Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
41. #41. Helmi Mendatangi Rumah Pak Herman

124 EXT.HELMI MENDATANGI RUMAH PAK HERMAN.- TERAS — SORE

Cast :Helmi, Rukaiyah,Asbi 

Di depan pekarangan Rumah Pak Herman terlihat Helmi sedang memarkirkan motor operasionalnya, Helmi berjalan masuk membuka pintu pagar halaman rumah. Matanya melihat rumah yang sedikit masih kental tradisional Acehnya. Perlahan Helmi menaiki tangga yang tidak begitu tinggi. Di tangan kanannya sambil membawa kantong bingkisan buah, dengan sedikit ragu akhirnya Helmi memberanikan diri mengucap salam dan mengetuk pintu.

Beberapa kali ketukan terdengar suara menerima salam dari dalam rumah dan membukakan pintu, seorang wanita paruh baya Rukaiyah istri Pak Herman sambil menuntun Asbi. Nampak wajahnya sedikit bingung melihat Helmi yang belum ia kenal.

Rukaiyah

Walaikum salam. Siapa yak? sambil memandang Helmi

Helmi

Saya Helmi kawannya Surya..
sapa helmi

Wajah Helmi sesaat cukup lama memandang Asbi yang ada di samping Rukaiyah, Mendengar nama Surya wajah Rukaiyah sedikit tersenyum dan tenang.

Rukaiyah

Iya ada apa yak? Sudah lama Surya tidak kemari.
sahutnya dengan wajah sedikit bingung.

Helmi

Iya bu saya tahu, justru saya kemari karena di Suruh Surya untuk mengantarkan obat dan buah..

sambil menunjukan tentengan yang ia bawa

Rukaiyah

Baru seminggu obatnya juga belum habis, baik sekali Surya Sudah diantar lagi.. memangnya Surya kemana? tanyanya

Helmi

Dia lagi sibuk Bu! dia nitip, ya kebetulan saya ada keperluan di sekitar kampung ini, oiya kalau boleh tahu yang sakit siapa yak?

Rukaiyah

Ini anak saya Asbi!

Wajah Helmi sedikit tenang karena tujuan dia seakan berhasil, dan helmi menunduk sambil menatap ke wajah Asbi untuk memastikan Asbi dengan di foto yang dia lihat.

Helmi

Asbi semoga cepat sembuh yak.

sambil menatap Asbi degan serius

baiklah bu kalau begitu saya izin, masih banyak tugas yang belum saya kunjungi.

Rukaiyah

Terimakasih banyak, salam yak dengan Surya.

Helmi

baik Bu..

Akhirnya Helmi pergi dengan motornya meninggalkan halaman rumah, wajah Rukaiyah seakan ingin memanggil dia lupa menanyakan nama Helmi, namun karena helmi sudah begitu jauh, ia pun kembali masuk kerumah dan menutup pintu rumahnya.

FADE OUT.

125 EXT.HILANGNYA SEMANGAT. — SORE

Cast :Surya

soundtrack slow

Tiga hari setelah Surya balik dari rumah sakit, tubuh Surya mulai berjalan keluar dari tendanya untuk membiasakan dengan berjalan memakai tongkat di sebelah kirinya, memar di pipi kiri terlihat lebih jelas tak ada perban yang melingkar di wajahnya lagi, sepanjang lengan tangan kanan nya masih dibungkus oleh perban. Surya begitu pelan dan Hati-Hati karna masih ada rasa sedikit ngilu di bagian lututnya.

(slow motion) 

Surya lalu berdiam seakan hanya menatap, disaat musa datang menyapa dan menyuruhnya istirahat. (transisi dissolve)

Pak Nasir melewatinya sambil membawa makanan dengan tersenyum kepada Surya. (transisi dissolve)

Arif dan kawannya menghibur dengan memainkan harmonika. Kawan-kawannya berjoget di belangkang Arif. (transisi dissolve)

daun berjatuhan dari pohon dan kekosongan tenda sepi, sekan membuatnya sudah tak berdaya hanya diam berdiri. 

Surya yang selalu senyum menyapa pagi, selalu semangat setiap langkah. Kini entah jati dirinya seakan hilang, senyumnya terkikis oleh rasa sakit yang membuatnya menjadi murung, wajahnya hanya sedikit senyum, dengan musibah merubah emosinya menjadi lebih galau.

Surya kembali masuk kedalam tendanya seakan dia benar-benar tak menikmati lagi harinya. Sambil duduk di atas matras tidurnya, iya mengambil sebuah pulpen dan buku dari kantong tasnya. Seakan dengan menulis, sudah melampiaskan tak berdayanya.


(VO Surya)

Kini hari terasa sempit.. jawaban cobaan, ujian yang yang selalu ku lontarkan hadapi dengan semangat, Terasa berat tak segampang yang ku ucap!
Ya kesombongan manusia akan di tatar oleh ucapannya.
Kini aku melawan diriku sendiri, tak berusaha menyalahkan siapa? Apa memang aku yang salah! Nasib kah, atau Tuhan yang sedang mendidikku untuk menjadi lebih baik..
Dalam pengapnya pikiran.. aku bertanya pada diriku sendiri, agar secepatnya ku jawab!


FADE OUT.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar