Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Godwin Agency (script)
Suka
Favorit
Bagikan
11. Part 6 (2)

22. INT. MOBIL AARON DECLAN — MALAM

Cast : River, Aaron.

Aaron menyetir dengan santai, tidak ingin terlihat terburu-buru kabur dari sebuah perayaan. Ia berbelok dan menghindari jalanan yang ramai dengan CCTV, meminimalisir terekamnya wajah mereka setelah aksi tadi, terutama kejadian tambahan dengan sniper yang diluar perkiraan.

River hanya terdiam, pikirannya melayang memutar ulang apa yang terjadi beberapa saat lalu. Mereka tidak mengetahui sedikitpun tentang kejadian itu dan hal itu membuatnya tidak tenang.

Suasana sepi terus berlangsung hingga Aaron akhirnya membuka obrolan.

AARON

Kau memikirkan sesuatu?

RIVER

Beberapa hal.

AARON

Sepertinya sangat mengusikmu.

RIVER

(Menghela nafas) Ya. Ini di luar rencana kita.

Aaron terdiam, tapi terlihat ia sedang memikirkan sesuatu.

AARON

Maaf jika aku tiba-tiba menciummu. Tapi saat orang melihat orang lain sedang bermesraan mereka akan tidak nyaman dan—

RIVER

Bukan itu. (memotong ucapan Aaron) Kenapa kau mengira hal itu yang sedang kupikirkan?

AARON

Kalau begitu, kau tidak keberatan untuk mengulanginya lagi?

RIVER

(Memandangan datar) Percayalah, aku bisa keluar dari mobil ini tanpa terluka sedikitpun. 

AARON

(Tertawa kecil) Ya ya, aku percaya. Aku hanya menggodamu.

River mengalihkan pandangannya kearah depan lagi dengan kesal, tidak ingin melanjutkan obrolan yang sama.

AARON

Kau ingin mengatakan apa yang sedang kau pikirkan, atau kau hanya menyangkal dugaanku yang barusan tadi?

RIVER

Penembak jitu. (menyahut cepat) Sepertinya tembakannya terhenti saat kita keluar dari ruangan.

AARON

Bukan berarti kita targetnya, mengingat dirimu yang mengamankan pemilik ruangan tadi dan beberapa petugas keamanan yang sudah melindunginya.

RIVER

Tapi kenapa?

AARON

(Mengedikkan bahu) Aku juga belum tahu. Siapapun dia dan targetnya, aneh sekali saat ia sengaja memilih waktu saat kita sedang beraksi tadi.

Aaron mengarahkan mobil berbelok ke arah kanan.

AARON

Kau ingin makan sesuatu? Kita belum makan malam.

RIVER

Ya, terserah. Kita bisa beli pizza dan segera pulang.

AARON

Pizza? Ayolah, aku sudah beberapa kali memakannya dalam seminggu ini. Bagaimana jika aku masak untuk makan malam kita? Sebagai ucapan terima kasih atas kerjasama ini.

RIVER

Ya, terserah.

-[G]-

23. INT. RUMAH AARON DECLAN — MALAM

Cast : River, Aaron.

Aaron dan River sampai di rumah Aaron setelah memastikan tidak ada yang mengikuti selama perjalanan. Rumah Aaron masih dalam keadaan sama saat mereka meninggalkannya, termasuk tanda selipan kertas yang sengaja dijepit di antara pintu, untuk memastikan tidak ada yang membukanya selama keduanya keluar.

River langsung masuk saat Aaron membuka pintu. Banyak pikiran yang ada dalam kepalanya dan ia ingin mengetahuinya sekarang. Jadi, alih-alih menunggu Aaron menyalakan lampu, River lebih dulu menyalakan komputer.

Aaron langsung menuju dapur untuk memasak makan malam mereka.

AARON

Ya, anggap rumah sendiri. (nada sindir) Sepertinya ada yang sangat menarik perhatianmu malam ini.

Aaron mencoba melihat apa yang sedang River cari lewat komputernya sebelum kembali pada bahan-bahan masakannya.

RIVER

Beberapa.

River fokus menelusuri. Ia mencari data diri James Spark, membacanya lebih teliti dari sebelumnya, dan tidak menemukan sesuatu yang baru. Ia beralih ke denah bangunan dan denah tata bangunan, termasuk beberapa bangunan di sampingnya.

AARON

Kau suka pedas?

RIVER

Ya. (masih terfokus pada layar)

AARON

Kalau begitu, aku tidak akan khawatir menambahkan beberapa cabai.

RIVER

Oke.

Kini River beralih pada bangunan yang berada di sebelah gedung pesta malam ini. Sesuai dugaan, tempatnya memang sangat bagus untuk membidik sasaran, terutama pada area ruang kerja tadi. Ia mengalihkan perhatian dari cetak biru bangunan, ke CCTV yang berhasil mereka retas. Perhatiannya kembali fokus pada beberapa gambar di hadapannya, mencoba mencari apapun yang bisa digunakan sebagai petunjuk.

Aaron sudah tidak ingin mengusik River lagi, hanya sibuk dengan masakan yang sedang ia racik di atas wajannya. Aroma masakannya mulai tercium saat ia menuangkan satu persatu bahan dan mengaduknya dengan leluasa.

Pandangan River mengamati Aaron sesaat, memastikan dirinya masih sibuk dengan urusan dapurnya. Lalu, ia mengalihkan tampilan CCTV luar gedung, ke CCTV dalam gedung, dimana pesta mulai berakhir. River mengamati dengan cepat beberapa video, mencari seseorang yang ia temui tadi. Ia menemukan fakta bahwa wanita yang mendampingi Edward tadi nampak terus bersama perancang busana itu.

AARON

Kau ingin makan dimana, Riv?

Aaron sedikit berteriak dari arah dapur. Ia telah menyelesaikan masakannya.

River segera menyandarkan badan lagi, tidak ingin menunjukkan ia mengamati seseorang dari pesta malam ini.

RIVER

Kau sudah selesai?

AARON

Yup!

Aaron mengambil dua piring.

Pandangan cepat River mengamati beberapa CCTV gedung pameran lagi, lalu membiarkannya dan langsung beranjak ke meja makan.

RIVER

Wanginya enak sekali.

AARON

Hanya masakan biasa. (tersenyum)

River membantu Aaron dengan membawa piring yang lain saat Aaron mengambil makanan dari wajan. Setelah itu, River letakkan kedua piring di atas meja, sebelum menuju ke wastafel untuk mencuci tangan.

Mereka mulai duduk bersama di meja makan.

RIVER

Kau jago juga dalam memasak.

AARON

Hanya masakan sederhana.

Aaron mulai mencicipi masakannya.

AARON

Kurasa aku terlalu banyak menuangkan lada. Rasanya agak pedas.

Tidak ingin penasaran, River langsung menyendok makan malam mereka dan merasakannya.

RIVER

Enak.

AARON

Kau benar-benar bisa makan pedas, ya.

RIVER

Ini tidak terlalu pedas.

Aaron tidak berkomentar, ia ikut menyantap makan malam dengan tenang.

Tidak ada obrolan lagi di antara mereka, hanya diam sejenak menikmati makanan.

AARON

Kau menemukan sesuatu?

RIVER

Ya. Bangunan tempat penembak jitu itu memposisikan dirinya hanya gedung biasa yang ditutup saat malam hari. Tidak sulit untuk menyusup ke dalam dan naik ke salah satu sisinya. Tidak ada CCTV yang menangkap si penembak jitu dari arah jalan. Kurasa dia tahu jalanan yang aman baginya.

AARON

Cukup profesional.

River mengangguk menyetujui. Ia meletakkan sendok, lalu mengambil flashdisk berisi data yang berhasil mereka salin malam ini.

RIVER

Kau ingin memeriksanya sekarang?

Aaron mengambil flashdisk dari tangan River, memandangnya sejenak sebelum kembali memandang River.

AARON

Selesaikan dulu makan malammu, lalu kita lihat isinya.

RIVER

(Tersenyum simpul) Kau tidak perlu berperilaku manis. Kita rekan kerja dan hubungan kita sebatas profesionalitas.

AARON

Rekan kerja. (gumam)

Aaron menunduk dengan senyumnya. Terlihat ia mengingat sesuatu yang membuatnya tidak senang.

Pandangan River menyadari sikap Aaron yang terdiam.

RIVER

Terima kasih. Untuk makan malam dan—(mengedikkan bahu kanan)—menyelamatkanku dari penembak jitu.

Pandangan Aaron kembali ke arah River.

AARON

Ya, tentu saja. Kerjasama tim. (tersenyum)

Suasana canggung. River segera kembali ke piringnya dan menyelesaikan makan malamnya.

RIVER

Kau sudah selesai? Aku akan mencucinya sebagai ucapan terima kasih telah memasak makan malam.

Aaron mengangguk. Ia menyelesaikan tiga suapan terakhir dengan cepat, lalu memberikan piringnya pada River.

River menerima menumpuk piring kotor mereka, lalu melangkah ke tempat cuci piring.

RIVER

Coba periksa data itu duluan. Aku akan segera menyusul.

AARON

Oke.

Aaron beranjak ke arah kulkas, mengambil sekaleng kopi, lalu menuju ke komputernya dan mulai melihat data-datanya.

River segera mencuci piring, meletakkannya pada rak dengan rapi, lalu mengganti gaunnya dengan baju yang lebih nyaman sebelum bergabung untuk melihat data yang mereka dapatkan tadi. Ia mengambil kursi dan duduk di samping Aaron.

AARON

Kau ganti baju.

RIVER

Ya, lebih nyaman. (fokus pada layar)

AARON

Kalau begitu aku juga akan ganti baju. Kau bisa periksa datanya lebih dulu.

RIVER

Oke.

River menggeser posisi saat Aaron beranjak. Ia mengamati beberapa data dengan hubungan ke beberapa perusahaan lain. River memang tidak terlalu mahir dalam menemukan kejanggalan pada data, tapi setidaknya ia tahu apa yang sedang dihadapi dan apa yang bisa target mereka lakukan.

Tak lama, Aaron yang kembali dengan baju santainya.

AARON

Dapat sesuatu?

RIVER

Data RedFlame.

River menampilkan apa yang dimaksud. Ia menggeser posisinya, sehingga Aaron bisa kembali duduk di hadapan komputernya lagi.

Tidak ada komentar, Aaron hanya meneliti data di hadapannya dengan cepat, memilah beberapa laporan keuangan dan surat-surat perusahaan. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar