Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
72. Int. Rumah Sakit Kramat Raya. Sore hari
Pemain : Layla, Bintang dan Upik
Setting : Ruang ICU rumah sakit Kramat Raya
Bintang jalan terburu-buru melewati lorong rumah sakit. Ia berhenti begitu melihat Upik duduk menangis di depan ruang ICU
Bintang :
Upik! Gimana keadaan Mande? Uda langsung kesini begitu sampai di bandara
Upik :
Mande lagi kritis uda, sehabis menjalani operasi (Upik memeluk Bintang sambil tersedu-sedu)
Bintang:
Iya Pik, mari kita doakan saja Mande segera bisa melewati masa kritisnya
Bintang menuntun Upik lalu membuka pintu ruang icu
Cut to
73. Int. Ruang ICU. Sore hari
Pemain : Bintang,Upik, perawat dan Layla
Perawat :
Silahkan, tapi hanya sebentar ya, Pak
Bintang dan Upik mendekati Layla yang sedang terbaring dengan selang infus dan alat bantu pernafasan. Upik kembali terisak
Bintang :
Sudahlah, Pik, tenangkan dirimu. Lebih baik kita sekarang membaca Al-qur'an dan berzikir di samping Mande
Upik :
Iya uda (Upik berkata sambil mengusap airmatanya)
Bintang :
(VO) Ya Rabbi! Bila memang Mande masih di beri umur, sehatkanlah ia kembali, agar bisa menempati rumahnya lagi di kampung dalam pariaman. Amin (Bintang duduk memanjatkan doa di tepi kasur Layla)
Cut to
74. Int. Gedung perkantoran di Jakarta Selatan. Sore hari.
Pemain : Bintang dan Arman
Setting : Lantai 50 di gedung perkantoran Jakarta Selatan
Lima tahun kemudian.
Bintang berpakaian kemeja rapi lengan panjang berwarna biru muda dengan dasi biru tua, berdiri melamun sambil memandang ke luar jendela gedung perkantoran lantai 50 di kawasan jakarta selatan. Suara seruling bansi minang terdengar sendu dari mp3 hp nya. Lima menit kemudian suara itu berganti nada dering
Bintang :
Arman! Sudah beres semua urusannya?
Arman :
(OS) Beres uda! Surat sertifikat rumah makan uda yanuar yang ia jaminkan ke bank untuk melunasi hutang-hutangnya sudah di tangan
Bintang :
Syukurlah, akhirnya rumah makan itu jadi milik kita sekarang. Uda percayakan kau yang mengelolanya. Besok uda akan terbang ke kampung dalam pariaman
Bintang mematikan ponselnya, lalu segera mengambil jas dan tas kerjanya, kemudian keluar dari ruang kantornya
Cut to
75. Ext. Kampung Dalam Pariaman. Pagi hari
Pemain : Bintang
Setting : Di depan rumah panggung minangkabau beratap runcing
Bintang berdiri memandang rumah di hadapannya. Rumah mande berciri khas minangkabau yang atapnya runcing berbentuk panggung yang sudah selesai di bangun
Bintang :
(VO) Sayang, mande tidak sempat merasakan tinggal di rumahnya yang selesai dibangun, tepat tiga bulan kepergiannya. Ya Allah!Semoga sekarang Mande sudah tenang di rumah barunya yang lain bersama Almarhum Abak dan Nenek.