Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
35. #35. Inong Teringat Adiknya

99 INT-EXT. INONG TERINGAT ADIKNYA. — SIANG 

Cast :Lara, INong, 10 anak extras

Suara hiruk-pikuk anak perempuan sekitar 10 orang dan Inong ikut bermain menghindar dari tangan Lara yang sedang mencoba menangkap dengan matanya tertutup kain hitam. Begitu seru mereka berlari, tanpa sengaja Inong terjatuh dari dorongan kawannya yang tidak begitu kencang namun cukup membuat Inong telungkup dengan kedua telapak tangan menyentuh lantai terpal tenda.

Wajahnya seperti terdiam pengingat kejadian, peristiwa dimana terpisah dari adiknya. Dari mulutnya teriak memanggil adiknya.

Inong

Asbi!!!

Lara pun bergegas melepaskan ikatan matanya dan kaget mendengar Inong berteriak keras membuat anak perempuan lain terdiam melihatnya. Wajah yang sedikit sedih mengingat adiknya, Lara langsung memeluknya seakan tahu apa yang dirasakan Inong.

CUT TO: Transisi visual

100 INT.DI KAMAR ASBI TERBARING - KAMPUNG NUSA. — SIANG

Cast :Asbi.

Kembali dirumah Pak Hermansyah, di kamar dengan patidur besi dikelilingi kelambu, seorang anak tertidur di tutupi selimut sedadanya, dengan wajah yang sedikit pucat, dia adalah Asbi, teriakan Inong seakan terdengar di alam mimpinya, bibirnya perlahan bergerak-gerak memanggil nama tanpa suara seperti mengigau, seakan terjadi kontak batin antara kakak dan adiknya.

CUT TO.

101 int. Diruang Tamu - Kampung Nusa. 

Cast :Surya,Dr. Reza,Pak Herman-Istri

dalam ruangan tamu, Surya dan Dokter Reza sedang menikmati hidangan dan kopi yang disediakan oleh istri Pak Herman. Dengan perbincangan yang ringan serta menanyakan kesehatan Asbi, ada sedikit ketenangan dari wajah Cut Rukaiyah.

Dokter Reza

Asbi ada 2 kemungkinan, terkena Kolera, penyakit infeksi pada usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae..
Penyakit ini biasanya masuk ke tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Gejalanya bervariasi, mulai dari diare ringan sampai diare berat yang bisa berakibat fatal. 
ucap Dr Reza

Wajah Pak Herman beserta Istri begitu serius mendengarkannya, juga Surya ikut menyimak

Dokter Reza

kemungkinan Ke kedua terkena Demam tifoid.. penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri..
gejala pada umumnya sama, yaak! demam, rasa lemah, nyeri kepala, nyeri sendi dan otot, serta mual dan muntah!
Nanti kita lihat kondisinya.. obat sudah saya catat agar Surya dapat mencari kekurangan..
Sementara obat dari saya dulu, alhamdulilah Surya sudah menceritakannya kebetulan ada. Memang banyak gejala ini banyak terkena anak-anak di pengungsian..
jadi saya selalu siap selalu ada. Kalau tidak ada perubahan kita bawa ke rumah sakit bagaimana Surya? pintanya

Surya

Baik Dok. Secepatnya saya mencari bantuan dari kantor.
jawab Surya

Cut Rukaiyah

Mungkin sudah lama Asbi merasakannya..

Dokter Reza

Mungkin fisiknya dia lagi kuat.. dan baru sekarang dia merasakannya! Memang penyakit kita tidak tahu kapan..
apalagi setelah Tsunami, ini memang sedang ditangani serius untuk anak-anak sama seperti Surya memberikan perhatian kepada anak itu sangat penting di pengungsian..

Pak Herman

Hanya Allah yang akan membalas kebaikan kalian berdua, saya dan Istri hanya bisa mendoakan kalian selalu sehat dalam menjalankan tugas yang begitu mulia.
ungkapnya dengan wajah terharu

Surya

Kalau begitu kita pamit, saya juga masih banyak kerjaan, apalagi dokter Reza.
Dan secepatnya saya kembali lagi membawakan obat untuk Asbi.

Dokter Reza

Saya juga pamit.. Muda-mudahan sembuh. Saya lihat fisiknya sangat kuat.

Pak Herman

Baik dok, Syamsul.. Tolong hantarkan mereka!

Syamsul

Baik abu..

Akhirnya Dokter Reza dan Surya pamit dan kembali meninggalkan rumah Herman dan Istrinya. Mereka hanya memandang dari depan teras rumahnya, dengan wajah terharu atas kebaikan Surya dan Dokter Reza menyempatkan untuk menolong Asbi

FADE OUT.

102 EXT. SURYA SEDANG MENYAPU - KAMP WORD C. — SIANG

Cast :Surya, bu mawar, 2 wanita extras,

Berganti hari, sekitar jam 11 siang Seperti biasanya kegiatan di dapur sudah hampir selesai kegiatan memasaknya, tinggal nasi yang sedang dicampur lauk pauk, untuk dibungkus dengan kertas nasi. Terlihat tim Arif cs sudah membagikan anak-anak nasi bungkus yang sudah tertib, setiap hari kegiatan ini dilakukan, membuat anak-anak sudah tahu cara kerjanya. 

Surya terlihat sedang membersihkan sampah rumput yang habis dibabatnya di sekitar area tenda bermain. Dari tempat ia bekerja Surya melihat ada dua orang wanita seperti mahasiswa berbicara dengan ibu Mawar selaku ketua dapur umum, Surya memperhatikan mereka terkadang Ibu Mawar menengok ke arah Surya, dan sambil menunjuk ke arah Surya seakan memberitahu kepada dua remaja putri yang sedang berbicara kepadanya.

Lalu remaja putri terlihat berjalan menghampiri Surya. Surya bergegas merapikan kotoran rumput yang ada di bajunya, sambil mengelap keringat wajahnya karena matahari yang sudah full dengan panasnya.

wanita 1

Bang kami dari aktivis gereja, kita selesai melakukan riset anak-anak yang putus sekolah, khususnya untuk anak yang beragama Nasrani!
saya mencari makan sekitar sini tidak ketemu.. saya melihat ada dapur umum saya mencoba minta dengan Ibu itu..
katanya dia tidak berani harus minta izin dulu ke abang?” ucapnya

wanita 2

Bu sih juga bilang katanya makanannya hanya untuk anak-anak.. 
dia minta kami izin dari abang selaku koordinatornya.. Tapi kalau tidak boleh tidak apa bang saya maklumi..
sambungnya.

Kedua remaja putri itu sambil tersenyum, berharap sedikit agar Surya memberikan nasi bungkus, jam 12 siang membuat perut sudah keroncongan, Surya sambil tersenyum mendengar ucapan dari mereka mata sekali melirik ke salah satu wanita yang memakai kalung salib di dadanya

Surya

Oh bole, bole kok! apalagi kalian selesai kegiatan.. tutur Surya

Sambil melirik kalung salib yang dipakainya.

wanita 1

Terima kasih banyak bang..

Surya 

Mari ikut saya.

Kedua remaja putri itu mengikuti Surya kedepan tenda terlihat arif masih memegang bakul plastik besar yang isinya nasi bungkus. Kedua wanita itu sangat senang Surya mengambilkannya untuk mereka.

Surya

Berapa? kalian pegang empat saja untuk persiapan di jalan.. tanya Surya

wanita 2

Sudah bang jangan banyak. Dua saja sudah cukup, untuk kami berdua..
jawabnya.

Surya mengikuti ucapan wanita tersebut, setelah wanita diberikan nasi bungkus beserta air teh hangat yang sudah di bungkus plastik, mereka akhirnya meninggalkan Surya setelah mengucapkan terimakasih lalu mereka pamit meninggalkan Surya.

CUT TO.

103 INT-EXT. SURYA BERTENGKAR DENGAN LARA - KAMP WORD C. — SIANG

Cast :Surya,Lara, arif,1 pria, 50 anak extras,

Dan beberapa langkah di depan Surya, Lara sedang adu mulut dengan satu pria yang ada di depannya, Surya sambil berdiri mendengarkan perdebatan antara Lara dan seorang pria berumur sekitar 35 tahun.

Lara

Tadi kan abang saya sudah kasih.. kata abang yang sakit hanya dua orang saja! gumam Lara

Pria

Iya saya tahu kak. Cuma ini kosong tidak ada lauknya di dalamnya, Saya juga minta satu lagi untuk yang anak sedang sakit.. pintanya

Lara

Kenapa ibu tidak kemari.. Ini makan cuma hanya disediakan untuk anak hanya makan di mari saja! tidak boleh dibawa pulang..

cetus Lara dan terlihat wajahnya sedikit marah

Lalu Surya dengan cekatan mengambil empat buah nasi bungkus dari Arif yang memegang beberapa nasi bungkus yang tinggal sedikit di bakul nasi, dan diberikan kepada pria tersebut.

Surya

Ini bang ambil.. ucap surya 

Sambil tersenyum memberikan nasi bungkus kepada pria tersebut

Pria

Terimakasih banyak bang..  

Lalu pria tersebut meninggalkan Surya, wajah Lara terlihat cemberut dengan tindakan Surya yang telah memberikan nasi kepadanya. Lara sambil menyuruh Rif mengambil kan buah anak-anak, dengan muka yang sedikit marah berceloteh kepada Surya.

Lara

kamu kenapa memberikan! Memang kamu tahu permasalahannya..

Surya

yak tidak tahu sih.. Kan tinggal kita kasih sudah kelar.. tidak ada lagi ribut!

Surya tipe laki yang tidak mau ambil pusing Surya hanya melakukan sederhana, untuk bisa membuat suasana kondusif, berbeda dengan Lara dia akan memprtahankan perinsifnya karna Lara merasa dia benar apa yang dia lakukan.

Lara

Apa kamu tahu kalau dia lakukan itu benar! gerutu Lara

Surya

Yak gak sih! setidaknya kita sudah menunjukan kebaikan ke dia.
jawab Surya dengan polos.

Lara

Oh jadi menurut kamu aku tidak melakukan kebaikan buat mereka.. lara sedikit emosi

Di wajah larah terlihat kesal dengan Surya, sambil meletakan buah dari bakul arif, ke barisan anak-anak yang sedang makan, Arif hanya diam melihat mereka sedang bertikai adu mulut, Arif mengikuti gerakan Lara saat masuk kedalam tenda dan keluar lagi.

Lara

Bukannya kamu sendiri yang bilang.. Bahwa makanan itu tidak boleh ada yang bawa pulang!

Surya hanya diam sambil menggaruk garuk kepalanya seakan dia sedang berpikir membujuknya Lara bagaimana cara meredakan kemarahan nya. Lalu sambil membisikan kuping lara dengan muka sedikit asam sambil ikut membantu menaruh buah kepada anak-anak yang sedang makan.

Surya

Aku mau pergi Bukit Malahayati yang pernah aku bilang! kamu mau ikut gak? Sumpah indah banget disana..
bujuk Surya

Sambil sedikit lebay namun Lara masih diam, seakan masih kesal dengan Surya. namun lagi-lagi Surya merayunya.

Surya

pokoknya kamu gak bakal nyesel kesana, apalagi sekarang cuacananya bagus baget..
kita pergi sama Muti, Musa sama Helmi kita ajak mereka! kalau mau kita berangkat setelah makan siang.

Terlihat wajah Lara kemarahannya sudah mulai mereda, apalagi memang Lara sudah suntuk dengan kegiatannya, akhirnya dia tertarik ajakan Surya.

Lara

Oke aku mau.. Tapi ingat! Jangan jadi pahlawan kesiangan lagi..

Surya

haha..oke! aku mau pinjam motor becaknya Pak Nasir dulu.

Surya perlahan meninggalkan Lara dengan muka sedikit cengengesan dan tersenyum, sambil pelan menggerutu “ dasar wanita” tapi wajahnya tetap senang karena sudah berhasil membujuk Lara.

FADE OUT.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar