Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
27. Part 15

40. INT. PERJALANAN KE RUMAH SEBAGAI MARKAS — MALAM

Cast : River, Edward.

Mereka melewati jalanan yang masih ramai, namun tidak sampai macet. Hanya jalanan kota yang normal pada malam hari. Masih banyak orang yang berlalu lalang di antara toko-toko dan hiburan malam lainnya, mengabaikan udara malam yang cukup dingin saat itu.

EDWARD

Jadi, kulihat kalian bisa bekerjasama dengan baik.

RIVER

Ya, dia detektif yang cukup handal.

EDWARD

Kau mempercayainya?

River terdiam, tahu jika Edward pasti menanyakan hal itu, terutama karena pria itu mengerti alasan sikap River itu.

EDWARD

Yah, setidaknya kalian tidak saling bunuh setelah beberapa hari ini.

RIVER

Aku menganggapnya sebagai rekanku sekarang, tapi aku tidak ingin mempercayai sepenuhnya. Hanya sedikit melonggarkan kewaspadaanku.

Pandangan Edward terdiam pada River sejenak.

EDWARD

Oke, itu lebih baik. (mengangguk)

Kening River berkerut mendengar kalimat Edward barusan. Ia hanya memandang Edward sekilas, sebelum kembali mengamati depan, karena ia yang pegang kemudi.

Keadaan hening beberapa saat sambil bersenandung beriringan dengan lagu yang diputar Edward. Ia hanya sesekali menceritakan keadaan butik dan busananya, sebelum kembali terdiam karena lelah. Tak lama, keduanya sampai di daerah markas kota. Mobil berjalan ke deretan rumah dan mulai mengurangi kecepatan.

EDWARD

Jadi, apa rencanamu selanjutnya?

RIVER

(memandang tenang sejenak) Kau sudah tahu rencana kami selanjutnya, Ed.

EDWARD

Penyelidikan dan pertarungan dan bla bla bla. Bahkan dengan pakaian yang kurancang, kalian masih bisa terluka jika tidak berhati-hati!

River menghentikan mobil di salah satu rumah yang menjadi markas mereka.

RIVER

Iya, kami paham, Pak. Sekarang istirahatlah.

EDWARD

Kau mengusirku?

RIVER

Eddie,..

EDWARD

Aku tahu, aku tahu. Kau harus kembali dan segera menyelesaikan kasusmu.

River merentangkan tangan untuk memeluk Edward.

RIVER

Aku akan menemuimu segera.

EDWARD

Kau tidak masuk dulu?

RIVER

(Senyum ramah) Tidak. Ada sesuatu yang terjadi dan memerlukan penjelasan panjang—

EDWARD

Kau bertengkar dengan Divya dan Shayla?!

RIVER

Apa? Tidak! Kami baik-baik saja. (menghela nafas sejenak) Mereka akan menjelaskannya padamu. Sekarang aku harus pergi dulu. 

Edward menatap River tajam, jelas penasaran dengan apa yang disembunyikan. Lalu ia melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Ia berdiri sejenak di samping pintu River.

EDWARD

Kau harus janji untuk jaga diri.

RIVER

Tentu. (tersenyum) Sampai jumpa!

EDWARD

Sampai jumpa segera.

Edward mencium kedua pipi River, sebelum melangkah menjauh dan menekan tombol rumah itu.

River kembali menginjak gas, meninggalkannya setelah terdengar suara Shayla yang menjawab bel rumah. Sedih memang, tapi melihat Edward yang kembali ke markas Godwin, River merasa semua keputusannya ini sangat sepadan.

-[G]-

41. INT. RUMAH AARON DECLAN — MALAM

Cast : River, Aaron.

Mobil River kembali terparkir di halaman rumah Aaron. Ia berjalan masuk ke rumah dengan lebih tenang sekarang, karena Edward sudah tidak lagi menjadi daftar tersangka mereka dan River bisa fokus mengejar tersangka lain tanpa beban seperti sebelumnya. Ia langsung menuju ke ruang tengah, kembali ke penyelidikan mereka.

Aaron sudah duduk di depan komputernya, menyelidiki data-data yang mereka temukan lebih dulu.

AARON

Hei!

RIVER

Hei.

AARON

Aku memesan burger untuk makan malam.

Aaron menunjuk meja di ruang tengah, dimana tumpukan kertas berjejer dengan burger dan segelas minuman dingin yang ia pesan.

RIVER

Bukankah kau sudah makan saat pengintaian tadi?

AARON

Aku lapar lagi. (mengedikkan bahu)

River menarik sisi bibirnya, tersenyum menanggapi. Diambilnya minuman ringan yang juga dipesan bersamaan dengan burger itu. Pandangan River mengarah ke dinding penyelidikan.

AARON

Kau tidak bilang pada Eddie jika keluar Godwin?

RIVER

Belum. Dia akan mengoceh panjang lebar jika aku mengatakannya tadi.

AARON

Aku bisa bayangkan itu.

River tidak menjawab, hanya melirik Aaron singkat sebelum kembali fokus pada jaring-jaring di hadapannya.

AARON

Ehm, Riv. (nada ragu)

RIVER

Ya? (memutar badan kearah Aaron)

AARON

Kau harus kesini.

Aaron masih terpaku dengan layar di hadapannya.

Merasa penasaran dengan nada Aaron, River menghampirinya untuk melihat apa yang sedang ia tatap di layar komputernya itu.

Sebuah sentakan langsung keluar dari layar seakan-akan orang itu ada di hadapan keduanya saat ini. Edward langsung mengarahkan teriakannya pada River melalui saluran video call mereka.

EDWARD

Kau keluar Godwin?!! Apa yang kau pikirkan, Riv?!!

River memandang Aaron sejenak yang juga menatapnya, memperjelas alasan yang tidak mengatakan keluarnya dari Godwin tadi.

EDWARD

Kau tidak bisa seenaknya keluar!! 

RIVER

Eddie, hentikan. Lebammu akan semakin parah jika kau berteriak seperti itu. 

EDWARD

Jangan mengalihkan pembicaraan!! 

RIVER

Aku tidak mengalihkan pembicaraan, Ed. Tapi wajahmu—

EDWARD

Berhenti membahasku!!

River mengangkat tangan, tidak ingin mendebat Edward.

Tidak ada kata-kata dari Edward, tapi terlihat dia masih kesal pada River.

RIVER

Dengar, Ed. Walaupun aku keluar dari Godwin, aku bisa mendaftar lagi besok. Kita bisa menjadi Godwin lagi.

EDWARD

Ya, tapi kita tidak tahu apakah kau akan kembali ke tim kota ini atau tidak. Dan mereka juga mempertimbangkan kenapa kau keluar sendiri dari agensi.

RIVER

Setidaknya aku akan mencoba. Istirahatlah dulu. Kau bisa menghubungiku kapanpun saat kondisimu lebih baik. Kita masih sahabat, kan?

Edward masih cemberut, tetap tidak ingin melepaskan kesalnya begitu saja.

RIVER

Mereka sudah menjelaskan padamu alasanku, kan?

EDWARD

Ya, secara garis besar. Tapi aku masih tidak sepenuhnya setuju.

RIVER

Semua sepadan. (mengangguk satu kali)

Edward menatap River sejenak, seperti berpikir sesuatu. Lalu ia menutup wajahnya lelah dengan pikirannya.

EDWARD

Astaga, River!

RIVER

Istirahatlan dulu. Aku janji akan menemuimu kapanpun jika kau ingin bicara.

EDWARD

Ya, baiklah. Aku akan segera menghubungimu.

RIVER

Sampai jumpa, Ed.

EDWARD

Dah!

Edward mengakhiri panggilan videonya.

Layar komputer Aaron kembali menunjukkan data-data yang sedang Aaron selidiki sebelum Edward melakukan panggilan video dengan meretas komputer Aaron. Atau lebih tepatnya Shayla yang melakukannya, karena itu adalah keahliannya.

AARON

Dia terlihat sangat kesal.

RIVER

Bayangkan jika aku mengatakannya saat kami di mobil tadi. Mungkin sekarang aku tinggal nama.

-[G]-

42. INT. RUMAH AARON DECLAN — LARUT MALAM

Cast : River, Aaron.

Malam semakin larut. River dan Aaron berkutat pada dua nama yang menjadi orang paling mencurigakan dalam daftar tersangka mereka, Dixon dan Gold. Data-data mereka periksa berulang-ulang, namun belum mendapatkan jawaban yang berbeda dari yang sudah ada. Bahkan keduanya mencoba memeriksa keterkaitan dengan nama-nama yang terlibat sebelumnya, tapi masih menghasilkan hal yang sama. Mereka terhambat di data yang sama dan sepertinya sudah diteliti secara menyeluruh.

AARON

Kita butuh data lain. Aku tidak menemukan hal baru saat ini.

RIVER

Kurasa kita harus bertanya pada orangnya secara langsung.

AARON

Ya, aku juga punya pikiran yang sama sebelumnya. Tapi, kita belum bisa menemui mereka.

Pandangan River mengarah tepat pada Aaron, meminta penjelasan.

AARON

Dixon sedang ada di luar negeri dan Gold ada urusan di luar kota. Keduanya baru kembali besok.

Aaron menjelaskan sambil memperlihatkan jadwal dua orang itu.

River terdiam sejenak, memikirkan sesuatu di luar Dixon dan Gold yang bisa digunakan sebagai sumber informasi lain.

RIVER

Sniper.

AARON

Si pembunuh bayaran?

RIVER

Ya. Kau bilang sedang mencari identitasnya tadi siang. Lalu, apa yang kau dapat?

AARON

(Muram) Tidak ada. (menggeleng) Aku sudah menelusuri CCTV hotel, tapi dia pandai menghindari kamera. Aku mencoba mencari dari daftar pembunuh bayaran yang kutahu, tapi tidak menemukan profil yang sesuai.

RIVER

Ada yang janggal.

AARON

Apa?

RIVER

Kita tahu bahwa dia penembak jitu dan dia membawa senjatanya saat masuk ke kamar McKanzie. Tapi kenapa? Kenapa dia harus menghadapi targetnya secara langsung, bukan menembakknya dari jauh seperti yang dilakukan pada James Spark?

Aaron terdiam sejenak, nampak berpikir dan mengingat kejadian tadi pagi.

AARON

Gorden.

River mencoba mengingat lokasi kejadian secara cepat untuk memahami ucapan Aaron barusan.

AARON

Saat kau masuk, memang gorden kamarnya sudah terbuka. Tapi saat aku datang sebelumnya, kamar itu gelap gulita. Sepertinya McKanzie telat bangun dan dia harus buru-buru pagi itu untuk segera meninggalkan hotel. Dia tidak sempat membuka gordennya untuk memberi visual bagi si sniper. Dan karena tidak ingin kehilangan targetnya, si pembunuh bayaran itu langsung menuju ke kamar McKanzie untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tak disangka, dia bertemu kita berdua.

RIVER

Sepertinya permainan poker mereka terlalu seru semalam. Dan kutebak, jika penembak jitu mencoba menghabisi McKanzie di luar hotel, dia akan lebih cepat ketahuan dan menyusahkannya kabur, di samping karena kemungkinan gangguan orang sekitar juga.

AARON

Benar.

RIVER

Melihat keterlibatan antar keduanya, kurasa Gold lebih diincar daripada Dixon. Karena jika Dixon memang diincar, harusnya dia sudah menjadi target sebelum James Spark. Dia yang punya banyak keterlibatan dengan tersangka lain. Kecuali,..

AARON

Kecuali sesuatu terjadi dan memicu terjadinya daftar target incaran mereka.

River mengangguk setuju. Walaupun memang perkiraan itu bukan poin yang kuat, tapi bisa saja menjadi pertimbangan mengingat para tersangka punya hal yang masih disembunyikan saat ini, seperti yang dikatakan Edward. Tapi River dan Aaron masih belum bisa menemukannya.

AARON

Menyebalkan sekali.

Aaron bersandar dengan raut wajah kesal.

Sama halnya dengan River. Ia juga tidak menyukai saat mereka kehabisan bahan penyelidikan.

RIVER

Mungkin kita bisa istirahat sejenak sambil menunggu waktu untuk menggali info dari dua orang itu secara langsung.

AARON

Ide yang bagus. Hari ini memang sangat melelahkan.

Tring tring! Nada ponsel River menghentikan ucapannya yang akan keluar. Ia segera mengambil dan melihat nama yang menelepon pada jam selarut ini.

Aaron langsung menangkap perubahan ekspresi River.

AARON

Siapa? Wajahmu jadi aneh.

RIVER

(Tersenyum menenang) Permisi.

River segera berjalan ke arah ruang tamu dan mengangkat panggilan teleponnya.

RIVER

Hallo.

DIVYA

Riv?! (bicara melalui telepon)

RIVER

Ya, aku di sini.

DIVYA

Bisa ke markas sekarang?

RIVER

Ada apa, Div? 

DIVYA

Ada yang perlu kami bicarakan. Tentang kasus ini.

RIVER

Selarut ini?

DIVYA

Kami akan jelaskan lebih detail nanti. Kau harus ke sini sekarang. Dan hanya dirimu.

Divya dengan jelas menekan kalimat terakhirnya.

River merasa tidak punya pilihan lain, terutama karena saat ini penyelidikan mereka terhenti.

RIVER

Baiklah. Aku ke sana sekarang.

DIVYA

Oke, sampai jumpa.

Divya mengakhiri sambungan telepon mereka.

River menyimpan ponsel di kantong celana, lalu menuju ke meja ruang tengah untuk mengambil kunci mobil.

RIVER

Aku harus pergi sebentar.

AARON

Agensi? (menebak) Oke, hati-hati.

Aaron mengatakan tanpa menunggu tanggapan dari River dari tebakannya. Ia langsung memahami ekspresi River.

River mengangguk, lalu segera menuju ke mobil dan mengemudinya ke arah bangunan yang dua jam tadi ia kunjungi. Firasat River mengatakan bahwa Edward mengatakan hasil penyelidikannya dan juga hasil penyelidikan River dan Aaron yang Edward ketahui, lalu agensi mengambil tindakan. Tapi tindakan apa yang mereka pilih, itu yang menjadi teka-teki. 

-[G]-

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar