Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
22. Part 12 (2)

34. INT. RUMAH AARON DECLAN — PAGI

Cast : River, Aaron.

AARON

Kurasa lebih baik jika kita memecahkan kasus ini bersama.

River hanya mengangguk, menyetujui ucapannya.

Aaron kembali menarik nafas dengan kentara. Lalu ia menegakkan badan yang sebelumnya condong untuk mengancam. Namun tiba-tiba ia mengerutkan kening, terhuyung, dan sedikit goyah saat mencoba melangkah.

Dengan sigap, River langsung menangkapnya, membantunya berdiri dengan melingkarkan tangan ke bawah lengannya. Ia melihat sekitar Aaron sudah terdapat beberapa tetesan darah dari luka punggungnya.

RIVER

Kita harus obati lukamu dulu.

River mengarahkannya ke kursi santai ruang tengah yang digunakan untuk ruang penyelidikan. Tapi Aaron masih berusaha menegakkan badannya.

AARON

Aku bisa mengatasinya.

RIVER

Ya, katakan itu nanti.

River tetap menuntunnya duduk. Lalu memeriksa luka Aaron, terutama luka dari punggung—yang terlihat paling parah—dan luka di kepala.

RIVER

Kurasa kita bisa menutupnya dengan zip.

River beranjak ke arah dapur. Lima langkah beranjak dari sofa, Aaron mencegahnya.

AARON

Tunggu. Kita baru saja saling mengancam dan kini kau memutuskan untuk mengobatiku?

Pandangan River teralih ke arah bawah meja di dekatnya, dimana pistol yang tadi sempat menjadi ancaman bagi mereka berdua tergeletak di sana. River mengambilnya, lalu mengarahkannya ke Aaron. Ia berikan bagian gagang pada Aaron. Ia bisa tahu dari beratnya, pistol itu terisi setidaknya 5 peluru.

Aaron diam sejenak, lalu perlahan menerima pistol itu.

RIVER

Jika kau merasa terancam, tembak saja.

River memunggungi Aaron dan kembali menuju ke arah dapur.

RIVER

Dan jangan meleset.

Aaron hanya diam, lalu menyimpan pistolnya meski River tidak menatapnya saat berbicara barusan.

River mengambil baskom besar, mengisinya dengan air, dan menuangkan beberapa es batu ke dalamnya. Lalu ia menuju kotak obat yang tadi ditinggal, memeriksa isinya memastikan apa yang ia butuhkan tersedia. Tak lupa dengan handuk kecil yang tersimpan tak jauh dari sana. Ia membawa semuanya ke meja di dekat Aaron yang masih duduk diam.

AARON

Kau benar-benar mengamati rumahku.

RIVER

Ya. Sekarang, buka bajumu.

Aaron tidak membantah, lalu membuka baju yang sudah berlumuran darah.

River duduk di belakangnya, mengarahkan badan Aaron sedikit menyamping agar bisa membersihkan punggungnya lebih mudah. Ia celupkan handuk ke air es dan mulai menyekanya.

AARON

Aw! Dingin sekali!

RIVER

Untuk membantu meredam pendarahan dan memarmu juga.

River kembali menyeka dengan sesekali membersihkan handuk ke baskom.

Tidak ada luka serius yang ada di badan Aaron, sebagian besar hanya goresan-goresan dari pecahan perabotan dan hanya satu sayatan di punggung kirinya yang sedikit lebih panjang.

River merekatkan zip ke luka Aaron, sebagai pengganti jahitan. Beruntung si pemilik rumah menyimpan banyak zip sehingga River bisa dengan tenang menutup sayatan-sayatannya. Beberapa luka hanya perlu dibersihkan dan ditutup plester, sebagian luka kecil lain hanya perlu dibersihkan dengan cepat.

AARON

Kau belum menjawab satu hal dariku tadi. Apa semua agent Godwin tidak mempercayai orang lain selain agensi mereka?

