Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
33. INT. HOTEL — PAGI
Cast : River, Aaron, Sam McKanzie, Leon.
River mengarahkan mobil ke salah satu tempat yang kosong, lalu segera bergegas ke dalam hotel. Langkahnya langsung ke arah lift dan memasukinya, lalu menekan tombol 15 menuju ke lantai dimana keduanya dan beberapa tersangka mereka menginap. Saat lift baru saja bergerak, ponselnya berbunyi dengan nama Aaron yang terpampang.
AARON
Riv, dimana kau?!
RIVER
Aku ada di lift. Sabar sedikit. Ada apa?
Aaron berlari ke kamar yang ia jelaskan dengan buru-buru.
AARON
1520, kamar Sam McKanzie, panggil bantuan dan pergilah!
Aaron mengakhiri teleponnya, tanpa memberi waktu River untuk menjawab.
Sikap siaga River langsung terpasang mendengar lawan bicaranya yang tidak memberi penjelasan lebih dan terburu-buru menutup teleponnya. Begitu pintu lift terbuka, ia langsung melangkah cepat ke arah yang berlawanan dengan kamar mereka, menuju kamar Sam McKanzie, mengabaikan ucapan Aaron barusan.
Lorong kamar terlihat sepi saat itu, bahkan untuk hotel kelas atas seperti ini. Terlihat kamar setelah 1520 telah terbuka dan siap dibersihkan, yang artinya penghuninya sudah meninggalkan hotel. Berbeda dengan 1520 yang pintunya membuka celah sedikit.
River melangkah tanpa suara mendekati kamar yang diteriakkan Aaron beberapa saat lalu. Ia merapatkan badan ke dinding samping pintu dan mencoba mencuri dengar apa yang sedang terjadi di dalam tanpa menunjukkan diri lebih dulu.
Prang!! Bruuk!! Terdengar kegaduhan dari dalamnya, disusul suara Sam McKanzie yang menjerit kesakitan. Kegaduhan itu pasti langsung menarik perhatian orang, terutama lantai bawah kamar ini. Jika petugas keamanan sudah datang, kemungkinan besar mereka tidak bisa menemui Sam McKanzie dalam waktu dekat.
Dengan pertimbangan itu, River memutuskan untuk masuk ke kamar 1520 tanpa memberitahu kehadirannya. Ia melihat jelas kamar yang berantakan diterpa cahaya matahari dari jendela.
Seseorang berpakaian serba hitam memukul kepala Aaron yang lengah—karena kehadiran River—dengan sebuah vas bunga berukuran sedang, membuat lawannya itu tersungkur pingsan.
River hanya berdiri tenang, alih-alih berlari menolong Aaron atau McKanzie yang terluka pada lengan kanannya.
RIVER
Apa aku melewatkan sesuatu?
Pandangan Leon menuju tepat ke arah River, memicingkan mata untuk memastikan apakah River harus dibereskan juga atau tidak. Lalu ia menyambar sebuah tas panjang hitam yang seperti tas biola dan memandang lurus ke pintu yang ada di belakang River.
River menangkap rencana kaburnya. Kakinya mundur sedikit sebelum menutup pintu kamar itu, menahan Leon keluar dengan mudah.
RIVER
Kita perlu bicara.
Leon menyamankan pegangan tasnya, lalu tersenyum tipis. Dengan gerakan tiba-tiba, ia melangkah cepat menuju ke arah River.
Tidak tinggal diam, River segera menggeser posisi, menghindari terjangan Leon. Tapi gerakan pria itu tidak berhenti saat River menghindarinya dan langsung menyambar handle pintu, sesuai dugaan. Kini River langsung menyambar tas hitam panjangnya, menariknya kembali untuk menahan Leon agar tidak pergi terlalu cepat.
Pertarungan keduanya dimulai. Leon menyentak tali tasnya agar bisa melepaskannya dari River, tapi ia kesulitan. Ia mulai menggeser kakinya cepat, menyasar tumpuan lawannya. River mendapat perhatian Leon sekarang, jadi tujuannya saat ini hanya bertarung dengan Leon tanpa harus menahannya keluar dengan cepat. Kaki River berhasil menghindar, bahkan menyentak tas Leon hingga terlepas darinya. Leon langsung menggeram. Pukulannya mulai menyerang River dan langsung mendapat beberapa tangkisan dan balasan dari River sendiri.
Mereka saling terjang, saling menghajar dan menghindari serangan lawan dengan baik. Beberapa barang nampak sudah rusak lebih dulu, sehingga Leon tidak bisa menggunakan trik yang sama pada Aaron untuk melumpuhkan River. Beberapa kali kaki Leon mencoba menyasar kepala hingga kaki River. Pertahanannya juga tidak selalu kokoh saat River menyerangnya. Mereka saling mengunci serangan, namun tak berlangsung lama sebelum melakukan serangan balik.
Melihat dari gerakannya, River bisa tahu jika lawannya itu bukan orang sembarangan dan terlatih dalam hal bertarung. Perhatiannya terarah sesaat pada tas hitam panjang yang menjadi awal pertarungan mereka itu. Ia langsung menyadari apa yang ada di dalamnya. Untuk memastikannya, ia kembali menyambarnya saat pertarungan, lalu menggunakannya sebagai alat pemukul. River mengayunkan tas itu ke arah Leon, walau sebenarnya River bisa menyerang lebih baik dari ini, tapi bukan itu tujuannya. Leon menangkap tas yang diayunkan River, lalu mengikatkan tangannya ke tali tasnya.
Senyum River terpasang begitu Leon melakukan apa yang ia rencanakan. Ia mengarahkan tangan ke pegangan tas, lalu membukanya, memperlihatkan sebuah senapan yang tertata rapi di dalamnya.
RIVER
Senapan sniper peluru kaliber 0,5. Kutebak kau orang yang menarget kami saat di pesta James Spark.
Leon kembali menyentak tasnya dan berhasil melepaskannya dari River. Dengan cepat, ia menutup tas senjatanya itu sebelum kembali menyerang.
River melihat celah dari serangan Leon. Ia menangkis pukulan Leon, lalu melompat dengan tumpuan kaki lawannya, melingkar cepat mengarah ke atas bahunya. Kini, ia duduk di pundak lawan dan mengincar kepalanya, menahan serangannya yang lain.
Leon tidak tinggal diam dan langsung menghantam River ke salah satu dinding. Lalu ia merebohkan diri saat usahanya barusan tidak membuahkan hasil.
Kini badan mereka berada di atas lantai, masih bergelung saling mengamankan serangan lawan. River berhasil mendaratkan badan dengan aman saat lawanmya itu mulai menjatuhkan diri. Kaki River tidak lagi di pundak Leon, beralih mencoba menahan tangan lawannya. Lengannya melingkar mengincar leher Leon yang mencoba melepaskan diri dengan beberapa pukulan. Ikatan lengan River pada leher Leon semakin kencang seiring bagaimana ia mencoba membebaskan dirinya.
RIVER
Siapa kamu?
Leon tidak menjawab, bahkan mencoba meraih kepala River dengan tangan-tangannya yang menggapai liar.
River mempererat pertahanannya, bahkan terlihat seperti mangsa yang ingin meremukkan tulang lawannya.
RIVER
Jawab aku! Siapa dirimu dan siapa yang mengirimmu?
Leon menggeliat, mencari celah dari pertahanan River. Hingga ia nampak mulai menyerah dan membuka mulutnya untuk menggigit lengan lawan.
RIVER
Arrgh!!
River terpaksa melonggarkan cengkramannya.
Dengan cepat, Leon melepaskan dirinya. Ia langsung berdiri dan siap menghadapi River lagi. Leon tidak menurunkan tatapan tajam pada lawan yang berdiri bersamaan dengannya sambil menahan nyeri gigitannya yang terlihat jelas. Kakinya bergerak cepat mengincar badan River.
Reflek, River langsung memasang pertahanan pada serangan Leon dan menyiapkan serangan balasan. Tepat setelah tendangan Leon terlempar kembali karena tangkisan tangan River, perempuan itu menyerang balik dengan tendangan, mengingat jarak mereka yang terlalu jauh dengan tangannya.
Ternyata Leon sudah menunggu serangan River. Dengan cepat ia menerima kaki River, lalu menariknya sebelum mengangkat dan melemparkannya ke salah satu dinding yang langsung berantakan.
SAM McKANZIE
Nona! (teriak)
Seluruh badan River sakit, tapi ia masih sanggup menahannya dengan baik dan perlahan mencoba bangkit sebelum Leon menyerang lagi, sama seperti apa yang dilakukan pada Aaron.
Alih-alih menyerang River, Leon hanya memandangnya, lalu segera berlari keluar kamar sambil tergesa-gesa.
Satu helaan nafas keluar dari River, lega dan kesal secara bersamaan. Ia tahu alasan Leon segera pergi dari kamar itu, karena pria itu tidak ingin terlibat jauh—atau bahkan tertangkap—oleh keamanan hotel yang sebentar lagi akan datang karena mendengar keributan. Itu juga berlaku untuk dirinya dan Aaron saat ini. Ia bangkit perlahan sambil menghindari beberapa benda rusak yang ada di sekelilingnya.
SAM McKANZIE
Nona, kau tak apa?
McKanzie masih memandang River dengan tatapan aneh. Bingung, kasihan, dan penasaran.
Pandangan River mengarah pada sumber suara, lalu menghampiri pemilik kamar itu.
RIVER
Ya. Bagaimana dengan Anda?
SAM McKANZIE
Aku tertembak.
McKanzie memperlihatkan lengan kanannya yang berlumuran darah.
River mengamati lengan McKanzie, lalu mendapati dinding belakangnya yang sedikit rusak. Ia ambil dasi McKanzie yang terletak tak jauh dari sana dan mengikatkannya pada lengan yang masih mengeluarkan darah itu.
AARON
River?
Aaron baru terbangun dari pingsannya dan mengernyit kesakitan sambil mencoba berdiri.
RIVER
Aaron, kembali ke kamar sekarang!
AARON
McKanzie?
RIVER
Dia tak apa. Petugas keamanan akan segera datang. Kita harus pergi sekarang.
River membuat simpul pada ikatan luka McKanzie. Setelah selesai, ia memandangnya serius.
RIVER
Lenganmu hanya luka robek dan akan baik-baik saja. Pelurunya menembus ke dinding belakangmu. Dengar, Pak. Petugas keamanan akan datang. Anda katakan bahwa Anda diserang dan orang lain mencoba menyelamatkan Anda. Anda tidak mengenal kami berdua saat ini dan fokus pada luka Anda sebelum kehabisan darah. Mengerti?
SAM McKANZIE
(Mengangguk) Sepertinya aku memang mengatakan yang sebenarnya.
RIVER
Ya, dan untuk saat ini lupakan kami agar Anda tidak terjebak dengan penyerang tadi. Jangan memeberikan gambaran lengkap tentang kami berdua.
SAM McKANZIE
(Mengangguk) Aku paham.
River melangkah cepat ke Aaron yang sudah memantau situasi di luar kamar McKanzie. Dengan satu anggukan sebagai isyarat bahwa keadaan aman, mereka segera berlari keluar menuju kamar 1515, tepat saat beberapa petugas keamanan muncul berlarian ke kamar yang ditinggal barusan.
Aaron dan River masuk ke 1515 dan langsung membereskan barang-barang. Kedua laptop dan catatan yang mereka kerjakan semalam langsung masuk ke koper dengan cepat. Aaron mengenakan jaket hitamnya untuk menutupi luka pada badannya sebelum keluar dengan topi dan kacamata hitam. River merapatkan risleting jaket dengan alasan yang sama. Keduanya harus segera keluar sebelum petugas keamanan memblokir lantai 15 dan melakukan penyelidikan.
Saat mereka akan keluar, River melihat Aaron yang masih terpengaruh dengan pertarungannya tadi, menyarankan sebuah ide.
RIVER
Tunggu!
AARON
Ada apa? (memutar badan untuk menatap River)
RIVER
Biarkan aku membayar tagihan. Kau segera menuju tempat parkir dan pergi dari sini. Kita bertemu di rumahmu. Wajahmu terlihat berantakan. Biarkan aku yang mengurusnya.
Aaron nampak berfikir cepat, namun memahami maksud River. Ia memberikan kartu kamarnya dan mulai menyeret kopernya keluar.
Aaron dan River segera menuju ke tangga darurat, menghindari beberapa petugas yang berdiri di lorong kamar. Mereka turun ke lantai 14 dan segera menuju lift untuk turun ke lantai yang lebih bawah. Aaron akan menuju lantai area parkir dan River ke lobby. Petugas keamanan hotel luput menemukan keduanya sehingga mereka bisa lepas dari hotel ini dengan cepat. Pintu lift terbuka saat mencapai lantai lobby dan River segera keluar. Mereka saling mengangguk, memastikan rencana awal berjalan. Hanya tinggal sedikit perjalanan dari hotel ke rumah Aaron untuk mengatakan situasi apa yang mereka hadapi saat ini.