Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
23. INT. RUMAH AARON DECLAN — MALAM
Cast : River, Aaron.
Perhatian River beralih pada layar yang ada di sebelah kiri, dimana beberapa data yang dipilah tadi masih terpajang jelas. Sekilas, ia tidak bisa mengatakan apakah data itu aman atau bahkan lebih berbahaya dari apa yang terlihat.
AARON
Kau tahu, kau bisa mengambil data ini saat aku berganti baju tadi dan pergi begitu saja.
Perhatian River langsung mengarah pada orang yang ada di sisi kanannya itu.
RIVER
Ya, aku tahu. Tapi aku tidak melakukannya.
River kembali memandang layar sebelah kirinya.
AARON
Kenapa?
RIVER
Aku profesional.
Aaron tidak berkomentar selama beberapa detik.
AARON
Hanya itu?
River kembali memandang lawan bicaranya itu, sebelum kembali ke arah layar.
RIVER
Ya. Lagipula, terlalu mudah untuk mengambilnya dengan cara seperti itu.
AARON
Apa semua agent menyukai tantangan sepertimu?
RIVER
Kebanyakan iya.
Aaron memutar badannya menghadap ke arah River.
AARON
Katakan, apa tanggapan mereka saat kau bekerjasama denganku?
RIVER
Mereka mengingatkan jika kami bukanlah pembunuh. Tapi jika aku membuatmu patah tulang tanpa melayangkan nyawamu, itu tidak masalah. (nada tenang)
AARON
Kau serius akan melakukannya?
RIVER
Ya.
AARON
(Tersenyum lebar) Mengagumkan! Senang sekali bisa bekerjasama dengan agent sepertimu.
RIVER
(Tertawa kecil) Berhenti berlagak seperti bocah. Kita punya pekerjaan sekarang.
Tawa kecil Aaron perlahan berganti dengan senyum santainya.
AARON
Ya, ya, aku tahu.
Kepala River menggeleng kecil menanggapinya. Perhatiannya teralihkan pada ponselnya yang berbunyi dan menampilkan pesan dari Divya yang membuat ia tersenyum lebar.
AARON
Dapat pesan dari pacar?
RIVER
Divya.
AARON
Oh, apa yang dia katakan?
Kini pandangan River menuju ke arah Aaron.
RIVER
Dia tanya apakah aku sudah membuatmu lumpuh. (tersenyum manis) Kubilang belum, karena kau masih bermanfaat bagiku.
AARON
Jadi, jika kau sudah selesai denganku, kau akan melakukannya?
RIVER
Tidak juga. Jika kau orang yang menyenangkan, aku tidak akan menyakitimu.
AARON
Wah, kurasa seharusnya aku berfikir ulang saat akan mengajakmu untuk meneliti data dari Dixon kemarin.
RIVER
Sudah terlambat untuk itu.
AARON
Ya, aku tahu. (nada santai)
RIVER
Dan kau tetap melakukannya. Kau bahkan mengancam akan membeberkan identitas kami. Sebenarnya, kenapa kau begitu menginginkan data ini, selain hal reputasi yang kau katakan kemarin?
AARON
Aku ingin membongkar sesuatu dari data itu dan kita menemukannya.
RIVER
Ya, inilah kita sekarang, meneliti data lain. Tapi ada yang membuatmu seperti mengejar sesuatu. Sesuatu yang di luar pembongkaran ini. Apa klienmu menyuruhmu bertindak hingga pembongkaran data sejauh ini?
AARON
Bagaimana jika ya?
RIVER
Maka pembayaran jasamu tidak hanya berupa uang. Ada hal yang lebih membuatmu rela melakukan apapun demi mendapatkan hal itu dari klienmu.
Wajah Aaron tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya terdiam. Bahkan untuk beberapa saat ia tidak menunjukkan akan menanggapi analisis River barusan.
RIVER
Kau tidak menyangkalnya.
AARON
Itu hal pribadi.
Aaron memutar badannya untuk fokus kembali ke layar komputernya dan mengetik beberapa huruf dalam pencarian data-data.
RIVER
Sesuatu yang tidak ingin kau katakan padaku?
AARON
Sesuatu yang di luar sikap profesionalitas.
RIVER
(Senyum tipis) Sekarang kau menyangkut kata profesionalitas.
Aaron tidak menjawab, hanya berkutat dengan komputernya.
RIVER
Kau masih percaya jika kecelakaan saat kalian bertugas bukanlah sebuah kebetulan? Apa kau masih mengejar kasusmu?
AARON
Sekarang kau ingin membicarakan hal personal?
RIVER
Aku hanya memastikan sejauh apa data ini membawa kita.
AARON
Ya, lalu kau akan menanyakan siapa klienku.
RIVER
Aku tahu itu rahasiamu dan aku tidak menanyakannya.
AARON
Baguslah. (nada dingin)
Wajah Aaron langsung serius menatap data-data di hadapannya.
Tidak ingin mengusiknya lagi, River beralih ke layar sebelah kiri dan memeriksa sesuatu yang mungin bisa membantu menemukan petunjuk penyelidikan mereka.
Beberapa saat, mereka hanya terdiam menatap layar masing-masing. Aaron nampak tidak ingin mengatakan apapun setelah kalimat terakhirnya, sedangkan River masih mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika mereka tidak lagi bekerjasama setelah ini, bahkan setelah data yang baru saja mereka dapatkan ini.
River beranjak dari kursi, lalu menuju ke arah kulkas untuk mengambil dua kaleng kopi. Saat kembali, ia memberikan salah satunya kepada Aaron yang masih terdiam dalam posisinya. Ia memandang ketiga layar komputer, sedikit lelah dengan jejeran tulisan dan angka yang masih belum bisa ditemukan kejanggalannya.
RIVER
Bisa kau hubungkan data itu ke laptopmu juga? Aku akan memeriksanya di ruang tamu.
Selama tiga detik, Aaron terdiam berpikir cepat.
AARON
Ya, tentu.
Tidak ada tanggapan dari River, hanya mengambil laptop yang ada di meja sebelah Aaron, lalu berjalan menuju sofa ruang tamu dan mulai menelitinya. Kini ia bisa leluasa membuka beberapa data yang mirip dengan data-data sebelumnya, berupa laporan transaksi ataupun surat-surat kerjasama lain. Hal ini bukanlah tugasnya dalam tim agensi, tapi bukan berarti ia akan tinggal diam sekarang. Jadi, apapun yang ditemukan, ia mencoba memeriksa dengan beberapa data lain dan memastikan semuanya saling sesuai. River melakukannya hingga merasa bosan.
-[G]-
24. INT. RUMAH AARON DECLAN — PAGI
Cast : River, Aaron.
Alarm ponsel berbunyi dari atas meja membuat River langsung membuka mata dan menyalakan setiap inderanya. Ia tertidur semalam karena terlalu bosan menghadapi data-data. Ia melihat sekitar, tidak banyak yang berubah, kecuali laptop yang—yakin masih ia pegang saat tertidur—kini telah ada di meja di hadapannya. Lalu ia segera menyambar ponsel kembali dan memeriksanya, memastikan tidak ada penyadapan atau pencurian data.
AARON
Aku tidak akan melakukannya.
Aaron datang dengan cangkir mengepul di tangannya.
RIVER
Sudah kebiasaan. Jangan tersinggung.
Aaron duduk di salah satu sofa dengan tenang, terlihat ia sempat tertidur juga walau hanya sebentar.
AARON
Kulihat kau tertidur dan laptopku hampir jatuh. Jadi aku hanya memindahkannya di atas meja.
RIVER
Ya, pemeriksaan data bukan keahlianku.
AARON
Kopi? Kurasa kau membutuhkannya. (menawarkan gelas di tangannya)
RIVER
(Menggeleng) Aku akan membuatnya sendiri. Terima kasih.
River renggangkan badan sejenak dari posisi tidur yang tidak sepenuhnya nyaman.
AARON
Apa kau masih belum mempercayaiku sepenuhnya?
RIVER
Aku tidak percaya pada siapapun, jadi jangan dianggap personal.
AARON
(Menghelaan nafas) Aku bukan musuhmu, Riv.
RIVER
Kita bekerjasama secara profesional, kan? Kurasa tidak perlu diperjelas lagi.
Aaron kembali terdiam, namun terlihat sedang memikirkan sesuatu.
AARON
Kau benar.
RIVER
Tentu saja.
AARON
Aku masih tidak bisa melupakan kejadian yang merenggut nyawa rekan-rekan perjuanganku. Masih ada sesuatu yang mengusikku dan aku ingin tahu apa itu,.
River terdiam, ternyata dugaannya—tentang pembahasan sikap profesional—barusan salah, walaupun memang ia benar jika Aaron masih mengejar kebenaran kematian rekannya.
AARON
Kami rekan seperjuangan, bertindak profesional, tim ahli dan tangguh. Kami juga dekat antar anggota dan saling mendukung, tidak membiarkan siapapun tertinggal. Kami saling membagi kisah, sehingga jika salah satu dari kami tidak bisa kembali, yang lain bisa menyampaikan pada orang-orang yang pernah kami ceritakan.
River merapikan bajunya sambil mendengarkan. Sejenak ia teringat tim agensinya.
AARON
Apa aku harus menjelaskan bagaimana kejadian itu?
RIVER
Tugas kalian mengamankan paket yang ada dalam koper. Tapi pihak musuh mengikut-sertakan beberapa anak sebagai jaminan keamanan transaksi mereka. Kalian hampir menyelesaikan tugas dan berhasil mendapatkan paketnya, namun terhambat karena menyelamatkan beberapa anak. Kalian terkepung hingga bom yang kalian pasang meledak.
AARON
Kau mengingat laporan itu dengan baik. (tersenyum dengan satu anggukan) Tapi jika itu terjadi, aku seharusnya ikut hangus bersama mereka.
River menegakkan posisi, siap mendengarkannya lebih jauh.