River membersihkan salah satu luka punggung Aaron sebelum menjawabnya.

RIVER

Aku tidak mempercayai orang lain bukan karena menjadi agent. Beberapa diantara kami bisa mempercayai orang lain bahkan mengembangkan kerjasama mereka. Tapi aku— (mencari kata yang tepat sejenak) —aku tidak mempercayai orang lain karena alasan personal, di luar profesiku sebagai agent Godwin.

Tidak ada tanggapan dari Aaron, namun ia terlihat memahami apa yang dimaksud.

RIVER

Oke, hadap sini.

River mencoba melihat sekeliling kepala Aaron.

Aaron memutar badannya untuk menghadap ke arah River. Ia tidak bergerak banyak kecuali beberapa kernyitan saat River mencoba mengobatinya.

AARON

Kau tahu benar cara menanganinya.

RIVER

Kami harus bisa menangani luka-luka kami, mengingat pekerjaan kami jauh dari kata aman.

River membersihkan darah yang masih mengalir di dahi Aaron, lalu memeriksa sejauh mana lukanya.

AARON

Aku punya trauma di kepala. Itulah kenapa aku lebih gampang pingsan dan goyah saat kepalaku dihantam.

RIVER

Kau sudah mencoba mengatasinya ke dokter?

AARON

Dokter bilang hanya trauma, baik fisik maupun psikis. Dan wajar karena misi terakhirku membuatku membenturkan kepalaku, walau aku tidak bermaksud untuk melakukannya.

River mengambil salah satu zip dan menempelkannya ke dahi Aaron yang terluka. Dengan hati-hati, ia menarik tiap kaitan zip agar dapat menutup sayatan di dahi rekannya itu.

RIVER

Selesai.

AARON

Terima kasih. (tulus)

RIVER

(Mengangguk) Sekarang ganti bajumu.

AARON

Oke, Bu. (nada menyindir)

Aaron berusaha berdiri dari beberapa cedera yang ia rasakan.

River mencoba menopang badan Aaron, tapi Aaron hanya mengangkat tangannya, tidak ingin dibantu.

Aaron berjalan menuju ke kamarnya dengan River yang mengikutinya dari belakang. Dibukanya pintu kamar dan langsung menuju ke lemari yang tak jauh dari sana. Lalu ia melihat River berdiri dekat pintunya.

AARON

Apa kau akan mengawasiku berganti baju?

RIVER

Aku bahkan tidak akan terpengaruh jika kau telanjang di depanku. (mendekap tangan, memandang datar)

AARON

Astaga! Kau gay?!

RIVER

Apa?!!

AARON

Itulah kenapa kau tidak merasakan apapun saat kucium!!

River mendengus kesal mendengar perkataan Aaron yang masih berlanjut. Jadi ia memutuskan untuk keluar dari kamar Aaron dan menutup pintu, menunggunya sambil membereskan barang-barang yang dipakai untuk menangani luka Aaron tadi. Bahkan ia sempat menangani luka-luka kecilnya sendiri sambil menunggu pemilik rumah keluar kamar.

Tak berselang lama, Aaron keluar dengan pakaian yang telah ia ganti semua.

AARON

Biar kubantu.

RIVER

Tidak perlu. Sudah selesai.

River memperlihatkan plester yang direkatkan pada lukanya.

Wajah Aaron sedikit kecewa menanggapi ucapan River barusan.

RIVER

Kembali bekerja. Jadi, kita mulai tahu permainan kasus ini.

River memandang dinding investigasi mereka kembali, mengalihkan suasana. Tapi kemudian ia teringat sesuatu.

RIVER

Ngomong-ngomong, kenapa kau ke kamar McKanzie?

Tangan Aaron yang mengambil laptop dari meja terhenti sejenak, lalu menatap River.

AARON

Aku melihat orang yang mencurigakan lewat pintu belakang hotel.

Aaron kembali menuju ke tempat duduknya.

AARON

Lalu aku cek empat orang yang menginap—tidak termasuk Sean G—dan mendapati hanya McKanzie yang masih di kamarnya. Aku ingin tahu siapa orang itu, apakah McKanzie yang menyewanya. Tapi ternyata dia menjadi target pembunuh bayaran itu.

RIVER

Melihatmu yang sempat meneleponku, artinya kau datang ke kamar McKanzie lebih dulu dan sempat bicara dengannya.

AARON

Memang benar. Aku ingin memastikan keterlibatannya dengan pembunuh bayaran itu.

Aaron mulai mengetik beberapa huruf di laptopnya.

River tidak menanggapinya, membiarkannya menjelaskan lebih lanjut.

AARON

Dia bilang tidak mengetahui jika orang itu menuju ke kamarnya, tapi ia nampak tidak terkejut jika menjadi sasaran berikutnya walaupun ia ketakutan. Ia sudah curiga saat James Spark diserang dan mulai mencari bantuan. Termasuk konsultasi dengan Godwin. Tapi dia tidak mengatakan apa yang mereka bicarakan secara detail.

Aaron kembali menatap River, menegaskan kata ‘Godwin’ tadi.

River tidak merasa heran, karena memang konsulasi seperti itu harus menjadi rahasia klien demi keamanan mereka.

AARON

Selain McKanzie, ternyata James Spark dan Peter Gold menemui Godwin juga untuk konsultasi. Aku menemukan cacatan mereka. Itulah kenapa aku curiga padamu.

Aaron memperlihatkan tabel jadwal ketiganya dari laptopnya.

River memperhatikan jadwal itu sebentar, memahami maksud penjelasan Aaron.

RIVER

Walaupun mereka mempunyai janji konsultasi dengan Godwin, bukan berarti mereka terlepas dari kasus ini.

AARON

Aku setuju. Kita sudah punya nama-nama tersangka. Sam McKanzie, James Spark, Peter Gold, Charles Dixon, Tuan Wells, Benjamin Forte, Edward Hudson dan Tuan Stone.

RIVER

Semua berkumpul malam tadi.

AARON

Ya, lalu kita ambil keterkaitan antar transaksi, dan menghilangkan kasus penggelapan pajak, kita mendapatkan Sam McKanzie, James Spark, Peter Gold, Charles Dixon dan Edward Hudson. Kelimanya punya perusahaan yang cukup besar.

River mengambil beberapa gambar dan memasang gambar lain pada dinding investigasi mereka. Tapi kemudian ia terhenti dan menatap Aaron ragu.

RIVER

Kau yakin?

AARON

Ya, aku membandingkan dengan data transaksi pajak. Kelimanya memang bersih dari pajak, tapi transaksi antar perusahaan mereka mencurigakan.

RIVER

(Dahi berkerut) Aku belum mendapatkan kepastian data seperti itu sebelumnya.

AARON

Data itu dari kumpulan laporan keuangan terselubung, saat sebelum mereka melaporkannya ke pemerintah. Jadi para kompetitor antar perusahaan biasa memanfaatkannya.

RIVER

Tunggu. Kami mendapatkan data itu dan tidak sampai memperlihatkan nama-nama ini.

River teringat misi tim-nya sebelumnya.

RIVER

Kami sudah menyerahkannya pada pemerintah.

AARON

Kapan kau mendapatkannya?

RIVER

Seminggu sebelum pesta Charles Dixon.

AARON

Data ini didapat sehari sebelum pesta Dixon.

Diam, tidak ada jawaban dari River. Tim-nya luput dengan informasi ini.

RIVER

Darimana kau mendapatkan data itu?

AARON

Dari klienku.

River langsung paham dan tidak ingin bertanya lebih jauh, masih menghormati privasi pekerjaan Aaron. Ia putar pandangannya kembali ke jaring investigasi mereka.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar