Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
19. Satu Kegiatan Tanpamu

FADE OUT

FADE IN

77.INT.RUANG KELAS-SORE HARI.

Akhirnya jam pulang berbunyi, Teman-teman XII 2 keluar kelas, Rini kemudian berdiri dan tangan Jefri mencegahnya dengan menggengam tangan Rini.

Jefri    

Ayo kita harus pergi ke restoran yang kemarin.

Rini    

Aku tidak bisa. Hari ini ada ekstrakulikuler musik. Lagipula kita sudah setengah hari bersama-sama. Jadi kamu tidak usah repot-repot untuk mengerjaiku lagi.

(Melangkahkan kaki meninggalkan Jefri yang sendirian di kelas.)

CUT OUT:

78.AULA MUSIK-SORE HARI.

Rini kemudian memasuki aula ruang musik.

Bu Rika 

Ah, Rini sudah datang waktunya kamu latihan menyanyi. Coba kamu mainkan lagu.

(Memberikan mic.)

Rini     

Baik Bu.

(Menerima mic dan mulai bernyanyi.)

Bu Rika

Bagus sekali suara kamu Rini. Kamu teruslah berlatih. Ibu masih ada rapat jadi kalian anak-anak berlatihlah di rungan ini.

(Meninggalkan ruang aula musik dan melihat Jefri yang sedang duduk.)

Rini    

Jefri ada disini.

(Berbicara kepada diri sendiri.)

Bu Rika

Jefri sejak kapan menjadi anggota musik di kelas saya? Apakah kamu megikuti kegiatan ekstrakulikuler musik?

(Berhenti melangkahkan kaki dan menatap Jefri.)

Jefri    

Tidak bu, saya hanya ingin melihat penampilan Rini di ekstrakulikuler musik.

Bu Rika

Jadi kalian pacaran ya sehingga kamu menunggu Rini pulang?

Rini      

Bukan seperti itu Bu. Ibu salah paham.

(Menghampiri ibu guru Rika dan Jefri.)

Bu Rika

Beneran pacaran juga tidak apa-apa. Dulu ibu juga pernah muda seperti kalian.

(Menoleh kepada Rini dan kemudian melangkahkan kaki pergi keluar aula musik.)

Rini    

Kenapa kamu kesini?

(Melihat Jefri.)

Jefri   

Ingin menontonmu.

(Melihat Rini.)

Rini     

Sampai kapan kamu akan mengikutiku? Hari ini aku sudah bersamamu saat dikelas dan sekarang ada satu kegiatan tanpamu tapi kamu malah muncul disini.

Jefri   

Yah karena aku ingin lihat penampilanmu. Mungkin bisa saja kamu melakukan kesalahan dalam nada dasar saat kamu bernyanyi dan aku bisa membantumu supaya terlihat bagus.

(Berdiri menatap Rini.)

Rini    

Memang kamu tahu musik dan nada iramanya.

Jefri    

Tahulah.

(Jefri kemudian berdiri melaangkahkan kaki maju ke depan aula. Duduk di depan piano dan mulai memainkannya.)

Rini masih berdiri berada di dekat pintu tempat duduk Jefri tadi. Saat Jefri memainkan piano kemudian Rini maju di depan aula menuju kearah Jefri yang berada di depan aula. Terlihat siswa dan siswi yang berada di aula musik kagum dengan permainan Jefri.

Jefri    

Sudah kamu melihatnya bukan permainan pianoku.

(Menghentikan permainan pianonya dan menatap Rini yang berdiri disampingnya.)

Rini    

Yah harus kuakui permainanmu bagus.

Jefri   

Kalau begitu cepatlah berlatih bernyanyi aku akan mengiringinya.

Rini    

Memang kamu bisa mengiringiku.

Jefri   

Masih saja kamu meremehkanku. Lihat teman-temanmu ekstrakulikuler musik menatap diriku karena permainanku.    

Rini    

Sombong amat. Baiklah.

(Mengambil mic dan mulai bernyanyi.)

Tiba-tiba ibu guru Rika masuk dan mendengar permainan piano Jefri dan nyanyian Rini kemudian bertepuk tangan dan diikuti tepuk tangan teman-teman ekstrakulikuler musik yang berada di aula musik. Jefri kemudian menarik tangan Rini setelah Rini berhenti bernyanyi dan meletakkan mic.

Jefri    

Bu, saya mohon pamit bersama Rini. Rini sudah berlatih hari ini dan terlihat bagus.Ibu guru juga bertepuk tangan. Jadi Rini sekarang akan pulang dengan saya.

(Menarik tangan Rini yang berada di belakangnya menghadap Ibu guru Rika.)

Bu Rika

Oh ya tentu, permainan piano yang bagus Jefri dan juga suara indah Rini membuat lagunya menjadi merdu. Kamu boleh mampir kesini lagi atau mendaftar menjadi anggota ekstrakulikuler musik. Ibu sangat senang ada anak yang berbakat sepertimu Jefri. Ibu tidak menyangka kamu bisa memainkan piano dengan sangat baik. Baiklah kalau begitu, kalian boleh pergi.

Jefri     

Terimakasih Bu.

(Menarik tangan Rini.)

Rini     

Terimakasih Bu. Saya permisi dulu.

(Mengikuti langkah kaki Jefri dari belakang karena tangannya dipegang Jefri.)

CUT OUT

79.PARKIR SEPEDA-SORE HARI.

Jefri dan Rini kemudian berada di parkiran sepeda motor.

Jefri     

Pakai ini.

(Menyerahkan helm kepada Rini.)

Rini    

Kamu mau mengajakku kemana?

(Memakai helm.)

Jefri     

Ke restoran yang kemarin. Cepat naik.

Rini      

Baiklah.

(Menaiki sepeda motor di belakang Jefri.)

Jefri     

Pegangan.

Rini     

Sudah. Aku sudah pegangan di pegangan jok belakang.

Jefri 

Jangan disitu. Aku mau ngebut.

(Memegang kedua tangan Rini dan kemudian meletakkannya di perutnya.)

CUT OUT:

80.RESTORAN-SORE HARI.

Rini dan Jefri kemudian keluar dari sekolah dengan mengendarai sepeda motor dan sekarang mereka berdua sudah sampai di restauran.

Jefri    

Ayo masuk.

(Meletakkan helm dan melangkahkan kaki masuk ke dalam restauran diikuti Rini di belakangnya.)

Jefri dan Rini duduk kemudian pegawai restoran datang.

Pegawai restoran

Bukankah kalian yang berdua datang kemarin. Ini kakak yang menunggu temannya datang dan ini kakak yang mencari temannya saat restoran  kami tutup.

Jefri    

Iya itu kami, kami pesan makanan yang paling enak dan disukai banyak orang disini dan juga jus jambu dua ya.

(Melihat pegawai restoran.)

Pegawai restoran

Baik, akan kami siapkan kak, tunggu sebentar.

(Meninggalkan Jefri dan Rini.)

Rini    

Kamu suka jus jambu juga.

Jefri    

Tidak aku suka kopi.

Rini    

Terus kenapa kamu pesan jus jambu? Kenapa tidak pesan kopi?

Jefri    

Yah biar sama denganmu. Hari ini aku yang traktir dan sebagai permintaan maafku soal kejadian kemarin.

Rini    

Bisa baik juga dirimu.

Jefri    

Masih saja kamu meledekku.

Rini menatap Jefri dan kemudian pegawai restoran datang membawa pesanan.

Pegawai restoran

Selamat menikmati hidangannya kak. Saya permisi dulu.

(Meletakkan makanan dan minuman kemudian pergi melangkahkan kaki.)

Jefri    

Makan yang banyak.

Rini    

Kalau begitu aku boleh tambah bukan. Makananya enak seperti apa yang kamu katakan.

Jefri    

Iya boleh. Benar apa yang aku bilang bukan disini makanannya enak-enak.

Rini    

Kalau begitu aku mau nambah. Permisi boleh tambah makanan.

(Mengacungkan tangan sambil berteriak dan menatap pegawai restoran.)

Pegawai restoran

Iya kak, bisa saya bantu.

Rini    

Aku mau tambah ini dan ini. Oh yah,, kemudian ini juga terus ini ya.

(Menunjuk daftar menu makanan dan melihat pegawai restoran.)

Pegawai restoran

Iya kak, kami siapkan dulu yah.

(Melangkahkan kaki pergi.)

Jefri    

Makananmu banyak benar. Itu saja belum habis.

Rini    

Mumpung gratis, aku harus makan banyak.

Jefri    

Dasar perut siluman.

Jefri dan Rini selesai makan dan mereka berdua menuju kasir restoran.

Kasir 

Total semuanya delapan ratus lima puluh enam ribu rupiah kak.

(Menyerahkan bon nota makanan dan minuman yang dipesan.)

Jefri  

Banyak banget kak.

(Melihat bon nota makanan dan minuman.)

Kasir  

Itu sesuai harga yang kakak pesan tadi.

Jefri  

Baik kak.

(Mengeluarkan uang dari dompet dan menyerahkan uang ke kasir.)

CUT OUT:

81.JALAN DEPAN RESTORAN-MALAM HARI.

Jefri dan Rini kemudian keluar dari restoran.

Jefri 

Hari ini kamu menguras uangku.

Rini   

Tadi kamu bilang hari ini kamu yang traktir bukan dan aku boleh makan sepuasnya. Kenapa sekarang kamu sebal dan kesal kalau keluar uang banyak? Kalau mau traktir itu tidak boleh perhitungan.

Jefri  

Dasar siluman puas sekarang sudah balas dendam. Cepat naik.

Rini   

Iya.

Jefri  

Pegangan.

Rini   

Iya bawel amat.

(Memeluk perut Jefri dari belakang.)

Jefri dan Rini kemudian menaiki sepeda motor pergi meninggalkan restoran.

  

 

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar