Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
12. Part 7 (1)

23. INT. RUMAH AARON DECLAN — MALAM

Cast : River, Aaron.

Perhatian River beralih pada layar yang ada di sebelah kiri, dimana beberapa data yang dipilah tadi masih terpajang jelas. Sekilas, ia tidak bisa mengatakan apakah data itu aman atau bahkan lebih berbahaya dari apa yang terlihat.

AARON

Kau tahu, kau bisa mengambil data ini saat aku berganti baju tadi dan pergi begitu saja.

Perhatian River langsung mengarah pada orang yang ada di sisi kanannya itu.

RIVER

Ya, aku tahu. Tapi aku tidak melakukannya.

River kembali memandang layar sebelah kirinya.

AARON

Kenapa?

RIVER

Aku profesional.

Aaron tidak berkomentar selama beberapa detik.

AARON

Hanya itu?

River kembali memandang lawan bicaranya itu, sebelum kembali ke arah layar.

RIVER

Ya. Lagipula, terlalu mudah untuk mengambilnya dengan cara seperti itu.

AARON

Apa semua agent menyukai tantangan sepertimu?

RIVER

Kebanyakan iya.

Aaron memutar badannya menghadap ke arah River.

AARON

Katakan, apa tanggapan mereka saat kau bekerjasama denganku?

RIVER

Mereka mengingatkan jika kami bukanlah pembunuh. Tapi jika aku membuatmu patah tulang tanpa melayangkan nyawamu, itu tidak masalah. (nada tenang)

AARON

Kau serius akan melakukannya?

RIVER

Ya.

AARON

(Tersenyum lebar) Mengagumkan! Senang sekali bisa bekerjasama dengan agent sepertimu.

RIVER

(Tertawa kecil) Berhenti berlagak seperti bocah. Kita punya pekerjaan sekarang.

Tawa kecil Aaron perlahan berganti dengan senyum santainya.

AARON

Ya, ya, aku tahu.

Kepala River menggeleng kecil menanggapinya. Perhatiannya teralihkan pada ponselnya yang berbunyi dan menampilkan pesan dari Divya yang membuat ia tersenyum lebar.

AARON

Dapat pesan dari pacar?

RIVER

Divya.

AARON

Oh, apa yang dia katakan?

Kini pandangan River menuju ke arah Aaron.

RIVER

Dia tanya apakah aku sudah membuatmu lumpuh. (tersenyum manis) Kubilang belum, karena kau masih bermanfaat bagiku.

AARON

Jadi, jika kau sudah selesai denganku, kau akan melakukannya?

RIVER

Tidak juga. Jika kau orang yang menyenangkan, aku tidak akan menyakitimu.

AARON

Wah, kurasa seharusnya aku berfikir ulang saat akan mengajakmu untuk meneliti data dari Dixon kemarin.

RIVER

Sudah terlambat untuk itu.

AARON

Ya, aku tahu. (nada santai)

RIVER

Dan kau tetap melakukannya. Kau bahkan mengancam akan membeberkan identitas kami. Sebenarnya, kenapa kau begitu menginginkan data ini, selain hal reputasi yang kau katakan kemarin?

AARON

Aku ingin membongkar sesuatu dari data itu dan kita menemukannya.

RIVER

Ya, inilah kita sekarang, meneliti data lain. Tapi ada yang membuatmu seperti mengejar sesuatu. Sesuatu yang di luar pembongkaran ini. Apa klienmu menyuruhmu bertindak hingga pembongkaran data sejauh ini?

AARON

Bagaimana jika ya?

RIVER

Maka pembayaran jasamu tidak hanya berupa uang. Ada hal yang lebih membuatmu rela melakukan apapun demi mendapatkan hal itu dari klienmu.

Wajah Aaron tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya terdiam. Bahkan untuk beberapa saat ia tidak menunjukkan akan menanggapi analisis River barusan.

RIVER

Kau tidak menyangkalnya.

AARON

Itu hal pribadi.

Aaron memutar badannya untuk fokus kembali ke layar komputernya dan mengetik beberapa huruf dalam pencarian data-data.

RIVER

Sesuatu yang tidak ingin kau katakan padaku?

AARON

Sesuatu yang di luar sikap profesionalitas.

RIVER

(Senyum tipis) Sekarang kau menyangkut kata profesionalitas.

Aaron tidak menjawab, hanya berkutat dengan komputernya.

RIVER

Kau masih percaya jika kecelakaan saat kalian bertugas bukanlah sebuah kebetulan? Apa kau masih mengejar kasusmu?

AARON

Sekarang kau ingin membicarakan hal personal?

RIVER

Aku hanya memastikan sejauh apa data ini membawa kita.

AARON

Ya, lalu kau akan menanyakan siapa klienku.

RIVER

Aku tahu itu rahasiamu dan aku tidak menanyakannya.

AARON

Baguslah. (nada dingin)

Wajah Aaron langsung serius menatap data-data di hadapannya.

Tidak ingin mengusiknya lagi, River beralih ke layar sebelah kiri dan memeriksa sesuatu yang mungin bisa membantu menemukan petunjuk penyelidikan mereka.

Beberapa saat, mereka hanya terdiam menatap layar masing-masing. Aaron nampak tidak ingin mengatakan apapun setelah kalimat terakhirnya, sedangkan River masih mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika mereka tidak lagi bekerjasama setelah ini, bahkan setelah data yang baru saja mereka dapatkan ini.

River beranjak dari kursi, lalu menuju ke arah kulkas untuk mengambil dua kaleng kopi. Saat kembali, ia memberikan salah satunya kepada Aaron yang masih terdiam dalam posisinya. Ia memandang ketiga layar komputer, sedikit lelah dengan jejeran tulisan dan angka yang masih belum bisa ditemukan kejanggalannya.

RIVER

Bisa kau hubungkan data itu ke laptopmu juga? Aku akan memeriksanya di ruang tamu.

Selama tiga detik, Aaron terdiam berpikir cepat.

AARON

Ya, tentu.

Tidak ada tanggapan dari River, hanya mengambil laptop yang ada di meja sebelah Aaron, lalu berjalan menuju sofa ruang tamu dan mulai menelitinya. Kini ia bisa leluasa membuka beberapa data yang mirip dengan data-data sebelumnya, berupa laporan transaksi ataupun surat-surat kerjasama lain. Hal ini bukanlah tugasnya dalam tim agensi, tapi bukan berarti ia akan tinggal diam sekarang. Jadi, apapun yang ditemukan, ia mencoba memeriksa dengan beberapa data lain dan memastikan semuanya saling sesuai. River melakukannya hingga merasa bosan.

-[G]-

24. INT. RUMAH AARON DECLAN — PAGI

Cast : River, Aaron.

Alarm ponsel berbunyi dari atas meja membuat River langsung membuka mata dan menyalakan setiap inderanya. Ia tertidur semalam karena terlalu bosan menghadapi data-data. Ia melihat sekitar, tidak banyak yang berubah, kecuali laptop yang—yakin masih ia pegang saat tertidur—kini telah ada di meja di hadapannya. Lalu ia segera menyambar ponsel kembali dan memeriksanya, memastikan tidak ada penyadapan atau pencurian data.

AARON

Aku tidak akan melakukannya.

Aaron datang dengan cangkir mengepul di tangannya.

RIVER

Sudah kebiasaan. Jangan tersinggung.

Aaron duduk di salah satu sofa dengan tenang, terlihat ia sempat tertidur juga walau hanya sebentar.

AARON

Kulihat kau tertidur dan laptopku hampir jatuh. Jadi aku hanya memindahkannya di atas meja.

RIVER

Ya, pemeriksaan data bukan keahlianku.

AARON

Kopi? Kurasa kau membutuhkannya. (menawarkan gelas di tangannya)

RIVER

(Menggeleng) Aku akan membuatnya sendiri. Terima kasih.

River renggangkan badan sejenak dari posisi tidur yang tidak sepenuhnya nyaman.

AARON

Apa kau masih belum mempercayaiku sepenuhnya?

RIVER

Aku tidak percaya pada siapapun, jadi jangan dianggap personal.

AARON

(Menghelaan nafas) Aku bukan musuhmu, Riv.

RIVER

Kita bekerjasama secara profesional, kan? Kurasa tidak perlu diperjelas lagi.

Aaron kembali terdiam, namun terlihat sedang memikirkan sesuatu.

AARON

Kau benar.

RIVER

Tentu saja.

AARON

Aku masih tidak bisa melupakan kejadian yang merenggut nyawa rekan-rekan perjuanganku. Masih ada sesuatu yang mengusikku dan aku ingin tahu apa itu,.

River terdiam, ternyata dugaannya—tentang pembahasan sikap profesional—barusan salah, walaupun memang ia benar jika Aaron masih mengejar kebenaran kematian rekannya.

AARON

Kami rekan seperjuangan, bertindak profesional, tim ahli dan tangguh. Kami juga dekat antar anggota dan saling mendukung, tidak membiarkan siapapun tertinggal. Kami saling membagi kisah, sehingga jika salah satu dari kami tidak bisa kembali, yang lain bisa menyampaikan pada orang-orang yang pernah kami ceritakan.

River merapikan bajunya sambil mendengarkan. Sejenak ia teringat tim agensinya.

AARON

Apa aku harus menjelaskan bagaimana kejadian itu?

RIVER

Tugas kalian mengamankan paket yang ada dalam koper. Tapi pihak musuh mengikut-sertakan beberapa anak sebagai jaminan keamanan transaksi mereka. Kalian hampir menyelesaikan tugas dan berhasil mendapatkan paketnya, namun terhambat karena menyelamatkan beberapa anak. Kalian terkepung hingga bom yang kalian pasang meledak.

AARON

Kau mengingat laporan itu dengan baik. (tersenyum dengan satu anggukan) Tapi jika itu terjadi, aku seharusnya ikut hangus bersama mereka.

River menegakkan posisi, siap mendengarkannya lebih jauh.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar