menunggumu supaya dirimu membuka hati untukku bukan untuk orang lain.
Rini
Aku tidak tahu. Perasaan tidak bisa dipaksa dan aku tidak bisa memaksakan hatiku untuk menerimamu.
Andy
Sudah kuduga kamu menyukai Jefri bukan?
Rini
Maafkan aku Andy. Rasanya sesak sekali melepaskan disaat ada didepan mata.
(Menangis.)
Andy
Tidak mengapa menangislah. Aku akan selalu menjadi sandaran ternyaman bagimu kapanpun itu.
(Menaruh kepala Rini di pundak kirinya.)
CUT OUT:
119.LAPANGAN-MALAM HARI.
Andy dan Rini kemudian kembali ke tempat tenda dan bertemu Jefri yang terlihat berlari sendirian.
Jefri
Kamu kenapa? Kenapa matamu bengkak?
Andy
Ini bukan urusanmu.
(Langsung maju di depan Rini dan menatap Jefri.)
Jefri
Rini jika ini semua karena Ria katakanlah. Apakah kamu diancam olehnya?
Andy
Ayo pergi.
(Melangkahkan kaki dan menarik tangan Rini.)
Jefri
Aku sedang berbicara dengannya lepaskan Rini.
(Memegang tangan Rini.)
Andy
Tidak akan.. Tidak akan pernah aku lepaskan.
Rini
Andy..Maaf kali ini biarkan aku bersama Jefri.
(Melepas tangan Andy.)
Jefri kemudian menarik tangan Rini meninggalkan Andy yang kedua telapak tangannya mengepal terlihat kesal.
Jefri kemudian menghampiri Ria bersama dengan Rini.
Jefri
Kamu mengancamnya bukan?
Ria
Mengancam apa? Aku tidak melakukan apapun.
Jefri
Aku yakin kamu mengancamnya dengan bermuka duamu dan kelicikanmu itu ular.
Ria
Kenapa kalau aku mengancamnya?
Jefri
Apa kamu mengancamnya?
Ria
Iya, dasar wanita ular sudah kubilang berkali-kali tidak membicarakan ini kepada Jefri soal di balkon.
(Menunjuk Rini.)
Jefri
Balkon?
Ria
Dia pasti membicarakan tentang aku yang akan bunuh diri mau loncat dari atas balkon bukan. Aku tidak ingin loncat saat itu karena aku sedang mencari dirimu. Tapi dirinya mengira aku akan bunuh diri. Sehingga aku terpaksa mengatakan iya.
Jefri
Loncat. Kamu mengatakan akan loncat. Bukankah kamu takut ketinggian? Kalau gitu ikut aku.
(Menarik tangan Ria dan meninggalkan Rini menuju jurang di rerimbunan pepohonan di hutan.)
Ria
Jefri kamu mau ngapain?
(Menoleh kebawah jurang.)
Jefri
Katamu kamu sudah tidak takut ketinggian cepat turuni jurang itu.
Ria
Jefri aku takut. Jangan seperti itu.
(Teriak.)
Jefri
Kalau kamu macam-macam dengan Rini lagi dan melakukan pengacaman seperti itu lagi. Aku tidak akan memaafkanmu lagi.
(Meninggalkan Ria.)
Ria
Jefri tunggu aku. Jangan tinggalkan aku sendiri. Aku takut gelap.
Ria kemudian mengikuti langkah kaki Jefri.