Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KETIKA CITA TERBENTUR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
16. Masih Cinta

FADE OUT

FADE IN

61.EXT.JALAN-MALAM HARI.

Jefri kemudian mendengar suara teriakan Ria. Jefri membalikan badan dan berlari kearah Ria. Ada tiga orang cowok yang menggoda Ria.

Ria     

Tolong, saya akan teriak kalau kalian macam-macam.

Jefri yang berlari kemudian menendang satu orang cowok yang ditengah dan kemudian menarik tangan Ria yang sekarang Jefri berada di depan Ria.

Jefri   

Kalian jangan keroyokan kalau dengan cewek. Sini maju berhadapan denganku.

Cowok yang terjatuh kemudian berdiri dan bersama kedua temannya maju menyerang Jefri bersamaan. Jefri kemudian mengeluarkan tendangan dan juga pukulan kepada ketiga orang itu hingga mereka berceceran darah. Mereka bertiga kemudian lari untuk kabur.

Jefri   

Kalian jangan kabur.

(Teriak kemudian menoleh kepada Ria.)

Ria     

Aku takut mereka menggangguku lagi malam ini.

(Menghampiri Jefri dan memeluk Jefri dari depan sambil menangis sesegukan.)

Jefri  

Maafkan aku.

(Mengelus kepala Ria dan menghapus air mata Ria.)

Ria     

Jangan pergi meninggalkanku sendiri lagi.

Jefri   

Sudahlah, ayo kita pergi dari sini. Aku akan antar kamu pulang. Sudah jangan menangis lagi.

(Melepaskan pelukan Ria dan menghapus air mata Ria.)

Ria     

Bolehkah aku melihat sebentar. Aku ingin mengulang tahun lalu saat bersamamu merayakan ulang tahun klub motor ini.

Jefri   

Baiklah.

(Menarik tangan Ria menuju tongkrongan klub motor.)

CUT OUT:

62.RESTORAN-MALAM HARI.

Di restoran Rini masih menunggu sekarang sudah jam delapan malam.

Pegawai restoran

Jadi pesan apa kak?

Rini    

Sebentar ya teman saya belum datang. Saya pesan dulu jus jambu satu.

(Tersenyum kepada pegawai restoran.)

Pegawai restoran

Siap kak akan saya buatkan tunggu ya kak.

Pegawai restoran pergi dan tingal Rini sendiri di meja itu dan menoleh ke kanan dan kekiri sambil melihat jam tangan.

CUT OUT:

63.TEMPAT NONGKRONG ANAK MOTOR-MALAM HARI.

Di tempat nongkrong anak klub motor Doni yang melihat Jefri dan Ria yang sedang melihat kembang api kemudian menghampiri mereka.

Doni   

Aku senang kalau kalian sudah baikan.

Jefri    

Kamu bicara apa?

Ria     

Terimakasih Don. Aku dan Jefri memang pasangan yang cocok bukan.

Doni   

Iya aku suka kalau lihat kalian. Ngomong-ngomong kamu tidak jadi pergi? Katanya ada urusan mau keluar. Lihat sekarang sudah jam delapan.

(Menunjukan angka jam di handphonenya.)

Jefri   

Ya ampun aku sampai lupa kalau mau pergi. Aku tadi tidak melihat jam dan tidak sadar kalau sudah jam delapan.

Doni   

Bagaimana bisa kamu bawa handphone bukan? Seharusnya kamu sadar kalau sudah jam delapan malam.

Jefri kemudian mengeluarkan handphonenya dan terlihat lima panggilan tidak terjawab dari Rini. Jefri kemudian menjauh dari Ria dan Doni mencoba menghubungi Rini tapi tidak diangkat. Jefri kemudian menghampiri Ria dan Doni kembali.

Jefri    

Ayo pulang, aku akan antarkan dirimu pulang.

(Menarik tangan Ria.)

Ria     

Tidak bisakah aku dan kamu tetap disini menikmati malam ini bersama teman yang lain.

Jefri    

Tidak bisa, aku ada urusan. Aku harus pergi.

Ria     

Urusan apa?

Jefri    

Pokoknya aku ada urusan kita harus pergi.

Doni   

Kurasa aku harus pergi. Kalian lanjutkan saja pertengkaran kalian mau tetap disini atau pergi. Aku harus menyiapkan panggangan untuk ayam bakar. Ada acara bakar- bakar.

(Pergi melangkahkan kaki meninggalkan Jefri dan Ria.)

Jefri    

Ayo cepat kita harus pergi.

Ria     

Sepuluh menit menit lagi. Beri aku waktu sepuluh menit lagi untuk melihat kebahagiaan ini.

(Menatap Jefri.)

Jefri    

Baiklah.

(Melepaskan tangan Ria dan duduk di samping Ria melihat kembang api lagi.)

CUT OUT:

64.RESTORAN-MALAM HARI.

Di restoran, pegawai restoran menghampiri Rini.

Pegawai restoran

Maaf kak, restoran kita mau tutup.

Rini    

Sekarang.

Pegawai restoran

Iya kak sekarang, kita mau bersih-bersih dulu sebelum tutup. Kakak bisa datang lagi besok. Kami buka dari jam tujuh pagi hingga sembilan malam.

Rini    

Ah, iya. Baiklah terimakasih jus jambunya disini enak. Saya bayar dulu baru pergi.

Pegawai restoran

Iya kak, kakak bisa pergi kekasir untuk membayarnya.

CUT OUT:

65.TEMPAT NONGKRONG ANAK MOTOR-MALAM HARI.

Di tempat nongkrong klub motor. Jefri memperhatikan jam dan sudah sepuluh menit.

Jefri    

Waktunya kita pergi, ayo.

(Menarik tangan Ria.)

Jefri dan Ria kemudian menaiki sepeda motor milik Jefri. Ria kemudian memeluk perut Jefri dari belakang. Jefri kemudian memacu sepeda motornya.

CUT OUT:

66.JALAN DEPAN RESTORAN-MALAM HARI.

Di depan restoran, Rini keluar dan kemudian melihat handphonenya dan ada tiga panggilan dari Jefri.

Rini    

Dasar monster. Bagaimana aku bisa percaya denganmu? Kamu sengaja memberikan kertas itu untuk datang ke restoran supaya bisa mengerjaiku bukan. Sudah kuduga kamu menelepon hanya untuk bilang maaf aku tidak bisa datang. Bisa-bisanya aku percaya. Sudah jam malam juga, bagaimana aku pulang semoga ayah masih di kantor?

(Berbicara sendiri sambil menatap handphone.)

Andy  

Rini, kamu sedang ngapain disini? Kemana Jefri.

(Melihat Rini dan sedang menghentikan sepeda motornya.)

Rini    

Oh, dia sudah pergi. Tadi kami sudah bertemu sampai jam segini.

Andy  

Dia tidak mengantarkanmu pulang.

Rini    

Ah tidak. Aku tidak mau. Dia kusuruh pulang duluan dan biar aku naik taxi saja.

Andy  

Biar aku yang antar kamu, kamu tidak perlu khawatir. Lagipula taxi disini agak susah apalagi jam segini.

Rini    

Iya baiklah makasih ya Andy. Maaf selalu merepotkanmu.

Andy  

Pakai helmya aku bawa dua.

(Mengulurkan helm kepada Rini.)

Rini    

Iya makasih.

Andy  

Pegangan kepadaku. aku mau ngebut biar kamu sampai rumah dan tidak dimarahi ayahmu karena pulang malam.

Rini    

Ah tidak usah lagian aku sudah pegangan kok.

Andy  

Pegangan dimana?

(Menoleh kepada Rini.)

Rini    

Pegangan jok belakang.

Andy  

Oh, oke baiklah.

Andy dan Rini kemudian berboncengan dan meninggalkan restauran.

CUT OUT:

67.DEPAN RUMAH-MALAM HARI.

Jefri dan Ria sudah sampai di depan rumah Ria.

Ria     

Terimakasih sudah mengantarkanku sampai rumah. Aku harap kita dapat bertemu lagi seperti ini saat waktu kita masih bersama.

Jefri   

Aku tidak janji dan jangan terlalu berharap. Aku pergi dulu.

Ria     

Tunggu.

(Memegang tangan Jefri yang sedang memegang setir sepeda motor.)

Jefri   

Apa lagi?

Ria     

Aku obati dulu. Ada luka di bibirmu tadi aku tidak sempat memperhatikan dengan jelas karena di tempat klub motor agak gelap disini kena cahaya terlihat jelas sudut bibirmu ada luka.

Jefri   

Tidak usah diobati aku bisa sendiri.

Ria     

Sudah diam. Biar aku yang mengobatinya.

Ria kemudian mengeluarkan kasa dan betadine serta plester dari dalam tasnya dan kemudian mengobati sudut bibir Jefri dan memberikan plester di sudut bibir Jefri yang terluka.

Jefri   

Sudah selesai dirimu sudah mengobatinya. Aku pergi.

Ria     

Tunggu.

Jefri   

Ada apa lagi?

Ria     

Dirimu masih menyukaiku bukan. Kamu tidak ingin melihatku terluka dan kamu masih peduli denganku. Kamu masih mencintaikukah?

Jefri    

Tidak kamu salah. Aku sudah tidak menyukaimu dan peduli denganmu lagi.

Ria     

Kalau kamu tidak peduli, kamu tidak akan kembali hanya untuk membuat dirimu terluka untuk melindungiku dan kamu akan tetap pergi meski aku memintamu bertahan. Tetapi kamu tidak melakukan itu karena kamu masih menyukaiku.

Jefri    

Sudahlah lupakan. Aku pergi.

Jefri kemudian memacu sepeda motornya meninggalkan Ria.

 

 

 

 

 

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar