FADE OUT
FADE IN
112.INT.UKS-SIANG HARI
Rini kemudian mengantarkan Ria ke UKS
Rini
Kamu beristirahatlah, nanti aku akan meminta ijin kepada guru yang mengajar di kelasmu.
(Menidurkan Ria ke tempat tidur.)
Ria
Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku baik-baik saja dan aku harap kamu menepatimu janjimu kepadaku.
Rini
Iya.
Ria
Bel sudah berbunyi. Lebih baik kamu langsung pergi ke kelasmu dan tidak usah meminta ijin kepada guru yang mengajar dikelasku.
Rini
Baiklah kalau begitu. Istirahatlah. Aku pergi dulu.
(Melangkahkan kaki meninggalkan Ria.)
Ria
Rini tunggu.
Rini
Ada apa?
(Membalikkan badan menatap Ria.)
Ria
Jangan ceritakan kepada siapapun kejadian ini dan janjimu kepada seorangpun termasuk Jefri.
Rini
Kenapa?
Ria
Seharusnya kamu paham maksudku? Aku tidak ingin Jefri khawatir dan menjadi posesif terhadapku. Dia begitu sayang terhadapku sebenarnya.
Rini
Tentu baiklah kamu tidak perlu khawatir. Aku pergi dulu.
(Melangkahkan kaki pergi meninggalkan Ria yang tersenyum menatap Rini.)
CUT OUT:
113.KANTIN-SIANG HARI.
Di kantin Jefri dan Andy yang masih bertengkar kemudian datanglah pak Boni.
Pak Boni
Kalian berdua kenapa bertengkar di kantin?
(Sambil memegang kerah baju belakang Jefri yang sedang duduk di badan Andy.)
Jefri
Pak.. kenapa mengangkat kerah baju saya sudah seperti kucing saja.
(Berdiri dan sekarang menatap Pak Boni.)
Pak Boni
Jefri kamu selalu saja membuat keonaran. Kamu sudah kelas tiga jangan bertengkar,suka telat dan bolos pelajaran.
(Melepas kerah baju belakang Jefri.)
Jefri
Saya sudah jarang melakukan itu pak.
Pak Boni
Masih saja membantah. Mau saya kasih hukuman.
(Membantu Andy berdiri.)
Jefri
Iya pak ini salah saya. Bapak benar-benar tidak adil.
Pak Boni
Bapak percaya kepada Andy. Dia tidak mungkin melakukan hal buruk karena dia anak rajin dan pintar di sekolah serta pendiam juga. Sudah sekarang kalian berjabat tangan saling memaafkan. Memaafkan itu indah.
Jefri dan Andy bersalaman. Andy kemudian menggengam tanga Jefri sangat erat.
Pak Boni
Sudah kembali ke kelas. Bubar.. bubar.
Jefri
Aduh.
(Melepaskan pegangan dari tangan Andy. Andy kemudian melangkahkan kaki pergi menuju ke kelas.)
CUT OUT:
114.KELAS-SIANG HARI.
Rini sudah duduk di kelas dan kemudian melihat Andy dan Jefri datang bersamaan.
Jefri kemudian duduk di samping Rini.
Rini
Ada apa dengan mukamu?
Jefri
Tidak apa-apa. Tidak usah khawatir. Ini tidak sakit sama sekali.
Rini
Baiklah.
(Kembali menatap ke depan kelas.)
Jefri
Kamu tidak ingin mengobati lukaku.
Rini
Tidak.
Jefri
Kenapa kamu marah-marah lagi? Oh ya ampun aku lupa tadi untuk ngomong sesuatu kepadamu. Apakah kamu tadi menungguku lama sehingga marah?
Rini
Apapun yang kamu bicarakan pasti tidak ada faedahnya bagiku. Jadi ingat batasanmu dan mulai sekarang jauh-jauh dariku.
(Menatap Jefri.)
Jefri
Marah-marah tidak jelas. Lagi-lagi siluman ini kesurupan.
(Menatap ke depan.)
Ibu guru Rika kemudian masuk ke dalam kelas.
Bu Rika
Hari ini ibu ada rapat sehingga kelas kosong di jam pelaajaran saya. Saya hanya akan menyampaikan pesan penting bahwa besok kita mengadakan tur belajar sehingga menambah wawasan kalian tentang alam. Kelas kita akan satu bis dengan kelas XII 5. Jadi kalian nanti akan membuat tenda dan melakukan kegiatan dengan kelas sebelah sesuai dengan pembagian. Berikutnya kalian bisa membaca halaman 300 sampai 335. Ibu ikut rapat dulu sampai jam pulang nanti.
CUT OUT:
115.HALAMAN SEKOLAH-PAGI HARI.
Keesokan harinya adalah saatnya studi perjalanan. Rini kemudian bertemu Jefri saat berada di depan pintu bis.
Jefri
Duduklah disampingku selama perjalanan.
Rini
Tidak. Aku tidak mau.
Jefri
Kenapa?
Ria tiba-tiba muncul di belakang Jefri.
Ria
Karena aku yang akan duduk disampingmu.
(Menggandeng tangan Jefri dari belakang.)
Jefri
Lepaskan.
CUT OUT:
116.BIS-PAGI HARI.
Rini yang melihat Jefri dan Ria bergandengan tangan kemudian masuk duluan ke dalam bis. Jefri pun mengikuti Rini masuk dan meninggalkan Ria.
Andy
Duduklah disini bersamaku. Tempat duduk disampingku kosong.
(Duduk di kursi dekat jendela baris ketiga dari depan.)
Rini
Kemana Ani?
Andy
Dia duduk di depan katanya ingin melihat jalanan selama di perjalanan.
Jefri
Duduklah bersamaku.
(Menarik tangan Rini yang masih berdiri.)
Andy
Rini sudah menentukan pilihannya untuk duduk bersama siapa?
(Berdiri dan menarik tangan Rini.)
Jefri
Tidak.. kamu harus duduk denganku.
(Menarik tangan Rini sampai terbentur dada Jefri.)
Rini
Sudah diam kalian berdua.
(Menarik tanganya dari Jefri dan Andy dan menjauhkan badannya dari Jefri.)
Jefri
Kamu duduk bersamaku bukan?
Rini
Aku tidak akan duduk bersama kalian berdua. Kalian berdua membuatku pusing. Kalian duduklah bersama berdua di tempat duduk itu. Aku duduk dengan Ria saja.
(Menarik tangan Ria yang berada di belakang Jefri dan kemudian mereka duduk di baris kedelapan dari depan hanya baris kedelapan yang kosong saat itu.)
Ria
Kamu masih ingat dengan janjimu bukan?
Rini
Tenang saja. Aku tidak akan lupa akan itu.
Ria
Terus kenapa kamu tidak memilih Andy untuk duduk bersamamu? Seharusnya kamu membiarkanku duduk dengan Jefri.
Rini
Aku…aku tidak ingin meyakiti perasaan Jefri. Aku harap kamu memahaminya.
Ria
Bukan karena kamu ada perasaan dengan Jefrikah? Aku harap kamu membuang perasaan sukamu dengan Jefri. Karena cepat atau lambat Jefri akan kembali kepadaku suatu saat nanti. Pahami akan hal itu.
Rini
Kamu tidak perlu takut akan hal itu. Aku tidak ada perasaan suka dengan Jefri.
(Kedua tangannya mengepal.)
Ria
Kamu tahu Jefri semakin kamu kejar. Dia akan semakin lari jauh darimu.
Rini
Aku tahu seperti yang kamu lakukan sekarang mengejar Jefri. Dia menghindarimu bukan
(Menatap Ria.)
Ria
Terserah dengan perkataanmu tapi yang harus kamu tahu dia masih ada perasaan suka denganku.
(Menatap jendela bis.)
Andy dan Jefri duduk berdua di dalam bis. Andy yang menghadap jendela bis dan Jefri yang menghadap ke depan bis.
Jefri
Harus kamu pahami Rini menyukaiku jangan memaksakan perasaanmu terhadapnya.
Andy
Bagaimana kamu yakin dia menyukaimu?
Jefri
Aku tahu seseorang yang ditolak oleh Rini saat kemarin itu adalah dirimu bukan.
(Menatap Andy.)
Andy
Rini bercerita kepadamu.
(Menatap Jefri.)
Jefri
Tidak hanya saja dia melakukan hal bodoh berbicara di balkon saat aku sedang duduk disana. Kamu harus paham bahwa dia hanya menganggapmu sahabat tidak akan pernah lebih.
Andy kemudian menatap Jefri terlihat tangannya mengepal dan raut mukanya marah.