Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
25. INT. RUMAH AARON DECLAN — SORE
Cast : River, Aaron.
Aaron langsung tersentak, lalu menutup telinga kirinya yang berdengung. Ia mencoba menegakkan posisi berdirinya.
RIVER
Terlalu mudah.
River menurunkan pistol yang dipegang. Ia mulai membongkar senjata itu di luar perhatian Aaron.
RIVER
Aku memang sepakat untuk tidak menanyakan siapa klienmu, selain untuk memberimu hak sebagai detektif, juga karena aku ingin tetap berfikir dan bersikap netral. Tapi bukan berarti aku tidak akan menyelidikinya.
River meletakkan pistol yang sudah dilepas segala bagiannya di atas meja.
RIVER
Aku pergi untuk menyelidiki kemungkinan itu, tanpa harus khawatir padamu yang masih terikat padanya.
Aaron sudah bisa mengendalikan dirinya yang sempat sedikit syok akibat peluru yang terbang tepat di samping kepalanya tadi.
AARON
Jadi, kau tidak meninggalkan kasus ini?
RIVER
Aku belum memutuskannya.
AARON
Aku mengerti.
River memandang Aaron yang tidak berusara lagi, memastikan tidak ada tambahan penjelasan darinya. Setelah beberapa saat hening, River mengambil ponsel dan tasnya, bersiap keluar.
AARON
Riv, tunggu.
Aaron dengan cepat berlari ke arah komputernya.
River yang sudah dua langkah dekat pintu depan kini terhenti dan kembali menatapnya.
Aaron segera kembali sambil memberikan sebuah flashdisk pada River.
AARON
Data dari agensimu.
River menerimanya tanpa komentar, meski berpikir bahwa sedikit percuma untuk membawanya, mengingat data-data yang mereka dapatkan sudah melebihi data dari agensinya.
AARON
Dan ini.
Aaron memberikan flashdisk lain, yang sangat mereka ingat.
AARON
Data dari RedFlame semalam. Kurasa ini juga hasil dari data agensimu, jadi masih dalam pengawasanmu. Walaupun aku memang serius saat menginginkanmu untuk tetap merahasiakan hasil penyelidikan kita.
River memandangnya sejenak, memastikan Aaron serius dengan apa yang dilakukannya ini. Setelah beberapa detik, River menerima fashdisk itu.
RIVER
Apa yang harus kuberikan padamu sebagai bayaran atas data ini?
AARON
Sedikit kepercayaan padaku. (memandang serius) Memang tidak mudah dengan urusan klienku ini, tapi jika kasus ini lebih dari hubunganku dengan klienku, kurasa aku harus kembali memprioritaskan kebenaran. (menarik nafas berat) Itu tidak mudah dan aku membutuhkan bantuanmu.
RIVER
Kau ingin aku menyelidiki kasus ini sendiri dan memberikan hasilnya padamu?
AARON
Bukan. (menyangkal cepat) Bantu aku menegakkan kebenaran. Terbebas dari klien atau apapun yang menahanku... bantu aku bersikap profesional. Hanya dirimu yang mengetahui kisahku—yang sebenarnya—saat ini dan aku tahu kau mengerti apa yang harus dilakukan.
River tidak menyangkalnya. Ia kembali menatap Aaron sejenak, lalu ke dua flashdisk yang sudah ada di tangannya itu.
RIVER
Aku akan kembali besok. Istirahatlah sebentar. Aku akan menghubungimu.
Aaron mengangguk satu kali, tidak ingin membantah.
AARON
Terima kasih.
River kembali melangkah dan keluar dari rumah Aaron. Ia mengendarai mobinya keluar area hunian Aaron dan menuju ke markas untuk menenangkan pikirannya. Ia melajukan mobil dengan tetap memandang sekitar, memastikan keadaan aman walaupun dari rumah seorang detektif. Tidak lama, ia menghubungi Shayla saat berhenti di lampu merah, meminta untuk memastikan bahwa ponsel dan mobilnya aman dari segala penyadapan sebelum menuju ke markas mereka.
-[G]-
26. INT. RUMAH SEBAGAI MARKAS — SORE
Cast : River, Divya, Shayla.
River melempar tas, lalu membanting dirinya terlungkup di sofa. Pikirannya yang berlarian dalam kepala masih saja tidak berhenti. Dengan gerakan tiba-tiba, ia bangkit dengan wajah kesal. River memandang Divya dan Shayla yang hanya melihatnya tanpa suara.
RIVER
Kalian, bicaralah. Apapun, siapapun, alihkan pikiranku sekarang.
DIVYA
Kau,.. ingin mengatakan sesuatu? (ragu)
RIVER
Tidak. Aku butuh pengalihan. Astaga!
River kembali membanting kepala ke sofa dan memukul kepalanya dengan bantal kesal.
Divya dan Shayla yang mengerti salah satu sifat River itu masih diam dan tidak bergerak dari posisi mereka, walau terlihat mereka mencari sesuatu yang bisa dibicarakan saat ini.
SHAYLA
Es krim?
RIVER
Ya!
River langsung melompat menuju ke kulkas dan mengambil sekotak es krim. Ia menyambar salah satu sendok sebelum kembali duduk di sofa dengan es krim yang memenuhi mulut.
Divya menyusul dengan membawa sendok dan bergabung menikmati es krim bersama River.
DIVYA
Kau kesurupan apa?
RIVER
Aku tidak bisa berfikir. (nada kesal) Aku tidak bisa menulis, aku bingung dengan misi ini, aku tidak bisa berfikir dan itu membuatku kesal! Bodooh!! Sial!
River mengambil bantal untuk menutup kepalanya saat berteriak.
Divya tidak menanggapi, bahkan dengan tenang mengambil kotak es krim dari tangan River dan menikmatinya.
River mengangkat kepala kembali, lalu menatap orang di sampingnya itu dengan datar sebelum merebut kembali es krimnya.
DIVYA
Agensi menemukan sesuatu dalam data itu, tapi kami ragu akan bekerjasama dengan kalian berdua.
Kini pandangan River mengarah pada Shayla.
SHAYLA
Lebih dari yang kita perkirakan, data itu membuka beberapa kasus kriminal lain, bahkan menyeret beberapa nama orang penting.
RIVER
Yang itu artinya Charles Dixon adalah gerbang para kriminal. Kurasa kriminal yang terseret di dalamnya tidak hanya area lokal saja.
SHAYLA
Kau benar. (mengangguk)
RIVER
Jika agensi menangani kasus ini, dengan kriminal yang punya pengaruh skala luas, ada kemungkinan kita akan melakukan operasi besar-besaran.
Divya dan Shayla mengangguk, menyetujui pendapat River barusan.
River kembali melahap satu sendok es krim dalam mulutnya.
RIVER
Menarik.
River mengingat sesuatu yang membuatnya langsung berdiri dan menghampiri Shayla, bahkan dengan sendok es krim yang menggantung di mulutnya. Ia mengambil flashdisk dari Aaron tadi dan memberikannya pada Shayla.
SHAYLA
Apa ini?
RIVER
Data yang kami ambil semalam. Periksa dulu apakah ada penyadap atau virus atau apapun.
River segera kembali menuju ke sofa, bergabung dengan Divya menikmati es krim lagi.
Shayla segera memeriksa flashdisk yang diberikan River pada komputernya.
DIVYA
Kau mendapatkannya dengan detektif itu, kan? Dan kau masih waspada terhadapnya.
RIVER
Aku tidak mempercayai siapapun. (mengedikkan bahu) Lagipula, tidak ada salahnya berjaga-jaga.
SHAYLA
Flashdisk ini aman.
DIVYA
Kurasa kau berlebihan.
RIVER
Tidak juga. (membantah Divya) Kau bisa menyelidiki datanya. Mungkin ada sesuatu yang menarik di situ. (beralih ke arah Shayla)
SHAYLA
Kalian juga menyedilikinya, kan?
RIVER
Ya, kami menemukan beberapa hubungan kasus, tapi masih belum menemukan titik terangnya.
SHAYLA
Menarik. Aku akan mencoba mencari hubungan antar data dan data dari perusahaan Dixon. Mungkin kita bisa melihat beberapa keterkaitan di antara mereka.
RIVER
Ide yang bagus.
DIVYA
Lalu, apa yang akan kau lakukan?
RIVER
Data ini kuserahkan pada Shayla. Kami punya beberapa temuan, tapi masih belum bisa kami katakan untuk saat ini. Lagi pula, ada sesuatu yang harus kuselidiki secara pribadi. Malam ini, aku akan tidur di sini.
Divya dan Shayla tidak berkomentar, namun memahami posisi River sekarang dan kembali ke kegiatan masing-masing.