Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
21. Perasaan Yang Sesungguhnya

FADE OUT

FADE IN

83.EXT.JALAN DEPAN RUMAH-MALAM HARI.

Jefri dan Rini kemudian tiba di rumah Rini.

Rini    

Eh, aku harus pergi dulu

(Turun dari sepeda Jefri dan membuka gerbang.)

Jefri   

Hay tunggu.

Rini   

Apalagi.

(Menoleh kepada Jefri.)

Jefri   

Helmku. Jangan bawa kabur helmku.

(Mengulurkan tangan kepada Rini.)

Rini    

Dasar. Helm saja ditagih.

(Mengangkat helm Jefri dari kepalanya dan mengulurkan helm kepada Jefri.)

Jefri   

Iyalah helm ini lebih berharga dan mahal daripada pulpenmu.

(Menerima helm dari Rini.)

Rini    

Monster lagi balas dendam rupanya.

(Menoleh kepada Jefri dan kemudian membuka pagar kembali.)

Saat membuka pagar Rini kaget didepannya ada Pak Rio.

Pak Rio

Darimana saja kamu? Baru pulang jam segini.

Rini     

Ayah..tadi ada kerja..iya kerja kelompok.

(Melihat Pak Rio dengan gugup.)

Pak Rio 

Terus boneka beruang itu apa? Membuat kerajinan lagi dari boneka beruang?

Rini    

Itu...Boneka beruang ini.

(Gugup dan terbata-bata.)

Jefri    

Selamat malam Om.

(Turun dari sepeda motor dan mencium tangan Pak Rio.)

Pak Rio 

Malam..Kamu sudah tahu jam berapa ini?

(Menatap Jefri.)

Jefri    

Jam delapan Om.

(Melihat Pak Rio.)

Rini     

Ayah teman Rini jangan diinterogasi. Teman Rini sudah capek setelah kerja keras dalam belajar kelompok hari ini.

(Melangkahkan kaki disamping Pak Rio dan kemudian menghadap Jefri.)

Pak Rio

Siapa namamu?

Jefri    

Maaf Om tadi saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Jefri saya teman sekelas dengan Rini. Maaf kalau saya mengantar Rini pulang kemalaman.

Pak Rio

Iya jangan diulangi lagi. Kalian itu harusnya fokus belajar untuk meraih cita-cita bukan malah berpacaran.

Rini    

Ayah kami tidak berpacaran.

Jefri     

Kalau diijinkan untuk menjadi pacar Rini saya tidak apa-apa Om.

Pak Rio

Apa?

Rini      

Apa yang kamu katakan?

Pak Rio

Jangan bawa anak saya dalam bahaya kalau bersamamu. Anak saya cukup berharga bagi saya. Kamu boleh pergi sekarang.

Jefri    

Baik Om. Saya permisi dulu.

(Kembali mencium tangan Pak Rio.)

CUT OUT:

84.RUANG TENGAH-MALAM HARI.

Jefri kemudian mengemudikan sepeda motornya. Rini serta Pak Rio melihat Jefri pergi hingga hilang dari pandangan. Pak Rio kemudian menutup pintu pagar dan menggemboknya kemudian melangkahkan kaki menuju rumah dan diikuti Rini.

Rini    

Ayah, kenapa ayah bicara seperti itu?

Pak Rio

Rini, ayah sudah dua kali ini melihatmu pulang malam. Kenapa kamu tidak belajar di rumah saja.

(Menoleh kepada Rini.)

Rini    

Ayah, ayah tidak perlu khawatir. Rini janji akan lulus sekolah dengan nilai sempurna.

Pak Rio

Ayah hanya ingin kamu belajar dan fokus meraih cita-cita bukan malah asik berpacaran.

Rini     

Iya ayah, Rini masuk kamar dulu.

(Melangkahkan kaki ke tangga menuju kamar.)

CUT OUT:

85.KAMAR-MALAM HARI.

Rini sekarang berada di kamar sedang mengamati foto dirinya dengan Jefri. Rini tersenyum senang dan menaruh boneka beruang di sebelah bantalnya.

CUT OUT:

86.RUANG KOSONG-MALAM HARI

Di tempat yang berbeda terlihat Andy sedang meninju samsak tinju berulang kali.

Andy    

Kenapa? Kenapa harus dia yang kamu pilih?

(Meninju samsak tinju dan berbicara kepada diri sendiri.)

Tio    

Waktunya kita berangkat. Kamu mau sampai kapan latihan tinju.

(Memasuki ruangan dari balik pintu.) 

Andy    

Baiklah, aku akan menyusul pergi.

(Mengambil kacamata yang ditaruh diatas meja dan pergi meninggalkan ruangan.)

CUT OUT:

87.LORONG SEKOLAH-PAGI HARI.

Keesokan harinya Rini akan menuju kelas dan bertemu dengan Andy.

Rini    

Hay Andy.

(Menghampiri Andy.)

Andy   

Hay Rini, ayo ke kelas bersamaku.

(Menoleh kepada Rini.)

Rini   

Iya. Apa kamu terlihat baik saja? Kemarin kukira lukamu hanya disudut bibir saja. Kenapa sekarang ada lebam di dahimu.

(Memegang dahi Andy.)

Andy    

Tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja. Aku terbentur meja di kamarku.

(Menepis tangan Rini.)

Rini     

Oh ya aku mau pergi sebentar ke perpustakaan mengembalikan buku yang aku pinjam kamu pergi duluan saja ke kelas.

Andy     

Mau kuantar?

Rini     

Tidak perlu.

(Berbalik badan.)

CUT OUT:

88.DEPAN KELAS-PAGI HARI.

Setelah dari perpustakaan Rini kemudian melewati kelas XII 5 dan bepapasan dengan Ria.

Ria     

Hay kita berjumpa lagi.

Rini     

Iya hay.

Ria 

Mau kemana?

Rini    

Kembali ke kelas.

Ria    

Ada hal yang perlu aku bicarakan denganmu?

Rini

Apa itu?

Ria    

Iya tentu saja. Aku cuma bilang dua hari yang lalu aku bertemu dengan Jefri sekitar jam setengah tujuh malam sampai jam setengah sembilan malam. Kami melihat kembang api dan membicarakan perasaan kami masing-masing.

Rini     

Perasaan masing-masing?

Ria      

Iya dia masih menyukaiku. Kata temanmu Andy kemarin, dua hari yang lalu itu hari sebenarnya kalian bertemu. Aku tidak tahu kalau kalian sudah ada janji bertemu. Aku cuma bilang saja dia malah bertemu denganku dan tidak mau pergi ketika aku tanya apakah hari itu dia ada urusan Jefri bilang tidak ada. Sekarang aku memahami perasaan yang sesungguhnya di pikiran dan hati Jefri adalah dia masih mencintaiku.

Rini     

Iya aku tahu.

Ria      

Apa?

Rini     

Iya Jefri pernah bilang kepadaku kalau masih mencintaaimu dan menyukaimu.

Ria      

Benar begitu dia mengatakan itu kepadamu.

(Terkejut.)

Rini    

Iya..Kenapa kamu terlihat terkejut? Jefri mengatakan dengan jelas di telingaku dan
aku tidak perlu mengulangi mengatakannya kepadamu kalau Jefri sudah mengatakan secara langsung pada dirimu.

Ria   

Kalau gitu, jauh-jauhlah dari Jefri. Aku tidak suka dengan kedekatan hubungan kalian dan aku tidak suka kalau Jefri bersamamu. Aku dan Jefri saling menyukai dan mungkin kami akan kembali menjadi pasangan kekasih lagi.

Rini   

Kamu tidak perlu khawatir. Aku dan Jefri tidak ada apa-apa. Kami hanya teman sekelas yang suka bertengkar satu sama lain. Lagipula disekolah diriku fokus belajar untuk meraih cita-cita bukan percintaan. Kalau kalian balikan menjadi sepasang kekasih aku senang dan selamat akhirnya kamu bisa mendapatkan Jefri kembali. Aku tahu kamu berharap untuk kembali kepadanya dan akhirnya kamu mendapatkannya.Aku pergi dulu.

(Melangkahkan kaki pergi dan meninggalkan Ria yang menatap Rini.)

CUT OUT:

89.KAMAR MANDI-PAGI HARI.

Rini kemudian menuju kamar mandi cewek di depan wastafel ada kaca yang memperlihatkan dirinya.

Rini    

Kenapa rasanya sakit dan sesak sekali mendengar itu. Tidak mungkin aku menyukai Jefri jelas-jelas dia menyukai cewek itu yang lebih cantik dariku.

(Berbicara sendiri menghapus air mata yang sekali menetes dan keluar melangkahkan kaki menuju kelas.)

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar