Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
30. INT. HOTEL — MALAM
Cast : River, Aaron, Petugas Lobi Hotel.
Aaron dan River menunggu untuk jam makan malam, dimana mereka bisa masuk ke kamar Sean G dengan lebih leluasa. Tapi sebelum itu, keduanya harus melakukan satu hal yang sangat penting, yaitu meretas sistem hotel ini. Jadi River segera membuka koper yang dibawa Aaron, mengambil laptopnya, menyalakannya, lalu mencari jaringan hotel yang hanya dipakai untuk petugas hotel. Tak sulit baginya karena ia sudah melihatnya di lobi saat mereka lengah tadi. Dengan sedikit mengutak-atik, ia akhirnya bisa masuk ke sistem hotel dengan mudah. Kini, ia leluasa memantau CCTV hotel dan juga beberapa data pelanggan hotel, termasuk Sean G yang menginap di kamar 1512.
Selang beberapa menit sebelum jam makan malam, River menghubungi lobi untuk memberitahu bahwa kamar 1515 sudah siap dimasuki dengan hiasan—yang entah bagaimana—telah terpasang. Sebenarnya hiasan yang dimaksud hanyalah kain corak abstrak dengan warna mencolok yang sejak awal hanya sebagai alasan agar ada petugas yang masuk ke kamar ini dengan menggunakan kunci master. Ide yang sederhana, namun kemungkinan besar berhasil.
Tak berselang lama, Aaron datang dan langsung masuk ke kamar hotel yang ia pesan sambil membawa camilan.
AARON
Sudah selesai?
RIVER
Ya, rekaman CCTV sudah siap aku pasang dan tinggal menunggu Sean G keluar dari kamar untuk makan malam seperti yang ia lakukan selama menginap di sini.
River mengamati layar laptop dengan seksama. Pandangannya sejenak tertuju pada satu bungkus makanan ringan yang dibawa Aaron.
RIVER
Kau beli cokelat?
AARON
Aku kelaparan menunggu.
Aaron menyodorkan camilannya ke arah River.
River mengambil satu bungkus cokelat sebesar setengah bola pingpong dari dalamnya, lalu mulai membuka bungkus dan memakannya.
RIVER
Kau tahu aku tidak benar-benar memasang selimut oranyemu.
AARON
Ya, tapi CCTV akan merekamku jika mondar-mandir sekitar kamar.
River tidak berkomentar, membenarkan ucapan Aaron barusan. Pandangannya terfokus pada CCTV pada layar laptop, dimana kamar 1512 menjadi pusat utama. Tiba-tiba, pintu kamar 1512 terbuka, menampilkan pemilik kamar.
AARON
Dia keluar. Sepertinya dia memang menginap sendiri.
RIVER
Ya, dari tagihan hotelnya semua tagihan makannya hanya untuk satu orang, kecuali kemarin siang.
AARON
Oke, dia mulai naik lift.
Aaron mengganti tampilan CCTV, mengikuti pergerakan target. Lalu mereka menunggu beberapa saat hingga Sean G benar-benar sudah aman.
AARON
Dia mulai ambil makan malamnya. Saatnya bergerak.
Aaron mengalihkan sambungan ke ponselnya agar lebih memudahkan mengawasi target mereka itu.
River mengusap jarinya yang lengket karena cokelat, lalu menjalankan rekaman CCTV di lorong kamar mereka untuk menyamarkan aksi keduanya sebentar lagi. Setelah semua beres, mereka keluar kamar dan menuju ke kamar 1512.
Pandangan Aaron dan River menelusuri lorong dengan cepat, memastikan tidak ada orang yang melihat aksi mereka, terutama para petugas hotel. Setelah semua aman, River membuka pintu kamar Sean G dan mereka menyelinap masuk dengan cepat, lalu kembali menjalankan CCTV secara normal, berjaga-jaga jika tiba-tiba ada orang yang melewati lorong. Keduanya berjalan cepat menelusuri setiap sudut tanpa ingin menyalakan lampu kamar, meminimalisir gerakan. Butuh sedikit usaha untuk menemukan laptop yang dicari, karena Sean G sangat berhati-hati dengan benda miliknya itu. Mereka menemukannya di lemari bagian rak atas di bawah tumpukan bantal, cukup tersembunyi dari pandangan orang biasa. Tak buang waktu, mereka segera menyalakannya dan langsung menemukan layar utama yang terkunci.
AARON
Ya, tentu saja. Dia menyembunyikan laptopnya sampai sejauh ini, cukup mengherankan jika ia tidak memasang kunci password. Kau bisa membukanya?
RIVER
Aku punya trik untuk membukanya lewat pintu belakang, tapi akan perlu waktu lama.
AARON
Yah, aku mungkin bisa menggunakan trikku yang membuka ‘jendela’ pengamanan, tapi aku tidak akan menjamin apakah tanpa jejak, terutama jika ada data yang masih terbuka. Baiklah, saatnya rencana B.
Aaron berdiri dan mengeluarkan pulpen yang sama seperti aksi mereka sebelumnya. Pulpen untuk membius sasarannya.
RIVER
Apa rencana B-mu selalu membius orang? (heran)
AARON
Ini rencana B favoritku. (nada santai)
Satu helaan nafas jelas terlihat dari River, lelah dengan sikapnya yang langsung merubah rencana dengan cepat itu.
RIVER
Kau tahu di sini ada petunjuk password-nya, kan?
Aaron kembali memandang laptop Sean G.
River membaca petunjuk yang tertulis.
RIVER
Penulis misteri terhebat.
AARON
Mudah. Penulis Sherlock Holmes, Conan Doyle.
River mengetik beberapa huruf, tapi kemudian terhenti. Ia mengingat sesuatu, lalu segera menghapus semua hurufnya dan menggantinya. Dan ia berhasil masuk dan membuka beberapa data dalam laptop.
AARON
Kau bukan menulis nama Conan Doyle.
RIVER
Aku menulis namanya. Aku ingat kata Divya yang menjelaskan bagaimana Sean G memotivasi dirinya sendiri, dan ternyata memang benar.
AARON
Narsis.
River tidak menanggapi dan langsung menelusuri isi laptop Sean G. Beberapa nama orang dan perusahaan dicarinya pada data penyimpanan. Lalu River coba beberapa kata kunci yang mungkin berkaitan dengan dengan apa yang mereka selidiki.
AARON
Bagaimana?
RIVER
Aku tidak yakin jika Sean G terlibat dengan mereka. (ragu)
AARON
Ehm, ya. Tentang itu. (ragu) Sepertinya kita tahu apa yang terlibat.
Aaron memperlihatkan ponselnya yang menunjukkan salah satu CCTV hotel.
Terlihat Sean G yang telah berpindah tempat dari makan malamnya, sedang duduk bersama beberapa tersangka yang tak lain adalah James Spark, Tuan Wells, Peter Gold, bahkan Charles Dixon dan Sam McKanzie. Satu orang lagi yang di luar penyelidikan mereka, Benjamin Forte.
Senyum tipis River terpasang, mengetahui apa yang sedang terjadi, termasuk apa yang ia temukan di laptop Sean G saat ini. Mereka memenukan satu puzzle yang hilang.
RIVER
Poker. Atau perjudian. Kurasa mereka terlibat dalam hal itu.
AARON
Kurasa itulah sumber hutang Tuan Martin dan penghubung beberapa transaksi pribadinya pada orang-orang itu. Mungkin itu juga yang menyebabkan beberapa transaksi antar perusahaan mereka, untuk menutupi hutang dan menyamarkan kecanduan judi mereka. Tapi Sean G? Aku hanya melihat keterkaitannya dengan James Spark karena obrolannya yang cukup lama. Walaupun jika ia bermain bersama mereka, kurasa ia tidak memasang taruhan yang tinggi.
RIVER
Itu karena dia memang tidak sepenuhnya bermain dengan mereka.
River memperlihatkan hasil pencarian dari laptop Sean G, berupa data dan naskah-naskah tulis.
RIVER
Dia hanya mengamati mereka untuk menulis cerita mereka. Atau setidaknya mencari inspirasi untuk karyanya.
AARON
Oh.
Tidak ingin terlalu lama menyelidiki salah satu penulis favoritnya itu, River memutuskan untuk segera menutup data laptopnya dan membereskannya seperti semula.
AARON
Yah, sepertinya permainan mulai lebih menarik. Edward Hudson dan Tuan Stone juga ikut bergabung.
Aaron memperlihatkan ponselnya, yang membuat River terkejut mendengar nama Edward.
RIVER
Kita harus kembali sekarang.
AARON
Kau menemukan sesuatu?
RIVER
Ya. Mungkin.
River sampai di pintu kamar, lalu menunggu Aaron.
Dengan cepat, Aaron mengganti rekaman CCTV untuk menyamarkan gerakan mereka.
AARON
Sekarang.
River langsung membuka pintu, melihat sekilas sepanjang lorong—memastikan keadaan aman—dan bergegas kembali ke kamar yang dipesan Aaron. Setelah masuk, ia menuju ke laptop dan mulai mengetik beberapa nama. Sedangkan Aaron mengikuti tepat di belakangnya.
AARON
Kau ingin mengatakan sesuatu?
River memperlihatkan apa yang ia temukan.
RIVER
Sam McKanzie, Tuan Wells, Peter Gold, dan Tuan Stone menginap di hotel ini. Mereka baru masuk saat makan malam.
AARON
Sepertinya pertemuan malam ini memang agenda mereka.
River mengangguk kecil menyetujui. Satu hal yang masih menjadi pikirannya, kenapa Edward terlibat dengan mereka. Kenapa saat ini, dimana ia sedang menyelidiki orang-orang itu dan kini Edward menjadi salah satu daftar orang yang mereka curigai.
AARON
Ada yang mengusikmu.
River memandang Aaron, masih ragu dengan apa yang akan ia katakan saat ini.
AARON
Kau masih menyimpan petunjuk itu sendiri?
River menghembuskan nafas sejenak, mencoba menenangkan diri. Ia memang tidak bisa menutupi hal ini selamanya. River menatap Aaron lagi, lalu mengatakan sebuah nama.
RIVER
Benjamin Forte.
Aaron mengetik beberapa huruf di ponselnya.
RIVER
Aku ingat dia sempat terpasang pada dinding investigasi, tapi masih ragu dengan keterlibatannya.
River memutuskan akan mengatakan nama Edward pada saat ia menemukan petunjuk lebih untuk memastikan nantinya.
Aaron segera menemukan beberapa data mengenai Benjamin Forte dan membaca cepat.
AARON
Rekening pribadi Pak Forte memang nampak memiliki beberapa transaksi dengan jumlah besar pada orang-orang itu. Kurasa dia pernah menang dan kalah pada taruhan. Bagaimana kalau kita selidiki? Beberapa dari mereka menginap di hotel ini, kan? Sekalian saja kita selidiki.
River meneliti lagi nama-nama yang Aaron maksud, lalu tersenyum sedikit geli.
AARON
Riv? (bingung)
RIVER
1520, 1521, 1522, 1523. Mereka menginap di lantai yang sama dengan kita, hanya berbeda arah saat keluar dari lift.
AARON
Oh, hahahaha! Tapi karena mereka masuk saat petang tadi, artinya kita sedang bersiap menyelidiki Sean G.
RIVER
Atau mungkin mereka belum masuk ke kamar mereka, mengingat mereka baru menyewa kamar saat makan malam.
AARON
Melihat kamar mereka yang berurutan, besar kemungkinan mereka memesannya bersamaan. Lalu mereka segera menuju area makan malam dan lanjut bermain.
Telunjuk tangan River mengarah pada Aaron, setuju dengan semua penjelasan barusan.
RIVER
Poker bukan permainan yang berdurasi 1 jam jika pemainnya para pemilik uang. (tersenyum) Kita berangkat sekarang?
River memperlihatkan kartu master yang masih ia pegang.
Aaron menggeser layar ponselnya, mengatur tampilan CCTV yang akan mereka lewati.
AARON
Oke.
Aaron keluar kamar yang langsung diikuti River tepat di belakangnya.