Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MATA HATI
Suka
Favorit
Bagikan
24. #24. Makian Untuk Lara

80 INT-EXT BERTENGKAR - TENDA BERMAIN. — SORE

Cast :Lara,Nanda,Ibu Rissa (40) Rissa (10), 15 anak extras

Di dalam tenda bermain ada suara-suara kecil dari anak perempuan yang sedang asik di dalam tenda belajar, ada beberapa kelompok sekitar sepuluh anak sedang menggambar, beberapa pensil berwarna di tengah-tengah mereka.

Lara sedang asik bercerita, dihadapannya empat anak kecil hampir sama berumur lima tahun dengan wajah polosnya menatap dan mendengarkan Lara sedang mendongengkan sebuah cerita. Salah satu anak kecil terkadang bertanya kepada Lara.

terdengar suara gaduh dua orang anak perempuan sedang bertikai adu mulut terlihat mereka berebut pensil yang dipegang dari anak perempuan berbadan sedikit gemuk dengan pipinya yang tembem, dia mempertahankan pensil warnanya dari kawan yang ingin mengambilnya. Lara segera mendekati anak perempuan yang sedang berselisih diantara mereka.

Lara

Ayooo berhenti.. Kenapa ini? Kenapa kalian berdua berantem yuk sama-sama mainnya.

Lara sambil memisahkan kedua anak perempuan tersebut.

Nanda

Kak! Rissa gak mau gantian semua pensil warnanya diambil sama dia!
ujarnya

menjelaskan kepada Lara, dan sebagian kawannya ikut membelanya

Kumala

Kak Lara, Dia memang selalu mau menang sendiri.
belanya

Intan , Rukaiyah, ikut bersuara seakan mereka tidak suka dengan kehadiran Rissa yang baru bergabung di tenda bermain.

Rissa

Ini kan memang punya Rissa! Aku mengambil dari sana, kenapa kamu tidak mengambil disana, mau enaknya saja kamu tinggal pakai.
berangnya

wajah juteknya seakan dia merasa bahwa yang diambil hanya untuknya, sambil mempertahankan kotak pensilnya di tangannya.

Lara

Kamu benar Rissa. Tapi itu untuk bersama.. kamu gak boleh menggunakan sendiri. ucap Lara dengan pelan

Rissa

Kakak kenapa bela Dia.. bukannya Dia yang salah.
ketusnya

Lara

Kakak tidak membela siapa-siapa.. Ayuk baikan, salaman tidak baik bertengkar.

Rissa

TIDAK MAU!!..

bentaknya

Dengan suara keras Rissa berteriak membuat Lara sedikit jengkel dan terbawa sedikit emosi.

Lara

Kalau kamu tidak mau bersama-sama, kakak tidak kasih kamu ikut menggambar! sini pensilnya.
bentak lara.

Merasa Dia sedang dihakimi oleh Lara, Rissa pun melempar kotak pensil dengan keras ke lantai, sehingga pensil berhamburan. Lara hanya diam sambil melihat Rissa pergi keluar dari tenda, Lara merasa bahwa tindakannya hanya memberi pelajaran untuk Rissa. Lara dan kawan kecilnya perlahan mengambil pensil warna yang berserakan dan di masukan ke dalam kotak.

CUT TO.

81 INT-EXT. LARA DIMARAHI - TENDA BERMAIN. — SORE

Cast :Lara,Nanda,Ibu Rissa, 15 anak extras

Tidak berapa lama suara orang yang sedang mengomel dari kejauhan dan semakin dekat terdengar nyaring, Lara langsung berdiri Apa yang dilihat Lara ternyata seorang Ibu bersama Rissa sedang terlihat sangat marah.

Ibu Rissa

Mana yang berani memarahi anak saya. Hey jangan seenaknya yak! Jangan kau sebagai relawan terus memaki-maki anak saya..
Saya saja tidak pernah memarahi anak saya, pakai dipukul lagi.. mana nak kamu dipukul, mananya? geramnya

Ibu Rissa terlihat benar-benar marah tangannya sambil menunjuk Lara, postur tubuhnya yang besar sama dengan anaknya, sekitar 40th umurnya, seakan emosinya masih terbilang muda cepat untuk bertindak tanpa cari tahu permasalahannya, dengan badan yang besar berdiri gagah seakan tidak memberikan Lara kesempatan untuk berbicara menjelaskannya.

Lara

Sebentar Bu, sabar.. saya terangkan permasalahannya.. ucap Lara

Lara berusaha pelan untuk menenangkan, dan berdiri dengan berusaha sabar dan tegar.

Ibu Riisa

Gak perlu diterangkan! Saya biar tinggal di pengungsian..
Saya ini orang kaya.. saya punya toko dua.. Karna tsunami habis semuanya Liat nih.. Jari saya.. LIHAAT.!!

sambil menunjukan jarinya terlihat beberapa cincin di jarinya dan gelang emas di lengan yang dipakainya 

saya juga pendatang Mba! kita sama-sama pendatang,jadi kamu bersikap adil dong jangan pilih kasih.
Sudah Nak gak perlu main di sini lagi.. sebentar lagi kita juga pulang.. Sudah bosan kita di pengungsian, ada saja permasalahan. cetusnya. 

Ibu Risa akhirnya perlahan balik sambil menuntun anaknya, suara marah kepada Lara masih terdengar. Terlihat Lara hanya diam seakan tidak percaya apa yang baru dialaminya.

Lara

Ayo semuanya balik dulu adik-adik.. Kakak mau rapikan sudah sore mandi dulu. Besok main lagi kemari.

dengan nada pelan terucap dari bibir Lara seakan bibirnya terdengar gemetar menahan kesedihan, dan anak-anak satu persatu pamit meninggalkan Lara. Setelah Lara sendiri, dengan pelan tangannya mengambil satu persatu buku gambar dan pensil, pikiran yang berkecamuk dengan perasaan sedih, masih terlintas bagaimana cacian maki yang baru saja dia terima.

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar