Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
28. Janji

FADE OUT

FADE IN

112.INT.UKS-SIANG HARI

Rini kemudian mengantarkan Ria ke UKS

Rini    

Kamu beristirahatlah, nanti aku akan meminta ijin kepada guru yang mengajar di kelasmu.

          (Menidurkan Ria ke tempat tidur.)

Ria    

Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku baik-baik saja dan aku harap kamu menepatimu janjimu kepadaku.

Rini   

Iya.

Ria     

Bel sudah berbunyi. Lebih baik kamu langsung pergi ke kelasmu dan tidak usah meminta ijin kepada guru yang mengajar dikelasku.

Rini   

Baiklah kalau begitu. Istirahatlah. Aku pergi dulu.

(Melangkahkan kaki meninggalkan Ria.)

Ria    

Rini tunggu.

Rini    

Ada apa?

(Membalikkan badan menatap Ria.)

Ria     

Jangan ceritakan kepada siapapun kejadian ini dan janjimu kepada seorangpun termasuk Jefri.

Rini    

Kenapa?

Ria     

Seharusnya kamu paham maksudku? Aku tidak ingin Jefri khawatir dan menjadi posesif terhadapku. Dia begitu sayang terhadapku sebenarnya.

Rini    

Tentu baiklah kamu tidak perlu khawatir. Aku pergi dulu.

(Melangkahkan kaki pergi meninggalkan Ria yang tersenyum menatap Rini.)

CUT OUT:

113.KANTIN-SIANG HARI.

Di kantin Jefri dan Andy yang masih bertengkar kemudian datanglah pak Boni.

Pak Boni

Kalian berdua kenapa bertengkar di kantin?

(Sambil memegang kerah baju belakang Jefri yang sedang duduk di badan Andy.)

Jefri    

Pak.. kenapa mengangkat kerah baju saya sudah seperti kucing saja.

(Berdiri dan sekarang menatap Pak Boni.)

Pak Boni

Jefri kamu selalu saja membuat keonaran. Kamu sudah kelas tiga jangan bertengkar,suka telat dan bolos pelajaran.

(Melepas kerah baju belakang Jefri.)

Jefri    

Saya sudah jarang melakukan itu pak.

Pak Boni

Masih saja membantah. Mau saya kasih hukuman.

(Membantu Andy berdiri.)

Jefri    

Iya pak ini salah saya. Bapak benar-benar tidak adil.

Pak Boni

Bapak percaya kepada Andy. Dia tidak mungkin melakukan hal buruk karena dia anak rajin dan pintar di sekolah serta pendiam juga. Sudah sekarang kalian berjabat tangan saling memaafkan. Memaafkan itu indah.

Jefri dan Andy bersalaman. Andy kemudian menggengam tanga Jefri sangat erat.

Pak Boni

Sudah kembali ke kelas. Bubar.. bubar.

Jefri     

Aduh.

(Melepaskan pegangan dari tangan Andy. Andy kemudian melangkahkan kaki pergi menuju ke kelas.)

CUT OUT:

114.KELAS-SIANG HARI.

Rini sudah duduk di kelas dan kemudian melihat Andy dan Jefri datang bersamaan.

Jefri kemudian duduk di samping Rini.

Rini    

Ada apa dengan mukamu?

Jefri    

Tidak apa-apa. Tidak usah khawatir. Ini tidak sakit sama sekali.

Rini    

Baiklah.

(Kembali menatap ke depan kelas.)

Jefri    

Kamu tidak ingin mengobati lukaku.

Rini    

Tidak.

Jefri    

Kenapa kamu marah-marah lagi? Oh ya ampun aku lupa tadi untuk ngomong sesuatu kepadamu. Apakah kamu tadi menungguku lama sehingga marah?

Rini   

Apapun yang kamu bicarakan pasti tidak ada faedahnya bagiku. Jadi ingat batasanmu dan mulai sekarang jauh-jauh dariku.

(Menatap Jefri.)

Jefri    

Marah-marah tidak jelas. Lagi-lagi siluman ini kesurupan.

(Menatap ke depan.)

Ibu guru Rika kemudian masuk ke dalam kelas.

Bu Rika

Hari ini ibu ada rapat sehingga kelas kosong di jam pelaajaran saya. Saya hanya akan  menyampaikan pesan penting bahwa besok kita mengadakan tur belajar sehingga menambah wawasan kalian tentang alam. Kelas kita akan satu bis dengan kelas XII 5. Jadi kalian nanti akan membuat tenda dan melakukan kegiatan dengan kelas   sebelah sesuai dengan pembagian. Berikutnya kalian bisa membaca halaman 300  sampai 335. Ibu ikut rapat dulu sampai jam pulang nanti.

CUT OUT:

115.HALAMAN SEKOLAH-PAGI HARI.

Keesokan harinya adalah saatnya studi perjalanan. Rini kemudian bertemu Jefri saat berada di depan pintu bis.

Jefri    

Duduklah disampingku selama perjalanan.

Rini    

Tidak. Aku tidak mau.

Jefri    

Kenapa?

Ria tiba-tiba muncul di belakang Jefri.

Ria    

Karena aku yang akan duduk disampingmu.

(Menggandeng tangan Jefri dari belakang.)

Jefri    

Lepaskan.

CUT OUT:

116.BIS-PAGI HARI.

Rini yang melihat Jefri dan Ria bergandengan tangan kemudian masuk duluan ke dalam bis. Jefri pun mengikuti Rini masuk dan meninggalkan Ria.

Andy  

Duduklah disini bersamaku. Tempat duduk disampingku kosong.

(Duduk di kursi dekat jendela baris ketiga dari depan.)

Rini   

Kemana Ani?

Andy  

Dia duduk di depan katanya ingin melihat jalanan selama di perjalanan.

Jefri    

Duduklah bersamaku.

(Menarik tangan Rini yang masih berdiri.)

Andy  

Rini sudah menentukan pilihannya untuk duduk bersama siapa?

(Berdiri dan menarik tangan Rini.)

Jefri  

Tidak.. kamu harus duduk denganku.

(Menarik tangan Rini sampai terbentur dada Jefri.)

Rini    

Sudah diam kalian berdua.

(Menarik tanganya dari Jefri dan Andy dan menjauhkan badannya dari Jefri.)

Jefri    

Kamu duduk bersamaku bukan?

Rini    

Aku tidak akan duduk bersama kalian berdua. Kalian berdua membuatku pusing. Kalian duduklah bersama berdua di tempat duduk itu. Aku duduk dengan Ria saja.

(Menarik tangan Ria yang berada di belakang Jefri dan kemudian mereka duduk di baris kedelapan dari depan hanya baris kedelapan yang kosong saat itu.)

Ria    

Kamu masih ingat dengan janjimu bukan?

Rini    

Tenang saja. Aku tidak akan lupa akan itu.

Ria    

Terus kenapa kamu tidak memilih Andy untuk duduk bersamamu? Seharusnya kamu membiarkanku duduk dengan Jefri.

Rini   

Aku…aku tidak ingin meyakiti perasaan Jefri. Aku harap kamu memahaminya.

Ria     

Bukan karena kamu ada perasaan dengan Jefrikah? Aku harap kamu membuang perasaan sukamu dengan Jefri. Karena cepat atau lambat Jefri akan kembali kepadaku suatu saat nanti. Pahami akan hal itu.

Rini    

Kamu tidak perlu takut akan hal itu. Aku tidak ada perasaan suka dengan Jefri.

(Kedua tangannya mengepal.)

Ria     

Kamu tahu Jefri semakin kamu kejar. Dia akan semakin lari jauh darimu.

Rini    

Aku tahu seperti yang kamu lakukan sekarang mengejar Jefri. Dia menghindarimu bukan

(Menatap Ria.)

Ria     

Terserah dengan perkataanmu tapi yang harus kamu tahu dia masih ada perasaan suka denganku.

(Menatap jendela bis.)

Andy dan Jefri duduk berdua di dalam bis. Andy yang menghadap jendela bis dan Jefri yang menghadap ke depan bis.

Jefri    

Harus kamu pahami Rini menyukaiku jangan memaksakan perasaanmu terhadapnya.

Andy  

Bagaimana kamu yakin dia menyukaimu?

Jefri    

Aku tahu seseorang yang ditolak oleh Rini saat kemarin itu adalah dirimu bukan.

           (Menatap Andy.)

Andy  

Rini bercerita kepadamu.

            (Menatap Jefri.)

Jefri    

Tidak hanya saja dia melakukan hal bodoh berbicara di balkon saat aku sedang duduk disana. Kamu harus paham bahwa dia hanya menganggapmu sahabat tidak akan pernah lebih.

Andy kemudian menatap Jefri terlihat tangannya mengepal dan raut mukanya marah.

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar