Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
118 EXT. TANGISAN LARA UNTUK SURYA. — SORE
Cast :Surya,Lara, Pak Nasir dan Anak Perempuan, arif CS
Mobil ambulance memasuki area Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, kendaraan tepat berhenti di depan pintu masuk. Beberapa pekerja Rumah Sakit sudah sigap dengan bunyi sirene, untuk mengambil pasien. Perlahan Pak Nasir turun dari mobil dan membuka pintu belakang, wajah Lara hanya menatap saat tandu Surya perlahan di keluarkan dari dalam mobil seakan hati Lara berbisik berdoa, memohon agar Surya sembuh kembali tidak setakut apa yang mengganggu dipikirkannya.
Beberapa perawat lalu membawa Surya dengan jalan yang begitu cepat melihat kondisi Surya yang sudah banyak darah, Lara dan Pak Nasir ikut berjalan di belakang patidur pasien yang membawa Surya,
Begitu juga dengan anak-anak seakan mereka tidak mau tertinggal oleh perawat yang membawa Surya, nampak Arif sambil menggendong Agam ikut mengimbangi di belakang Lara.
Setiap belokan lorong Rumah Sakit, menjadi ramai oleh suara kaki mereka yang mengantarkan Surya, menuju Unit Gawat Darurat, Suasana Rumah Sakit masih terlihat begitu banyak pasien dari para pengungsi, wajah mereka seakan terheran melihat seorang pasien di atas tandu dengan iringan anak-anak pengungsi mengikutinya.
Sampai di ruangan yang diperuntukkan pasien, yang membutuhkan perawatan yang tepat untuk kondisi medis darurat. Nampak dari perawat berbicara agar Lara dan yang lain agar menunggu di luar, dan pintu ditutup setelah membawa Surya masuk kedalam.
119 EXT. KENANGAN LARA BERSAMA SURYA. — SORE
Cast :Surya,Lara, Pak Nasir dan Anak Perempuan, arif CS
soundtrack referensi
Lagu Keisya Levronka - Tak Ingin Usai
Lara dan Pak Nasir masih bisa melihat dari jendela besar, anak-anak juga berebutan ingin melihat dan arif sambil mengendong Agam yang ingin melihatnya dari kaca.
Terlihat Surya sedang mendapatkan penanganan oleh Dokter, namun area Surya terbaring di tutup kain hordeng saat perawatan sudah dimulai. Wajah Lara yang masih sedih melihat hanya berdiri dan terdiam sekali menundukan wajahnya untuk menghapus air matanya.
Perlahan tubuh Lara mendekat ke dinding tembok samping jendela sambil bersandar, Dari wajah Lara seakan terbayang mengingat waktu-waktu bersama Surya. Dari matanya yang sekali menatap keatas,
(Flashback)
terbayang mengingat waktu mereka bertemu di dapur umum saat pertama diperkenalkan oleh Helmi, sekali hilang diganti mengingat dimana Surya menopang membawa anak kecil tergesa waktu saat Surya bergabung dengan tim Dokter Reza, dan teringat Surya tersenyum saat Lara meminta bantuannya mengantarkan pasien kembali ke rumahnya,dan teringat saat Surya membawa Inong waktu di bukit besama bang Izam.
lara masih bersandar pada dinding, dia melihat anak perempuan yang sudah ikut bersandar di tembok, dan Inong memegang erat Lara.
Kembali wajah Lara sedikit tersenyum untuk berusaha tidak menangis. namun bayangan bersama Surya terlalu kuat,
(Flashback)
Lara teringat saat Surya mencoba menghibur, waktu di tenda bermain, saat Lara dimarahi seorang ibu yang membuat lara menangis dan Surya datang untuk menghiburnya. Teringat kembali saat Surya datang di malam waktu hujan menerpa tenda mereka, lagi-lagi Surya telah membuat Lara kembali semangat.
Semakin Lara menangis semakin kuat kenangan manis bersama Surya, Lara tidak mau anak-anak melihatnya, namun Pak Nasir yang melihat Lara mengantarkan Lara untuk duduk dikhawatirkan Lara jatuh pingsan karena kesedihannya, membuat Pak nasir tidak bisa berbuat apa-apa.
Nampak anak laki sedang menghadap arif dan berapa anak perempuan, seakan Arif meminta kawan-kawan untuk mendoakan Surya
Arif
suara Arif begitu serius polos dan jujur, terlihat mereka mengangkat tangan, ada yang menunduk berdoanya, ada pula yang mengangkat tangan dengan lebar, dan ada Gebrina berdoa dengan cara nasraninya.
Tingkah mereka tidak lepas dari pandangan Lara yang duduk di bangku pengunjung terlihat di depan matanya, namun melihat mereka Lara kembali lagi.
(Flashback)
mengingat saat Surya memanggilnya di pantai saat Surya datang menyusul, dan bayangan mengingat keceriaan saat berlomba berlari bersama anak-anak menuju pulang. Lara semakin mengingat ucapan Surya saat di Bukit Pelabuhan Malahayati, Suara merdu Surya membisikannya.
Surya
teringat kembali saat ucapan Surya di waktu hujan
Surya
seakan Suara itu begitu keras masih terasa di kuping Lara, dari bibirnya terasa berbisik
Lara
sontak Lara pun ikut berdoa untuk kesembuhan Surya, sambil menutup air mata lagi-lagi membasahi kesedihannya. Lara, Arif dan kawan-kawan terlihat begitu khusuk mendoakan Surya.
120 EXT.MUTI,MUSA,HELMI DATANG.- DI RUMAH SAKIT — SORE
Cast :Surya,Lara, Pak Nasir dan Anak Perempuan, arif CS, Dokter
Selang berapa lama terdengar suara dari lorong Rumah sakit Musa, Helmi , dan Muti sedang mencari keberadaan Surya di rawat, mereka saling menyaut memberi tahu bila melihat Lara atau anak-anak. Lalu terdengar dari suara Muti “itu dia mereka” memberitahukan kepada Musa dan Helmi yang melewati tempat Lara dan anak-anak.
Muti
suara Muti terdengar kencang memanggilnya
Lara
Muti pun langsung memeluk Lara, sedangkan Musa dan Helmi mendekati Pak Nasir menanyakan kondisi Surya.
Muti
Lara
Sambil mengusap air mata
lara seakan benar-benar terpukul selalu terisak dalam ucapannya.
Muti
Lara
Helmi
dengan nada sinis yang sudah ada di samping Lara.
Lara
Musa
Mata Musa sambil melihat dari kaca yang terlihat Surya di tempat tidur pasien masih ditutup kain hordeng. Terdengar Suara dari dalam, seorang Dokter yang mengobati Surya keluar dengan menanyakan keluarga Surya.
Dokter
sambil melihat ke arah Musa dan kawan-kawan
Musa
Lara
Dokter
Musa
Dokter
Helmi
Musa
Setelah Dokter menyampaikan kondisi Surya, Dokter berjalan ke ke arah ruangan lain, Lara, Musa dan Muti masih memeluk Lara, sedangkan anak-anak kembali dengan Pak Nasir, sedangkan Helmi berjalan bersama perawat diantar ke ruang administrasi.
FADE OUT.