FADE OUT
FADE IN
68.EXT.JALAN DEPAN RESTORAN-MALAM HARI.
Jefri sudah sampai direstoran dan pegawai restoran sedang menutup pintu dari luar.
Jefri
Permisi kak saya mau masuk. Teman saya tadi disini mungkin sekarang sedang menunggu saya.
Pegawai restoran
Waduh maaf kak, kakak tidak beruntung hari ini. Kami sudah tutup.
Jefri
Apa? Bukannya restoran ini tutup jam sepuluh malam?
Pegawai restoran
Iya kak itu dulu. Sekarang jam kerja kami berubah ada pergantian jam di tempat kami yang kemarin dari jam delapan pagi sampai jam sepuluh malam menjadi jam tujuh pagi hingga jam sembilan malam. Kakak bisa kembali lagi besok.
Jefri
Oh gitu, terimakasih kak.
(Melangkahkan kaki menuju sepeda dan melihat handphonenya dan kemudian memacu sepeda motornya menuju tempat nongkrong anak klub motor.)
CUT OUT:
69.JALAN DEPAN RUMAH-MALAM HARI.
Rini dan Andy sudah tiba di rumah Rini.
Rini
Makasih yah sudah diantar sampai rumah.
Andy
Ah iya. Aku senang bisa mampir lagi kerumahmu walau hanya di depan pagar.
Rini
Ah iya maaf, aku takut nanti kalau…
(Menoleh karena ada suara pagar dibuka.)
Tiba-tiba pak Rio membuka pintu pagar dan kemudian menarik tangan Rini. Rini sekarang berada dibelakang pak Rio.
Pak Rio
Sudah tahu ini malam bukan.
Andy
Ah, iya..iya om..sudah malam. Apa kabar om?
(Turun dari sepeda dan mencium tangan pak Rio.)
Pak Rio
Baik, sampai dirimu datang dan muncul dihadapanku membawa putriku pulang malam-malam.
Rini
Ayah, kenapa ayah bicara seperti itu?
(Berbisik dibelakang Pak Rio.)
Andy
Iya Om saya salah, tapi sepenuhnya bukan kesalahan saya.
Pak Rio
Masih saja membantah dirimu anak muda.
Andy
Maafkan Om.
Rini
Ayah bukan seperti itu ceritanya. Andy tidak bersalah dia hanya mengantarkanku pulang karena taxi tidak datang-datang akhirnya aku kemalaman dan bertemu Andy disana.
Pak Rio
Jadi seperti itu. Memang kamu darimana dan kenapa pulang malam?
Rini
Ceritanya panjang. Sudah tidak usah dibahas.
Pak Rio
Baiklah kalau begitu. Kelihatannya dirimu tidak asing bagiku.
Andy
Iya Om saya Andy, teman SMP Rini.
Pak Rio
Oh, baiklah kami masuk dulu.
(Pak Rio kemudian megunci pagar.)
Rini
Ayah kenapa ayah menutup pagarnya. Aku belum sempat mengembalikan helm Andy. Ayah benar-benar tidak sopan dengan teman Rini.
(Melepas helm Andy dari kepala kemudian membuka pagar dan melihat Andy pergi dengan sepeda motornya dan kembali menutup pagar.)
Pak Rio
Ayah hanya tidak ingin kamu main cinta di usia belajarmu ini. Ayah ingin kamu meraih cita-citamu dengan banyak belajar.
Rini
Ayah tidak perlu khawatir. Rini akan belajar dengan giat dan membuat ayah bangga. Rini janji.
(Memberikan jari kelingking dan kemudian pak Rio menyambut dengan jari kelikingnya.)
CUT OUT:
70.KELAS-PAGI HARI.
Esok hari di sekolah Rini melihat Jefri sudah di kelas dan kemudian Rini duduk. Tiba-tiba Andy menghampiri Rini.
Rini
Hay Andy maaf soal kejadian kemarin. Ayahku benar-benar tidak sopan terhadapmu. Aku sudah bawa helmmu kemarin yang aku pakai. Aku kemarin lupa menyerahkannya kembali. Aku sudah menaruhnya di sepeda motormu tadi.
Andy
Iya terimakasih ya. Lain kali kamu jangan mau diajak orang ini pergi. Mana mungkin kalian sudah bertemu di restoran dan urusan sudah selesai dia meninggalkanmu sendiri dimalam hari.
(Menunjuk Jefri yang sedang duduk.)
Jefri
Apa maksudnya dengan perkataanmu dan menunjuk dengan jarimu itu?
(Menepis tangan Andy yang jari telunjuk kanannya menunjuknya.)
Andy
Tidak seharusnya kamu meninggalkan cewek sendirian dimalam hari. Bagaimana kalau dia kenapa-napa?
(Mencengkram kerah baju Jefri.)
Jefri
Hay kesabaranku sudah habis. Aku tidak meganggumu dan kenapa kamu malah bersikap seperti ini.
(Berdiri.)
Andy
Karena aku tidak suka dirimu dekat dengan Rini dan memperlakukannya seperti itu.Rini tidak pantas denganmu.
(Mendorong Jefri.)
Jefri
Apa urusannya denganmu?
(Memukul Andy.)
Jefri dan Andy kemudian berkelahi, Ria saat itu berada di depan kelas XII 2 melihat Jefri dan Andy berkelahi.
Rini
Sudah hentikan.
Jefri kemudian memukul Andy sampai terjatuh dan kemudian Jefri yang masih posisi berdiri menghampiri Andy. Rini memegang tangan Jefri yang akan memukul Andy dengan bogem tangan kanannya. Rini kemudian menarik tangan Jefri hingga mengikuti dirinya keluar kelas. Andy mengusap bibirnya yang berdarah dan hanya menatap Rini pergi bersama Jefri. Saat itu Rini dan Jefri berpapasan dengan Ria di depan kelas.
Rini kemudian tetap menarik tangan Jefri dan Jefri mengikutinya meninggalkan Ria yang menatap mereka berdua.
CUT OUT:
71.BALKON-PAGI HARI.
Jefri dan Rini sudah sampai berada di balkon atap sekolah. Rini melepaskan tangan Jefri.
Jefri
Kamu kenapa mengajakku kesini?
Rini
Kelakuanmu kekanak-kanakkan sekali. Kenapa kamu memukul Andy?
Jefri
Dia yang memulai duluan. Aku jadinya terbawa emosi.
Rini
Dia melakukan apa? Dia tidak memukulmu kenapa kamu memukulnya duluan.
Jefri
Tapi dia mendorongku kamu lihat sendiri bukan dia yang mulai duluan.
Rini
Kamu juga membalas mendorongnya.
Jefri
Tapi bukan aku duluan. Pokoknya aku tidak bersalah dalam hal ini.
Rini
Masih saja dirimu seperti itu. Merasa paling jagoan, tidak mau mengalah dan selalu benar padahal salah. Bibirmu yang satu sudah diplester pasti kemarin kamu bolos karena berkelahi bukan.
Jefri
Iya begitu. Soal itu aku minta maaf, kenapa kamu kemarin tidak mengangkat panggilan telponku?
Rini
Kenapa juga aku harus mengangkat panggilan telponmu. Kamu pasti mau mengatakan maaf aku tidak bisa datang. Aku tahu kamu mau mengerjaiku tapi dirimu kemarin keterlaluan kenapa kamu menyuruhku menunggu selama dua jam jika dirimu tidak bisa datang.
Jefri
Maafkan aku membuatmu menunggu. Aku menelponmu bukan untuk mengatakan itu. Aku hanya ingin tahu kabarmu bagaimana disana? Aku kemarin datang ke restoran itu tapi sudah tutup. Aku tidak tahu kalau jam buka dan tutup di restoran itu diganti. Restoran itu terkenal dengan makanan dan minuman yang enak tapi aku sudah lama tidak kesana. Terus kenapa Andy tahu kalau kamu ada janji denganku dan kenapa kamu mengatakan kalau aku datang menemuimu kepadanya?
Rini
Karena Andy yang menjemputku kemarin. Mana mungkin aku mengatakan kamu tidak hadir disana dan membuatku menunggu. Aku mengatakan kamu datang tapi pulang duluan itu lebih baik. Biar kamu tidak terlihat seperti cowok yang tidak dapat dipercaya karena tidak bisa menepati janji.
Jefri
Aku sungguh minta maaf, maukah kamu pergi ke restoran itu bersamaku nanti?
Rini
Tidak, kamu pasti mau mengerjaiku lagi, maaf aku sibuk. Aku ikut ekstrakulikuler.
(Meninggalkan Jefri dan melangkahkan kaki menuruni tangga.)