Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. INT. RUMAH SEBAGAI MARKAS — PAGI
Cast : River, Divya, Shayla.
Esok paginya, River telah bersiap untuk kembali ke rumah Aaron dan melanjutkan penyelidikan mereka. Shayla menemukan beberapa data yang mencurigakan, walau sebagian besar sudah menjadi bahan penyelidikan River dan Aaron sebelum River ke markas kemarin.
Divya telah melatih diri dan bergelantung karena latihan sit up vertikal, kaki menggantung di atas.
DIVYA
Kau sudah bersiap pergi?
RIVER
Kurasa penyelidikan kami harus berlanjut dan semua berawal dari data Dixon.
DIVYA
Bantu aku turun. Menurutmu, dia bisa dipercaya?
River mulai menompang badan Divya yang melepaskan kakinya. Lalu, ia membantu Divya turun dengan sempurna.
RIVER
Setidaknya aku melihat dirinya bukan sebagai musuh.
DIVYA
Kemarin ada apa sih? Aku ingat kau kadang bisa menenangkan pikiranmu dengan menulis. Tapi saat kau bilang tidak bisa menulis kemarin, artinya sesuatu sangat mengganggumu.
River terdiam, ragu harus mengatakan apa pada sahabatnya itu.
Divya berdiri tepat di dekat River, untuk kembali mendapatkan perhatiannya.
DIVYA
River?!
RIVER
Dia mencoba memperoleh kepercayaanku dengan menceritakan kisahnya.
DIVYA
Kisah di luar catatannya? (menebak)
RIVER
(Mengangguk) Aku belum bisa mengatakannya dan kurasa dia ingin hanya aku yang memegang kelemahannya itu.
Tangan Divya menepuk pundak River dengan tatapan paham akan situasi yang terjadi.
DIVYA
Terserah, toh kami tidak terlibat secara langsung dan tidak terlalu peduli dengannya.
Divya melangkah mengambil botol minum dan apelnya.
DIVYA
Sikapmu yang meminta Shayla untuk memeriksa flashdisk sebelum digunakan kemarin cukup memperlihatkan jika kau masih meningkatkan kewaspadaanmu.
RIVER
Ya. (bersedekap) Aku memang tidak mempercayai siapapun. Tapi aku menghargai jika ia mempercayaiku. (mengedikkan bahu) Lagipula, dengan kerjasama ini kita bisa menyelidiki lewat sudut pandang yang berbeda.
Divya menunjuk River, pertanda ia sependapat dengannya.
River menghampiri Shayla, melihat apa yang sedang ia lakukan.
RIVER
Shayla?
Shayla langsung menyodorkan flashdisk yang River berikan padanya kemarin.
SHAYLA
Aku sudah menyalin isinya dan akan kusilidiki sedikit. Aku melakukannya di luar perintah agensi, tapi jika mereka memintanya, maka aku akan memberikannya tanpa syarat.
River menerima flashdisk berisi data RedFlame itu.
RIVER
Aku mengerti. Aku akan melakukan hal yang sama.
Shayla mengangguk sekali, memahami maksud River.
DIVYA
River!
Pandangan River langsung mengarah ke asal panggilan.
DIVYA
Aku tahu ini bukan ide yang bagus...
Divya mengangkat tangannya sekilas sebelum menurunkannya lagi tanpa ada kata yang keluar.
DIVYA
Kau memang akan sulit mempercayai orang lain, tapi saat ia sudah memberimu kelemahannya, kurasa kau bisa menurunkan sedikit kewaspadaanmu.
SHAYLA
(Mengangguk kecil) Yah, kau bisa mengatasinya jika ada sesuatu yang di luar perkiraanmu, kan? Akan melelahkan jika kau terus menerus waspada pada orang yang bekerjasama denganmu.
DIVYA
Hei, aku belajar dari hubunganku dengan Sean G. Pria itu bisa dipercaya dan kurasa tidak perlu memasang kewaspadaanku jika aku berada dekat dengannya. Dan hubungan kami berkembang dengan baik. (tersenyum simpul) Bahkan aku bisa membaca naskah yang sedang ia kerjakan. (tertawa jahil dan puas)
RIVER
Benarkah? (menatap Divya)
DIVYA
Ya, dia juga memberiku sedikit kunci suksesnya. Dia bilang, kita harus bangga pada diri kita sendiri dan memandang hebat pada nama kita. Itu bisa membuatmu merasa percaya diri yang sekaligus menjadi target cita-citamu. Ia selalu menyelipkan perasaan itu pada karyanya, termasuk tulisan yang masih dalam proses saat ini.
RIVER
Wow! Apa aku harus berkencan dengan Sean G juga untuk membaca naskahnya?
DIVYA
Tidak!
Divya dengan cepat melempar apel yang sudah ia makan setengahnya.
River hanya tertawa cekikian, berhasil menghindari lemparannya.
SHAYLA
Hei! Jaga kebersihan markas!
DIVYA
Ya, ya! Aku akan membersihkanya!
SHAYLA
Sekarang!
Divya mengangkat tangannya, tanda menyerah pada nada Shayla barusan.
RIVER
Oke, aku pergi.
River melangkah cepat ke pintu depan dan segera ke mobilnya untuk menuju ke rumah Aaron, sesuai janjinya kemarin.
-[G]-
28. INT. RUMAH AARON DECLAN — PAGI
Cast : River, Aaron.
Jalanan pagi itu tidak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya. Beberapa orang nampak terburu-buru ke suatu arah, sedangkan yang lain nampak kesal dengan pengendara lain dan ingin segera keluar dari jalanan saat itu juga. Pagi hari yang normal.
River sampai di depan rumah Aaron dan langsung memandang tempatnya secara menyuluruh. Sesuatu membuatnya waspada. Keadaan rumah memang sepi seperti biasa, tapi lampu depan masih menyala meski hari sudah terang. Dengan cepat, ia mengambil pistol yang terselip rapi di bawah joknya. Dibukanya pintu mobil pelan, lalu berjalan menuju ke arah depan rumah dengan tanpa suara. Ia memandang sekitar, memastikan tidak ada orang yang melihat. Setelah itu, ia membuka pintu depan dengan mudah—karena tidak terkunci—dan masuk dengan pistol yang mengarah siaga.
AARON
River?
Aaron memandang heran dari meja komputernya.
AARON
Kenapa kau menodongkan pistol?
River menurunkan pistolnya setelah memastikan Aaron sendirian.
RIVER
Kau tidak bergerak dari mejamu sejak kemarin?
AARON
Aku sempat tertidur dan kembali meneliti data yang kita dapatkan, kurasa ya.
RIVER
Astaga. (kesal tapi lega)
River menyimpan kembali pistolnya ke belakang badan. Lalu menuju saklar lampu, mematikan lampu depan, dan membuka beberapa tirai jendela.
AARON
Kau mengkhawatirkanku?
RIVER
Aku khawatir jika ada orang lain yang berhasil mencuri penyelidikan kita.
AARON
Oh.
RIVER
Apa yang kau dapat? (mengalihkan pembicaraan)
Aaron memutar kursinya, menunjuk dinding investigasi yang lebih ramai dibanding sebelum River meninggalkannya kemarin.
Perhatian River langsung terfokus pada dinding itu, menangkap beberapa tambahan yang tertempel dan terhubung dengan penyelidikan sebelumnya.
AARON
Kau menemukan sesuatu?
Seketika pandangan tajam River mengarah pada Aaron.
AARON
Aku hanya bertanya apa kau menemukan sesuatu, bukan apa yang kau temukan. Hanya memastikan apakah kau telah melibatkan klienku atau tidak.
RIVER
Ya, kami menemukan sesuatu.
River memberikan flashdisknya kembali.
Aaron menerimanya, mengetahui jika pihak River memang membuka datanya.
AARON
Apa agensimu menyelidikinya?
RIVER
Tidak.
River kembali fokus pada dinding investigasi mereka.
RIVER
Aku dan timku menyelidikinya di luar perintah agensi. Silver Gate milik Tuan Martin bukan target kita. (menunjuk salah satu perusahaan) Mereka memang curang dalam laporan keuangan, tapi itu hanya karena mereka ingin menghindari pajak. Mereka sedang mengalami kesulitan dana.
Aaron bangkit dari kursinya dan berdiri di sebelah River.
AARON
Kau yakin?
RIVER
Kami sudah menyelidikinya.
Aaron menuju ke gambar perusahaan yang dimaksud. Lalu ia melepas beberapa pita yang terhubung dengan tiga perusahaan lain.
AARON
Kalau begitu, beberapa keterkaitan ini tidak lagi menjadi kasus kita.
RIVER
Juga Tuan Wells dan Stone. Alasan yang sama.
River menunjuk dua orang yang dimaksud.
Aaron langsung melepas keterkaitan ketiganya.
AARON
Kurasa kita sekarang bisa lebih fokus.
Perhatian River tertuju pada beberapa gambar dari CCTV pesta pameran saat mereka menyalin data RedFlame.
RIVER
Kenapa dengan mereka?
Aaron kini melangkah ke sisi yang River maksud.
AARON
Orang-orang yang berbicara serius dengan James Spark. Beberapa diantaranya nampak sangat akrab, tapi aku belum menemukan keterkaitannya.
Terlihat Sean G dan Edward menjadi daftarnya. River memang mengenal keduanya dan meragukan keterlibatan mereka, tapi ia merasa tidak ada salahnya jika mereka menyelidikinya lebih dulu, memastikan bahwa dua orang itu benar-benar terbebas dari tuduhan.
AARON
Aku tahu Sean G bukan orang yang patut dicurigai, terlebih karena kini ia nampak dekat dengan Divya Levine. Tapi sikapnya membuatku penasaran, karena ia nampak berbicara dengan Dixon dan pemilik pesta pameran cukup lama.
RIVER
Kita akan menyelidikinya.
AARON
Baiklah. Masih ada beberapa orang yang kurasa mempunyai keterlibatan lebih, kita mulai dari mereka. (mengarah ke kursi komputernya) Tapi sebelum itu, kau ingin sarapan apa?
-[G]-
29. INT. RUMAH AARON DECLAN — SORE
Cast : River, Aaron.
Aaron dan River menelusuri tiap keterkaitan dari data sepanjang hari. Keduanya memang belum tahu pasti apa yang sedang dihadapi, tapi melihat orang-orang yang dicurigai, lambat laun mereka menemukan beberapa dugaan. Beberapa nama tergantikan dengan nama lain dengan catatan yang lebih menguatkan. Semua saling berkaitan dengan perusahaan Dixon, tapi mereka ragu apakah perusahaan itu menjadi pusat kasus ini.
Orang-orang yang diselidiki kini mulai menjadi jelas peran mereka, baik sesuatu yang penting atau hanya pemain amatir. Dugaan tentang keterlibatan para petinggi pemerintah masih belum terhapus, walau mereka belum mendapatkan data yang bisa mengaitkannya dengan kuat.
Aaron memandang dinding penyelidikan.
AARON
Beberapa nama masih perlu data lebih untuk menyelidiki mereka. Termasuk Sean G.
RIVER
Jika tidak ada data yang bisa kita ambil secara digital, artinya ia menyimpannya sendiri.
AARON
Kau ingin menyelidikinya? Sean G?
RIVER
Hanya memastikan keterlibatannya.
AARON
Kurasa dia masih ada di hotel kota ini.
Aaron segera mengetik beberapa kata pada komputernya. Lalu memperlihatkan sebuah hotel pada River
AARON
Ya, sesuai dugaan, aku menemukannya pada halaman fansnya.
RIVER
Tidak ada teras balkon.
River mengamati gambar hotel tempat Sean G menginap.
Aaron kembali menelusuri hotel itu dan menunjukkan poster dan beberapa gambar petugas hotel.
AARON
Artinya kita harus masuk lewat pintu depan. Seragam mereka dicuci di hotel.
RIVER
(Memandang paham) Kau pesan kamar di lantai yang sama. Sean G makan malam di hotel atau di luar hotel?
Aaron kembali mengetik dengan cepat.
AARON
Kebanyakan di hotel. Setidaknya bukan di dalam kamar.
RIVER
Kita berangkat sekarang.
Aaron tidak menjawab, hanya mengangguk setuju dan membereskan komputernya.
Keduanya segera bersiap, meneliti keadaan hotel, keamanan, dan karyawannya sebelum menuju hotel tempat Sean G menginap.
-[G]-
30. INT. HOTEL — MALAM
Cast : River, Aaron, Petugas Lobi Hotel.
River datang lebih dulu untuk bersiap menyamar sebagai petugas hotel. Ia berhasil mengambil salah satu baju petugas kamar dan memakainya segera, lalu memberi kabar pada Aaron untuk masuk ke hotel. Ia menunggu di dekat lobi saat Aaron mulai masuk hotel.
Aaron datang setelah River memastikan semua aman, termasuk beberapa karyawan yang sedang berjaga pada sift masing-masing. Ia datang dengan satu koper dan satu tas berwarna mencolok, siap melaksanakan rencana mereka. Aaron langsung menuju ke meja lobi dan disambut hangat oleh wanita petugas lobi yang sedang berjaga.
PETUGAS LOBI
Selamat petang, Pak. Anda ingin menginap atau penyewaan ruang?
Aaron dengan santai meletakkan tasnya.
AARON
Satu malam. Kamar 1512.
Si petugas lobi langsung mengenali nomer itu.
PETUGAS LOBI
Maaf, Pak, tapi kamar itu sudah ditempati. Kami rekomendasi kamar sebelahnya, 1513 atau 1515.
AARON
Tapi aku menyukai pemandangan dari 1512. Memangnya siapa yang menempatinya?
PETUGAS LOBI
Kami tidak bisa mengungkapkan data pengunjung pada orang lain, Pak. Tapi jika Anda menginginkan pemandangan yang senada, kami bisa rekomendasi kamar 1612, tepat di atasnya.
AARON
(Menggeleng) Kurasa aku pilih 1515 saja, karena lantai 15 adalah favoritku.
PETUGAS LOBI
Baik, pembayaran dengan kartu atau tunai?
Sebuah kartu ATM ditunjukkan Aaron pada petugas itu sebagai jawaban.
AARON
Dan satu lagi, aku ingin sedikit hiasan di kamarku sebelum aku masuk. Kuharap kalian tidak keberatan.
Aaron menunjuk tas oranye mencolok yang ia letakkan tadi.
AARON
Ambil biaya jasa atau apapun, aku tidak peduli.
PETUGAS LOBI
(Tersenyum ramah) Sudah termasuk dalam pelayanan kami, Pak. Ada lagi?
AARON
Aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitar hotel dan akan ke kamar sebelum makan malam, jadi pastikan koperku dan hiasan ini sudah terpasang di kamarku.
PETUGAS LOBI
Baik, Pak. Ini kunci Anda. Jika ada sesuatu yang bisa kami bantu, silahkan hubungi petugas kami.
Petugas memberikan sebuah kartu dengan nomor kamar yang sesuai.
Aaron menerima kunci kamarnya, lalu beranjak sambil memasang kacamata hitamnya.
AARON
Aku tahu.
River muncul sambil mengangkat tas oranye dari meja lobi, berperan sebagai petugas kamar hotel.
RIVER
Biar kubantu.
PETUGAS LOBI
Katakan jika sudah selesai.
Petugas lobi itu memberikan satu kartu akses segala kamar pada River.
RIVER
Tentu saja.
River mengambil kartu itu dan segera melangkah menuju lift karyawan. Ia menekan nomor 15 dan menunggu. Setelah beberapa detik, pintu terbuka dan ia langsung berbelok ke kiri menuju kamar yang di pesan Aaron. Ia membuka kamarnya, lalu meletakkan tas oranye dan koper pada salah satu sudut ruangan dan mengabari Aaron.