Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
30. #30. Membawa Inong

95 INT-EXT. LARA,HELMI,MUTI - BUKIT LHOK MATA IE — SORE

Cast :Lara,Helmi,Muti

Muti, Lara dan Helmi, suasana dalam tenda parasut sudah terlihat sepi anak-anak. mereka merapikan buku-buku dan barang mereka dimasukkan ke dalam kotak plastik, nampak di wajah Lara begitu senang setelah mengajarkan anak-anak menari, Helmi sedang menggerakan badannya yang pegal, setelah mereka sedikit santai, Muti menghampiri Lara untuk menyampaikan apa yang baru saja Surya katakan lewat handphonenya.

Muti

Lara kita ke posko panitia, ada yang ingin aku bicarakan dengan mereka.
ajaknya

Lara

Memangnya ada apa Mut?

Muti

Katanya dompet aku ditemukan Inong, sekarang mereka ada di pasar!

Helmi

Siapa Inong. Kenapa ada di pasar? Helmi Pun menyelak ucapan Muti

Muti

Justru itu aku mau tanyakan apakah Inong yang dimaksud Surya, salah satu anak dari pengungsi disini.

Lara

Ayuk kita kesana, mumpung masih sore..
ajak Lara

Lalu mereka berjalan ke atas pengungsian,untuk menemui panitia di tenda posko. 

FADE OUT.

96 EXT. INONG SUDAH TENANG. — SORE

Cast :Inong,Surya,Nasir,

Inong terlihat makan nasi bungkus di atas kursi motor becak, seakan rasa lapar perutnya membuat Dia makan begitu lahap. Tidak jauh dari motor, Surya berdiri menunggu Pak Nasir yang sedang belanja barang yang masih kurang, sambil melihat jam dan mengawasi jalanan menunggu kedatangan Pak Nasir. Surya nampak terkejut menoleh ke belakang tak percaya apa yang dilihatnya, Inong terakhir dilihatnya masih makan, dan baru di tinggal melangkah, di atas kursi motor becak sudah tidak ada.

Sontak saja membuat Surya panik, lalu mendekati motor becak untuk mencari Inong. Sambil memanggil-manggil Inong dengan suara sedikit keras.

Surya

Inong.. Inong.. teriaknya

Dengan sedikit pelan matanya ke arah lorong pasar. Wajahnya sedikit gusar. Di saat Surya berdiri dengan panik, tiba-tiba tangan Surya ada yang memegang dari belakang Surya.

Inong

Saya di mari..
sahut Inong

Surya

Sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. 
Uuh.. kamu Inong buat kuatir abang.. Kamu dari mana?

Inong

Saya cuci tangan cari air..

Surya

Yak sudah.. pak Nasir sebentar lagi datang kita pergi ke bukit yak.. pintanya

Akhirnya Pak Nasir yang di tunggu datang dengan membawa ember, sapu dan serokan sampah, di wajahnya begitu tersenyum sambil menunjukan barang bawaannya. Dan mereka pun pergi dengan meninggalkan pasar.

FADE OUT.

97 INT. POSKO PANITIA PENGUNGSIAN DI BUKIT LHOK MATA IE — SORE

Cast :Surya,Helmi,Lara,Muti,Izam extras

Di dalam tenda posko pengungsian. Muti, Lara, Helmi bersama Bang Izam selaku koordinator pengungsian, dari wajahnya bang Izam peribadinya begitu santai masih terbilang muda usianya, sekitar 30 umurnya. Kedatangan Muti disambut dengan keceriaan, apalagi Muti sudah berapa kali datang ke tenda pengungsian Bukit Lhok Mata Ie.

Di dalam tenda terlihat ada berapa tumpukan karung beras dan mie instan yang tersusun sejajar dengan dinding tenda, satu orang sedang sibuk menulis sambil menghitung bantuan sembako yang ada di dalam tenda.

Muti dan Lara berhadapan dengan Bang Izam sedangkan Helmi berdiri disamping Lara perbincangan Mereka terlihat hangat dalam suasana keakraban, Bang Izam pun mempertanyakan maksud kedatangan Muti kembali.

Bang Izam

Ada apa yak, apakah ada yang tertinggal? Tanya Izam

Muti

Tidak ada bang saya cuma ingin bertanya..?

Bang Izam

Ada apa ya?
tanyanya. 

Wajahnya begitu serius sambil tersenyum.

Muti

Apa ada anak pengungsian bernama Inong? tanya muti

Bang Izam

wajahnya terlihat sedikit kebingungan 
Oh ya Ada! ada apa ya? dari siang saya memang mencari dia.. sampai sekarang Saya belum bertemu dengannya, Apakah Muti melihatnya?
ungkapnya

 Muti

Surya tim kami.. dia menemukannya di pasar. Sekarang mereka sedang menuju kemari.. Apakah Inong anak bang Izam? Tanya Inong kembali

Bang Izam

Tidak.. Dia bukan anak saya.
lirihnya dengan nada pelan

(Flashback scene 38)

Waktu itu saya berada di Ulee Kareng dengan setelah bertemu koordinator pengungsian, secara mendadak terjadi gempa kecil, membuat semua orang ketakutan berlari mencari perlindungan.. 
yaak.. Mungkin tsunami membuat masyarakat Aceh diintai trauma.
Saya melihat Inong terjatuh, saya khawatir dengan keselamatan dirinya terinjak oleh orang yang berlari.. dan Saya langsung membawanya di kemari.
ungkap Izam 

wajah bang Izam begitu serius dan tenang menceritakannya

Lara

Lalu Inong tinggal dengan siapa di mari? celetuknya 

Bang Izam

Dia bersama Bibi, namun BIbi juga sudah tua! Jadi tidak bisa mengawasi Inong saat dia bermain..

Muti

Apakah dia mempunyai adik atau suka memanggil adiknya?
wajahnya semakin penasaran.

Bang Izam

Waktu pertama dia berada disini, memang dia selalu mengatakan tentang adiknya, Adiknya bernama Agam.. lirihnya

Muti

Muti terdiam sesaat mengingat kembali apa yang Musa tunjukan Foto Inong dan adiknya.

Hmm Berarti.. aku Ingat sekarang!

Helmi

Berarti! Inong yang di foto Musa tunjukan yak.. sahutnya

Muti

Benar Helmi.. Bang Izam boleh kami membawa Inong? dengan nada pelan
pernah ada seorang Ibu yang mendatangi tenda kami, dan dia memberikan foto kakak adik. Wajah kakaknya mirip dengan Inong dan nama adik Agam.

Lara

Percayalah kepada kami, kita akan kembalikan Inong pada keluarganya, memang tugas kami mencari keluarga yang terpisah. tuturnya

Muti

Alhamdulillah mudah-mudahan memang yang kita cari..
wajahnya terlihat gembira

Bang Izam

Yak syukur lah kalau memang benar. Saya juga senang mendengarnya.. 
apalagi disini saya sangat sibuk terkadang saya merasa kasihan dengannya.

Nampak terlihat obrolan mereka begitu serius membicarakan tentang Inong, dan terdengar suara orang berjalan mendekati tenda pleton, Surya membuka terpal pintu perlahan masuk bersama Inong.

Melihat kehadiran Surya dan Inong, membuat Bang Izam,Muti,Lara dan Helmi begitu senang, bang Izam langsung memeluk Inong dan Muti, Lara pun menghampiri Inong Sedangkan Helmi dan Surya hanya berdiri melihat mereka.

Backsound sedih

Bang Izam

Abang mencarimu seharian.. Kamu tidak apa-apa kan?
dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.

Muti

Kamu ikut kakak yak.. tanya Inong

sambil mengusap pipi Inong yang kusam

Lara

Nanti kamu tidur di tenda sama Kak Muti dan kak Lara! mau yak..
rayu Lara

Bang Izam

Tidak apa-apa abang senang.. Ada kak Lara, Kak Muti yang akan memperhatikan kamu.. sambil mengangguk.

suara bang Izam terdengar serak, dia seakan berdosa melihat keadaan Inong yang kurang memperhatikannya 

kakak dan abang semua sangat baik.. Pasti kamu suka dengan mereka..

Lalu Izam berdiri dengan mengusap sedikit air mata dan menghampiri Surya sambil mengucapkan rasa terima kasihnya telah menemukan Inong dengan selamat.

Bang Izam

Terima kasih banyak bang Surya, saya tidak tahu nasib Inong seperti apa kalau tidak di temukan oleh bang Surya.. lirihnya

Surya

Hanya kebetulan saya berada disana.. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak bang Izam sudah merawat Inong dan mengurusi semua pengungsi. Semoga selalu sehat untuk bang Izam.

Bang Izam

Semoga Allah diberikan kesehatan selalu, untuk kalian.

Muti

Kalau begitu kita pamit dulu ya..
pinta Muti

Perpisahan Inong dan Izam terasa dalam di antara mereka, seakan Izam baru terasa kehilangan, sambil melihat Inong berjalan meninggalkannya Nampak wajah Inong Pun sekali kali melihat Izam yang masih berdiri di luar tendanya.

FADE OUT.

98 EXT. ANAK-ANAK MENGANTRI MAKAN H1- KAMP WORD C. — SIANG

Cast :Surya,Helmi,Lara,Muti, Arif CS,Kumala Cs,Ibu dapur, Pak Nasir, 50-70 extras

Clip shot - soundtrack senang

Hari Pertama kegiatan memberikan anak makan terlihat begitu ramai kurang lebih ada sekitar 70 anak, dari balita sampai berumur 14 th, dari anak laki maupun anak perempuan begitu antusias ikut berkumpul, belum lagi yang diantar oleh orang tuanya.

Ibu-Ibu dapur mulai begitu sibuk untuk membungkus hidangan lauk dan nasi menjadi satu, Pak Nasir ikut membawakan nasi bungkus yang sudah di masukan ke keranjang di siap di antar ke Surya untuk dibagikan.

Lara, Muti, Helmi mereka Ikut membantu Surya untuk kegiatan perdananya, Surya nampak kewalahan dengan banyaknya anak-anak yang mengerumuninya.

Musa hanya berdiri tertawa mengejek Surya, dengan segelas kopi di tangannya, dengan tersenyum dia hanya berteriak “selamat menjalani tantangan baru” kepada Surya yang sedang di keroyok anak-anak, sambil menyeruput kopi Musa kembali masuk ke tenda kantor kembali bekerja dengan komputernya.

Hari pertama Surya merasa gagal, tidak segampang dibayangangkan. Mereka duduk sejajar di depan tenda pleton, di dalam tenda nampak berntakan dengan nasi dan lauk berhamuran di dalamnya.

Wajah Surya,melamun dengan tangan menyingkap wajah mulut cemberut dengan serbet di pundaknya, sedangkan Helmi terlentang tidur terkapar kelelahan, Muti dan Lara melamun seperti gak bisa bicara hanya berapa jam saja membuat mereka lemas tak berdaya dengan anak-anak.

99 EXT. ANAK-ANAK MENGANTRI H2- KAMP WORD C. — SIANG

Cast :Surya,Lara , Arif CS, Kumala, 50-70 extras

Clip shot - soundtrack senang

Hari Kedua Surya seakan telah menemukan ide dan pengalaman dari kejadian kemarin di anggap kacau olehnya. Kali ini dia membuat strategi baru, anak-anak diSuruhnya mengantri agar tidak terjadi kekacauan dalam pembagian nasi bungkus. Namun kondisi yang diharapkan belum menemukan titik terang, suara berisik anak-anak dan dorong-dorongan yang diprovokasi dari genk arif, mereka nampak kelehan berdiri menunggu nasi lauknya dalam piring yang dibagikan Lara dan Muti dari meja di depannya. Sedangkan Surya berdiri di depan pintu tenda untuk mengarahkan anak yang sudah dapat nasi.

Selesai kegiatan makan, di samping tenda wajah Surya begitu lemas dengan piring yang menumpuk, sendok serta gelas,nampak Surya sedang mencuci piring, baju dan mukanya basah dan dipenuhi busa sabun. di dalam tenda nasi dan lauk tetap berantakan, dan Lara, Muti kembali membersihkan tenda. Dari depan tenda kantor, Musa dengan kopi di tangannya sambil tertawa terbahak-bahak mengejek mereka. Musa pun kembali masuk tenda, sambil minum kopinya. Lagi-lagi Surya gagal belum menemukan hasil yang diharapkan.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar