Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
14. Part 8 (1)

25. INT. RUMAH AARON DECLAN — SORE

Cast : River, Aaron.

Matahari mulai meredup, beberapa kaleng kopi sudah bertumpuk di meja. Mereka memandang peta penyelidikan sejenak sambil memastikan tidak ada yang salah pada masing-masing penghubung.

AARON

Aku membutuhkan dinding yang lebih lebar.

RIVER

Atau rumah yang lebih besar.

River memutar pelan kursi yang diduduki, walau pandangannya tetap ke arah jaring-jaring pita.

Aaron merenggangkan badannya sejenak, berdiri di sisi kanan dinding penyelidikan, lalu memandang River.

AARON

Bagaimana menurutmu?

RIVER

Kau menghalangi pandanganku.

Dengan segera, Aaron menggeser badannya.

RIVER

(Menggeleng kecil) Ada sesuatu yang harusnya bisa menghubungkan mereka. Tapi saat kita belum bisa menemukannya, mereka akan terlihat tidak saling berkaitan.

River mencondongkan badan mengamati lebih dekat, tanpa ingin beranjak dari kursinya.

AARON

Yeah, menyebalkan.

River memiringkan bibirnya ke sisi kanan, mencoba berfikir dari sudut pandang lain. Tapi kemudian perhatiannya teralihkan ke arah orang yang dengan asyik meninju samsaknya, mengabaikan apa yang sedang mereka hadapi barusan.

Aaron menghentikan pukulannya, lalu memandang River dengan polos.

AARON

Aku tidak bisa berfikir, jadi aku akan olahraga sedikit.

River mengalihkan perhatiannya sejenak, lalu berdiri dari kursinya dan menghampiri Aaron.

RIVER

Ide yang bagus.

AARON

Kau ingin menghajarnya juga?

Aaron mundur dua langkah dari samsaknya.

RIVER

Samsak tidak akan membalasmu.

River memandang sejenak benda yang dimaksud. Lalu ia menghadap ke Aaron dan membuka kakinya.

RIVER

Lawan aku.

AARON

Kau serius?

RIVER

Kau takut?

Aaron tertawa kecil. Tanpa buang waktu lagi, ia memasang kuda-kudanya dan bersiap menghajar.

AARON

Wanita duluan.

Alis River terangkat menanggapi nada remeh Aaron. Ia tatap lawannya dengan tenang, mencari celah yang bisa diambil saat itu. Lalu dengan satu gerakan tipuan dan satu tamparan di pipi kiri, River berhasil membuat Aaron terdiam sesaat.

RIVER

Apa aku terlalu keras? (nada polos)

AARON

Oke, kita mulai.

Aaron tertawa kecil menanggapi. Ia kembali memasang kuda-kudanya dengan lebih serius kali ini.

Mereka mulai saling memancing serangan, menangkis dan membalas lawan walau tidak sekeras saat sedang beraksi. Aaron tidak lagi meremehkan River seperti sebelumnya, bahkan mencoba memahami setiap gerakan River dan mencari cara untuk membalasnya. River tidak kalah cepat dengannya, bahkan berhasil mengunci beberapa kali saat Aaron—lagi-lagi—tertipu dengan serangan River.

Petarungan itu cukup membuat keduanya mengalihkan perhatian dari data-data yang sedang mereka teliti beberapa menit yang lalu, sehingga bisa menyegarkan kembali pikiran. Gerakan mereka memang saling menyerang dengan baik, namun hanya sebatas satu ruang sempit dan itu sudah cukup. Bahkan bisa juga menjadi tantangan tersendiri. Aaron mulai terbiasa dengan gerakan River dan membaca beberapa serangan di antaranya. Sedangkan River telah mengikuti serangan lawannya itu dan menemukan beberapa celah yang bisa digunakan beberapa kali untuk menyerangnya. Sampai pada serangan yang dinantikan tiba, River berhasil menangkis tangan Aaron, lalu melangkah dan menaiki kuda-kudanya, memutar badan sedikit hingga bertengger di pundak Aaron.

AARON

Aku tidak suka gerakan itu.

RIVER

Ini salah satu favoritku.

AARON

Aku tahu jika aku memilih menjatuhkan diri, maka kau akan segera menahan badanku. Jadi aku harus membenturkan dirimu, tapi aku tidak ingin merusak dindingku. Bisa kau turun sekarang?

Aaron merendahkan satu kakinya.

Merasa lawannya tidak membalas serangan barusan, River memutuskan untuk turun dari pundak Aaron.

Satu gerakan tiba-tiba dari Aaron berhasil membanting River jatuh. Bahkan dengan cepat ia menahan leher lawannya sebelum River sempat bangkit.

AARON

Maaf menipumu.

Kaki kanan River berhasil menyerang pantat Aaron, membuatnya sedikit tersentak. Tanpa membuang kesempatan, River langsung melonggarkan serangannya dan berbalik menyerang Aaron. Kini Aaron yang terlentang dan River yang menahan leher, serta kaki lawannya.

RIVER

Menipu apa?

Aaron mencoba menggerakkan badannya namun River telah menguncinya. Pria itu terdiam, lalu menatap River yang masih menahan dirinya.

AARON

Kau ingin berapa lama seperti ini? (memasang senyum manis)

Sadar dengan tatapannya, River langsung memutar mata, lalu menutup wajah Aaron dengan telapak tangannya sambil bangkit dan menyudahi seranganmya barusan.

Aaron melangkah ke arah dapur, mengambil dua botol air putih dan memberikan salah satunya pada River.

AARON

Senang sekali punya lawan yang seimbang.

RIVER

Terima kasih. (menerima botol minumnya)

River mengarahkan perhatianmya kembali ke dinding investigasi mereka.

AARON

Kau menghindari tatapanku?

River mengerutkan kening, lalu menggeleng kecil, merasa konyol dengan ucapan Aaron barusan.

AARON

Kau membaca semua gerakanku saat pertarungan tapi tidak membalas semuanya. Kurasa kau masih menyembunyikan pertarungan terbaikmu.

RIVER

Aku hanya berlatih tadi. Jika kau memang ingin mengetahui pertarungan terbaikku, maka kita harus bertarung di dekat rumah sakit.

River tidak mengalihkan perhatian dari papan investigasi.

Dengan tiba-tiba, Aaron memiringkan badannya, berusaha menghalangi pandangan River pada dinding investigasi mereka.

AARON

Kau masih memikirkan keselamatanku. Kurasa kau sudah menganggapku sebagai teman.

RIVER

(Memandangan datar) Aku masih tertarik dengan kasus ini. Akan disayangkan jika kau terbunuh hanya karena latihan bertarung denganku.

Aaron memiringkan bibirnya, pura-pura berfikir.

RIVER

Kau ingin terus menggodaku atau fokus pada penyelidikan kita?

AARON

Kurasa tidak ada salahnya jika kita berbicara sejenak.

River menangkap bagaimana Aaron menghindari tatapannya barusan.

RIVER

Apa yang kau dapat? Kau tahu sesuatu dan tidak ingin mengatakannya saat ini.

AARON

Kenapa kau berfikir aku—

Ucapan Aaron terhenti saat River melangkah maju, lebih mendekat ke dinding yang penuh pita itu. Ia kembali berusaha mengalihkan perhatian River.

AARON

Riv.

River menarik sisi bibir kanannya, tersenyum tipis mengetahui sesuatu yang kini tengah ditutupi Aaron. Ia membalikkan badan dan menatap Aaron.

RIVER

Klienmu. Aku sudah menduga dari data yang mungkin akan diberikannya sebagai bayaranmu, maka klienmu bukan orang biasa. Klienmu adalah penghubung salah satu dari kasus ini.

AARON

(Tatapan menurun) Riv—

River dengan cepat melangkah ke ruang tamu, membiarkan ucapan Aaron kembali terpotong dan mengabaikannya yang mengikuti.

AARON

Riv, aku tidak berusaha menutupinya.

RIVER

Tapi kau tidak mengatakannya.

AARON

Aku belum memastikannya. Dan aku memang baru saja terpikirkan saat latihan kita tadi. Aku belum mengetahuinya selama ini dan saat ini aku juga masih ragu.

Aaron masih mengikuti tepat di belakang River.

AARON

Riv, berhenti. (nada tegas)

Aaron mengarahkan sebuah pistol, lalu mengokangnya.

Kini River terdiam, lalu perlahan membalik badan untuk menatap lawan bicaranya itu.

AARON

Aku benar-benar tidak mengetahuinya. Aku akan mengatakannya padamu jika aku sudah memastikannya. (penuh tekanan)

Sorotan mata serius Aaron masih mengarah tepat pada River. Lalu ia membalik pistolnya, memberikan gagangnya pada River.

River tidak menanggapinya, hanya memandangnya dalam diam.

AARON

Jika kau tidak ingin melanjutkan kasus ini, maka sebaiknya kau menembakku dan segera pergi dari sini. Pistol itu jenis yang umum, jadi banyak orang yang akan menjadi list kepemilikannya. Orang yang terlibat penyelidikan ini akan mengira kau berada di pihak mereka, dengan begitu kau bisa meminimalisir bahaya keterlibatanmu pada penyelidikan ini.

Aaron masih mengulurkan pistolnya.

River berpikir cepat. Lalu ia ambil pistol yang diberikan dan mengarahkan pada wajah Aaron.

AARON

Lakukan, aku tidak akan dendam.

Aaron menutup mata, benar-benar tidak ingin membalas tindakan River.

Tidak membuang waktu, River menembakkan satu peluru tanpa ragu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar