Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
14. #14. Di Pedalaman Perkampungan

49 EXT. DI PERKAMPUNGAN GAMPONG NUSA — PAGI

Cast :Asbi, Rukaiyah

Sebuah perkampungan yang tenang yang penuh dengan pohon kelapa, dan pohon-pohon rindang serta adanya pohon kamboja dengan wanginya yang khas di sela-sela halaman rumah, dan terlihat seorang anak duduk di teras tangga, tatapannya kosong dengan wajah yang lugu seakan menanti seseorang.

Lalu keluar seorang Ibu berumur 47 tahun dia adalah istri Pak Herman, perlahan duduk di samping Asbi, dengan penampilan kerudung di kepalanya, Cut Rukaiyah duduk sambil mengusap kepala Asbi seakan memberikan kasih sayangnya.

Cut Rukaiyah

Kenapa kamu di luar nak..

sambil mengusap punggung Asbi dengan lembut.

Asbi

Kakak. dimana.? Asbi kangen Kakak dan Ayah Ibu.. lirihnya.

Mendengar dari bibir Asbi, Rukaiyah terdiam seakan hatinya merasakan sesuatu yang menyakitkan, Perlahan Ibu Rukaiyah membunjuknya dengn lembut.

Cut Rukaiyah

Nanti abah sedang mencarinya.. ayuk kita masuk! Asbi makan dulu biar tidak sakit. ucapnya

Lalu Cut Rukaiyah dan Asbi masuk kedalam dengan udara perkampungan membuat suasana siang tampak selalu tenduh di pekarangan rumah Cut Rukaiyah.

FADE OUT.

50 INT-EXT. DI KEDAI KOPI TIDAK JAUH DARI KAMP RELAWAN — MALAM

Cast :Surya,Helmi,Dr Reza, extras

Sekitar jam sembilan malam dari seberang jalan kamp relawan ada sebuah kedai kopi yang cukup ramai.

Kedai kopi terlihat sederhana tapi lumayan besar, temboknya terlihat hanya papan dan lantainya pun juga papan seperti rumah panggung tapi tidak tinggi sejajar dengan jalan.

Terlihat Tim Dokter Reza termasuk Helmi dan Lara sedang asik menikmati kopi dan ada beberapa kawannya makan mie aceh khas dengan rasanya.

Terlihat wajah Helmi begitu cerah seakan ada yang ingin disampaikan tetapi masih segan karena ada Dokter Reza. Tetapi karna kebahagiannya di terima di Word C, akhirnya Helmi Pun mengatakan kepada Lara.

Helmi

Pak Dokter saya mau menyampaikan bahwa kemungkinan mulai besok saya sudah tidak berada disini lagi.
ucap Helmi

Dokter Reza

Kenapa mi, kmu mau pulang kerumah?

seakan Dokter Reza ingin tau lebih dalam dari ucapan Helmi.

Helmi

Hmm tidak dok saya mendapat sms bahwa saya diterima di Word C besok sepertinya sudah mulai ditugaskan. 
Oh iya.. teh Lara bagaimana dengan kamu apakah kamu juga diterima.
ucapnya dengan wajah penasaran.

Lara

Belum.. belum dapat kabar mi.

Lara sedikit tersenyum seakan ingin berbohong kepada Helmi

Helmi

Ah masa saya mah gak percaya, teh Lara tidak diterima! teh Larah lulusan psikologi justru yang di cari oleh Word C.

Lara

Iya mi, dapat.. Saya dapat sms panggilan juga! sebetulnya saya juga mau ngomong dengan Dokter.. Tapi tidak tau Ko berat yah mengatakannya..
jujur dok saya nyaman bisa ikut bantu-bantu, dapat Ilmu tentang perobatan dari Dokter, tapi..
tuturnya dengan ragu.

Dokter Reza

Waaah luar biasa kalian diterima di Word C susah loh untuk bergabung menjadi volunteernya..

Sambil batuk tersedak seakan Dokter Reza merasa kehilang tim kerjanya, tim yang selama ini membuat Dokter Reza bisa tertawa dalam tugasnya.

Dokter Reza

Saya.. benar-benar..

berhenti sejenak seperti berat terucap dari bibir Dokter Reza

Yak.. benar-benar senang sekali mendengarnya, bangga punya tim diterima di Word C!
Yah walaupun pastinya saya merasa ada yang kurang besok, kehilangan kalian! 
Adanya kalian saya benar-benar terhibur dimari. Sampai saya lupa sama keluarga hehe..
kita seperti udah kaya keluarga dimari. Walaupun kita baru kenal disini.
ucapnya

Lara

Yak Dokter membuat saya jadi nangis nih.. tuturnya

Tanpa disadari air mata Lara menetes, tapi karena kondisi dan tempat dan banyak orang, lara berusaha tetap tersenyum.

Helmi

Sama Dokter kita semua pasti merindukan Dokter Reza, saya sudah menganggap Dokter Reza seperti abang saya.. Bener dok! sela Helmi menyakinkan.

Dokter Reza

haha bener mi.. hatur nuhun mi sudah dianggap saudara sama kalian.. 
yah besok udah gak ada Helmi sama Lara lagi dehh.. Hehhe

Lara

Udah ah stop jangan bahas lagi.. Aku bener bener sedih nih..
ungkapnya

wajah lara yang putih terlihat memerah menahan sedih.

Dokter Reza

haha iya uda, kita rayakan aja ini sebagai malam perpisahan eh jangan de.. Maksudnya malam untuk merayakan diterimanya kalian di Word C.
ucapnya dengan wajah girang

Akhirnya mereka mulai tertawa, dari luar masuk Surya yang memang sebelumnya sudah dikabari Helmi agar menyusulnya di kedai kopi.

Surya

Waah lagi pesta yak rupaya.. eh ada pak Dokter.. tuturnya

Surya sambil membungkuk menyapa Dokter Reza.

Dokter Reza

Iya bang Surya mari duduk gabung.. Bang Surya juga diterimakah di Word C..
tanyanya

Dokter Reza sepertinya sudah menduga bahwa Surya pasti ikut melamar Word C.

Surya

loh Ko Dokter tahu?
tanyanya

Helmi

Justru karena Surya dok kita jadi diterima ada referensi kawannya yang sudah di Word C.

Surya

Saya mengucapkan terima kasih banyak dan senang bisa bergabung dengan Dokter..
Kenapa gak dari pertama saja yak ikut tim pak Dokter.!

Dokter Reza

Haha bisa saja bang Surya..
selama kita masih di Aceh pasti kita akan ketemu.. Pokoknya kalau kalian lagi santai janjian lah kita reuni kita ngopi dimana..

Surya

Iya bener dok!
balasnya

Helmi

Pasti seru kangen kangenan..

Lara

Bener yak dok kita ketemuan.. nanti kalau ada waktu senggang.!

Surya, Lara,Helmi dan Dokter Reza, kembali berbincang dengan disela tawaan yang harmonis seakan mereka tidak mau melepaskan perpisahan walaupun malam sudah semakin larut, terlihat suasana jalanan dan kamp pengungsian sudah mulai sepi, bulan dan bintang yang masih menghias meramaikan dinding langit seakan ikut merayakan perpisahan Dokter Reza dengan Helmi, Lara dan Surya.

FADE OUT.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar