FADE OUT
FADE IN
83.EXT.JALAN DEPAN RUMAH-MALAM HARI.
Jefri dan Rini kemudian tiba di rumah Rini.
Rini
Eh, aku harus pergi dulu
(Turun dari sepeda Jefri dan membuka gerbang.)
Jefri
Hay tunggu.
Rini
Apalagi.
(Menoleh kepada Jefri.)
Jefri
Helmku. Jangan bawa kabur helmku.
(Mengulurkan tangan kepada Rini.)
Rini
Dasar. Helm saja ditagih.
(Mengangkat helm Jefri dari kepalanya dan mengulurkan helm kepada Jefri.)
Jefri
Iyalah helm ini lebih berharga dan mahal daripada pulpenmu.
(Menerima helm dari Rini.)
Rini
Monster lagi balas dendam rupanya.
(Menoleh kepada Jefri dan kemudian membuka pagar kembali.)
Saat membuka pagar Rini kaget didepannya ada Pak Rio.
Pak Rio
Darimana saja kamu? Baru pulang jam segini.
Rini
Ayah..tadi ada kerja..iya kerja kelompok.
(Melihat Pak Rio dengan gugup.)
Pak Rio
Terus boneka beruang itu apa? Membuat kerajinan lagi dari boneka beruang?
Rini
Itu...Boneka beruang ini.
(Gugup dan terbata-bata.)
Jefri
Selamat malam Om.
(Turun dari sepeda motor dan mencium tangan Pak Rio.)
Pak Rio
Malam..Kamu sudah tahu jam berapa ini?
(Menatap Jefri.)
Jefri
Jam delapan Om.
(Melihat Pak Rio.)
Rini
Ayah teman Rini jangan diinterogasi. Teman Rini sudah capek setelah kerja keras dalam belajar kelompok hari ini.
(Melangkahkan kaki disamping Pak Rio dan kemudian menghadap Jefri.)
Pak Rio
Siapa namamu?
Jefri
Maaf Om tadi saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Jefri saya teman sekelas dengan Rini. Maaf kalau saya mengantar Rini pulang kemalaman.
Pak Rio
Iya jangan diulangi lagi. Kalian itu harusnya fokus belajar untuk meraih cita-cita bukan malah berpacaran.
Rini
Ayah kami tidak berpacaran.
Jefri
Kalau diijinkan untuk menjadi pacar Rini saya tidak apa-apa Om.
Pak Rio
Apa?
Rini
Apa yang kamu katakan?
Pak Rio
Jangan bawa anak saya dalam bahaya kalau bersamamu. Anak saya cukup berharga bagi saya. Kamu boleh pergi sekarang.
Jefri
Baik Om. Saya permisi dulu.
(Kembali mencium tangan Pak Rio.)
CUT OUT:
84.RUANG TENGAH-MALAM HARI.
Jefri kemudian mengemudikan sepeda motornya. Rini serta Pak Rio melihat Jefri pergi hingga hilang dari pandangan. Pak Rio kemudian menutup pintu pagar dan menggemboknya kemudian melangkahkan kaki menuju rumah dan diikuti Rini.
Rini
Ayah, kenapa ayah bicara seperti itu?
Pak Rio
Rini, ayah sudah dua kali ini melihatmu pulang malam. Kenapa kamu tidak belajar di rumah saja.
(Menoleh kepada Rini.)
Rini
Ayah, ayah tidak perlu khawatir. Rini janji akan lulus sekolah dengan nilai sempurna.
Pak Rio
Ayah hanya ingin kamu belajar dan fokus meraih cita-cita bukan malah asik berpacaran.
Rini
Iya ayah, Rini masuk kamar dulu.
(Melangkahkan kaki ke tangga menuju kamar.)
CUT OUT:
85.KAMAR-MALAM HARI.
Rini sekarang berada di kamar sedang mengamati foto dirinya dengan Jefri. Rini tersenyum senang dan menaruh boneka beruang di sebelah bantalnya.
CUT OUT:
86.RUANG KOSONG-MALAM HARI
Di tempat yang berbeda terlihat Andy sedang meninju samsak tinju berulang kali.
Andy
Kenapa? Kenapa harus dia yang kamu pilih?
(Meninju samsak tinju dan berbicara kepada diri sendiri.)
Tio
Waktunya kita berangkat. Kamu mau sampai kapan latihan tinju.
(Memasuki ruangan dari balik pintu.)
Andy
Baiklah, aku akan menyusul pergi.
(Mengambil kacamata yang ditaruh diatas meja dan pergi meninggalkan ruangan.)
CUT OUT:
87.LORONG SEKOLAH-PAGI HARI.
Keesokan harinya Rini akan menuju kelas dan bertemu dengan Andy.
Rini
Hay Andy.
(Menghampiri Andy.)
Andy
Hay Rini, ayo ke kelas bersamaku.
(Menoleh kepada Rini.)
Rini
Iya. Apa kamu terlihat baik saja? Kemarin kukira lukamu hanya disudut bibir saja. Kenapa sekarang ada lebam di dahimu.
(Memegang dahi Andy.)
Andy
Tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja. Aku terbentur meja di kamarku.
(Menepis tangan Rini.)
Rini
Oh ya aku mau pergi sebentar ke perpustakaan mengembalikan buku yang aku pinjam kamu pergi duluan saja ke kelas.
Andy
Mau kuantar?
Rini
Tidak perlu.
(Berbalik badan.)
CUT OUT:
88.DEPAN KELAS-PAGI HARI.
Setelah dari perpustakaan Rini kemudian melewati kelas XII 5 dan bepapasan dengan Ria.
Ria
Hay kita berjumpa lagi.
Rini
Iya hay.
Ria
Mau kemana?
Rini
Kembali ke kelas.
Ria
Ada hal yang perlu aku bicarakan denganmu?
Rini
Apa itu?
Ria
Iya tentu saja. Aku cuma bilang dua hari yang lalu aku bertemu dengan Jefri sekitar jam setengah tujuh malam sampai jam setengah sembilan malam. Kami melihat kembang api dan membicarakan perasaan kami masing-masing.
Rini
Perasaan masing-masing?
Ria
Iya dia masih menyukaiku. Kata temanmu Andy kemarin, dua hari yang lalu itu hari sebenarnya kalian bertemu. Aku tidak tahu kalau kalian sudah ada janji bertemu. Aku cuma bilang saja dia malah bertemu denganku dan tidak mau pergi ketika aku tanya apakah hari itu dia ada urusan Jefri bilang tidak ada. Sekarang aku memahami perasaan yang sesungguhnya di pikiran dan hati Jefri adalah dia masih mencintaiku.
Rini
Iya aku tahu.
Ria
Apa?
Rini
Iya Jefri pernah bilang kepadaku kalau masih mencintaaimu dan menyukaimu.
Ria
Benar begitu dia mengatakan itu kepadamu.
(Terkejut.)
Rini
Iya..Kenapa kamu terlihat terkejut? Jefri mengatakan dengan jelas di telingaku dan
aku tidak perlu mengulangi mengatakannya kepadamu kalau Jefri sudah mengatakan secara langsung pada dirimu.
Ria
Kalau gitu, jauh-jauhlah dari Jefri. Aku tidak suka dengan kedekatan hubungan kalian dan aku tidak suka kalau Jefri bersamamu. Aku dan Jefri saling menyukai dan mungkin kami akan kembali menjadi pasangan kekasih lagi.
Rini
Kamu tidak perlu khawatir. Aku dan Jefri tidak ada apa-apa. Kami hanya teman sekelas yang suka bertengkar satu sama lain. Lagipula disekolah diriku fokus belajar untuk meraih cita-cita bukan percintaan. Kalau kalian balikan menjadi sepasang kekasih aku senang dan selamat akhirnya kamu bisa mendapatkan Jefri kembali. Aku tahu kamu berharap untuk kembali kepadanya dan akhirnya kamu mendapatkannya.Aku pergi dulu.
(Melangkahkan kaki pergi dan meninggalkan Ria yang menatap Rini.)
CUT OUT:
89.KAMAR MANDI-PAGI HARI.
Rini kemudian menuju kamar mandi cewek di depan wastafel ada kaca yang memperlihatkan dirinya.
Rini
Kenapa rasanya sakit dan sesak sekali mendengar itu. Tidak mungkin aku menyukai Jefri jelas-jelas dia menyukai cewek itu yang lebih cantik dariku.
(Berbicara sendiri menghapus air mata yang sekali menetes dan keluar melangkahkan kaki menuju kelas.)