Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
43. INT. RUMAH SEBAGAI MARKAS — LARUT MALAM
Cast : River, Divya, Shayla, Edward, Petinggi Godwin.
Tidak perlu waktu lama, River sampai di markas Godwin. Divya dengan segera membukakan pagar dan River masuk dengan sedikit kaku. Baru beberapa jam datanya dihapus dari agensi, tapi ia sudah merasa canggung walaupun alasan keluarnya sudah terjawab.
DIVYA
Riv!
Divya lengsung menghampiri dan memeluk River begitu rekannya itu keluar dari mobil.
River membalas pelukannya, lega Divya masih memberi rasa persahabatan ini.
RIVER
Kau tahu aku baru saja keluar pagi tadi.
Divya melepas pelukannya, memandang River sejenak, lalu tersenyum.
DIVYA
Entah kenapa rasanya berbeda. Seperti kau sudah pergi lama dari kami.
River membalas senyumnya, menandakan sependapat dengan Divya.
DIVYA
Ayo!
Divya mengajak River masuk yang langsung diikuti dari belakang.
Perhatian River sejenak mengarah pada 2 kotak yang harusnya sudah hilang hari ini.
Divya langsung menanggapi arah pandangan River.
DIVYA
Apa? Kau baru pergi pagi tadi. Kami belum sempat mengurusnya. Lagipula, kurasa aku bisa menyimpannya sebagai barang pribadiku. Berat rasanya untuk menyingkirkannya.
River memasang senyum santainya, mencoba menenangkan Divya.
EDWARD
River! Gadisku!
Edward menyambut dengan rentangan tangannya ke arah River.
River menerima pelukannya, sebelum melihat wajah dan badan Edward.
RIVER
Eddie! Bagaimana keadaanmu?
EDWARD
Sudah membaik. Tapi kini, ada sesuatu yang lebih penting untuk dibicarakan.
Edward mengarahkan River ke ruangan khusus untuk percakapan dengan agensi pusat.
Sesuatu yang penting terjadi, jika mereka harus bicara dalam ruang khusus itu. Pandangan River mengarah pada seseorang yang sudah bersiap lebih dulu.
RIVER
Shay.
SHAYLA
Riv!
Shayla memeluknya, sama seperti yang lain. Lalu ditatapnya River dengan wajah serius, sebelum mereka masuk ke ruangan dan ia menutup pintunya.
Hanya ada River, Eddie, dan Shayla di dalam. Bahkan sebenarnya River tidak diizinkan masuk jika memang benar-benar tidak mendesak dan bersifat personal. Shayla duduk di hadapan komputer, sedangkan River dan Edward berdiri tegap, seakan siap menerima titah dari atasan. Shayla menekan beberapa huruf, hingga layar utama ruangan itu menyala.
Sesosok pria berbadan tegap muncul sebagai salah satu petinggi Godwin.
PETINGGI GODWIN
Selamat malam semua.
RIVER, EDWARD, SHAYLA
Selamat malam, Pak.
PETINGGI GODWIN
Rivera Thane.
River mengatur pikiran setenang mungkin agar tetap fokus mendengar namanya disebut sebagai pembicaraan pertama.
PETINGGI GODWIN
Kau mengeluarkan diri dari Godwin pagi ini.
RIVER
Ya, Pak.
PETINGGI GODWIN
Katakan alasanmu.
RIVER
Karena saya ingin mencari kebenaran tentang data yang menyangkut Hudson Fashion tanpa harus menyelidiki keluarga sendiri, Pak.
PETINGGI GODWIN
Jadi kau memutuskan menyelidiki sendiri tanpa khawatir akan mencurigai rekan sendiri?
RIVER
Ya, Pak.
PETINGGI GODWIN
Bagaimana hasilnya?
RIVER
Kami menemukan tersangka lain. Edward Hudson bersih dari kecurigaan dan bebas dari kasus ini.
PETINGGI GODWIN
Kau menyesal sudah keluar dari Godwin?
River memandang Edward sejenak sebelum menjawab.
RIVER
Saya akan lebih menyesal jika saya gagal membersihkan nama anggota Godwin.
PETINGGI GODWIN
Apakah semua sepadan?
RIVER
Ya, Pak.
PETINGGI GODWIN
Bagus. Sekarang, serahkan kasusmu pada anggota tim ini dan kalian bertiga bisa menyelesaikan misi ini segera.
RIVER
Kami bertiga?
PETINGGI GODWIN
Ya, kau, Divya, dan Shayla. Kalian bekerjasama untuk menyelesaikan kasus ini sekarang.
River tersenyum. Itu kabar baik, kemungkinan ia bisa bersama dengan tim-nya lagi. Ia melihat Shayla dan Edward tersenyum menyambutnya, tapi sesuatu mengusiknya.
RIVER
Maaf, Pak. Bagaimana dengan Aaron Declan?
PETINGGI GODWIN
Detektif yang menjadi rekanmu dalam menyelidiki kasus ini?
RIVER
Ya, Pak.
Tatapan Petinggi Godwin seakan menusuk langsung, walau mereka bicara lewat panggilan video.
PETINGGI GODWIN
Kasus ini berawal dari data yang diberikan Godwin. Kami ingat bahwa kau bertugas untuk menjadi pengawasnya. Lalu sekarang, kami memutuskan untuk menyelesaikan kasus yang berasal dari data agensi itu. Ini adalah hak Godwin untuk mengambil alih kembali.
RIVER
Tapi, Pak?
PETINGGI GODWIN
Bukankah dari awal sudah ada kesepakatan antara Godwin dan kerjasama kalian?
RIVER
Ya, Pak. (masih ragu)
PETINGGI GODWIN
Kalau begitu seharusnya tidak ada masalah.
River terdiam. Ia membenci situasi ini karena,.. ia tidak sependapat.
PETINGGI GODWIN
Hudson sudah menjelaskan apa yang terjadi dengannya. Dengan pertimbangan itu, kami bisa mengangkatmu kembali menjadi agent Godwin. Jadi, kau bisa bekerjasama lagi dengan timmu saat ini.
RIVER
Terima kasih, Pak. Tapi saya tidak bekerja sendiri dalam aksi itu.
Tatapan tajam sang Petinggi Godwin kembali menusuk.
PETINGGI GODWIN
Kau ingin mengatakan sesuatu, nona Thane?
River menelan ludah sejenak, berusaha tetap tenang.
RIVER
Ya, Pak. Kami berdua sudah melakukan penyelidikan bersama sejak Dixon hingga menjadi kasus seperti saat ini. Kami bekerjasama mengungkap semua dan saya rasa dia juga berhak untuk menjadi bagian dalam misi. Bagaimanapun Aaron Declan terlibat dalam kasus ini.
PETINGGI GODWIN
Kau tahu jika agensi tidak bisa sembarangan bekerjasama dengan pihak lain, Nona Thane.
RIVER
Ya, Pak.
PETINGGI GODWIN
Apa kau mempercayainya?
Itu pertanyaan yang berat, terutama bagi River. Tapi mempertimbangkan semua yang sudah terjadi, ia harap keputusannya ini tepat.
RIVER
Ya, Pak. Saya mempercayainya.
Edward memandang River lebih lekat dari sebelumnya, sedangkan Shayla juga menunjukkan ekspresi yang berbeda ke arahnya, sedikit tak menyangka dengan apa yang River katakan barusan. Karena memang bukan hal mudah baginya dan mereka tahu ia hampir tidak pernah mengatakannya.
PETINGGI GODWIN
Tapi dia bukan anggota Godwin.
RIVER
Begitupun dengan saya, Pak. Saat menyelamatkan tuan Hudson, saya sudah bukan anggota Godwin lagi, Pak.
PETINGGI GODWIN
Jadi menurutmu, bekerjasama dengannya lebih penting daripada dengan anggota Godwin?
EDWARD
Pak??
Edward nampak protes dengan kalimat barusan, namun River segera memegang tangannya, mencegah Edward melanjutkan kalimatnya.
RIVER
Ini bukan lagi tentang siapa yang lebih penting, Pak. Tapi arti dari kerjasama itu sendiri. Karena saya belajar dari Godwin, bahwa kita tidak akan meninggalkan anggota tim kita.
PETINGGI GODWIN
Kau bukan anggota Godwin saat ini. Tapi kau masih menjunjung tinggi prinsip Godwin.
RIVER
(Tersenyum) Karena sampai kapanpun, saya akan tetap bangga menjadi Godwin, walau saya bukan lagi bagian dari mereka.
PETINGGI GODWIN
Jika kami menerima usulmu, ada konsekuensi yang akan kau terima.
RIVER
Semua sepadan, Pak.
Lagi-lagi tatapan Sang Petinggi mengarah pada River dengan keheningan yang cukup menekan keadaan. Namun tiba-tiba beliau tersenyum.
PETINGGI GODWIN
Benar-benar salah satu anggota Godwin yang terbaik.
Diam, beku, bengong, bingung. River tak bergerak, bahkan lupa jika masih berdiri saat ini.
PETINGGI GODWIN
Selesaikan misi ini dan temukan pelakunya. Kalian memegang misi ini sepenuhnya, hak kalian jika ingin bekerjasama dengan pihak lain. Tapi pastikan semua sepadan dengan tanggung jawab yang kalian ambil ini. Kita pertimbangkan tentang dirimu nanti, Nona Thane. (memandang lekat)
RIVER
Siap, Pak. (menahan gugup)
PETINGGI GODWIN
Agensi akan mengirim data yang mendukung misi kalian. Semoga berhasil. Selamat malam.
Sang Petinggi Godwin menutup rapat mereka. Tak lama kemudian, layar di hadapan ketiganya kembali ke gambar awal.
RIVER
Astaga, aku sekarat.
River langsung membungkuk dan menarik nafas dalam.
Shayla memutar badannya untuk menatap River sepenuhnya.
SHAYLA
Kau benar-benar berani mengatakannya, Riv.
RIVER
Ya, ya, aku tahu. (mengatur nafas)
SHAYLA
Tapi kurasa bukan masalah besar jika kita harus bekerjasama dengan detektif itu, mengingat ini bukan pertama kali Godwin menyelesaikan misi dengan pihak lain.
EDWARD
Kerjasama Godwin dengan pihak lain sebelumnya adalah pertimbangan dari petinggi Godwin. Tapi pada misi ini, agent Godwin yang mengusulkan, terutama agent itu baru saja keluar dari agensi.
Kedua gadis itu terdiam sejenak, membiarkan kalimat Edward menyerap di pikiran mereka.
Ponsel Shayla berbunyi dan langsung mendapatkan sambutan baik dari pemiliknya.
SHAYLA
Datanya sudah mulai dikirim. Kurasa kita bisa bergerak sekarang.
Edward membantu River untuk kembali berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan sakral itu.
Divya langsung menyambut begitu ketiganya keluar ruangan.
DIVYA
Hei! Bagaimana?
SHAYLA
Kita dapat misi kasus ini.
Shayla tetap berjalan, diikuti oleh ketiga rekannya.
DIVYA
Itu bagus! (bersemangat) Itu bagus, kan?
Divya menatap ragu, karena tidak ada ekspresi yang senada dengan tanggapannya barusan.
SHAYLA
Kita akan bekerjasama dengan Aaron Declan.
DIVYA
Yah, bukan sesuatu yang biasa, tapi bukan pertama kalinya juga. Aku tidak terlalu terkejut dengan hal itu. (nada normal)
Mereka menatap Divya sejenak, memberikannya isyarat agar menjelaskan kalimatnya.
DIVYA
Kasus ini ditangani River dan Aaron sejak penelitian data Dixon—yang mana merupakan titik awal penyelidikan—jadi tidak heran jika dia juga ikut ambil andil dalam misi ini.
SHAYLA
Ya, tapi kali ini River yang meminta kerjasama itu.
DIVYA
Kurasa memang sudah haknya untuk ikut terlibat.
River memberikan pujian pada Divya, menerima penjelasannya yang sepemikiran.
RIVER
(Meletakkan tangan ke dada) Aku mencintaimu.
DIVYA
Aku cinta kamu juga. Kau yakin dia bisa kerjasama dengan kita, kan?
SHAYLA
Oh, dia bahkan mengatakan bahwa dia percaya padanya.
DIVYA
Wow! Artinya kita tidak perlu khawatir berlebihan.
Mata Divya langsung membulat menatap River.
River tersenyum simpul menanggapi.
RIVER
Tetap waspada. Aku bisa saja salah, kan? Jadi, bagaimana selanjutnya?
SHAYLA
Kami memang punya data pendukung misi kasus ini. Tapi untuk gambaran secara keseluruhan sepertinya kami memerlukan penjelasan dari kalian.
Shayla merujuk kepada River dan Arron pada kalimat terakhirnya.
Pandangan River mengarah pada orang yang masih di dekatnya, walaupun tidak bicara banyak.
RIVER
Ed?
EDWARD
Aku aman di sini, kalian bisa pergi. Akan kukatakan hasil dari konsultasi kami pada kalian.
RIVER
Kalau begitu, kalian harus bersiap sekarang.
-[G]-
44. INT. PERJALANAN RUMAH AARON DECLAN — LARUT MALAM
Cast : River, Divya, Shayla.
River, Divya, dan Shayla menuju ke rumah Aaron dengan membawa beberapa peralatan yang mereka siapkan untuk misi ini. River sudah menghubungi pemilik rumah dan mengatakan apa yang terjadi secara garis besar dan Aaron menanggapi dengan senang hati. Jalanan malam itu sudah mulai sepi, sehingga memudahkan mereka untuk melaju dengan kecepatan tinggi melewati lampu-lampu jalan.
Pandangan River mengarah ke Divya yang nampak sedikit muram saat menatap layar ponselnya beberapa kali. Terlihat tidak ada pesan yang masuk dari ponsel Divya dan itu yang membuat pemiliknya nampak terganggu.
RIVER
Ada apa?
DIVYA
Hmm? (menatap bingung)
RIVER
Sesuatu mengusikmu. Atau bisa kukatakan seseorang.
SHAYLA
Dia bertengkar dengan Sean G.
Shayla yang ada di bangku belakang menjawab dengan dingin, bahkan tanpa mengalihkan tatapan dari laptopnya.
Divya langsung protes sambil memutar badannya.
DIVYA
Serius, Shay?!
RIVER
Serius, Div?!
River menanggapi dengan serupa, namun berbeda sasaran.
Divya membalikkan badannya kembali, menatap River, lalu menyandarkan badannya.
DIVYA
Sean mencurigaiku mengintip laptopnya.
RIVER
Apa?! Kenapa?
DIVYA
Seseorang berhasil membuka file di laptopnya saat ia ada di hotel. Dan satu-satunya orang yang ia kenal mengetahui tentang keberadaannya saat itu adalah aku yang menemuinya pada siang hari. Aku sudah mengatakan aku tidak tahu, tapi tidak ada tersangka lain.
RIVER
Astaga, Div! Itu aku dan Aaron.
DIVYA
Yah, sudah kuduga. (tersenyum)
River memandang Divya sekilas di antara fokusnya ke jalanan.
RIVER
Singkatnya, kami menyelidikinya karena ada keterlibatan transaksi dengan para tersangka. Tapi kami sudah bisa pastikan dia aman.
DIVYA
Aku tahu. (nada santai)
RIVER
Kami jamin, kami berdua tidak mengambil apapun darinya. Hanya sekadar memeriksa keterlibatannya dan dia sudah bukan urusan kami lagi.
DIVYA
Tenang saja, Riv. Itu bukan masalah besar. Kita punya hal lain yang lebih penting untuk kita tangani saat ini.
Divya terdengar jelas mencoba mengalihkan.
River berbelok memasuki halaman sebuah rumah, lalu menghentikan mobilnya. Ia putar badannya untuk menatap orang di sampingnya lebih leluasa.
RIVER
Aku akan bicara padanya setelah misi ini. Aku janji akan menjelaskannya.
DIVYA
(Mengangguk dan tersenyum) Terima kasih, Riv.
RIVER
(Balas mengangguk) Ayo kita selesaikan kasus ini.
Dengan segera, mereka bertiga keluar dari mobil dan menuju masuk ke rumah yang menjadi markas penyelidikan River selama beberapa hari ini.
-[G]-