FADE OUT
FADE IN
29.INT.KAMAR DINDA-MALAM HARI.
Dinda kemudian menuju kamarnya dan Rini menyusul ke kamar Dinda.
Rini
Kakak hampir saja kita ketahuan, kenapa kakak tidak menimpali perkataan Rini tadi.
Dinda
Maafkan kakak Rin, kakak tidak mau ayah kecewa lagi. Kakak tidak ingin melihat wajah sedih ayah lagi. Ayah sudah pernah dikecewakan oleh ibu. Jadi sekarang kita
harus membuat ayah bangga dengan kita.
(Mengelus lengan Rini.)
Rini
Iya Rini tahu, setelah sidang perceraian itu Rini menghampiri ayah ke kamar. Rini melihat ayah menangis dan itulah baru pertama kali Rini melihat sosok ayah yang tegar menangis karena kecewa.
Dinda
Karena itulah kita harus membuat ayah tersenyum dengan apa yang kita lakukan
sesuai dengan keinginan ayah.
Rini
Apakah maksud kakak dengan mengorbankan kebahagiaan sendiri? Rini tahu kakak
terpaksa melepas impian kakak menjadi koki dan masuk ke jurusan perkulihaan sekarang karena paksaan ayah.
Dinda
Sudahlah Rin, kita tidak perlu membahas yang sudah terjadi dan sekarang kita jalani. Kakak capek mau istirahat.
Rini
Baiklah kak.
CUT TO:
30.KAMAR-PAGI HARI.
Rini kemudian melagkahkan kakinya pergi menuju kamarnya. Hari telah berganti esok hari. Rini yang sekarang sedang menyisir rambutnya itu sambil terduduk kemudian tergopoh-gopoh membuka pintu.
Pak Rio
Rini cepat turun, waktunya berangkat. Kita sarapan dulu masakan buatan Dinda.
(Teriak.)
CUT TO:
31.RUANG MAKAN-PAGI HARI.
Rini turun dari tangga dan kemudian menuju meja makan yang sudah ada pak Roni disana, sedangkan Dinda yang masih berada di dapur tidak ikut makan bersama.
Rini
Masakan kak Dinda memang tidak ada tandingannya ayah, sayang kak Dinda tidak melanjutkan mimpinya menjadi koki.
Pak Rio
Melanjutkan perusahaan ayah itu lebih baik. Waktunya kita berangkat nanti kamu terlambat. Dinda, ayah dan Rini berangkat dulu. Assalamualaikum.
Dinda
Walaikumsalam, ayah dan Rini hati-hati di jalan.
(Keluar dari dapur dan kemudian melambaikan tangan kepada pak Roni dan Rini dari balik pintu rumah.)
CUT TO:
32.DEPAN SEKOLAH-PAGI HARI.
Mobil yang ditumpangi Pak Rio dan Rini kemudian sudah tiba di sekolah. Pak Rio dan Rini kemudian turun dari mobil.
Pak Rio
Sudah Rin, tidak ada yang ketinggalan.
Rini
Tenang yah, Rini sudah menyiapkannya dengan teliti dan sempurna. Ayah tidak perlu khawatir.
(Mencium tangan Pak Rio.)
Pak Rio
Baguslah kalau begitu, ayah pergi dulu.
Tiba-tiba datanglah Jefri memakai sepeda motornya melihat kearah Rini dan pak Rio dan kemudian pak Rio melihat Jefri.
Pak Rio
Motor itu…
Rini
Ada apa dengan motor itu yah?
Pak Rio
Tidak apa-apa. Apakah dia temanmu?
Rini
Iya yah, dia teman menyebalkan yang aku kenal selama sekolah.
Pak Rio mengangguk dan kemudian masuk ke dalam mobil melambaikan tangan kepada Rini.
Pak Rio
Cepat masuk nanti kamu terlambat.
CUT TO:
33.RUANG KELAS-PAGI HARI.
Rini kemudian berlari menuju ke sekolah ketika pak satpam akan menutup gerbang sekolah. Rini sudah sampai di kelas dan akan menduduki bangku yang berada di sebelah Ani tetapi Andy berada duduk di bangku tersebut.
Rini
Kenapa kamu pindah lagi kesini Andy? Apakah kamu tidak kelihatan dari belakang pojok itu?
Andy hanya menunduk
Ani
Tadi ada pertengkaran antara Jefri dan Andy. Jefri memegang kerah baju Andy dan melarang duduk di bangku lamamu. Katanya bangku itu keramat hanya siluman saja yang boleh duduk disana.
Rini
Apa?
Andy
Sudah kamu diam, kenapa kamu bicara seperti itu.
(Berbisik dan menyengol lengan Ani.)
Rini kemudian melihat kearah Jefri yang lagi tertidur di bangku itu selanjutnya Rini menghampiri bangku Jefri.
Rini
Apa yang kau lakukan kepada Andy? Kenapa kamu jadi cowok kasar banget?
Jefri terbangun melihat wajah Rini yang sekarang berdiri berada disebelahnya.
Jefri
Sudah kubilang berkali-kali jangan pergi. Sudah kamu duduk disini saja bersamaku.
Kamu itu mengganggu tidurku. Sampai mana tadi mimpinya?
(Menarik tangan Rini hingga Rini terduduk di kursi dekat jendela.)
Rini
Sampai dirimu sudah menjadi monster.
Jefri
Apaan sih tidak jelas banget?
Rini
Dirimu itu yang tidak jelas. Aku sudah pergi dari hadapanmu seharusnya kamu senang.
Jefri
Tidak, aku tidak senang.
Rini
Kenapa?
Tiba-tiba Ria datang ke kelas XII 2 dan menuju ke tempat duduk Jefri.
Ria
Jadi kalian sebangku. Kalian pacaran?
Jefri dan Rini kemudian menoleh kepada Ria dan Jefri serta Rini langsung berdiri.
Jefri
Ya kami dari awal sebangku, memang kami pacaran.
(Merangkul pundak Rini.)
Rini
Apa?
(Menoleh Jefri.)
Teman-teman sekelas Jefri dan Rini menoleh kepada mereka bertiga dan terlihat di mata Rini, Andy terlihat terdiam mendengar pengakuan Jefri seakan terkejut.
Ria
Tidak mungkin kalian pacaran, kalian pasti lagi bermain drama bukan?
Jefri
Tidak ada yang bermain drama, ini sesuai dengan apa yang dirimu lihat sekarang.
(Menarik pundak Rini hingga Rini menubruk dada Jefri.)
Rini
Bukan seperti itu.
(Menginjak sepatu Jefri.)
Jefri
Aduh, Iya bukan seperti itu yang dikatakan teman-teman kita bertengkar terus-terusan.
(Membungkam mulut Rini.)
Ria
Kamu tahu Jefri?
Jefri
Tidak, aku tidak tahu.
Ria
Jangan memotong pembicaraanku.
Jefri
Oh maaf, lanjutkan saja.
Ria
Cewek ini mengatakan hal buruk tentangmu. Dia mengatakan kamu monster dan kasar. Dia tidak benar-benar sayang kepadamu seperti diriku yang menyayangimu.
Jefri
Kemarin kita lagi bertengkar. Jadinya seperti itu, sayangku ini kenapa mengatakan
hal-hal buruk tentangku. Sebenarnya kita baik-baik saja.
Jefri melihat Rini dan Rini menatap Jefri dan kemudian Rini menggigit telapak tangan Jefri.
Jefri
Aduh.
(Memegang tangannya.)
Rini
Dirimu membekapku dengan telapak tanganmu yang bau itu. Aku tidak bisa napas.
Jefri
Dasar siluman lihat ini bekas gigitanmu sakit sekali. Aku lupa tadi belum cuci tangan habis makan gorengan.
(Menunjukan tangannya yang ada bekas gigitan.)
Rini
Apa?
Tiba-tiba Pak Boni masuk dan dari depan kelas dengan kumisnya yang bergetar-getar.
Pak Boni
Ada apa di belakang itu ribut-ribut?
Rini
Tidak ada apa-apa pak.
Pak Boni
Baiklah kalau begitu kita lanjutkan pelajaran kita.
Ria pun kemudian beranjak dari tempatnya berdiri dan akan keluar kelas.
Pak Boni
Mau kemana kamu?
Ria
Saya mau keluar pak, saya bukan murid di kelas ini.
Pak Boni
Jadi kamu nyasar salah masuk kelas.
Ria tidak menjawab pertanyaan pak Boni dan meninggalkan pak Boni.
Pak Boni
Dasar anak muda sekarang tidak ada sopan santun. Baiklah mari kita buka halaman 121. Kita berdiskusi sekarang.