Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
24. Part 13 (2)

35. INT. BUTIK CABANG EDWARD HUDSON — SIANG

Cast : River, Aaron, Pramuniaga, Pegawai, Pengunjung butik.

River berbelok ke kanan, setelah lampu berwarna hijau. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan normal, tidak ingin terlihat terburu-buru, namun juga tidak ingin terlalu santai.

Aaron yang duduk di samping dengan masih sedikit kesal karena River mengambil alih kemudi. River bersikeras pegang kemudi, mengingat antara mereka berdua, kondisi Aaron masih babak belur karena baru saja dihajar seseorang pagi tadi.

Keduanya sampai di butik Hudson Fashion, dimana tiga baju elegan terpajang rapi di etalase tokonya. Beberapa pembeli nampak asyik memilih baju-baju yang terpajang rapi di dalam butik. Seorang karyawan toko dengan cepat membukakan pintu saat mereka tepat di depan butik dan akan memasukinya. Seorang pramuniaga yang ada di meja depan, bagian kasir langsung menyambut ramah saat Aaron dan River memasuki butik.

PRAMUNIAGA

Selamat sore! Selamat datang!

River dan Aaron langsung melangkah ke arah si pramuniaga.

PRAMUNIAGA

Ada yang bisa kami bantu?

AARON

Ya, bisa kami bertemu dengan Tuan Hudson?

PRAMUNIAGA

Maaf, apakah Anda punya janji dengan beliau?

RIVER

Ya. (menyahut cepat) Aaron Declan dan River Thane. Kami ingin menanyakan tentang Point Textile.

PRAMUNIAGA

Baiklah, tunggu sebentar.

Pramuniaga mengetik beberapa kata pada komputernya. Beberapa detik ia nampak menemukan sesuatu.

PRAMUNIAGA

Maaf, tapi dijadwal beliau, hari ini ada pertemuan dengan Point Textile secara langsung di tempat mereka.

Aaron dan River saling pandang. River segera memainkan sebuah peran untuk menggali info lebih lanjut.

RIVER

Seharusnya kami diberitahu tentang itu. Bukankah sekarang waktunya?

PRAMUNIAGA

Tidak. Dijadwal ini beliau akan menemui mereka jam 7 malam.

RIVER

Serius?! Ini masih beberapa jam lagi! (pura-pura kesal) Kalau begitu, biarkan kami bicara dengan Tuan Hudson secara langsung.

PRAMUNIAGA

Anda tidak bisa menemui beliau tanpa membuat janji lebih dulu. Ditambah lagi beliau sedang tidak ada di butik.

RIVER

Benarkah? Aku pikir dia ada di butik hari ini, seharian.

PRAMUNIAGA

Memang pagi tadi beliau ada di sini. Tapi satu jam yang lalu beliau keluar dengan kepala butik untuk mengurus sesuatu.

RIVER

Kepala butik? Daisy Sarry?

PRAMUNIAGA

Ya, dia kepala butik baru yang mengatur jadwal dan segala macam tentang Hudson Fashion. Sebelumnya, semua ditangani oleh Tuan Hudson sendiri.

River teringat wanita yang bersama Edward saat pesta James Spark.

AARON

Apa kau tahu kemana mereka pergi saat ini?

PRAMUNIAGA

Maaf, Anda berdua ada perlu apa sebenarnya dengan Tuan Hudson? (memandang curiga)

Aaron dengan segera mengeluarkan sebuah lencana dari sakunya.

AARON

Saya Aaron Declan, detektif. Dan ini rekan saya. (mengarahkan suara pada River) Kami sedang menyelidiki sesuatu dan meminta pendapat dari Tuan Hudson sebagai ahli busana. Ini bukan masalah besar, kami hanya memerlukan pandangan beberapa ahli.

Pandangan River mengarah pada pramuniaga yang terlihat sedikit ragu.

RIVER

Tuan Hudson tidak terlibat apapun. Kami hanya perlu pendapat dari beliau dan ini sedikit mendesak.

PRAMUNIAGA

Oh, baiklah. (lebih tenang) Tapi saya tetap tidak bisa mengatakannya, karena memang keduanya tidak mengatakan apapun saat pergi. 

RIVER

Kami mengerti. Kami akan menemuinya lain waktu. Terima kasih atas kerjasamamu.

PRAMUNIAGA

Terima kasih kembali.

Pramuniaga menjawab sedikit menunduk, tetap bersikap sopan.

Aaron dan River beranjak keluar, kembali ke mobil. River segera melaju, mengalihkan mereka sejenak ke salah satu toko yang berada beberapa blok dari butik Edward. Mereka parkir namun tidak ada yang keluar.

AARON

Menurutmu bagaimana?

RIVER

Sepertinya kita harus menemuinya untuk memperjelas masalah ini. Kita punya kesempatan bertemu saat ia sedang menemui orang lain.

AARON

Point Textile jam 7 malam ini.

RIVER

(Mengangguk) Kurasa kita juga tidak tahu harus mencarinya kemana lagi. Dan untuk menunggunya, tidak ada salahnya jika kita memeriksa tempat itu lebih dulu.

Aaron menyandarkan punggungnya.

AARON

Kau yang pegang kemudi. Kurasa aku tidak punya banyak pilihan lain.

RIVER

Ya. (tertawa kecil) Memang benar.

River kembali melaju dan meninggalkan area parkir, menuju ke Point Textile.

-[G]-

36. INT. SEBERANG GEDUNG POINT TEXTILE — SORE

Cast : River, Aaron.

River dan Aaron menelusuri jalanan yang mulai padat karena jam pulang kantor. River mengarahkan mobil menuju jalan lain agar bisa terbebas dari kemacetan dan tiba di tempat dengan segera. Memang jalan yang dipilih akan lebih jauh, tapi sebanding dengan waktu yang lebih cepat daripada harus ikut terjebak dalam kepadatan sore itu. Mereka mengelilingi kompleks gedung, memeriksa sekitarnya sebelum memarkir mobil di seberangnya. Halaman Point Textile cukup luas dan hanya diamankan oleh pos satpam depan dengan portal otomatis serta sedikit tembok di sisi kanan kiri, cukup menguntungkan untuk melakukan pengawasan.

Bangunan Point Textile bukanlah toko mewah seperti yang ada di tengah kota. Point Textile lebih ke arah tempat produksi yang tertata rapi, sehingga pelanggan mereka bisa melihat langsung bahan baku dan proses pembuatan produk mereka. Bentuknya lebih seperti gudang yang cukup luas, tapi ada kantor yang berada di samping gedung produksi itu, tempat pelanggan mereka melakukan transaksi. Bahkan mereka punya museum di dalam gedung produksi itu, dimana pengunjung bisa melihat proses produksi, bahan produk, dan sejarah mereka sekaligus dalam satu bangunan.

River dan Aaron dengan sabar mengamati bangunan itu, mengawasi setiap pergerakan yang terjadi. Tapi keduanya hanya menemukan pergerakan normal seperti pengunjung, pembeli, dan pegawai yang pulang, serta petugas keamanan yang berjaga dengan sigap. Aaron bahkan sempat keluar untuk membeli makanan, karena mereka menunggu beberapa jam sebelum waktu janji temu dan belum menemukan hal-hal yang mencurigakan. 

-[G]-

37. INT. SEBERANG GEDUNG POINT TEXTTILE — MALAM

Cast : River, Aaron.

Matahari mulai hilang dan lampu menggantikan cahayanya. Aaron dan River semakin waspada, mendekati waktu yang digunakan untuk bertemu malam ini. Beberapa mobil lalu lalang dengan cepat, memastikan jika jalanan depan bangunan itu masih aktif. Keduanya masih berdiam di mobil dengan alat-alat yang sudah disiapkan untuk penyelidikan sebelumnya.

AARON

Masih belum ada gerakan. Tapi masih ada beberapa menit sebelum waktu perjanjian. Kurasa mereka memang belum datang.

Aaron menurunkan teropongnya.

River memperhatikan gedung di seberang dengan teropongnya, mencoba memastikannya sendiri.

AARON

Menurutmu, apa yang akan mereka lakukan nanti?

River menurunkan teropongnya sejenak.

RIVER

Entahlah. Tidak ada pola pada transaksi mereka, jadi aku tidak sepenuhnya yakin jika mereka melakukan transaksi yang sama lagi.

Tidak ada tanggapan dari Aaron, dia hanya kembali mengangkat teropong ke matanya.

RIVER

Hei.

AARON

Hmm?

Aaron memandang River sebagai jawaban panggilan barusan.

RIVER

Bagaimana lukamu?

AARON

(Tersenyum singkat) Tidak apa. Aku tadi lihat, lukaku sudah sembuh dan hilang. (sarkas)

RIVER

Bukan itu maksudku! Bagaimana keadaanmu?

AARON

Aku baik-baik saja. Tidak seberapa dibanding saat aku masih dalam tugas.

River lega, setidaknya melihat Aaron makan dengan lahap dan tidak ada kelelahan yang berarti selama mereka menunggu di dalam mobil ini.

AARON

Mereka datang.

River langsung memasang teropongnya dan mengamati arah depan. Dua mobil hitam masuk ke halaman Point Textile secara beriringan. Lalu kedua mobil itu berhenti di depan bangunan utama—yang ukurannya paling besar—dan menurunkan penumpangnya. River sedikit terkejut saat kedua mobil itu kembali melaju meninggalkan penumpang yang mulai masuk ke bangunan itu.

AARON

Aku tidak melihat Edward Hudson.

Dan itulah yang membuat River terkejut. Yang ada hanya kepala butik dan beberapa orang yang seperti pengawal. Edward tidak terlihat bersama mereka.

AARON

Satu mobil masuk lagi.

Sebuah mobil masuk dan keduanya mengamati siapa yang keluar dari dalamnya. Satu kejutan lagi untuk malam ini, melihat siapa yang turun.

River memandang rekannya sejenak.

RIVER

Aaron?

Aaron terdiam, nampaknya sama kagetnya dengan River.

RIVER

Apa kau tahu kenapa ada Bella Pound di malam transaksi ini?

 

AARON

Aku tidak tahu. (bingung dan penasaran)

Dari ekspresinya, River tahu jika ini memang sedikit mengejutkan Aaron. Ia angkat teropongnya, memastikan keadaan di depan.

RIVER

Kita harus mendekat. Kita tidak bisa memantau terus dari sini.

Aaron terdiam sejenak, lalu mengagguk.

AARON

Kau benar. Saatnya kita masuk Point Textile.

Aaron dan River menyelipkan pistol ke punggung sebelum membuka pintu mobil.

-[G]-

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar