Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
32. INT. RUMAH SEBAGAI MARKAS — PAGI
Cast : River, Divya, Shayla.
Langkah River terarah untuk duduk dengan pandangan yang menerawang jauh, mencoba memahami apa yang ia dan Aaron hadapi saat ini. Banyak dugaan yang mungkin bisa terjadi ataupun malah tidak sama sekali, karena temuan mereka masih sangat banyak celah. River masih belum bisa membagi informasi pada Divya maupun Shayla, menghargai kerjasamanya dengan Aaron selama ini. Tapi satu yang jelas, ini menyangkut agensi dan bukan hal yang biasa diselesaikan dengan cara rapat para petinggi.
Divya dan Shayla tidak berkomentar, masih asyik dengan kegiatan mereka, walau jelas mereka melirik River beberapa kali.
RIVER
Shay. (nada ragu)
SHAYLA
Kau butuh sesuatu?
River mengarahkan pandangan pada Shayla.
RIVER
Kau mendapat beberapa nama dari orang-orang kemarin? Ada yang menarik perhatianmu?
SHAYLA
Ya, tapi aku belum meneliti lebih lanjut. (memandang bingung) Tapi sejauh ini, Peter Gold nampak sangat mencolok dibanding tersangka lain.
RIVER
Bisa kau lihat data keuangannya?
Shayla nampak ragu sejenak, lalu ia menarikan jarinya cepat ke atas keyboard.
SHAYLA
Ya, aku bisa mendapatkannya.
River melangkah menuju ke meja komputer, lalu memandang beberapa deret angka dengan nama-nama transaksi. Ia mengarah pada salah satu transaksi.
RIVER
Point Textile.
Shayla langsung meneliti transaksi yang River maksud.
Divya yang awalnya sibuk dengan laptopnya, kini berjalan bergabung dengan keduanya.
SHAYLA
Mereka membeli banyak bahan aksesoris, bahkan dalam jumlah penjualan yang normal.
Shayla memperlihatkan data yang ia maksud. Wajahnya kaku sejenak, menangkap sesuatu.
SHAYLA
Point Textile, bukahkah—
RIVER
Pemasok bahan busana dari Eddie. Ya. (tidak senang)
SHAYLA
Perusahaan Peter Gold bergerak di bidang teknologi dan belum pernah menyinggung bidang fashion. Tapi tiba-tiba mereka punya transaksi yang cukup besar. Jumlah yang sama dengan transaksi antara Point Textile dan Hudson Fashion.
DIVYA
Tunggu, apa artinya ini? (memandang River dan Shayla bergantian)
RIVER
Apa ada kabar tentang ini dari agensi?
SHAYLA
Sejauh ini tidak ada. Tapi jika agensi tidak mengetahuinya,.. (menggantung kalimatnya)
DIVYA
Apa kita harus menyelidikinya? (mengerutkan kening)
SHAYLA
Menyelidiki agensi kita sendiri? Keluarga sendiri?
Shayla langsung protes, tapi ia terlihat juga tidak ingin hal ini berlarut.
Divya memandang Shayla dan River sama bingungnya,
DIVYA
Lalu bagaimana? Kita juga tidak bisa mengatakannya sembarangan ke agensi atau mereka akan memandang kita sebagai pemecah keluarga. Tidak ada bukti kuat karena kita harus menyelidiki lebih jauh. Dan jika kita menyelidiki lebih jauh, itu artinya— (menelan ludah) —kita harus menyelidiki Eddie.
SHAYLA
Kita bahkan tidak tahu apakah Eddie mengetahui hal ini atau tidak. Tapi aku tidak sanggup jika harus menanyakannya. (menggeleng) Entah apa yang terjadi jika ia sampai tersinggung.
River berpikir cepat, mencari jalan keluar yang bisa mereka ambil saat ini dan benar-benar dalam detik ini. Hingga ia membuat suatu keputusan berat.
RIVER
Shayla, kau pantau setiap kabar dari agensi. Apapun yang terjadi mungkin bisa menjadi petunjuk untuk hal ini. Jangan ungkapkan hal ini dulu.
SHAYLA
Aku mengerti. (mengangguk)
DIVYA
Lalu, apa kita akan menunggu hingga mendapat petunjuk itu? Maksudku, itu memang sangat aman, tapi entah sampai kapan—
RIVER
Kami akan menyelidikinya. (memotong ucapan Divya) Aku dan Aaron.
DIVYA & SHAYLA
Apa?!
DIVYA
Riv, kau tak bisa— (bingung) Kau bercanda?
RIVER
Kita tidak bisa membiarkan ini terlalu lama.
DIVYA
Ya, tapi tidak dengan ini. Bagaimana jika agensi tahu kalau anggotanya menyelidiki anggota lain?
RIVER
Itulah kenapa aku akan meminta satu hal lagi pada kalian. (nada tenang)
Divya dan Shayla memandang River lekat.
RIVER
Potong aku. Keluarkan aku dari agensi, hapus semua dataku.
Divya dan Shayla terdiam sejenak, langsung memperlihatkan wajah protes ide River.
DIVYA
Kau gila. Tidak! Kita bahkan belum tahu apakah Eddie adalah tersangka atau korban di sini.
RIVER
Dan inilah cara agar kita bisa tahu apa yang terjadi. Aku ingin membuktikan jika Eddie tidak bersalah. Tapi aku tidak bisa condong dalam satu pendapat.
Suasana hening selama beberapa detik, membiarkan ketiganya merenung dengan apa yang sedang mereka hadapi sekarang.
SHAYLA
Kurasa River benar.
Tatapan tajam Divya mengarah pada Shayla.
SHAYLA
Aku juga tidak sepenuhnya setuju jika harus menghapusnya dari agensi. Tapi ini cara agar masalah ini tidak berlarut jauh.
Kini, pandangan Shayla dan River tertuju pada Divya yang masih belum menyetujui keputusan ini.
Divya memandang keduanya kesal.
DIVYA
Aku tidak menyukai ide ini.
SHAYLA
Aku juga.
RIVER
Aku juga tidak. Tapi apapun hasilnya, kita bisa mengatakannya pada agensi dan tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan.
Tatapan Divya masih tajam pada Shayla dan River bergantian. Lalu, dengan satu tarikan nafas panjang, ia akhirnya menyetujui.
DIVYA
Aku tidak bisa menemukan jalan lain.
RIVER
(Mengangguk) Aku memang keluar dari agensi, tapi kalian tetap keluargaku. (senyum tenang)
Mereka saling pandang, seperti ini adalah perpisahan yang berat bagi ketiganya. Bukan hanya karena River akan dihapus dari agensi, tapi kasus yang melibatkan internal agensi memang tidak pernah berakhir baik selama ini.
River mengarahkan pandangannya ke Shayla,
RIVER
Lakukan.
Shayla menarik nafas berat, sebelum mengetik beberapa huruf—termasuk nama River—lalu menekan tombol hapus. Beberapa detik kemudian, muncul tulisan ‘tidak ditemukan’ pada hasil pencarian atas nama Rivera Thane.
River mengangguk, menerima hasil dari keputusannya.
RIVER
Akan kubereskan beberapa barangku dan pindah dari sini. Kalian tetaplah di tempat.
River melangkah menuju ke lemari, lalu mulai membereskan barang-barang pribadinya.
Divya dan Shayla tidak bisa mencegah River sekarang. Mereka kembali ke layar masing-masing sambil sesekali melihat River melintas dengan beberapa barang.
Pandangan River menelusuri setiap sudut rumah yang menjadi markas mereka itu, memastikan tidak ada jejaknya yang tertinggal. Bahkan beberapa foto mereka bertiga harus diambil dan masuk kardus untuk selanjutnya dihilangkan. River mengambil beberapa baju yang biasa ia pakai, mengurangi kemungkinan jika Divya tidak sengaja memakai dan mengaitkannya dengan River.
River membawa beberapa kotak ke dalam mobil dan beberapa kantong plastik dengan benda-benda favoritnya. Ia pastikan juga jika barang-barang pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan mereka berdua, sehingga keterlibatan mereka tidak akan terdeteksi, kecuali bagi River dan Divya yang menjadi sesama penulis. Setelah semua barang selesai dibereskan, River menyisakan dua kotak di ruang tengah yang sengaja tidak ia bawa.
Divya menghampiri River dengan Shayla tepat di belakangnya.
DIVYA
Sudah semua?
RIVER
Ya. Dua kotak ini adalah barang-barang yang memiliki keterkaitan pada kita bertiga, seperti nama dan beberapa foto. Keduanya bisa dihapus.
DIVYA
Akan kami bereskan.
RIVER
(Mengangguk setuju) Oh dan satu lagi.
River melepas kalung totem Godwinnya dan memberikannya pada Divya, sedikit berat untuk melepasnya.
RIVER
Kalau begitu, aku pergi sekarang.
Mereka bertiga berpelukan erat, saling menguatkan.
SHAYLA
Aku akan menghubungimu jika ada kabar perkembangan. Tentu saja, dalam panggilan yang diamankan. (tersenyum)
RIVER
Aku setuju. Kalian jaga diri baik-baik dan jangan mencoba menyelidikinya.
Shayla dan Divya mengangguk setuju.
RIVER
Sampai jumpa segera.
River melangkah keluar rumah, dengan diantar keduanya hingga depan pintu. Ia langsung masuk mobil, menyalakan mesin, memasang sabuk pengaman, lalu bergegas keluar dari halaman menuju tempat tinggal yang ia rahasiakan dari keduanya untuk saat ini. Tapi tak lama setelah ia keluar dari markas, Aaron mengirimkan pesan bahwa sesuatu terjadi di hotel dan River harus bergegas ke sana.
-[G]-