Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
19. #19. Surya Tersenyum Kepada Lara

64 SURYA TERSENYUM KEPADA LARA.- KAMP WORD C. — SORE

Cast :Surya,Lara, Musa, deni Helmi Muti,Anak perempuan extras

                              soundtrack referensi Lagu Daerah-Bungong Jeumpa 

Surya setelah balik dari tugas berjalan sambil matanya meliat sesuatu yang dia sukai, sambil tersenyum pandangan melihat ke arah tenda yang besar, Lara sedang mengajari Anak perempuan menari sekitar sepuluh anak perempuan mengikuti gerakan Lara. Suara musik dari tape dengan lagu Bungong Jeumpa, iramanya membuat Lara dan anak perempuan begitu semangat menari, setiap gerakannya Lara sangat serasi dan hampir menguasai antara lagu dan tarian.

Lara tersenyum, melihat Surya berdiri dengan tangan bersedekap di dada, Surya membalas tersenyum dan bangga dengan memberikan jempol, seakan kasih isyarat bahwa Surya senang tariannya yang sesuai dengan musiknya.

pundak Surya di tepuk oleh Musa, sambil menanyakan hasil tugas Surya dan Ikbal dalam mencari data untuk Korban tsunami yang hilang.

Musa

Bagaimana hasil dilapangan Surya? tanyanya

Surya

Kita tadi mengunjungi tiga titik pengungsian dan setiap koordinator nomor handphone nya aku catat. Biar ada apa-apa kita bisa menghubunginya.

Musa

Mantap.. kalau begitu.
pujinya

Selang berapa lama Muti dan Helmi, Deni Pun tiba. Dengan wajah ceriah Muti seakan senang dengan suasana disana.

Musa

Wah luar biasa yang dari bukit, bagaimana kondisi pengungsian disana?

Musa seakan ingin tau apa yang di lakukannya disana

Muti

Perjalanannya bagus sekali di sana seperti mau ke amazon.. 
serunya
anak-anaknya tidak terlalu banyak tapi mereka masih berharap kita kembali lagi kesana, dan saya sudah berjanji akan membawa buku-buku kesana..

Deni

Tapi ampun anak laki-lakinya liar! 
susah di atur..

Helmi

Iya benar-benar ampun deh..

wajah mereka seakan menunjukan kekesalan mereka terhadap anak-anak yang mereka hadapi

Helmi

Kita butuh mobil bak terbuka, kalau mau kesana lagi soalnya nanti kan bawa barang-barang.

Surya

Nanti ajukan ke kantor aja Mus untuk semua apa aja yang kita butuhkan
tutur Surya

Musa

Oke besok pagi kita bicarakan lagi, sekarang kalian istirahat sudah mau malam..

lalu mereka melihat kembali ke Lara yang masih asik dengan anak-anak menari.

65 EXT. MENDENGARKAN ANAK-ANAK BERCERITA — MALAM

Cast :Surya,Helmi, Arif, Rizki, Abu, Agam

Malam terlihat cerah, dengan keindahan bintang dan bulan, kamp pengungsian yang terlihat sepi hanya suara-suara orang berbicara Sekitar tenda terlihat dari pancaran Lampu tiang di pinggir tenda. Surya ditemani Arif,Rizki,Abu mereka hampir rata umurnya sekitar tiga belasan tahun hanya Agam yang paling kecil, dia berumur enam tahun.    

Surya dihimpit duduk di antara mereka seperti biasa Surya selalu menggelar terpal dan di alas dengan karpet hijau untuk duduk santai di luar tenda, apalagi Lara dan Muti pergi untuk mencari makan sedangkan Musa,Deni dan Helmi pergi di ajak musa ke rumahnya.

Surya

Abang boleh dengar cerita dari kalian waktu pertama kejadian tsunami.
tanyanya

Arif

Kejadiannya begitu seram bang, tanah ini kencang sekali goyangnya, saya sama bapak dan mamah lagi di luar rumah.. kami langsung lari bang!

Arif begitu serius menceritakannya

Rizki

Rumah saya hampir tenggelam, saya hanya pegangan ini bang..
atas rumah, semua mamak bapak saya saling pegangan rumah.. ucap seru dari bibirnya

Surya

Serius kamu Rizki!
ujarnya

Surya seakan tidak percaya dan terharu mendengarkan cerita Rizki

Rizki

Ini si Abu yang lebih kesian bang! dia kehilangan adik dan abangnya.

Rizki sambil berdiri dan menunjuk Abu disebelah kanan Surya.

Surya

Ya Allah.. Bagaimana bisa terjadi Abu?

Surya sambil merangkul bahu Abu, terlena oleh kesedihan dari cerita mereka.

Abu

waktu kejadian itu kan pagi bang.. Orang tua saya mama, ayah lagi pergi mereka kerja di pasar. Saya dan abang saya masih dirumah, Adik saya umur 5 tahun masih tidur..
pas kejadian di luar ramai.. Abang saya lalu membawa saya keluar pakai motor ke jalan raya.. karena rumah kami di dalam bang! sangat jauh..
Saya disuruh menunggu dijalan. abang saya balik lagi mengambil adik yang masih tidur..
saat itu, Saya tidak pernah liat abang dan adik saya.
Abu menceritakannya dengan tegar

Surya

Abang jadi sedih mendengar cerita kalian, luar biasa kalian semua..

tangan Surya sambil memegang bahu anak-anak yang ada di samping Surya, seakan Surya sedang menahan air mata mendengar perjuangan adik-adiknya disaat menyelamatkan dari tsunami.

Surya

Mata kanan kamu diperban kenapa agam? Tanya Surya

Agam

Eehh.. jatuh kena air kena ranting.
jawabnya dengan enteng

Suara Agam begitu nyaring,lugu dan sambil menggoyang-goyangkan badannya

Arif

Dia matanya kena batang pohon bang, waktu digendong bapaknya melawan air yang sudah sedada.

Surya

Ya Allah kesian kamu Agam.

Surya menahan haru dengan suara sedikit serak dari dari bibir Surya.

Surya

Kalian sudah mulai sekolah lagi kan?

Anak-anak ada yang menjawab sudah, ada juga yang bilang belum. 

Arif

Kalau saya belum bang.. saya sudah SMP..

Arif menyela ucapan kawannya dengan suara yang pelan.

Surya

Memangnya Kenapa Rif.!

Surya menanyakan lebih dalam ke arif terlihat wajahnya yang begitu serius menanyakan Arif. 

Arif

Sekolah minta Surat keterangan.. atau apa saya juga tidak tau? bapak juga masih sibuk merapikan rumah dan belum ada uangnya? 

Surya

Baik Rif besok kita urus supaya Arif bisa sekolah.
ujar Surya

Arif

Asik.. iya bang terimakasih banyak bang.

Wajah Arif begitu gembira mendengar keinginan Surya mau membantunya agar bisa sekolah, dam malam pun semakin larut, sepi dan sunyi semakin menyelimuti kamp pengungsian.

FADE OUT.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar