Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rumah Untuk Mande
Suka
Favorit
Bagikan
30. Akhir Kisah Rumah Mande

72. Int. Rumah Sakit Kramat Raya. Sore hari

Pemain : Layla, Bintang dan Upik

Setting : Ruang ICU rumah sakit Kramat Raya

Bintang jalan terburu-buru melewati lorong rumah sakit. Ia berhenti begitu melihat Upik duduk menangis di depan ruang ICU

Bintang :

Upik! Gimana keadaan Mande? Uda langsung kesini begitu sampai di bandara

Upik :

Mande lagi kritis uda, sehabis menjalani operasi (Upik memeluk Bintang sambil tersedu-sedu)

Bintang:

Iya Pik, mari kita doakan saja Mande segera bisa melewati masa kritisnya

Bintang menuntun Upik lalu membuka pintu ruang icu

Cut to

73. Int. Ruang ICU. Sore hari

Pemain : Bintang,Upik, perawat dan Layla

Perawat :

Silahkan, tapi hanya sebentar ya, Pak

Bintang dan Upik mendekati Layla yang sedang terbaring dengan selang infus dan alat bantu pernafasan. Upik kembali terisak

Bintang :

Sudahlah, Pik, tenangkan dirimu. Lebih baik kita sekarang membaca Al-qur'an dan berzikir di samping Mande

Upik :

Iya uda (Upik berkata sambil mengusap airmatanya)

Bintang :

(VO) Ya Rabbi! Bila memang Mande masih di beri umur, sehatkanlah ia kembali, agar bisa menempati rumahnya lagi di kampung dalam pariaman. Amin (Bintang duduk memanjatkan doa di tepi kasur Layla)

Cut to

74. Int. Gedung perkantoran di Jakarta Selatan. Sore hari.

Pemain : Bintang dan Arman

Setting : Lantai 50 di gedung perkantoran Jakarta Selatan

Lima tahun kemudian.

Bintang berpakaian kemeja rapi lengan panjang berwarna biru muda dengan dasi biru tua, berdiri melamun sambil memandang ke luar jendela gedung perkantoran lantai 50 di kawasan jakarta selatan. Suara seruling bansi minang terdengar sendu dari mp3 hp nya. Lima menit kemudian suara itu berganti nada dering

Bintang :

Arman! Sudah beres semua urusannya?

Arman :

(OS) Beres uda! Surat sertifikat rumah makan uda yanuar yang ia jaminkan ke bank untuk melunasi hutang-hutangnya sudah di tangan

Bintang :

Syukurlah, akhirnya rumah makan itu jadi milik kita sekarang. Uda percayakan kau yang mengelolanya. Besok uda akan terbang ke kampung dalam pariaman

Bintang mematikan ponselnya, lalu segera mengambil jas dan tas kerjanya, kemudian keluar dari ruang kantornya

Cut to

75. Ext. Kampung Dalam Pariaman. Pagi hari

Pemain : Bintang

Setting : Di depan rumah panggung minangkabau beratap runcing

Bintang berdiri memandang rumah di hadapannya. Rumah mande berciri khas minangkabau yang atapnya runcing berbentuk panggung yang sudah selesai di bangun

Bintang :

(VO) Sayang, mande tidak sempat merasakan tinggal di rumahnya yang selesai dibangun, tepat tiga bulan kepergiannya. Ya Allah!Semoga sekarang Mande sudah tenang di rumah barunya yang lain bersama Almarhum Abak dan Nenek.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar